Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indana Bintan Dzakiyyah
"Minuman ringan berpemanis adalah beberapa jenis minuman manis berkalori yang ketika dibeli sudah siap diminum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis pada siswa SMAN 48 Jakarta Timur berdasarkan jenis kelamin, keterpaparan media massa, aksesibilitas, ketersediaan, pengaruh keluarga, pengaruh teman, pengetahuan gizi, sikap, aktivitas fisik, kebiasaan membawa air mineral, dan uang jajan. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional ini dilakukan pada 168 sampel yang dipilih mengunakan metode quota sampling. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner (self-administered) dan alat peraga botol berbagai ukuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis secara umum, yaitu sebanyak 245,7 mL/hari. Rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis berdasarkan jenisnya secara berurutan dari yang terbanyak, yaitu minuman jenis teh/kopi (152,7 mL/hari), berperisa buah (77,1 mL/hari), berperisa tanpa kandungan sari buah (65,7 mL/hari), sport (56,9 mL/hari), karbonasi berkalori (42,2 mL/hari), dan energi (10,0 mL/hari).
Hasil analisis menggunakan uji t independen menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis berdasarkan jenis kelamin, keterpaparan media massa, ketersediaan minuman ringan berpemanis, pengaruh teman, dan sikap terhadap minuman ringan. Diperlukannya dukungan dari berbagai pihak berwenang terkait kebijakan penjualan minuman ringan berpemanis dan penyediaan air mineral di tempat umum, khususnya sekolah.

Sugar-sweetened beverages are certain types of calorie drinks which are ready to drink when it purchased. This research aims to get information about the differences of averages sugar-sweetened beverages consumption among students of SMAN 48 East Jakarta according to sex, mass media exposure, accessibility, availability, family influence, peer influence, nutritional knowledge, attitude, physical activity, the habit of bringing mineral water, and pocket money. This quantitative study (cross sectional) is conducted to 168 samples (quota sampling method). Self-administered Questionnaire and various sized bottles are used as the instruments of this research.
The result showed that the average of sugar-sweetened beverages consumption in general was 245,7 mL/day. The averages of sugar-sweetened beverages consumption based on its categories were tea/coffee (152,7 mL/day), fruit-flavoured drinks (77,1 mL/day), flavoured drinks (without fruit juice) (65,7 mL/day), sports drinks (56,9 mL/day), caloric carbonated drinks (42,2 mL/day), and energy drinks (10,0 mL/day).
Bivariate analysis (t-independent test) showed that there were a significant differences on the average of sugar-sweetened beverages consumption according to sex, mass media exposure, availability, peer influence, and attitude. Support from various authorities related to sugar-sweetened beverages sales policy and free mineral water supply in public places, especially school, are needed to reduce sugar-sweetened beverages consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fermia P.
"Anak-anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai investasi bangsa untuk masa yang akan datang, sangat dipengaruhi oleh kualitas anak-anak pada saat ini. Untuk itu anak-anak membutuhkan perhatian khusus dalam masa tumbuh kembangnya. Salah satu faktor yang ikut menghambat tumbuh kembang anak yaitu masalah gizi. Masalah gizi tidak hanya menyangkut masalah kesehatan semata tetapi menyangkut juga masalah perilaku khususnya perilaku makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan ringan pada anak sekolah dan dilihat perbedaan proporsi konsumsi makanan ringan menurut jenis kelamin, umur, kebiasaan menonton televise, kebiasaan olahraga, pengetahuan gizi anak pada anak sekolah di SD Cakra Buana Depok tahun 2008.
Analisis univariat dilakukan pada 118 responden laki-laki dan perempuan di SD Cakra Buana Depok yang sebelumnya dilakukan pengisian kuesioner oleh responden mengenai karakterik dan perilaku konsumsi makan responden. Dimana FFQ (Food Frequency Questionnaire) dilakukan untuk melihat konsumsi makanan responden. Sebanyak 50% responden mengkonsumsi makanan ringan sering. Responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi sebanyak 94.9%. Responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi ≤ 2 jam / hari sebanyak 51.8% dan 48.2% responden yang menonton televisi > 2 jam / hari. Rata-rata durasi waktu menonton televisi adalah 1.48 jam ± standar deviasi 0.50 jam. Reponden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan ringan saat menonton televisi sebanyak 94.1%.
Responden yang memiliki kebiasaan olahraga sebanyak 91.5%. Responden yang frekuensi olahraga 1?3 kali seminggu sebanyak 44.4%. Sebanyak 78.3% responden durasi waktu yang digunakan untuk berolahraga ≥ 30 menit. Proporsi anak laki-laki yang mengkonsumsi makanan ringan sering lebih besar (58.2%) dibandingkan dengan anak perempuan (39.2%). Anak umur 10-12 tahun yang mengkonsumsi makanan ringan sering lebih besar (53.5%) dibandingkan anak umur 7-9 tahun (44.7%). Proporsi mengkonsumsi makanan ringan sering pada anak dengan pengetahuan gizi kurang lebih besar (52.0%) dibandingkan dengan proporsi anak dengan pengetahuan gizi baik (48.3 %). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak sekolah untuk memberikan informasi dan gambaran makanan ringan yang sehat dan bergizi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Trisusanti
"Semen, sebagai salah satu bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan beton semakin dirasa meningkat kebutuhannya, sejalan dengan Iaju pembangunan yang semakin pesat Bahan semen bersama-sama dengan air mengikat agregat hingga membentuk suat batuan massa yang kuat dan kedap terhadap air. Meningkatnya konsurnsi semen yang tidak sebanding dengan jumlah produksi semen berakibat pada melonjaknya harga semen. Hal ini tentunya menghambat pembangunan nasional dan terutama sangat dirasakan pada pembangunan perumahan-perumahan penduduk yang dilaksanakan oleh para pengembang terutama bagi tipe rumah sangat sederhana yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Saat ini PT. INDOCEMENT sebagai salh satu produser semen mengeluarkan jenis semen baru yaitu semen tipe Cap Rumah yang diperuntukkan khusus bagi pembangunan perumahan dengan harga yang relatjf murah jika dibandingkan dengan semen Portland.
Penelitian mengenai kekuatan dan aplikasi semen tipe Cap Rumah pada pembangunan dan industri sudah dilakukan sebelumnya oleh Puslitbang Pemukiman PU-Bandung. Penelitian kali ini Iebih dititik beratkan pada pemakaian semen tipe Cap Rumah pada beton ringan pumice yang ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis beton ringan yang dihasilkan dan seberapa besar kekuatan yang dihasilkan.
Penelitian ini meliputi : pengujian kuat tekan, uji kuat tarik belah, uji kuat tarik lentur, pengujian hubungan tegangan-tegangan dan nilai modulus elastisitas serla uji rangkak pada beton ringan pumiae.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah semen tipe Cap Rumah cukup baik dan ekonomis jika digunakan sebagai pengganti semen yang biasa digunakan ( Portland tipe 1 ) dan sampai seberapa besar kekuatan yang dapat dihasilkannya pada beton ringan pumice. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian semen ini pada beton ringan pumice, hasil pengetesan dan pengolahan data selanjutnya akan dibandingkan dengan beton ringan pumice yang menggunakan semen Portland tipe 1 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Olmi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA384
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Remi Chandra
"Obesitas merupakan kondisi penumpukan lemak secara berlebihan pada tubuh. Salah satu area penumpukan lemak pada tubuh adalah abdomen, yang dapat diukur dengan lingkar pinggang. Konsumsi minuman tinggi kalori semakin meningkat, salah satunya adalah soft drink. Soft drink yang berbentuk cair dan memiliki kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak bila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi soft drink dengan ukuran lingkar pinggang.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mencari hubungan konsumsi soft drink dengan ukuran lingkar pinggang. Penelitian ini dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui konsumsi soft drink dan data antoprometri mahasiswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Oktober 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok. Konsumsi soft drink dinilai dengan melihat frekuensi dan jumlah konsumsi soft drink. Analisis data menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows dengan uji Mann-Whitney. Dari pengambilan data, didapatkan 113 responden mahasiswa laki-laki FKUI angkatan 2012-2014.
Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan konsumsi soft drink dengan lingkar pinggang pada mahasiswa laki-laki FKUI. Sebanyak 46% responden mengonsumsi soft drink sebanyak >1 liter/minggu. Konsumsi soft drink dapat menambah asupan kalori yang dapat mempengaruhi ukuran lingkar pinggang.

Obesity is condition of excessive fat accumulation in the body. One area of fat accumulation in the body is the abdomen, which can be measured by waist circumference. The consumption of high-calorie drinks is increasing, one of which is soft drinks. Soft drinks have liquid form and high sugar levels that can increase the risk of fat accumulation when consumed in excess.
This study aims to find association of soft drinks consumption with waist circumference. This study used cross-sectional design to find association of soft drink with waist circumference. Data were collected using questionnaires to determine soft drinks consumption and anthropometric measurement on male students. This study was conducted in May-October 2015 in Faculty of Medicine, University of Indonesia, Depok. Soft drinks consumption were assessed by information about frequency and amount of soft drink consumption. Data were analyze using SPSS version 20.0 for windows by using Mann-Whitney test. This study obtained 113 male students of Faculty of Medicine class of 2012-2014.
Results of the data analysis found association of soft drinks consumption with waist circumferences in male students. About 46% respondents consumed soft drinks >1 liters/ week. Consumption of soft drinks can increase calories intake that can affect waist circumference.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S641378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hermawati
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pratikto
"Produksi makanan ringan telah menjadi bagian kebutuhan masyarakat modern sebagai pendamping makanan pokok dalam peradaban manusia untuk mempertahankan kehidupannya. Pada saat sekarang peningkatan produksi makanan tersebut seperti produk Garudafood (Merek Kacang Garing, Snack Pilus, Pellet Snack, Keripik, Biskuit, Keju Cheddar Olahan & Salad Dressing, Susu, Cokelat, Confectionery dan Skippy) meningkat signifikan permintaan pasar nasional dan internasional secara keseluruhan menunjukan pertumbuhan positif di atas target Year To Date (YTD) Q1 2023 (+2,7%) yang dikarenakan pertumbuhan double digit. Akibat respon pemasaran dan visibilitas yang lebih baik portofolio yang terus meningkat serta in-stroke execution. Meningkatkan langkah distribusi dengan memperluas kemampuan pasar yang lebih efektif dan efisien. Perkembangan yang sangat cepat tersebut merupakan akibat innovation product dan new product untuk persaingan yang dinamis terhadap competitor. Garudafood dan groupnya menerapkan pemasaran dan visibilitas sangat cepat pada supply chain secara berkelanjutan yang sistematis. Sehingga dibutuhkannya penunjang bisnis tersebut dengan support facility pengembangan gudang untuk pemenuhan kebutuhan kapasitas penampungan product finish good yang berstandar Good Manufacturing Practice (GMP). Berdasarkan kebutuhan tersebut Central Procurement Building memproses pengadaan pembangunan lanjutan gudang Distribution Center (DC) Garudafood plant Bandung untuk pemenuhan daya tampung produk jadi/finish good akibat gudang yang ada sudah tidak dapat menampung. Oleh karena itu, praktik keinsinyuran ini bertujuan untuk mensupport secara proses pengadaan (procurement) bangunan gudang tambahan di daerah Bandung Jawa Barat, yang bertujuan mendukung produktifitas peningkatan kapasitas produksi yang meningkat akibat permintaan konsumen meningkat secara nasional dan internasional.

The increasing of snacks production has become part of the necessities of modern society as a companion to the staple food in human civilization in order to sustain its livelihood. At the present time Garudafood, increased production of food such as Garudafood products (Crunchy Nut, Pilus Snack, Pellet Snack, Chips, Biscuits, Processed Cheddar Cheese & Salad Dressing, Milk, Chocolate, Confectionery and Skippy peanut butter) therefore it significantly fulfilled the demand of the national and international markets as a whole, where it showed positive growth above the target YTD in Q1 2023 (+2.7%) due to double digit growth. As a result of marketing response and improved visibility the portfolio is constantly increasing as well as in-stroke execution. Improve distribution steps by expanding market capabilities are more effective and efficient. Such rapid development is the result of product innovation and new products for dynamic competition against competitors. Garudafood and its group apply marketing and visibility very quickly to the supply chain in a systematic, sustainable manner. Therefore, it is necessary to support the business with the support of the development of the warehouse to fulfill the requirements of the product finish good. shelter capacity, which is GMP (Good Manufacturing Practice). Based on this need, Central Procurement Building processes the procurement of the advanced construction of Garudafood plant Distribution Center Bandung warehouse to fulfill the capacity of finished product/finish good due to the fact that the existing warehouse is no longer able to accommodate. Therefore, this engineering practice aims to support the procurement process of the building A warehouse of materials in the Bandung area of West Java, which is aimed at supporting pen-productivity to increase production capacity as a result of more consumer demand nationally and internationally."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riasdiana Adi Puspita
"ABSTRAK
Limbah plastik salah satunya jenis polypropilene merupakan limbah yang sulit diurai sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Mendaur ulang limbah plastik menjadi agregat ringan merupakan salah satu solusi dan juga inovasi beton ringan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tegangan dan regangan geser beton ringan agregat polypropylene. Dilihat dari hasil eksperimen dan numerik nilai tegangan geser maksimum dan regangan geser maksimum semakin tinggi apabila mutu beton semakin tinggi karena gaya geser nominal yang dapat ditahan beton juga meningkat.

ABSTRACT
Polypropilene is one type of a plastic waste that is difficult to decompose and has bad impact for the environment. Recycling plastic waste into light aggregate is one of a solution and also lightweight concrete innovation. The purpose of this research is to know the stress and shear stretch of lightweight concrete aggregate polypropylene. Judging from the experimental and numerical results the maximum shear stress and maximum shear stress are higher when the quality of the concrete is higher because the nominal shear force that can be retained by the concrete also increases. "
2017
S68293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Feny Acelia
"Perkembangan teknologi beton terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatkan penggunaan material beton dalam dunia konstruksi di Inonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi dalam teknologi beton untuk mengatasi permasalahan ketersediaan bahan-bahan penyusun beton. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah dalam industri kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan penyusun beton.
Penelitian ini membahas mengenai beton ringan dengan agregat kasar berupa cangkang kelapa sawit dengan penggunaan bahan tambah 5 fly ash dan variasi Superplasticizer sebesar 1 , 1.1 , 1.2 dan 1.3 . Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas, daya serap air, dan susut beton. Beton ringan cangkang kelapa sawit dengan kuat tekan dan kuat lentur terbesar terdapat pada variasi campuran 5 silica fume dan 1.1 Superplasticizer. Beton ringan cangkang kelapa sawit dengan modulus elastistas dan susut terbesar serta daya serap air terkecil terdapat pada beton dengan variasi campuran 5 silica fume dan 1 Superplasticizer.

The development of Indonesia 39 s infrastructure in many islands is significantly increase through the years. Based on this condition, the natural resource mining of concrete materials is over exploited and becoming rare slowly, so the demand of alternative materials become urgent. The Oil Palm Shell OPS can achieve environmentally sustainable structures, but to optimalize it as structural concrete, using additives is necessary.
This paper investigated the effects of Superplasticizer and fly ash proportion to lightweight concrete characteristics, which are compressive strength, flexure strength and also modulus of elasticity. The study did extra treatments for OPS to be coarse aggregates and used 4 types of mix proportions, from 1 , 1.1 , 1.2 , 1.3 of superplasticizer together with 5 fly ash. It was found that OPS lightweight concrete using this type of additives have compressive strength up to 21.58 MPa in 28 days, flexural strength up to 2.54 MPa, and modulus of elasticity up to 13274.64 MPa. This study shows that using 5 fly ash and 1.1 Superplasticizer effectively increasing concrete behaviour better. In general, OPS lighweight concrete with 5 fly ash and variation of superplasticizer are applicable and ready to being produced as green structural lightweight concrete alternative in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatip yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°c kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang nmnggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat~sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balai Besar Industri Keramik Departemen
Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan
Umum .
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan
atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor
air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c = 0,45
2. Beton type-2, dengan w/c = 0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>