Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlenywati
"ABSTRAK
Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) berdampak terhadap ibu dan calon bayi yang
dikandungnya. Dampak tersebut antara lain kesakitan pada trimester 3 kehamilan,
perdarahan, BBLR, kematian ibu dan bayi, dll. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan risiko KEK ibu hamil remaja
usia 15-19 tahun di Kota Pontianak. Penelitian dilakukan selama bulan Maret ? April
2010) di 23 puskesmas menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel
104 orang. Data primer merupakan wawancara data karakteristik ibu, tingkat
pengetahuan, kondisi sosio ekonomi, asupan zat gizi serta aktifitas fisik. Data
dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Proporsi ibu hamil remaja usia 15-19
tahun risiko KEK sebesar 56,7%. Terdapat hubungan antara usia menarche, asupan
energi, asupan protein dan aktivitas fisik dengan risiko KEK. Asupan protein
merupakan faktor dominan setelah dikontrol variabel usia menarche, gynecological
age (GA), tingkat pendidikan suami, asupan energi dan aktifitas fisik. Ibu hamil usia
remaja dengan asupan protein < 80% AKG berpeluang 13,416 kali risiko KEK
dibanding ibu hamil usia remaja dengan asupan protein ≥ 80% AKG. Upaya
pencegahan risiko KEK dapat dilakukan dengan melakukan intervensi terhadap
wanita usia reproduktif sebelum kehamilan termasuk meningkatkan asupan nutrien
dan meningkatkan berat badan sebelum kehamilan.

Abstract
Risk of chronic energy deficiency (CED) affected to mother and their fetuses.
Impacts of CED are include pain in the third trimester of pregnancy, bleeding, low
birth weight (LBW), death in mother and baby, etc. This study purpose to determine
the most dominant factors correlated with CED risk on pregnant adolescents aged
15-19 years in Pontianak. Research conducted on March ? April 2010 in 23th health
centers and study design was done using cross sectional and subjects were 104.
Primary data taken in the form of interview for the data characteristics of pregnant
adolescent, the level of knowledge, socio-economic conditions, nutrient intake
(energy and protein) and physical activity. Data analyzed using logistical regression
. The proportion of pregnant adolescents aged 15-19 years amounted to 56.7% risk of
CED. Multivariate analysis showed the correlation between age of menarche, energy
intake, protein intake and physical activity with risk of CED. Protein intake is the
most dominant factor correlated with CED risk on pregnant adolescents aged 15-19
years in Pontianak in year 2010 after being controlled by the age of menarche,
gynecological age (GA), husband's education level, energy intake and physical
activity. Pregnant adolescent with protein intake <80% RDA were 13,416 times
more likely to have risk CED than there with protein intake ≥ 80% RDA. Prevention
of risk CED on pregnant adolescent can be done by intervention before pregnancy
including increase intake nutrient and weight gain."
2010
T31704
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Kurniatillah
"ABSTRAK
Status gizi ibu hamil berperan penting dalam kondisi kehamilan dan bayi yang
akan dilahirkan. Masih tingginya kasus risiko KEK pada ibu hamil di Kota
Cilegon terutama di wilayah kerja Puskesmas Jombang memerlukan upaya-upaya
terobosan diantaranya melalui upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan gizi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan predisposing factor,
enabling factor, need factor terhadap perilaku Pemanfaatan Pelayanan Gizi oleh
ibu hamil dengan risiko KEK di Klinik Gizi Puskesmas Jombang.
Desain penelitian ini adalah non eksperimen dengan pengumpulan data secara
cross sectional pada data primer yang terdiri dari 178 responden. Penelitian
dilakukan pada bulan Maret-Juni 2014, menggunakan kuesioner yang diisi oleh
responden. Analisis data dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat
menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik
ganda model prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi perilaku Pemanfaatan Pelayanan Gizi yang
tidak baik lebih besar yaitu 62,4%. Faktor predisposing diantaranya paritas,
pengetahuan, sikap, faktor enabling diantaranya dukungan suami, pendapatan
keluarga, kepemilikan asuransi, dan faktor need berhubungan signifikan dengan
Pemanfaatan Pelayanan Gizi. Variabel pengetahuan merupakan faktor dominan
setelah dikontrol oleh pendapatan keluarga, kepemilikan asuransi, kebutuhan,
paritas, sikap, dan dukungan suami.

ABSTRACT
Nutritional status of pregnant women is important condition for pregnancy and
the baby born. The high risk CED cases of among pregnant women in Cilegon,
especially in Jombang health center area, required measured in improved
nutritional health services.
This study aims to determine the influence of predisposing factors, enabling
factors and need factors toward nutritional service utilization behavior by the
pregnant women with risk CED in clinical nutrition Jombang health center.
This study was non experimental design using cross sectional methode approach
in data collection primary data was taken from 178 respondents who were total
population. The study was conducted in March-June 2014, using questionnaires
completed by respondents. Data were analyzed througt univariate, bivariate
using chi square, and multivariate analysis using multiple logistic regression with
prediction model.
The Results showed that the poor utilization behavior is more than half of the
respondents (62,4%). Predisposing factors such as parity, knowledge, attitudes,
enabling factors such as support of her husband, family income, insurance
ownership, and need factors are associated with nutritional service utilization.
Knowledge is found as the must dominant variable measured of utilization in
clinical nutrition after controlled by family income, insurance ownership, need,
parity, attitudes, and support of her husband ."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriya Laras Pramesthi
"ABSTRAK
Risiko kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko dampak buruk pada kelahiran. Asupan gizi yang cukup selama kehamilan merupakan hal penting yang dapat menjamin kelahiran optimal. Informasi mengenai asupan gizi dan pola konsumsi antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK masih terbatas. Studi komparatif potong-lintang dilakukan pada 63 ibu hamil dengan risiko KEK dan 74 ibu hamil tanpa risiko KEK. Informasi mengenai asupan makan diperoleh melalui satu hari penimbangan makan, satu hari recall 24 jam, dan tujuh hari perhitungan makanan (food tally). Analisis dengan Mann Whitney U dan Independent T digunakan untuk membandingkan asupan gizi makro dan mikro pada dua kelompok, sedangkan tes Chi-square digunakan untuk menilai hubungan antara kecukupan gizi dengan status KEK ibu hamil. Asupan gizi antara dua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Akan tetapi, terdapat tren yang menunjukan bahwa ibu hamil tanpa risko KEK memiliki asupan gizi yang relatif lebih tinggi dibandingkan ibu hamil risiko KEK untuk energi, protein, lemak, karbohidrat, asam folat, dan magnesium. Kecukupan protein menunjukan hubungan yang bermakna dengan status KEK. Meskipun jumlah frekuensi konsumsi kelompok-kelompok makanan antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK tidak berbeda, tetapi rata-rata jumlah porsi yang dikonsumsi pada kelompok sayuran hijau dan kacang-kacangan relatif lebih banyak pada ibu hamil tanpa risiko KEK dibanding ibu hamil dengan risiko KEK. Dari studi ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada asupan gizi, kecuali untuk protein, antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK.

ABSTRACT
Risked at chronic energy deficiency (CED) increases the risk of adverse birth outcomes. Adequate maternal nutrient intake during pregnancy is important to ensure optimum birth outcomes. There were limited data available on the dietary intake and dietary pattern comparing pregnant women with and without CED risk. A comparative cross sectional study was done for 63 pregnant women with CED risk and 74 pregnant women without CED risk. Dietary information was obtained from one-day weighed food record (WFR), one-day 24-hour recall and seven-day food tallies. Mann Whitney U and Independent T tests were used to compare nutrients among both groups, while Chi-square was used to assess the association between nutrient adequacy and CED status. Dietary intakes was not significant different between both groups. However, there was a trend that pregnant women without CED risk had higher intake compared to pregnant women with CED risk for energy, protein, fat, carbohydrate, folate, and magnesium. Protein adequacy was the only nutrient that associated with CED status. Dietary pattern, in term of weekly consumtion of food groups was similar among both groups. However, pregnant women without CED risk consumed higher amount of dark green leafy vegetables and legumes, nuts, and seeds groups. These result revealed there were no significantly different on dietary intake, except for protein, between pregnant women with and without CED risk"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library