Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikhsan Ramadhan
"xKontraktor spesialis pondasi telah memiliki pedoman pelaksanaan pekerjaan bored pile. Namun dalam pelaksanaannya terdapat risiko-risiko yang dapat berpotensi mengakibatkan keterlambatan. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan pekerjaan bored pile terdapat risiko yang tidak terlihat di dalam tanah. Oleh karena itu, pedoman pelaksanaan yang sudah ada perlu dikembangkan berbasis risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa potensi risiko yang akan terjadi, serta respon yang perlu dilakukan berupa tindakan preventif dan korektif, sehingga dapat mengembangkan pedoman pelaksanaan pekerjaan bored pile berbasis risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dan analisa Multi-Attribute Utility Theory (MAUT). Ditemukan faktor risiko dominan yaitu adanya utilitas di dalam tanah, usia alat tidak layak, keruntuhan tanah permukaan di sekeliling lubang bor, adanya perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dari owner dan produktivitas tenaga kerja yang rendah. Oleh karena itu, respon risikonya adalah melakukan Ground Penetrating Radar (GPR) dan mapping area untuk mengetahui utilitas yang berada di dalam tanah, melakukan penggantian alat yang lebih layak, menggunakan preliminary casing, melakukan perencanaan yang matang serta mendatangkan tenaga kerja yang berpengalaman. Pedoman pelaksanaan pekerjaan bored pile berbasis risiko diharapkan dapat digunakan oleh kontraktor spesialis untuk meminimalkan dampak risiko negatif yang mungkin terjadi pada pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile.

Foundation specialist contractors already have guidelines for carrying out bored pile work. However, in its implementation there are risks that could potentially lead to delays. This is because in carrying out bored pile work there are risks that are not visible in the ground. Therefore, existing implementation guidelines need to be developed based on risk. This study aims to identify and analyze the potential risks that will occur, as well as the responses that need to be taken in the form of preventive and corrective actions, so as to develop guidelines for the implementation of risk-based bored pile work. The method used in this research is a qualitative analysis and Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) analysis. The dominant risk factors were found, namely the existence of utilities in the ground, improper age of the tool, collapse of the surface soil around the borehole, changes in the work implementation schedule from the owner and low labor productivity. Therefore, the risk response is to carry out Ground Penetrating Radar (GPR) and area mapping to find out the utilities that are in the ground, replace tools that are more appropriate, use preliminary casing, carry out careful planning and bring in an experienced workforce. It is hoped that the guidelines for implementing risk-based bored pile work can be used by specialist contractors to minimize the impact of negative risks that may occur in the implementation of bored pile foundation work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Kusumo Wijayanto
"ABSTRAK
Perkembangan infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia semakin pesat, memiliki risiko yang tinggi. Namun perkembangan di dunia infrastruktur tidak diimbangi dengan percepatan pembebasan lahan sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi terhadap proses pengadaan lahan di Kementrian Pekerjaan Umum Bina Marga sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisa SPSS dan deskriptif untuk mengetahui faktor risiko dominan. Hasil yang didapat berupa tindakan prefentif dan korektif yang tepat dalam menangani risiko yang terjadi serta analisa stakeholder pada setiap proses pengadaan lahan.

ABSTRACT
The development of road and bridge has been increasing in Indonesia which has high risk. However, this development is not mathced by an increase in land acquisition that have an impact on delays in project performance. It requires an evaluation of the process of land acquisition to improve project performance. This research conducted through a risk analysis, using SPSS and descriptive analysis to determine the dominant risk factors. Results are preventive and corrective actions are appropriate in addressing the risk that occur as well as stakeholder analysis in the process of land acquisition. "
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Hutama
"Perkembangan konstruksi gedung di dunia semakin kompleks, berteknologi tinggi, serta memiliki tingkat risiko yang tinggi. Namun perkembangan di dunia konstruksi tidak diimbangi dengan peningkatan Kompetensi Manajer konstruksi sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi terhadap standar Kompetensi Manajer Konstruksi sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisa risiko berbasis PMBOK 2013 yang selanjutnya diolah menggunakan Analitycal Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui faktor risiko dominan. Hasil yang didapat berupa tindakan preventif dan korektif yang tepat dalam menangani risiko yang terjadi serta modul pelatihan Kompetensi Manajer Konstruksi sehingga meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi gedung.

The development of constructability in the World Increasingly Complex, Hightech, and high risk. This issue is not matched by an increase in competence of Construction Manager (CM) that have an impact on delays in project performance. It required an evaluation of CM Competency standards to improve project performance. This research conducted through a risk analysis method based on PMBOK 2013, which processed using the Analytical Hierarchy Process to determine the dominant risk factors. Results is preventive and corrective action are appropriate in addressing the risk that occur as well as the CM Competence training modules resulting in improved project performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Adlan Tedja
"Dalam dunia konstruksi, perubahan ruang lingkup (variation order) merupakan hal yang sering terjadi, banyak faktor yang menyebabkan variation order yang tidak dapat dihindarkan, salah satunya terjadi akibat pihak konsultan. Karena tugas utama konsultan  memberikan representasi grafis dan tertulis dalam bentuk dokumentasi gambar dan dokumen laporan yang memungkinkan pihak kontraktor dan subkontraktor mengubah konsep dan gagasan menjadi realitas fisik, kesalahan desain, desain kurang memadai ataupun kurangnya koordinasi merupakan penyebab yang biasa dilakukan oleh pihak konsultan.Dibutuhkan strategi dalam sebuah proses perancangan yang baik agar meminimalisir terjadinya variation order. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahapan proses perancangan, mengidentifikasi peristiwa risiko yang terjadi ditahap perancangan yang menyebabkan terjadinya variation order, serta strategi untuk menurunkan variation order yang disebabkan oleh pihak konsultan perencana.Sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pihak pemangku kepentingan khususnya perencana dalam menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan media bantu kuisioner.  Berdasarkan penelitian sebelumnya hasil penelitian merupakan adanya kesalahan dalam mempersiapkan dokumen yang dilakukan oleh pihak konsultan sehingga hal ini yang memicu terjadinya variation order.

In the world of construction, changes in scope (variation orders) are a frequent occurrence, many factors cause unavoidable variation orders, one of which occurs due to the consultant. Because the main task of the consultant is to provide graphic and written representations in the form of drawing documentation and report documents that allow contractors and subcontractors to turn concepts and ideas into physical reality, design errors, inadequate designs or lack of coordination are common causes for consultants.It takes a strategy in a good design process in order to minimize the occurrence of variation orders. This study aims to identify the stages of the design process, identify risk events that occur at the design stage that cause variation orders, as well as strategies to reduce variation orders caused by the planning consultant.So that it can provide satisfaction for stakeholders, especially planners in producing work that can be accounted for. Methods This research uses a qualitative method by using a questionnaire as a media. Based on previous research, the results of the study were an error in preparing documents made by the consultant so that this triggered the variation order.

 

"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhahmadiani Fitri
"Meningitis adalah penyakit infeksi sistem syaraf pusat yang menyerang meningens atau selaput otak. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui manajemen asuhan keperawatan pada anak meningitis dengan risiko keterlambatan perkembangan. Metodologi penulisan adalah case study, dengan melaksanakan asuhan keperawatan langsung kepada klien. Data yang didapat melalui pengkajian dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik dan mengumpulkan data dari rekam medik klien untuk data penunjang.
Intervensi yang diberikan yaitu berupa stimulasi perkembangan pada klien untuk kelompok umur tahapan tumbuh kembang 0-4 bulan serta juga melakukan pengajaran stimulasi untuk orang tua sebagai persiapan pulang. Hasilnya klien belum mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan klien mampu mengikuti beberapa stimulasi yang
diberikan. Orang tua klien paham dan mengerti bahwa anaknya berisiko untuk mengalami keterlambatan dan orang tua mampu melakukan stimulasi secara mandiri setelah dilakukannya demonstrasi stimulasi perkembangan kepada klien. Stimulasi dini penting dilakukan kepada klien yang mempunyai risiko keterlambatan perkembangan. Rekomendasi dari studi ini agar ada follow up berkelanjutan terhadap stimulasi yang diberikan.

Meningitis is an infectious disease of the central nervous system that attacks the meningens or the lining of the brain. This study aims to find out the effect of nursing care in meningitis children with the risk of developmental delay. In this case study, data was obtained through assessment by interviews, physical examination and collecting data from the client`s medical records for supporting data. The interventions that implemented were developmental stimulation to clients for the age group of 0-4 months and teaching the stimulation to parents for discharge planning. The result is that the client has not experienced any developmental delays and the client is able to follow some of the stimulation given. The client`s parents know and understand that their child is at risk of experiencing delays. The parents are able to perform stimulation independently after a
demonstration of developmental stimulation is carried out to the client. This study concludes early stimulation is important for clients who have a risk of developmental delays. Continuous follow up for the stimulation is recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Subchan Maghfur
"ABSTRAK
Penyelesaian pekerjaan pengurukan pasir di PT.X pada proyek green field mengalami keterlambatan 40 minggu atau 233% dari jadwal yang telah ditentukan. Keterlambatan pekerjaan ini sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan-pekerjaan lainnya, baik dari aspek pekerjaan konstruksi maupun jadwal kedatangan alat, yang secara tidak langsung juga meningkatkan biaya penyimpanan material akibat tertundanya jadwal pengiriman.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan metode pekerjaan pengurukan pasir berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu pekerjaan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdiri atas wawancara terstruktur dan kuisioner yang kemudian diolah secara statistik dengan SPPS 22 serta analisa risiko sesuai PMBOK 2013.
Hasil analisa data menunjukkan terdapat enam (6) faktor risiko yang berkorelasi dan berpengaruh kuat terhadap kinerja waktu pengurukan pasir. Dengan demikian, mengelola faktor - faktor risiko tersebut akan meningkatkan kinerja waktu penyelesaian pekerjaan pengurukan pasir.

ABSTRACT
The completion of sand filling work has delayed 40 weeks or 233% from baseline schedule at PT X. It has given significant impact to others completion activity which are construction and delivery of equipments where incresing storage fee indirectly due to delivery delay.
This study aims to evaluate implementation of sand filling work methodology based on risks factor to increase time performance of sand filling work.
The research methode of this study are interview, conducting quisionare survey, risk analyst refer to PMBOK 2013 and statistic analyst by using SPSS 22 software.
The result of this research are found that there are six (6) risks factor that has strong correlation and influence to time performance of sand filling work. Therefore, managing this risks factor can be increased time performace of completion sand filling work.
"
2016
T45381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana
"Latar Belakang: Bayi berat lahir rendah(<2500 gram) atau prematur merupakan salah satu kondisi bayi risiko tinggi. Keterlambatan perkembangan bahasa dan kognitif merupakan salah satu gangguan yang sering dijumpai pada anak dengan riwayat berat lahir rendah/prematur. Bayi berat lahir rendah lebih sering disertai dengan kondisi medis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Tujuan: Mendapatkan prevalens dan faktor risiko keterlambatan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak usia 12-18 bulan dengan riwayat berat lahir rendah.
Metode: Rancangan penelitian adalah potong lintang untuk menilai perkembangan bahasa dan kognitif dengan menggunakan alat skrining Capute scales pada anak usia 12-18 bulan yang mempunyai riwayat berat lahir rendah. Sampel diambil secara konsekutif di poliklinik anak RSUP Sanglah Denpasar, Agustus 2015-April 2016.
Hasil Penelitian: Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini sebanyak 160 orang. Usia rerata subyek adalah 15,69 (SB 2,19) bulan. Prevalens keterlambatan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak dengan riwayat berat lahir rendah sebesar 28,1%. Analisis multivariat didapatkan berat lahir <1500 gram merupakan faktor risiko terjadinya keterlambatan perkembangan bahasa dan kognitif (visio-motor) sebesar 10,2 kali lebih banyak dibandingkan berat lahir 1500-<2500 gram (RP 10,260; IK95% 2,265-46,478; P 0,003).
Simpulan: Prevalens keterlambatan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak usia 12-18 bulan dengan riwayat berat lahir rendah sebesar 28,1%. Bayi berat lahir <1500 gram sebagai faktor risiko keterlambatan perkembangan bahasa dan kognitif.

Background: Low birth weight (LBW) (<2500 g) or premature baby is one of thehigh-risk conditions. Language and cognitive developmental delay is one of the disorders are often found in children with low birth weight/preterm. Infant with low birth weight more frequently accompanied by a medical condition that affects growth and development.
Objective: To find the prevalence and risk factors of language and cognitive developmental delay in children aged 12-18 months with low birth weight.
Methods: A cross-sectional study design was to assess language and cognitive development by using Capute scales screening tool in children aged 12-18 months who have low birth weight. Samples are taken consecutively in a child outpatient clinic Sanglah Hospital Denpasar, August 2015-April 2016.
Results: Subjects who meet the inclusion and exclusion criteria in the study of 160 people. The average age of the subjects was 15.69 (SD 2.19) months. Prevalence of language and cognitive developmental delay in children with low birth weight was 28.1%. On multivariate analysis, obtained birth weight <1500 g is a risk factor for language and cognitive (visio-motor) developmental delay of 10.2 times more often than the birth weight 1500 to <2500 g (PR 10.260; 95%CI from 2.265 to 46.478; P 0.003).
Conclusions: The prevalence of language and cognitive developmental delay in children aged 12-18 months with low birth weight is 28.1%. Birth weight <1500 g is risk factor of language and cognitive developmental delay.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Gamma
"Penelitian ini menggunakan integrasi Earned Value Management dan Risk Management dalam melakukan rancangan mitigasi risiko keterlambatan proyek pipa gas alam. Dengan melakukan komparasi terhadap nilai Planned Value, Earned Value dan Actual Cost pada data historis dan hasil simulasi monte carlo (perangkat lunak Crystal Ball) diperoleh hasil bahwa dari 3 (tiga) skenario simulasi biaya dan waktu, skenario terbaik adalah skenario ke-2 di masing masing proyek. Pada minggu ke-21 di proyek 1, nilai Cost Performance Index (CPI) dan Schedule Performance Index (SPI) adalah 1; minggu ke-20 di proyek 2, nilai CPI dan SPI adalah 1; dan minggu ke-7 di proyek 3, nilai CPI dan SPI adalah 1.
Mitigasi risiko dilakukan pada aktifitas-aktifitas dalam jalur kritis ketiga proyek, sebanyak 14 (empat belas) aktifitas pada 9 (Sembilan) jalur kritis di proyek 1; 16 (enam belas) aktifitas pada 4 (empat) jalur kritis di proyek 2; dan 22 (dua puluh dua) aktifitas pada 2 (dua) jalur kritis di proyek 3. Nilai SPI pada awal proyek 1 dan 2 diatas angka '2', mengindikasikan aktifitas pengadaan material yang tidak dapat dipenuhi akibat proses produksi, transportasi, dan distribusi material yang tidak terencana. Langkah yang dapat dilakukan adalah memisahkan pengadaan material dari kegiatan konstruksi proyek.

The study used integration of Earned Value Management and Risk Management for conducting risk delays mitigation plan the natural gas pipeline project. By performing a comparison of Planned Value, Earned Value and Actual Cost on historical data and the results of a monte carlo simulation (Crystal Ball) that the results obtained from the 3 (three) cost and time simulation scenario, the best case scenario is the 2nd scenario in each project. At week 21 (twenty one) in the project no. 1, the Cost Performance Index (CPI) and Schedule Performance Index (SPI) value is 1; week 20 (twenty) in the project no. 2, the CPI and SPI value is 1; and the week 7 (seven) in the project no. 3, CPI and SPI values are 1.
Project risk had mitigated on the activities in the critical path of the three projects, a total of 14 (fourteen) activities in the 9 (nine) critical path in the project 1; 16 (sixteen) activity in 4 (four) critical path in the project 2; and 22 (twenty two) activity in 2 (two) critical path in the project 3. SPI value at the beginning of the project 1 and 2 above figures '2', indicated that the material procurement activities can not be met due to the process of production, transportation, and distribution of materials unplanned. The best actions to do is to separate the material procurement from construction activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library