Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simangunsong, Wilson
"Latar Belakang: Keterlambatan penanganan stroke pada pasien yang memiliki faktor risiko stroke sebagai akibat dari rendahnya kesadaran diri pasien dalam melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke pelayanan kesehatan sehingga sering kali mengabaikan tanda-tanda awal stroke. Kesadaran diri diperlukan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke pelayanan kesehatan yang berarti kemampuan untuk mengenali dan mengendalikan emosi yang muncul pada diri sendiri termasuk pengetahuan, perilaku, waktu timbulnya gejala, demografi, faktor sosiokultural, dan persepsiĀ pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran diri pasien berisiko stroke dalam melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke layanan kesehatan. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif observasi dengan pendekatan Cross Sectional, melibatkan 396 responden. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dukungan keluarga sebagai faktor predominan dengan pengaruh paling besar terhadap kesadaran diri (OR=2,885), diikuti oleh kecemasan sedang (OR=2,340) dan kecemasan ringan (OR=2,38). Variabel jenis kelamin laki-laki (OR=1,628) dan usia (OR=1,479) juga memiliki pengaruh yang signifikan. Melalui uji regresi logistik, ditemukan bahwa usia muda, jenis kelamin perempuan, pendidikan menengah dan tinggi, pengetahuan tinggi tentang stroke, persepsi pencegahan stroke yang baik, tingkat kecemasan ringan-sedang, dan dukungan keluarga berkontribusi sebesar 42,9% dalam menentukan kesadaran diri pasien yang berisiko stroke dalam melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke pelayanan kesehatan.
Diskusi: Dalam pengambilan keputusan pemeliharaan kesehatan tidak hanya berdasarkan pilihan pasien, tetapi juga berdasarkan pada pedoman, prinsip-prinsip pelayanan yang berfokus pada pasien untuk mendukung perawatan diri di pelayanan salah satunya adalah keluarga, sehingga perlunya penekanan pada dukungan keluarga, selain itu juga manajemen kecemasan, dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran diri pasien dalam merawat kesehatan mereka.

Background: Delays in treating stroke in patients who have risk factors for stroke are a result of patients' low self-awareness in carrying out routine health checks at health services so that they often ignore the early signs of stroke. Self-awareness is needed to carry out routine health checks at health services, which means the ability to recognize and control emotions that arise in oneself, including knowledge, behavior, time of onset of symptoms, demographics, socio-cultural factors and patient perceptions. This study aims to identify factors that influence the self-awareness of patients at risk of stroke in carrying out routine health checks at health services. Research method: This research is a quantitative research with a descriptive observational design with a Cross Sectional approach, involving 396 respondents. Data analysis used descriptive analysis, chi square test and logistic regression.
Research results: The results of this study found that family support was the predominant factor with the greatest influence on self-awareness (OR=2.885), followed by moderate anxiety (OR=2.340) and mild anxiety (OR=2.38). The variables male gender (OR=1.628) and age (OR=1.479) also have a significant influence. Through logistic regression testing, it was found that young age, female gender, secondary and tertiary education, high knowledge about stroke, perception of good stroke prevention, mild-moderate anxiety level, and family support contributed 42.9% in determining patient self-awareness. who are at risk of stroke in carrying out routine health checks at health services.
Discussion: In making health care decisions, it is not only based on patient choice, but also based on guidelines, patient-focused service principles to support self-care in services, one of which is the family, so there is a need to emphasize family support, as well as anxiety management, and education to increase patient self-awareness in caring for their health.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uke Pemila
"Stroke merupakan penyebab kedua kematian dan penyebab ketiga kecacatan di seluruh dunia. Pendekatan terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan memberikan edukasi pada pasien yang berisiko tinggi stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model edukasi pencegahan stroke untuk menurunkan faktor risiko stroke serta meningkat kemampuan merawat diri pasien yang berisiko tinggi stroke. Penelitian ini menggunakan metode Action Research yang terdiri dari dua tahapan, tahap satu adalah identifikasi masalah sampai pengembangan model yang didasari dengan penelitian kualitatif tentang persepsi pasien dalam kepercayaan kesehatan yang dimilikinya dalam rangka menurunkan faktor risiko stroke. Selanjutnya dikembangkan Model Edukasi Pencegahan Stroke dengan mengintegrasikan tema hasil penelitian kualitatif, studi literatur dan konsultasi pakar. Penelitian tahap dua adalah melakukan uji coba Model Edukasi Pencegahan Stroke untuk menentukan pengaruh model dalam menurunkan faktor risiko stroke dan meningkatkan kemampuan merawat diri pasien berisiko tinggi stroke. Penelitian tahap dua adalah penelitian kuasi eksperimen menggunakan desain post test control group, dengan jumlah sampel sebanyak 140 orang yang terdiri dari 70 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian tahap satu didapatkan 4 tema dari hasil deep interview dengan partisipan sehingga dihasilkan Model Edukasi Pencegahan Stroke beserta buku panduan intervensi model, modul untuk perawat serta booklet untuk pasien dan keluarga. Hasil penelitian tahap dua membuktikan adanya perbedaan faktor risiko, self efficacy dan kemampuan merawat diri (self care) yang bermakna pada awal penilaian sampai penilaian bulan ke tiga antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Kesimpulan hasil penelitian yaitu Model Edukasi Pencegahan Stroke efektif menurunkan faktor risiko stroke, meningkatkan self efficacy dan meningkatkan kemampuan merawat diri (self care).

Stroke is the second leading cause of death and the third leading cause of disability worldwide. The best approaches that can be taken to prevent stroke is to provide education for patients at high risk of stroke. The purpose of this research was to develop a stroke prevention education model in reducing stroke risk factors and improving self care for patients at high risk of stroke. This study uses an action research method which consist of two stages, the first stage is the identification of the problem to the development of a model based on a qualitative research about the patientā€™s perceptions of their health beliefs to reduce risk factors for stroke. Furthermore, the Stroke Prevention Education Model was developed by integrating the results, literature review and expert review. The second stage was examination the Stroke Prevention Education Model to identified its effect of the model in reducing stroke risk factors and improving self care for patients at high risk of stroke. This study was a quasi-experimental research using a post test control group design, with a total sample of 140 participants (70 samples in intervention groups and 70 samples in control groups). The qualitative study identified 4 themes from deep interviews with participants, this themes leads to the development of a Stroke Prevention Education Model and its devices include intervention manual, modules for nurses, booklet for patients and their families. The second stage of research proves the significant difference in risk factors, self efficacy and self care between the first measurement to the third measurement after intervention groups. We conclude that Stroke Prevention Education Model effectively reduce stroke risk factors, improve self efficacy and improve self care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library