Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sando Pranata
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Sando PranataProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Hubungan Riwayat Penyakit Dengan Kejadian Stunting PadaAnak Berumur Dibawah Lima Tahun 0 - 59 Bulan DiIndonesia Tahun 2013 Analisis Data Riskesdas 2013 Latar Belakang : Prevalensi kejadian stunting di Indonesia masih cukup tinggi,begitu juga dengan prevalensi frekuensi penyakit ISPA, Pneumonia, TB Paru danMalaria. Semakin buruk status gizi balita akan meningkatkan frekuensi terjadinyapenyakit. Dan sebaliknya semakin sering balita menderita penyakit maka statusgizi semakin buruk dalam jangka waktu lama .Tujuan dan Metode : penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan riwayatpenyakit dengan kejadian stunting pada anak berusia dibawah 5 tahun 0 ndash; 59bulan di Indonesia pada Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunderRiskesdas Tahun 2013 dengan sampel sebanyak 68.909 balita. Variabel yangdigunakan adalah stunting, riwayat penyakit, berat lahir, umur balita, jenis kelaminbalita, imunisasi, umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur ayah, pendidikanayah, pekerjaan ayah, jumlah anggota keluarga dan sosial ekonomi.Hasil : Balita yang mengalami ge; 3 riwayat penyakit, sebanyak 47,4 menderitastunting. Model regresi logistik ganda memperlihatkan bahwa setelah dikontrol olehberat lahir, umur balita, jenis kelamin, pendidikan ibu, pendidikan ayah,pekerjaan ayah, anggota keluarga dan sosial ekonomi, balita yang menderita ge; 3 riwayat penyakit mempunyai resiko untuk menderita stunting 1,6 kali lebihtinggi dibandingkan dengan balita yang tidak menderita penyakit, dan 1,1 Kalidengan balita yang menderita 1 riwayat penyakit serta 1,2 kali dengan balitayang menderita 2 riwayat penyakit.Simpulan : Masalah stunting pada balita tidak sekedar masalah riwayat penyakitsaja saja melainkan berkaitan erat dengan masalah asupan gizi, lingkungan danpelayanan kesehatan sehingga dalam penanganannya memerlukan upaya lintassektor.Kata kunci : Stunting, Balita, Riwayat penyakit
ABSTRACT
Nama Sando PranataProgram Studi Public Health SciencesJudul Relationship between Medical History with Stunting Diseasein Children Aged Under Five Year 0 ndash 59 months inIndonesia in 2013 Data Analysis Riskesdas 2013 Background The prevalence of stunting incidence in Indonesia is still quite high,likewise the frequency of the prevalence of respiratory disease, pneumonia,pulmonary TB and Malaria. The worse the nutritional status of children willincrease the frequency of occurrence of the disease. And conversely the oftentoddler suffer from the disease getting worse nutritional status in the long term .Objective and Methods This study aims to analyze the relationship betweenmedical history with the incidence of stunting in children under 5 years 0 59months in Indonesia in 2013. This study uses secondary data Riskesdas in 2013with a sample of 68 909 children under five. The variables used were stunting,medical history, birth weight, age, gender toddler, immunization, maternal age,maternal education, maternal occupation, age, father, father 39 s education, father 39 soccupation, number of family members and social economy.Results Toddlers who have one history of the disease, as many as 35.9 sufferfrom stunting. Multiple logistic regression model showed that after controlled bybirth weight, age, sex, mother 39 s education, father 39 s education, father 39 s occupation,family members and social economy, children who suffering from ge 3 history ofthe disease were at risk to suffer from stunting 1,6 times higher compared withinfants who did not suffer from the disease, and 1,1 times with a toddler whosuffered first history of the disease and 1,2 times with a toddler who suffered 2history of diseaseConclusion The problem of stunting in toddler is not about disease history, butstrongly associated with the intake of nutrition, environment and health care sothat handling and requires efforts across sectors.Keywords Stunting, Toddler, medical hystory
2017
T47235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Saptono Fahrurodzi
Abstrak :
Gagal jantung memiliki angka bertahan hidup yang rendah. Sekitar 26 juta orang dewasa hidup dengan gagal jantung di dunia. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi gagal jantung berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas tahun 2013 dengan desain studi cross-sectional. Sampel adalah seluruh penduduk yang berada di Indonesia berusia ge;18 tahun. Diagnosis gagal jantung decompensatio cordis berdasarkan diagnosa dokter. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 655.192 orang. Analisis data menunjukkan prevalensi gagal jantung terdiagnosis sebesar 0,1 . Faktor risiko yang paling besar terhadap kejadian gagal jantung di Indonesia adalah penyakit jantung koroner POR=42,578; 95 CI=35,982-50,383;p.
Heart Failure has a low survival rates. Approximately, 26 millions of adults live with heart failure in the world. According to Riskesdas 2013, the prevalence of heart failure based on doctor's diagnose was 0,13 . This research uses Riskesdas 2013 data with cross sectional study design. The sample were the ge 18 years people. Heart failure decompensatio cordis was based on doctor's diagnose. Total samples that were used in this research was 655.192. Data analysis shows the prevalence of heart failure based on doctor's diagnose was 0,1 . Coronary heart disease has the biggest risk of heart failure POR 42,578 95 CI 35,982 50,383.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Larasati
Abstrak :
ABSTRACT
Perubahan sistem pengelolaan sampah di Universitas Indonesia telah dilaksanakan seperti kegiatan pemilahan sampah tingkat fakultas dan pendirian UPS UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sampah masing-masing fakultas dan efektivitas UPS UI dalam mengolah sampah organik yang dihasilkan oleh fakultas dan unit menjadi pupuk kompos. Penelitian dilakukan pada 14 titik kumpul sampah di Universitas Indonesia dan UPS UI. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada petugas pemilah sampah, koordinator petugas kebersihan, koordinator/manajer fakultas, dan pekerja di UPS UI. Kegiatan pengelolaan sampah di fakultas terdiri dari pemilahan dan pewadahan sedangkan pengangkutan dan pengolahan sampah organik dilakukan oleh pihak universitas. Jumlah sampah makanan yang diolah menjadi pupuk kompos pada tahun 2017 mencapai 148.652 kg dengan tingkat efektivitas pengolahan mencapai 99.35. Penggunaan APD pada petugas pemilah sampah berupa sarung tangan sebesar 71, masker 50, penutup kepala 64, dan sepatu boot 79. Riwayat gangguan kesehatan pada petugas pemilah sampah antara lain pilek dan batuk 67 dan demam sebesar 41. Hasil pengukuran kualitas sumber air di UPS UI menunjukan jumlah bakteri koliform sebanyak 72 koloni dan Eschericia coli sebanyak 15 koloni. Perbaikan sistem monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah di tingkat fakultas dan universitas.
ABSTRACT
Waste management system in the campus has been implemented by Solid Waste Handling Facility of Universitas Indonesia UPS UI. The main purpose of this study, therefore, is twofold that are to describe the current status of waste management in each faculty and to assess the effectiveness of organic solid waste processing in the Solid Waste Handling Facility of the campus. This study is based on the survey in 14 waste rallying points of the campus. In this study we observe and interview sorting waste workers, coordinators of each point, workers and the manager in the Solid Waste Handling Facility. Questions of interview include the waste management system, the use of Personal Protective Equipment APD and history of health problems. Activities of waste management in the faculties consist of sorting and packaging. Moreover, activities of organic waste transportation and processing involve the university. The results show that from organic solid waste amount of compos fertilizer is approximately 148.652 kg and the effectiveness of processing is about 99.35 in 2017. Workers in the sorting unit are around 50 using maskers, 71 using gloves, 64 using helmets, and 81 using boots. Furthermore, the history of health problems of workers in the sorting unit shows around 67 of them have suffered from flu and 41 of them have suffered from cough. Finally, the result of water quality in the UPS UI shows that there are 72 colonies of bacteria of coliform and 15 colonies of Escherichia coli. The improvement of monitoring dan evaluation system is needed for enhancement of waste management both in the faculty and university level.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Sanjoyo
Abstrak :
Latar belakang: Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh sistem kerja nextcell yang bersifat multitasking dan faktor risiko lainnya terhadap kecelakaan di industri elektronik daerah depok pada tahun 2010-2013. Angka severity rate kecelakaan kerja pada periode kerja 2010-2012 (4,47 manhour;8,46/1000 manhour;28,91/1000 manhour) yang menjadikan dasar untuk dilakukan penelitian ini. Metode: Penelitian menggunakan disain kasus kontrol berpadanan, kasus berjumlah 49 responden diambil dari data kecelakaan kerja periode 2010-2013 dan kontrol 98 responden, kontrol dipilih berdasarkan matching departemen kerja, tempat kerja serta diskripsi kerja yang sama. Variabel kecelakaan kerja merupakan variabel dependen dan sistem kerja, masa kerja, status pekerja, kerja shift, alat pelindung diri dan kebisingan. usia, jenis kelamin dan riwayat kesehatan merupakan variabel independen. Hasil: Jumlah responden dengan kerja sistem nextcell 70 (47,61%) responden dan bukan nextcell berjumlah 77 (52,39%) responden. Responden dengan kerja nextcell mengalami kecelakaan 25 (35,7%). Penelitian ini mendapatkan sistem kerja next cell tidak berpengaruh menimbulkan kejadian kecelakaan kerja. Variabel yang mempengaruhi kecelakaan kerja adalah adanya riwayat penyakit OR=7,44;CI(95% 3,33-16,64) dan jenis kelamin laki-laki OR= 0,31 CI (95% 0,11-0,86). Kesimpulan: Sistem nextcell tidak mempengaruhi timbulnya kejadian kecelakaan kerja. Variabel risiko yang mempengaruhi kecelakaan kerja adalah riwayat penyakit berisiko dan jenis kelamin laki-laki. ...... Background: This study aims to find the influence nextcell system that is multitasking and other risk factors to accidents in the electronics industry area depok 2010-2013. There is an increasing number of work accident severity rate in the period 2010-2011-2012 (4,47 manhour;8,46/1000 manhour;28,91/1000 manhour) which forms the basis for this research. Methods: The study used case-control design with matched, cases amounted to 49 respondents drawn from the data of occupational accidents in 2010-2013 and 98 control respondents. Matched controls were selected by the department on work, workplace, descriptions of the same work. Variable dependent is occupational accidents and work systems, job tenure, employment status, shift work, personal protective equipment and noise. age, sex and medical history is an independent variable. Results: The number of respondents with a working system nextcell 70 (47.61%) respondents and not nextcell 77 (52.39%) respondents. Respondents with nextcell have work accident 25 (35.7%). This research next cell does not affect cause incidence of workplace accidents. Variables health status have affect to work accidents OR = 7.44; CI (95% 3.33 to 16.64) and male gender OR = 0.31 CI (95% from 0.11 to 0.86) . Conclusion: The nextcell system does not affect to incidence work accident. Variables health status and male can affect the risk of workplace accidents.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Styowati
Abstrak :
Permasalahan sosial menjadi salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta di Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta di Desa X (untuk selanjutnya akan disebut dengan ‘Liposos Paca’). Permasalahan sosial tersebut bersumber pada adanya stigma sebagai hasil konstruksi sosial negatif yang berkembang di masyarakat. Stigma menciptakan eksklusi sosial dan berbagai tindakan diskriminatif lain yang terjadi sejak mereka dinyatakan menderita kusta sampai mereka dinyatakan sembuh secara medis dari kusta. Analisis tentang stigma dan eksklusi sosial ini akan dikaitkan dengan pembahasan tentang kekerasan simbolik dari Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe etnografi yang menekankan pada observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa praktik kekerasan simbolik yang dialami oleh orang yang memiliki riwayat penyakit kusta cenderung langgeng karena adanya pengakuan atas hubungan dominasi yang terbentuk. ...... Social problem is one of the biggest problems faced by people affected by leprosy, especially in a place called Lingkungan Pondok Sosial Para Cacat Eks Kusta in X village (and then it will be called as Liposos Paca). Social problem comes from stigma as a result of negative social construction. Stigma creates social exclusion and other discrimination actions that is occurred since they are affected by leprosy until they have cured from leprosy. Analysis about stigma and social exclusion in this research will be associated with symbolic violence from Bourdieu. This research uses qualitative research method especially ethnography emphasizing on participation observation, depth interview, and literature study. This research results that symbolic violence on people affected by leprosy tend to be lasting because of the recognition of the domination of relationship happen.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspalydia Pangestu
Abstrak :
ABSTRACT
Populasi orang tua di Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 29 juta pada tahun 2020, yaitu sekitar 11,2 dari total penduduk di Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah total populasi ini, masalah yang berhubungan dengan kesehatan juga meningkat. Malnutrisi telah menjadi kondisi serius di kalangan lansia dan menjadi faktor risiko munculnya beberapa penyakit. Salah satu penyebab malnutrisi adalah kurangnya asupan gizi akibat perubahan lingkungan fisiologis, psikologis, dan sosial lansia. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mencari hubungan antara asupan makronutrien dan karakteristik subjek lansia dalam hal usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, dan riwayat konsumsi obat di Rumah Perawatan Lansia Lansia di Jakarta Utara pada tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. dengan total pemilihan sampel subjek sebanyak 59 sampel. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kelompok usia terbesar adalah 65 80 tahun 71,19, perempuan 66,1, memiliki hipertensi 33,9, dan sebagian besar mengkonsumsi obat ace inhibitor 22,81. Asupan makronutrien tertinggi dan terendah berdasarkan minimal 80 RDA 2013 adalah lemak 35,6 dan karbohidrat 5,6. Selain itu, tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan makronutrien dan karakteristik subjek dari lansia yang diteliti P 0,05.
ABSTRAK
The population of the elderly in Indonesia is estimated to increase to be 29 million by 2020, which is about 11.2 of the total population in Indonesia. Along with the increase in the total number of this population, health related problems are also increasing. Malnutrition has become a serious condition among the elderly and becomes a risk factor of the emergence of some diseases. One of the causes of malnutrition is the inadequacy of nutrition intake due to the change of physiological, psychological, and social environment of the elderly. Therefore, researcher intend to look for association between macronutrient intake and subject characteristics of elderly in terms of age, gender, disease history, and drug consumption history at Atmabrata Elderly Nursing Home in North Jakarta by 2015. The Research was conducted by using cross sectional design with a total sampling selection of the subjects as much as 59 samples. The results of this research revealed that the largest age groups was 65 80 years 71.19 , female 66.1 , having hypertension 33.9 , and mostly consumed drug ace inhibitor 22.81 . The highest and the lowest intake of macronutrient based on minimal 80 of RDA 2013 were fat 35.6 and carbohydrates 5.6 . In addition, there was no meaningful relationship between macronutrient intake and subject characteristics of the elderly under study P 0.05 .
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diannisa Damar Rahmahani
Abstrak :

Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan suatu gambaran umum yang dapat memberikan penilaian terhadap performa seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Penilaian terhadap kualitas hidup terkait kesehatan dianggap sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan berbagai faktor di dalam kehidupan, seperti kesehatan, efisiensi, produktifitas, kepuasan, keterlibatan dalam kinerja, motivasi, dan kesejahteraan di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena adanya pengaruh dari faktor kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan di antara kualitas hidup dengan berbagai faktor gaya hidup pada anggota Komunitas lari di Kota Depok. Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup terkait kesehatan dan variabel independen yaitu tingkat kebugaran kardiorespiratori, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit kronik, kualitas diet, IMT, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan kepada 125 anggota aktif lima Komunitas lari terpilih yang ada di Kota Depok. Nilai kualitas hidup terkait kesehatan diukur dengan menggunakan kuesioner SF 36 V2 Quality of Life. Hasil terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronik pada aspek kesehatan fisik dan kualitas tidur pada aspek kesehatan fisik (r = 0,593), kesehatan mental (r = 0,615) , dan kualitas hidup (r = 0,710) dengan kualitas hidup terkait kesehatan.

 


Health-related quality of life is a general description that can provide an assessment of a persons performance in carrying out their daily lives. Assessment of quality of life related to health is considered very important because it is related to various factors in daily life, such as health, efficiency, productivity, satisfaction, involvement in performance, motivation, and welfare in carrying out daily activities due to the influence of physical health factors and mental health. This study aims to look at the close relationship between quality of life with various lifestyle factors in running community members in the city of Depok. The study design in this study was cross sectional with the dependent variable namely health related quality of life and independent variables namely cardiorespiratory fitness level, gender, age, history of chronic illness, diet quality, BMI, physical activity level, smoking habits, and sleep quality. This research was conducted on 125 active members from five running communities in the city of Depok. Health-related quality of life values were measured using the SF 36 V2 Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the history of chronic illness in physical health aspects and sleep quality in physical health aspects (r = 0.593), mental health (r = 0.615), and quality of life (r = 0.710) with health related quality of life.

 

 

 

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windya Rahmawati
Abstrak :
Keluarga memiliki asosiasi yang kuat dengan kesehatan dan penyakit seseorang melalui hubungan dan dinamika kehidupannya. Dengan mengetahui salah satu riwayat penyakit keluarga, seseorang dapat melakukan pencegahan serta menurunkan risiko untuk mengalami suatu penyakit tertentu. Skripsi ini membahas profil riwayat penyakit keluarga dan hubungannya dengan penyakit pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2006-2008. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Laporan Studi Kasus Pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyakit terbanyak yang dialami pasien dan keluarganya. Penyakit non-infeksi lain seperti diabetes melitus juga menduduki peringkat atas. Sementara persentase penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan akut dan tuberkulosis juga cukup tinggi. Dari hasil analisis didapatkan hubungan antara riwayat diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner, hipertensi derajat 2, alergi, asma, penyakit kulit, dan tuberkulosis paru dalam keluarga dengan penyakit yang dialami oleh pasien.
Family has strong association with health and diseases through a relationship and the dynamics of life. Knowing one of the family history, a person can prevent and reduce the risk for experiencing a particular disease. The objective of this study was to evaluate the profile of family history and its association with the patient?s disease in Family Physician Clinic Faculty of Medicine University of Indonesia 2006-2008. The research was conducted by using the cross-sectional method. The samples collected from Patient Case Reports in the Family Physician Clinic, Faculty of Medicine University of Indonesia 2006-2008. The result shows that hypertension is the most frequent disease of the patients and family. Non-infection diseases such as diabetes mellitus also in top ranked. While the percentage of infections diseases such as acute respiratory tract infection and tuberculosis are also quite high. There are significant associations between family history of type 2 diabetes mellitus, coronary heart disease, stage 2 of hypertension, allergy, asthma, skin diseases, tuberculosis, and the patient?s diseases.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S09126fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library