Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Vina Ganakin Pendit
1990
S2392
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dede Rizki
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini berargumen bahwa komitmen terhadap organisasi dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan konflik kerja-keluarga. Studi terdahulu komitmen organisasi dipengaruhi oleh struktur dalam organisasi serta efektivitas manajerial, kondisi ini bersifat stuktural, tetapi pada artikel ini individu dalam organisasi memiliki kepuasan kerja dan konflik kerja - keluarga. Tenaga pendidik dan nonpendidik memiliki perbedaan komitmen terhadap organisasi. Mengacu pada survei dan pengamatan komitmen terhadap organisasi tinggi pada tenaga pendidik karena didominasi dengan ststus Pegawai Negeri Sipil. Selain kepuasan kerja, konflik kerja-keluarga juga menjadi variabel pengaruh dari perbedaan gender diantara tenaga pendidik dan non-pendidik, perempuan pada tenaga non-pendidik mayoritas memiliki intensitas tinggi pada konflik kerja-keluarga, karena adanya peran ganda dan adanya tekanan dari pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik pengambil sampel stratified random sampling dengan (31 )komposisi tenaga pendidik dan (10) tenaga non-pendidik dengan standar error 0.1. Untuk melihat korelasi penelitian ini menggunakan uji somersd.
ABSTRACT
This article argue the commitment to organization is determined by job
satisfaction and work family conflict. Based on previous studied commitment to
organization influenced by structure in organization and managerial effectivities,
condition about stuructural, but in that article individu on organization have a job
satisfaction and work-family conflict. Employee educator and non-educator have
different commitment to organization. Refers on the survey and observation
commitment to organization high rate on educator employee because many of
them civil servant which have impact on motivation factors on indicator
recognition and it differently with non-educator employee. Another than Job
satisfaction, Work-family conflict too independent variable about different gender
between educator employee and non-educator employee, female in non- educator
employee majority high rate insensity of work family-conflict among observation
they have conflict with multiple role and task and pressure of work. This research
used quantitative approach although stratified random sampling technic. The data
was collected from the respondent which is include (31) composition teacher
(educator employee) and from (10) non-teacher respondent with 0.1 standar error.
The view correlation this research had used Somersd.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Metty Karuni Devi Pendit
Abstrak :
Dalam kehidupan sehari-hari terutama di kota Jakarta, semakin banyak ditemukan wanita yang bekerja di luar rumah. Wanita bekerja yang telah menikah dan memiliki keluarga ini menjalankan peran ganda sebagai ibu, istri, ibu rumah tangga dan peketja. Semakin banyak peran yang dijalankan maka semakin banyak kesulltan yang dialami. Kesulitan yang dialami dalam memenuhi kewajiban peran disebut sebagai role strains (Johnson & Johnson dalam Mattlin. 1987). Role strains merupakan salah satu stresor. Pearlin & Schooler (1978) mengemukakan bahwa ada 4 kategori strains yaitu parental strains, occupational strains, marital strains dan household economics strains.
Untuk mengatasi kesulitan ini diperlukan adanya suatu upaya yang disebut dengan coping. Dalam penelitian ini. akan dibahas mengenai coping pada wanita berperan ganda. Klasifikasi coping yang digunakan adalah menurut Pearlin & Schooler (1978) dan Hall (dalam Unger & Crawford, 1992). Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tentang role strains yang dialami oleh wanita berperan ganda; bagaimana perasaan yang dirasakan sebagai akibat dat^t'fole strains] dan bagaimana coping yang dilakukan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara dan direkam. Penulis menggunakan pedoman wawancara sebagai kerangka berpikir dalam melakukan wawancara. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling terhadap subyek dengan karakteristik: wanita bekerja yang telah menikah dan memiliki suami yang beketja; berusia sekitar 30 tahun; memiliki anak balita; pendidikan terakhir minimal SLA; waktu beketja lebih dari 40 Jam dalam seminggu; dan tinggal bersama suami. Penulis melakukan wawancara terhadap 33 orang, namun hanya 25 orang yang dapat dianalisis lebih lanjut.
Penelitian ini menghasilkan bahwa parental strains dan occupational strains paling banyak dialami oleh subyek penelitian ini. Kesulitan ini banyak dialami oleh subyek karena wanita berperan ganda ingin memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak balitanya namun ia Juga ingin mempertahankan karir yang telah dibina sejak sebelum menikah (Cardozo, 1986). Sedangkan marital strains dan household economics strains sedikit dialami oleh wanita berperan ganda. Penulis menduga bahwa sedikitnya marital strains yang dialami karena wanita telah lama terikat dalam hubungan perkawinan dengan suami dibandingkan dengan anak. Anak diasumsikan sebagai orang yang belum dapat mandiri/ masih tergantung pada ibu. Household economics strains yang rendah terjadi karena adanya ketergantungan pada pembantu di masyarakat Indonesia (terutama Jakarta). Perasaan yang banyak dirasakan oleh wanita berperan ganda sebagai akibat dari strains yang dihadapi adalah takut, khawatir, rasa bersalah dan bingung.
Coping menurut Pearlin & Schooler yang paling banyak digunakan adalah self-reliance, optimistic action, seeking of advice or help dan negotiation in marriage. Sedangkan coping menurut Hall yang paling banyak digunakan adalah reactive role behavior dan personal role redefinition.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2585
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library