Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicero, Marcus Tullius
Sydney: Pellegrini, 1936
875 CIC m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gasponi, Giancarlo
Italia: Euroedit-Trento, 1995
R 937 GAS r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Beare, William
London: Methuen & Co., 1964
792.093 8 BEA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Hertfordshire: Wordsworth Classics, 2004
822.33 SHA j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mitchell, Stephen, 1948-
Malden: Wiley Blackwell, 2015
937.09 MIT h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gibbon, Edward
New York : Oell Publishing, 1963.
937 GIB d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Safira Maharani
"Diskriminasi terhadap anak-anak Roma sudah terjadi sejak era Uni Soviet hingga Federasi Rusia. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan peran lembaga Anti Discrimination Centre MEMORIAL dalam menangani diskriminasi anak-anak Roma pada jenjang sekolah menengah tahun 2006-2010 di Tula, Federasi Rusia. Analisis dilakukan menggunakan teori prasangka oleh Gordon Allport, serta metode penulisan yaitu metode kepustakaan. Sumber data yang digunakan pada penulisan artikel ini berasal dari situs ADC MEMORIAL dan Open Society Foundation, berupa dokumen Permohonan yang diajukan kepada European Court of Human Rights (ECtHR) tahun 2010. Artikel ini menunjukkan bahwa lembaga Anti-Discrimination Centre MEMORIAL memiliki peran penting dalam mendukung hak-hak kaum minoritas dalam lingkup nasional maupun internasional.
Discrimination against Roma children has been an issue since Soviet Union`s era until Russian Federation. The purpose of this study is to explain the role of Anti-Discrimination Centre MEMORIAL in combatting discrimination against Roma children at primary school in 2006-2010 in Tula, Russian Federation. To analyze, this research uses theory of prejudice by Gordon Allport with literature review method. The data used in this article is a document of Application submitted to European Court of Human Rights (ECtHR) in 2010. This article concludes that Anti-Discrimination Centre MEMORIAL has substantial role to support the rights of minorities at national or international level."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Theresia Ongkowidjaja
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ROMA dengan RMI dalam memprediksi keganasan tumor ovarium epitelial di RS dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM). Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSUPNCM. Pada penelitian ini, dari 213 subjek diperoleh sensitivitas dan spesifisitas RMI 85.3%, dan 66.3%, Nilai Duga Positif dan Negatif RMI 79.7%, dan 74.3%, Rasio Kemungkinan Positif dan Negatif RMI 2.53, dan 0.22; dan sensitivas dan spesifisitas ROMA 95.4%, dan 32.5%, Nilai Duga Positif dan Negatif 68.9%, dan 81.8%, Rasio Kemungkinan Positif dan Negatif 1.41, dan 0.14. AUC ROMA lebih baik daripada RMI, tetapi tidak bermakna secara statistik (seluruh kelompok: AUC 69.56%>67.49%, perbedaan AUC 0.0207, p 0.526; kelompok pascamenopause: AUC 91.47%>88.97%, perbedaan AUC 0.0250, p 0.0571; kelompok premenopause: AUC 86.20%>78.16%, perbedaan AUC 0.0804, p 0.0571). Pada titik potong ideal (RMI 330, ROMA premenopause 30,4; dan pascamenopause 53.1), ROMA mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang lebih baik dibandingkan RMI (sensitivitas 82.31% vs 74.62%; spesifisitas 78.31% vs 75.9%). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ROMA dengan RMI, tetapi sensitivitas dan spesifisitas ROMA lebih baik daripada RMI pada titik potong ideal.

The purpose of this research is to compare ROMA with RMI to predict malignancy of ovarian tumor, epithelial type in Indonesia, especially at the Cipto Mangunkusumo hospital. It was a cross sectional study with a diagnostic design, which was performed in the Oncology Gyneology division. From 213 sampels, the RMI showed a sensitivity of 85.3%, a specificity of 66.3%, a PPV of 79.7%, a NPV of 74.3%, a LR+ of 2.53, LR- 0.22 and an accuracy of 0.77; while ROMA has a sensitivity of 95.4%, a specificity of 32.5%,a PPV 68.9% of, a NPV of 81.8%, a LR+ 1.41, LR- 0.14 and an accuracy of 0.71. Overall AUC ROMA indicated better results compared to those results using the RMI diagnostic method, (all groups: AUC 69.56%>67.49%, p 0.526; as with the postmenopause group: the AUC was 91.47%>88.97%, p 0.0571; and the premenopause group: the AUC 86.20%>78.16%, p 0.0571). At ideal the cut-off point (RMI 330, ROMA premenopause 30,4; and postmenopause 53.1), ROMA has shown better sensitivity and specificity than RMI (sensitivity 82.31% vs 74.62%; specificity 78.31% vs 75.9%). It can be concluded that there is no significantly different between ROMA and RMI, but at ideal cut off, sensitivity and specificity ROMA better than RMI."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Robert, 1957-
"Tiro is the secretary of a Roman senator who finds a terrified stranger at the door, this sets in motion a chain of events for his master - Senator Cicero - who is a brilliant young lawyer. This will give you an insight into Roman politics which was violent and treacherous. Starting at the years 79-70 B.C."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
823 HAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muladi, 1943-
"Membandingkan Konvesi Roma mengenai ICC (International Criminal Court) dengan UU No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia merupakan sualu langkah awal yang harm dilakukan apabila ada niat pemerintah unluk meratifikasi Kovensi Roma. Sebagai syarat utama meratifikasi Konvensi Roma adalah menghindari adanya sualu ketidaksesuaian antara hukum nasional yang berlaku dengan Kovensi Roma Negara mempunyai tanggung jawab untuk melakukan penuntutan dan menyelaraskan hukum pidana dan hukum acara pidananya sesuai dengan konvensi. Konvensi Roma menyatakan "No reservations may be made to this Statute". Namun dalam UU No. 26/2000 penyelasaran yang dilakukan secara parsial telah menimbulkan suatu permasalahan dalam praktiknya, Komunilas hukum di Indonesia sangat mengerti kosekuensi dan meratifikasi Konvesi Roma seperti melakukan kerjasama dengan ICC dalam hal penyelidikan, penangkapan, dan pemindahan tersangka. Akan tetapi harusjuga dipikirkan foktor lain seperti dimungkinkannya ekstradiksi terhadap warga negara sendiri, menjamin berlakunya yurisdiksi universal. Dengan demikian beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan ratifikasi terhadap Konvesi Roma, agar tidak terjadi kesalahan dalam mengabil kebijakan."
2004
JHII-1-4-Juli2004-659
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>