Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mack, Lorie
Living in small spaces / Lorrie Mack: Conran Octopus, 1998
749 MAC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatin Ningrum
"Dalam berkomunikasi dengan orang lain, tingkah laku non verbal mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada tingkah laku verbal. Salah satu bentuk tingkah laku non verbal adalah ruang pribadi (personal space) yang fungsinya dalam berinteraksi dengan orang lain adalah sebagai fungsi komunikatif dan fungsi protektif. Ruang pribadi merupakan jarak fisik yang terjadi ketika orang berinteraksi antara satu dengan yang Iainnya. Ruang pribadi seperti juga tingkah laku non verbal lainnya dipengaruhi oleh budaya. Adanya perbedaan kultur ini disebabkan adanya perbedaan norma sehingga lingkungan budaya yang berbeda akan memiliki jarak interaksi yang berbeda puIa. Sebagai akibat perbedaan norma turut mempengaruhi juga adanya perbedaan jenis kelamin individu dalam pengaturan jarak interaksinya. Adanya asumsi bahwa norma masyarakat Amerika Utara (tempat penelitian jarak interaksi dilakukan sebelumnya oleh Edward T. Hall) tentunya akan berbeda dengan norma masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu dilakukan penelitian ini tentang jarak interaksi antar invidu yang yang menitik beratkan pada adanya hubungan antara norma dan jenis kelamin terhadap pengambilan jarak interaksi. Sedangkan menurut Hall jarak interaksi terbagi atas 4 zona, yaitu; jarak intim personal, sosial dan publik. Pada penelitian ini hanya dibatasi pada jarak intim, personal dan sosial karena ketiga jarak tersebut merupakan jarak interaksi yang paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari & berada di situasi yang informal sementara jarak publik tidak disertakan dalam penelitian ini karena merupakan jarak yang bersituasi formal sehingga membutuhkan suatu penelitian yang tersendiri. Besar kecilnya jarak interaksi yang terbentuk tergantung dari kepribadian, situasi, dan tipe hubungan yang terjadi saat interaksi. Lebih jauh penelitian ini juga ingin melihat ada atau tidaknya hubungan antara jenis kelamin, hubungan, topik dan agama terhadap pengambilan jarak interaksi.
Penelitian ini bersifat eksploratif yang tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai berapa besar jarak intim, personal dan sosial . Untuk mengetahui besarnya jarak interaksi dilakukan dengan observasi unobtrusive yang berarti ketika subyek diukur jarak interaksinya tidak menyadari adanya pengukuran yang berlangsung. Selanjutnya setelah diperoleh jarak interaksi dari observasi maka dilanjutkan dengan wawancara untuk mengetahui berapa jarak interaksi yang diinginkan subyek, data kontrol dan alasan tentang jarak yang dibuatnya. Subyek penelitian yang diperoleh adalah 60 orang mahasiswa yang berada di kantin sastra UI Depok.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa teori Personal Space khususnya mengenai besar jarak interaksi intim, personal, dan sosial dari Edward T. Hall tidak sepenuhnya berlaku di Indonesia. Pada jarak intim subyek ditemukan jarak yang lebih jauh dibandingkan yang diutarakan Hall (lebih dari 45,7cm). Sedangkan jarak sosial subyek lebih kecil daripada jarak yang dikemukakan Hall (jaraknya kurang dari 1,2 m - 3,7 m). Ada kemungkinan pengambilan jarak saat berinteraksi dengan orang lain dipengaruhi juga oleh jenis kelamin, agama, jenis hubungan dengan lawan bicara dan topik yang dibicarakan.
Untuk meningkatkan penelitian lanjutan yang lebih baik lagi, maka sebaiknya dilakukan pengambilan sampel yang lebih besar agar dapat dilakukan uji signifikansi terhadap jarak interaksi. Sclain itu juga dilakukan inter rater reliability agar dapat meningkatkan reabilitas alat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengaturan ruangan atau para pekerja yang tugasnya berhubungan dengan orang lain."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryani
"Budaya patriarki memosisikan perempuan sebagai subordinat, dan kapitalisme memasukan perempuan ke dalam kelompok kerja reproduktif sehingga membuat mereka rentan terhadap penindasan. Kesadaran terhadap penindasan perempuan ini digambarkan dalam karya sastra, salah satunya drama. Penelitian ini membahas korelasi antara kapitalisme dan praktik patriarki serta pengaruhnya terhadap penindasan perempuan di Korea Selatan melalui kajian drama Misseu Hammurabi. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori feminis sosialis, dan bertujuan untuk memaparkan hubungan antara kapitalisme dan patriarki yang menjadi sumber dari penindasan terhadap perempuan. Hasil analisis data menjelaskan bahwa penindasan terhadap perempuan yang terjadi di ruang pribadi dan ruang publik dalam drama Misseu Hammurabi disebabkan oleh adanya praktik patriarki yang didukung oleh kapitalisme. Keduanya secara berkesinambungan melatarbelakangi timbulnya penindasan yang dialami oleh perempuan. Selain itu, kapitalisme juga berperan dalam melanggengkan budaya patriarki melalui strategi kapitalisme yang tergambarkan dalam ruang publik-pribadi, kostum, dan konsumsi barang mewah yang ditampilkan dalam drama ini.
Patriarchal culture positioning women as subordinate, and capitalism put women in reproductive groups that make them vulnerable to oppression. Awareness of the oppression of women is depicted in literary work such as drama. This research discusses the correlation between capitalism and patriarchy and their effects on the oppression of women in South Korea through the study of the drama Misseu Hammurabi. The research of this paper is qualitative descriptive method by using socialist feminist theory. The purpose of this research is to explain the relationship between capitalism and patriarchy that cause the oppression of women. The results of the data analysis show that the oppression of women that occurred in private and public spaces in the drama Misseu Hammurabi was caused by patriarchal practices supported by capitalism. Both are mutually sustainable and causing the oppression experienced by women. Besides, capitalism also plays a role in perpetuating a patriarchal culture through the strategies of capitalism that are depicted in the public-private places, costumes, and consumption of luxury things which are shown in the drama."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library