Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 1984
728.1 FRI r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Julianti
Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avi Sovia
"ABSTRAK
Ruang hijau merupakan sebuah ekosistem yang memiliki elemen-elemen tertentu untuk bekerja. Pada rumah sederhana yang tentunya berada dalam lahan yang terbatas, ruang hijau merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mendukung tempat manusia bertinggal. Tidak hanya berfungsi sebagai pendukung fisik manusia untuk memenuhi kualitas dan kuantitas lingkungan, ruang hijau pun mendukung manusia secara psikis. Namun sayang sekali bahwa keberadaaan ruang hijau pada rumah sederhana yang memiliki keterbatasan lahan seringkali sengaja maupun tanpa sengaja dianakbawangkan karena dianggap tidak lebih bermanfaat daripada ruang lainnya/domestik. Hal ini menimbulkan berbagai cara pemanfaatan ruang hijau dalam rumah sederhana.
Studi literatur akan membatasi bagaimana melihat bentuk dari elemen-elemen yang ada dalam ruang hijau melalui kacamata arsitek, insinyur, pemerintah dan manusia secara umum. Sementara, studi preseden pada dua rumah sederhana rancangan arsitek dan studi kasus pada dua rumah sederhana di sekitar kita dapat menumbuhkan manfaat yang berbeda tergantung dari bentuk pemanfaatannya. Teknologi yang dipakai dalam studi preseden juga dapat mendukung manfaat dan membentuk ruang hijau dengan wujud yang berbeda.

ABSTRACT
Greenspace is formed through ecosystem with elements within them. In the small houses which have limited space, greenspace is a very important aspect to support well-being. Not only does it serve as a physical support, but also to support the mental health. However, the existence of greenspace in houses which have limited space are often intentionally or unintentionally being forgotten for not being more beneficial than domestic space. This resulting in several utilization in small house greenspace.
The undergraduate thesis aims to see the greenspace shape and elements through the eyes of architects, engineers, government and people in general with literature studies, precedent studies, and case studies as methods. The precedents studied on two small houses, while the case study was done on two small house with limited space to see different benefits on the form of their utilization. The technology used in the study could also support the idea on how to utilize and establish greenspaces in a different form and shape"
2016
S64913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Adi Arianto Handoko
"ABSTRAK
Rumah adalah salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Di Indonesia pemerintah telah mengeluarkan beberapa aturan mengenai standarisasi rumah yang ldquo;layak rdquo; seperti di antaranya adalah rumah sederhana sehat. Sering kali penerapan standar ini dilakukan tanpa mengindahkan potensi dari material lokal sebagai bahan bangunan. Standar kelayakan dari sebuah rumah bisa dilihat dari performa termalnya yang terdiri dari suhu udara, kelembaban, dan kecepatan angin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa termal dari rumah yang mengikuti standar pemerintah dengan rumah yang menggunakan material lokal.Studi kasus rumah yang digunakan adalah rumah yang mengikuti standar pemerintah rumah bantuan Habitat for Humanity dan rumah dengan material lokal yang sama-sama berlokasi di Desa Cijayanti, Sentul, Jawa Barat. Terdapat dua metode yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu dengan simulasi komputer dan pengukuran langsung di lapangan. Simulasi komputer menggunakan software autodesk ECOTECT sedangkan pengukuran lapangan menggunakan perangkat HOBO. Hasil dari kedua pengukuran ini diperbandingkan satu dengan lainnya dan dikaitkan dengan standar performa bangunan yang layak di daerah tropis. Hasil dari pengukuran lapangan menunjukkan bahwa rumah dengan material lokal memiliki suhu udara yang lebih rendah, sedangkan untuk kelembaban, rumah dengan material lokal memiliki kelembaban lebih tinggi dibandingkan rumah standar pemerintah

ABSTRACT
Houses are of one of the most important necessity in human rsquo s life. The government of Indonesia had created a few rules to standardize houses. Their aim was to create ldquo decent rdquo housings for the poor and one of the standard module that the government had designed is ldquo Rumah Sederhana Sehat rdquo . The problem occurs when these standard houses were designed with minimum acknowledgement to the potency of local materials as building materials. The decentness of a house can be seen from its thermal performance, which are temperature, humidity, radiation, and air movement. This thesis is aimed to compare thermal performance of a house that is designed based on the government standard and a house that was built by local materials. The objects of study case for this thesis were located at the same location, which is in Desa Cijayanti, Sentul, West Java. One of the houses is a standardized house built by Habitat for Humanity and the other house is a house built by its own owner using local materials. This research uses two kind of methods, one is using computer simulation and the other is by on site measurement. Computer simulation is done in Autodesk ECOTECT, whilst the onsite measurements were done using HOBO. The results were then compared and analyzed based on a thermal performance standard in tropic. The results show that the house with local material does better in temperature, but worse in humidity than the standardized house. "
2016
T47104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrin Kusuma Wardani
"Pelaksanaan pekerjaan pembangunan perumahan  RST membutuhkan tingkat keawasan yang tinggi. Mutu produk adalah salah satu yang menjadi pertimbangan para konsumen dalam membeli perumahan. Kurangnya pengetahuan dan alat untuk mengawasi mutu pelaksanaan pada Perusahaan X berakibat pada masih seringnya ditemukan pekerjaan cacat konstruksi pasca konstruksi yang menjadi keluhan setiap konsumen perumahan RST Perusahaan X. Sehingga  proses manajemen mutu yang ada perlu dikembangkan agar dapat mengeliminir cacat yang terjadi pada konstruksi bangunan sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu produk di masa yang akan datang. Pada penelitian ini proses manajemen mutu dikembangkan berbasis PMBOK 6th  edition.
......Construction process of urban housing for affordable housing requires special supervision.  Therefore quality result is main part of consideration while customers selecting the product. Like of knowledge and tools and supervising quality of construction at selected company as main object of this caused a several findings about defect of post construction products. Thus, quality management process is properly needed to be developed in order to eliminate such defects and regain quality of product back to standard further. Regaining to object and its issues, this waiting developed quality management process based on PMBOK 6th edition as main guidance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahatma Sindu Suryo
"ABSTRAK
Kebutuhan luas minimal rumah tinggal di Indonesia diatur dalam SNI 03 1733 2004. Berdasarkan SNI 03 1733, kebutuhan luas minimal dengan empat orang dewasa adalah 36 m atau 9 m/jiwa. Kebutuhan luas minimal tersebut dihitung berdasarkan kebutuhan udara segar manusia dalam beraktivitas di dalam ruangan. Pada tahun 2011, penelitian Puslitbang Permukiman tentang kebutuhan luas minimal berdasarkan antropometrik dan kenyamanan ruang gerak menghasilkan kebutuhan ruang dan luas minimal rumah sederhana adalah 47,56 m atau 11,89 m/jiwa. Terdapat perbedaan yang cukup besar antara hasil riset 2011 dengan standar yang sudah ada. Tulisan ini bertujuan merumuskan luasan rumah sederhana berdasarkan jenis ruang utama dan ruang penunjang. Analisa terhadap organisasi ruang melalui simulasi konfigurasi denah ruang dilakukan untuk
memperoleh organisasi ruang yang efisien. Hasil analisa konfigurasi ruang menunjukkan rentang luas minimal rumah sederhana antara 32,01 m hingga 36 m. "
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gendrany Rara Pinilih
"Dengan peningkatan pembangunan, itu juga akan mendorong permintaan listrik di sektor rumah tangga, yang juga disertai dengan peningkatan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Maka dari itulah diambil inovasi pembangunan di bidang pembangunan perumahan berbasis Near zero energy house. Tetapi metode ini menggunakan teknologi tinggi di mana harga bahan dan biaya perawatan mahal. Sehingga dua hal yang dibutuhkan saling bertentangan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan bantuan optimisasi dengan menggunakan instrumen penelitian perangkat lunak BeOpt yang menggunakan metode pencarian sekuensial dengan memasukkan input dalam bentuk variabel yang telah divalidasi oleh penelitian sebelumnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel berbasis NZEH yang diterapkan pada rumah dengan tipe sederhana dan hasil analisis biaya dari proses optimasi.
Hasil optimasi yang diperoleh dengan menerapkan variabel NZEH mengakibatkan penurunan biaya siklus hidup NPV berkurang dari Rp.1.187.834.228,96 menjadi Rp.771.992.791,88, atau dengan nilai persentase 35%. Dari pengeluaran ini, itu akan dikurangi dengan menghemat listrik yang diperoleh dari Photovoltaics sebesar 66,39% setiap tahun. Dengan demikian hasil yang optimal diperoleh dengan harga yang terjangkau, sehingga perumahan Near Zero Energy Housing akan banyak diterapkan di Indonesia.
......With increased development, it will also drive electricity demand in the household sector, which is also accompanied by an increase in greenhouse gas emissions produced. Therefore, innovation development in the field of housing development based on Near zero energy house is taken. But this method uses high technology where material prices and maintenance costs are expensive. So that the two things needed are conflicting.
To overcome this problem, optimization assistance is needed by using BeOpt software research instruments that use a sequential search method by inputting input in the form of variables that have been validated by previous studies.
The purpose of this study was to determine the NZEH-based variables applied to homes with simple types and the results of the cost analysis of the optimization process.
Optimization results obtained by applying the NZEH variable resulted in a reduction in the life cycle cost of the NPV reduced from Rp.1,187,834,228.96 to Rp.771,992,791.88, or with a percentage value of 35%. From this expenditure, it will be reduced by saving electricity obtained from Photovoltaics by 66.39% every year. Thus optimal results are obtained at an affordable price, so that Near Zero Energy Housing housing will be widely applied in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library