Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Parenrengi
Jakarta: Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010/2012
579.88 AND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dhewani Mirah Sjafrie
Abstrak :
ABSTRAK
Gracilaria merupakan salah satu agarofit yang menjadi komoditi ekspor hasil laut Indonesia. Hidup tersebar di daerah litoral dan sublitoral, dijumpai hampir di seluruh perairan laut Indonesia. Gracilaria dapat hidup di perairan yang tenang dengan substrat lumpur, kisaran salinitas 5-43 permil dan pH 6-9.

Percobaan penanaman berlangsung selama 8 minggu dari tanggal 8 Maret-30 April 1985 di tambak di desa Suwung, kelurahan Sesetan, kecamatan Denpasar Selatan, Bali. G. gigas ditanam pada 2 buah rak bambu, masing-masing berukuran 2,5 x 2 m dengan kedalaman 7 cm dan 75 cm.

Biota-biota yang terdapat di dalam jaringan yang dipasang di sekeliling rak penanaman antara lain: ikan mujair (Sarotherodon mossambica), kepiting (Scylla sp.), rajungan (Portunus sp.), ular kadut (Acrochordus granulatus). Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 26,5-29,5 derajat celcius, suhu air di permuakan 28,5-33 derajat celcius, suhu air di dasar 28,5-32 derajat celcius, salinitas 15-29 permil, pH 6,5-7,5 dan kecerahan 45-90 cm.

G. gigas dapat ditanam di alam tambak, kecepatan pertumbuhan rata-rata per hari pada rak permukaan 3,29 % dengan tingkat kerusakan 10,63 %, sedangkan pada rak dasar 2,05% dengan tingkat kerusakan 37,50 %. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pemanenan dilakukan pada minggu ketiga, sehingga didapatkan hasil yang optimal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Urusan Perencanaan & Pengembangan Bank Bumi Daya, 1991?
632.58 BAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Aditya
Abstrak :
ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang berkhaslat untuk melancarkan pencemaan manusia. Rumput laut itu sendiri dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan pangan, seperti manisan, agar-agar, bahkan dodol. Dodol rumput laut yang kami buat berbeda dengan dodol rumput laut pada umumnya. Do-Doll (Indonesia Dodol dengan doll yang berarti juga boneka), menawarkan beberapa keleblhan berupa bentuk bonekanya yang dapat menarik minat konsumen, tekstur yang lembut dan lebih kenyal serta kemasan unik yang mengandung informasi budaya serta stiker baju adat Indonesia sehingga konsumen tidak hanya mendapat kepuasan atas dodol itu sendiri, tetapi juga mendapatkan ilmu mengenai budaya-budaya Indonesia yang saat inl sudah mulai tersisihkan oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Dengan keunikan-keunikan tersebut serta promosi yang dilakukan secara offline maupun online, diharapkan Do-Doll dapat menjadi altematif jajanan sehat untuk masyarakat yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga membuka wawasan mengenai budaya nusantara.
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The specimens of caulerpa recemosa,codium edule, halimeda tuna,ulva reticulata.......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rayhan Kamil
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang sebaran rumput laut berdasarkan kondisi fisik yang mencakup suhu permukaan laut, muatan padatan tersuspensi (MPT), arus, salintas, serta oksigen terlarut (DO) untuk menentukan wilayah potensial pengembangan budidaya rumput laut di Pantai Ujunggenteng. Penelitian deskriptif ini menggunakan analisis spasial dengan menerapkan metode penginderaan jauh dan survey lapangan pada 15 lokasi untuk pengumpulan dan pengolahan datanya. Setelah data terkumpul dan terolah analisis selanjutnya yang digunakan adalah metode overlay peta. Hasil penelitian menunjukan sebaran rumput laut merata hampir di setiap karang dan menunjukan adanya kesesuaian kondisi fisik pantai dengan syarat budidaya rumput laut di Pantai Ujunggenteng. Berdasarkan sebaran dan kondisi fisik perairan inilah kemudian dapat ditentukan bahwa wilayah yang potensial adalah wilayah karang dan teluk serta bagian timur pantai dengan radius sampai 200 meter dari bibir pantai, wilayah yang cukup potensial adalah wilayah dengan radius 300-700 meter dari bibir pantai, sedangkan sisanya yang merupakan wilayah laut lepas adalah wilayah yang tidak potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut. ...... This research discusses the distribution of seaweed by the physical conditions that include sea surface temperature, total suspended solids, currents, salinity, and dissolved oxygen (DO) to determine areas of potential development seaweed cultivation in Ujunggenteng beach. This is a descriptive research which uses spatial by applying the method of remote sensing and field surveys in 15 locations for the collection and processing of data. Once the data is collected and processed further analysis is the method of overlaying a map. Based on the distribution and physical condition of the water is then determined that the potential area is the region of the reefs and bays along the east coast with a radius of up to 200 meters from the coast, an area of considerable potential is an area with a radius of 300-700 meters from the beach, while the rest which is an open sea area is the area that is not potential for the development of seaweed cultivation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Virda Ekaningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Putusan KPPU No. 21/KPPU-L/2015 yang menyatakan bahwa PT ASTIL terbukti melanggar pasal 18 UU No. 5 Tahun 1999 dalam penguasaan pembelian rumput laut hasil Sumba Timur. PT ASTIL merupakan pembeli tunggal atau menguasai pasokan rumput laut jenis E. Cottoni hasil Sumba Timur. Menurut majelis Komisi PT ASTIL telah melakukan hambatan pasar terhadap calon pembeli potensial dengan cara membuat perjanjian dengan pengepul yang memiliki klausula kewajiban menjual ke PT ASTIL dan dengan adanya catatan rekomendasi Dinas Perikanan dan Kelautan yang dibuat Ir. Maxon M. Pekuwali yang sekaligus menjadi Pemegang Saham dan Komisaris PT ASTIL. Terhadap permasalahan diatas dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Komisi tidak tepat dalam melakukan perhitungan jumlah pangsa pasar PT ASTIL. Padahal, pendekatan pasal 18 UU No. 5 Tahun 1999 adalah rule of reason, dimana salah satu syaratnya adalah penguasaan pasar lebih dari 50 . Majelis Komisi tidak memperhitungkan pembeli rumput laut lain dan hanya memberikan pernyataan bahwa PT ASTIL melakukan penguasaan pasokan dan merupakan pembeli tunggal. Oleh karena itu, maka unsur penguasaan pembelian menjadi tidak terpenuhi dan menjadikan putusan akhir tidak tepat.
ABSTRACT
This thesis discussed about the Commission 39 s decision of KPPU No. 21 KPPU L 2015 which states that PT ASTIL proven violating Article 18 of Law No. 5 of 1999 about purchase mastery of seaweed product East Sumba. PT ASTIL is a single buyer or controlling the supply of seaweed type E. cottoni. The Judges declared that PT ASTIL conduct market barriers to potential buyers by making agreement with collectors with the clause oblige sell to PT ASTIL and records recommendation Department of Fisheries and Marine Resources created by Ir. Maxon M. Pekuwali which become shareholders and commissioners PT ASTIL. Based on above problems, do research using normative judicial method. Results of research addressing that commission did not appropriate in calculating the amount of the market share of PT ASTIL. Besides, approach to article 18 are rule of reason. one of the requirements is a market share of more than 50 . Commission did not take into account other buyers seaweed. Therefore, the element of mastery purchase being unfulfilled and makes the final decision was not appropriate.
2017
S66740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Ellya
Abstrak :
Fukoidan dikenal sebagai polisakarida sulfat dengan senyawa penyusun utama fukosa dan sulfat, dapat dimanfaatkan sebagai antikoagulan dalam proses pembekuan darah. Fukoidan umumnya diperoleh dari rumput laut coklat, namun penelitian mengenai fukoidan ini belum banyak dilakukan, khususnya di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat fukoidan mempunyai banyak bioaktivitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi fukoidan yang ada dalam rumput laut coklat Sargassum crassifolium serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan. Metode isolasi fukoidan dilakukan dengan ekstraksi asam lemah dan diendapkan dengan etanol. Untuk memisahkan fukoidan dengan alginat ditambahkan CaCl2. Ekstrak fukoidan dimurnikan dengan resin penukar anion Sephadex A-25 dan eluen NaCl. Fukoidan dikarakterisasi dengan FT-IR, penentuan berat molekul, penentuan sulfat, analisa unsur dan monosakarida penyusun fukoidan serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan. Berdasarkan pemisahan kolom diperoleh 5 fraksi, dengan rendemen tertinggi pada fraksi kedua. Hasil total rendemen fukoidan diperoleh 1,46% dari berat awal tepung rumput laut, terdapat gugus sulfat pada bilangan gelombang 820 cm-1, berat molekul (5,8 ? 7,71) x 104 Dalton, analisa komposisi unsur (C 22%; H 4,4 %; N 0,18%; S 0,78%), monosakarida penyusun fukoidan yang ditemukan fukosa dan galaktosa dengan rasio mol 1: 1,5. Hasil uji aktivitas fukoidan yang diperoleh dilihat dari perpanjangan nilai APTT nya mempunyai perbedaan signifikan antara kontrol dengan darah yang mengandung fukoidan pada konsentrasi 100 µg/mL (berbeda 25 detik), hal ini menunjukkan bahwa fukoidan berpotensi sebagai antikoagulan. ......Fucoidan is group of marine sulfated polysaccharides containing large proportions of L-fucose and sulfate, can be used as an anticoagulant on blood coagulation. Fucoidans from brown seaweed in Indonesia has not received much attention, this research was conducted to isolate and characterize fucoidan in brown algae, Sargassum crassifolium., and also to test its activity as anticoagulant. Method used to isolate the fucoidan was extraction by weak acid which followed by precipitation in ethanol. To separate the fucoidan and alginate, CaCl2 was used. Extract containing fucoidan was purified using anion ? exchange chromatography Sephadex A-25 and eluent NaCl. Fucoidan was characterized using FT ? IR, molecular weight determination, sulphate determination, organic compounds and monosaccharide of composition, and activity test as anticoagulant. Based on column chromatography, 5 fractions were obtained with the highest yield at second fraction. Total yield of fucoidan was 1.46% (w/w), sulphate group was found on 820 cm-1 wave number, molecular weight (5.8 ? 7.71) x 104 Dalton, elementel analysis (C 22%; H 4.4%; N O, 18%; S O, 78%). The fucoidan was composed of fucose and galactose with an approximately ratio of 1.0 : 1.5. Based on APTT test, there is significant difference between activities of controlled fucoidan and treated at concentration 100 µg/mL. Therefore this fucoidan has potential candidate for an anticoagulant as alternative to heparin.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Aya Maheswari Subroto
Abstrak :
ABSTRAK
Eucheuma cottonii memiliki aktivitas antikanker yang cukup aktif. Nilai IC50 terendah dimiliki oleh ekstrak etil asetat dari Eucheuma spinosum. Sebagai kesimpulan, ekstrak etil asetat dari Eucheuma spinosum memiliki potensi sebagai agen antikanker yang paling poten.
ABSTRACT
Seaweed macroalgae, as marine natural products has showed a potent anticancer activity. Therefore, in this research, we analyse the phytochemical content of Eucheuma sp. that came from Labuhan Haji Beach, Nusa Tenggara Barat and its anticancer activity to further develop it as anticancer agent. Method. Hexane, ethyl acetate, ethanol, and chloroform extracts of seaweed were tested using Thin Layer Chromatography to the amount of metabolite content of the extract. Finally, the anticancer activity was tested using MTT Assay. The result of this test is expressed in percentage inhibition and IC50 value. Results. Phytochemical analysis showed almost all extracts of Eucheuma spinosum contain flavonoid and triterpenoid. Thin Layer Chromatography showed ethyl acetate and hexane extract have three similar Rf factors that can show that these extracts contain similar metabolites. MTT assays showed that Eucheuma sp. has moderately active anticancer activity. Conclusion. The results of this study show that Eucheuma sp. has moderately active anticancer activity. Ethyl acetate extract of Eucheuma spinosum has the smallest value of IC50. To sum up, ethyl acetate extract of Eucheuma spionosum showed the strongest antiproliferative activity, so this can be one of the most potential anticancer drug.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Intan Yuristiantini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>