Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dali Santun Naga
Jakarta: Grasindo, 2009
519.56 DAL e (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Aktion Research) yang bertujuan meningkatkan penguasaan rumus matematika melalui pemberian soal latihan bervarias....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Z. Tamin
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
D1750
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adriansyah
"PT. Asuransi "XYZ" selaku pemberi kerja berusaha membayar pajak dengan benar dan tidak bertentangan dengan UU seita Peraturan lainnya. Untuk meningkatkan efisiensi dalam pembiayaan perusahaan maka strategi pajak yang tepat saiigat menentukan dan penerapannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penghasilan karyawan merupakan penghasilan yang dipungut melalui pihak ke tiga (dalam hal ini pemberi kerja). Dalam hal ini ada dua pihak yang tersangkut yaitu pekerja atau penerima penghasilan dan perusahaan atau pemberi hasil. Dalam sistem pelunasan melalui pihak ke tiga, PT. Asuransi "XYZ" ditunjuk atau ditugaskan untuk melakukan pemungutan pajak penghasilan alas penghasilan yang dibayarkan kepada subyek pajak.
Masaiah pokok tesis adalah agar efisiensi dalam pembiayaan PI. Asuransi "1XYZ" meningkal, maka pajak atas penghasilan karyawan yang terkena lapisan tarif 10 % dan 15 % ditunjang oleh perusahan dengan metodc gross up, sehingga dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Tunjangan pajak yang dibcrikan berdasarkan rumus gross up dapai memperbesar hiaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan untuk mcngurangi hutang pajaknya yang terlalu besar.
Penelitian dilakukan terhadap penerapan rumus gross up oleh PT. Asuransi "XYZ" dalam pemberian tunjangan pajak atas penghasilan karyawannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prakteknya penggunaan Rumus gross up tersebut salah sehingga pada akhir tahun terjadi PPh. Ps. 21 Kurang bayar/lebih bayar.
Scbagai kesimpulan bahwa penerapan rumus gross up yang salah dapat mengganggu arus kas perusahaan. Apabila penerapan rumus gross up benar maka jumlah pajak yang terutang sama dengan pajak yang telah diangsur.
Disarankan agar rumus gross up diterapkan secara benar. Penerapan rumus gross up sebaiknya hanya pada karyawan yang terkena lapisan tarif 10% dam 15%.
"
2000
T303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ligterink, G.H.
Jakarta: UI-Press, 1987
526.982 LIG et
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dheasandra Nur Azzahra
"Saat ini, peresepan antibiotik terhadap pasien anak-anak maupun orang dewasa di Puskesmas Kecamatan Pulogadung terbilang cukup tinggi. Namun, pemastian kesesuaian dosis antibiotik di Puskesmas Kecamatan Pulogadung masih dilakukan secara manual sehingga tidak efisien dari segi tenaga dan waktu. Selain itu, terkadang human error seperti ketidaktelitian menghitung dosis tidak dapat dihindarkan. Tugas khusus ini bertujuan untuk membantu pihak farmasi dalam mengkonfirmasi kesesuaian dosis antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter melalui Google Spreadsheet yang dapat diakses secara mudah dan real time sehingga dapat mengefisiensikan waktu dan tenaga, serta meminimalisir terjadinya medication error terhadap pasien Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Perhitungan kesesuaian dosis ini dibuat berdasarkan metode Clark serta memanfaatkan beberapa formula pada Google Spreadsheet diantaranya formula VLOOKUP dan IF. Penggunaan Google Spreadsheet ini dapat dilakukan dengan melakukan pengisian tabel yang tertera pada sheet berupa data pasien dan aturan pakai yang tercantum pada resep dokter. Hasil pengecekan otomatis akan menyatakan dosis tersebut sesuai yang ditandai dengan warna hijau yang berarti pemakaian obat perhari kurang dari dosis maksimum dan apabila dosis tidak sesuai maka ditandai dengan warna merah atau pemakaian perhari lebih dari dosis maksimum. Adanya Google spreadsheet cek dosis resep dapat diimplementasikan oleh Puskesmas Kecamatan Pulogadung untuk mengetahui kesesuaian dosis obat racikan yang telah diresepkan sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya medication error.

At present, the prescription of antibiotics for both pediatric and adult patients at the Pulogadung Sub-District Community Health Center is quite high. However, ensuring the appropriateness of antibiotic dosage at the Pulogadung Sub-District Community Health Center is still done manually, which is inefficient in terms of manpower and time. Moreover, human errors such as inaccuracies in dosage calculation are sometimes unavoidable. This specific task aims to assist the pharmacy in confirming the suitability of antibiotic dosages prescribed by doctors through a Google Spreadsheet that can be easily accessed and updated in real-time, thereby optimizing time and effort and minimizing the occurrence of medication errors for patients at the Pulogadung Sub-District Community Health Center. The dosage suitability calculation is based on the Clark method and utilizes several formulas in Google Spreadsheet, including the VLOOKUP and IF formulas. The Google Spreadsheet is used by filling in the table provided on the sheet, containing patient data and the prescribed usage instructions from the doctor's prescription. The automatic checking result will indicate whether the dosage is appropriate, marked with a green color, meaning the daily drug usage is less than the maximum dosage. If the dosage is not appropriate, it will be marked with a red color, indicating daily usage exceeding the maximum dosage. The implementation of this Google Spreadsheet for prescription dosage checks can be adopted by the Pulogadung Sub-District Community Health Center to verify the suitability of prescribed compounded drug dosages, thereby minimizing the possibility of medication errors."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kambey, Barry Immanuel
"ABSTRAK
Latar belakang : Pemasangan kateter vena sentral (CVC) merupakan suatu
tindakan yang cukup rutin dilakukan dalam lingkungan perawatan intensif
maupun peri-operatif. Diperlukan suatu metode atau rumus sederhana dan akurat
untuk memperkirakan kedalaman kateter CVC yang tepat.
Tujuan : Mengevaluasi posisi dan kedalaman kateter vena sentral dengan
menggunakan rumus Peres ([tinggi badan/10]-2) dan pengukuran topografi
anatomi, serta menilai insiden malposisi pada pemasangan CVC.
Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional analitik. Lima puluh
pasien yang menjalani pemasangan kateter vena sentral (CVC) dengan pendekatan
vena subklavia kanan dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok Rumus Peres
([tinggi badan/10]-2) dan kelompok Pengukuran Topografi Anatomi. Hasil
perhitungan prediksi dipakai untuk menentukan batas fiksasi kulit. Kedalaman
CVC dievaluasi dengan mengukur jarak antara ujung distal kateter CVC dengan
karina pada radiografi dada. Hasil pengukuran tersebut dianalisis dengan uji
statistik Bland Altman.
Hasil : Karakteristik pada kedua kelompok adalah sama. Dari uji statistik
didapatkan pada kelompok Rumus Peres rerata jarak antara karina dengan ujung
distal kateter CVC adalah sebesar 1,5 cm dibawah karina (IC 95% 1,2 sampai 1,9
cm) limit agreement 0,0 sampai 3,0 cm, sedangkan rerata jarak pada kelompok
pengukuran topografi anatomi sebesar 0,85 cm (IC 95% 0,5 sampai 1,1 cm) limit
of agreement -0,5 sampai 2,2 cm. Pada penelitian ini insiden malposisi ditemukan
sama pada kedua kelompok (masing-masing 3 insiden).
Simpulan : Rumus Peres dan Pengukuran Topografi Anatomi tidak tepat dalam
memprediksi kedalaman kateter CVC pada orang Indonesia.
Kata kunci. Kateter vena sentral (CVC), subklavia kanan, metode prediksi,
rumus Peres, topografi anatomi.

ABSTRACT
Background: The central venous catheter (CVC) insertion is a routine in either
intensive care or perioperatively circumstances. Simple and accuracy method or
rule are needed to predict the optimum depth of Aim : Evaluating the position and depth of central venous catheters by using the
formula Peres ([height / 10] -2) and Landmark measurement, as well as assessing
the incidence of malposition of the installation of CVC
Method: This research is an analytic observational study. Fifty patients
undergoing central venous catheter (CVC) with the right subclavian vein
approach is divided into two groups: Formula Peres ([height / 10] -2) and
Anatomy Topography Measurement group. The results of the calculations used to
determine the boundary prediction skin fixation. CVC depth was evaluated by
measuring the distance between the distal end of the catheter CVC with karina on
chest radiographs. The measurement results were analyzed by statistical tests
Bland Altman.
Result: The patients characteristic are equal in both groups. In Peres Group we
found that the mean of the distal CVC is 1,5 (0,82) cm under carina (IC 95% 1,2
to 1,9 cm), with the limit of agreement 0,0 cm to 3,0 cm, and the means of
landmark groups is 0,85 (0,73) cm (IC 95% 0,5 to 1,1 cm) with limit of agreement -
0.5 cm to 2,2 cm. The incidence of malposition was found similar in both groups.
Conclusion: The result shows that both prediction methods are not accurate to
predict the depth of CVC insertion in Indonesian people.
Keywords: Central venous catheter (CVC), right subclavian, prediction methods,
Pere?s formula, landmarks."
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Permata Shany
"Latar belakang : Estimasi usia merupakan salah satu upaya yang penting dilakukan dalam identifikasi individu hidup maupun individu mati. Usia 8-16 tahun merupakan usia kritis yang sering berkaitan dengan masalah hukum di Indonesia yang memerlukan pembuktian usia sehingga diperlukan metode yang akurat untuk mengestimasi usia tersebut. Rumus TCI-Khoman merupakan salah satu metode estimasi usia berdasarkandi Indonesia namun belum pernah diuji keakuratannya. Untuk itu dilakukan uji perbandingan estimasi usia dengan metode Demirjian berdasarkan tahapan kalsifikasi gigi geligi karena metode ini telah dibuktikan dapat diterapkan di Indonesia.
Tujuan: Menganalisis ketepatan metode estimasi usia menggunakan rumus TCI-Khoman pada gigi insisivus, kaninus, premolar, dan molar dibandingkan dengan metode Demirjian dalam rentang usia 8-16 tahun di Indonesia.
Metode penelitian: Estimasi usia 8-16 tahun dilakukan menggunakan rumus TCIKhoman pada gigi insisivus, kaninus, premolar, dan molar kemudian dibandingkan dengan estimasi usia menggunakan metode Demirjian.
Hasil: Hasil estimasi usia menggunakan rumus TCI-Khoman pada gigi insisivus, premolar, dan molar tidak memiliki perbedaan bermakna dengan metode Demirjian (p>0.05), namun hasil estimasi usia menggunakan rumus TCI-Khoman pada gigi kaninus memiliki perbedaan bermakna dengan metode Demirjian (p<0.05). Hasil estimasi usia rentang 8-16 tahun menggunakan metode Demirjian cenderung mendekati usia kronologis dengan SE 0,658, diikuti metode TCI-Khoman pada gigi premolar dengan SEE 0,893, metode TCIKhoman pada gigi insisivus dengan SEE 1,117, metode TCI-Khoman pada gigi molar dengan SEE 1,579, dan metode TCI-Khoman pada gigi kaninus sebesar 1,707.
Kesimpulan : Hasil estimasi usia 8-16 tahun menggunakan metode TCI-Khoman tidak memiliki perbedaan bermakna dengan metode Demirjian, kecuali pada gigi kaninus. Hasil estimasi usia 8-16 tahun menggunakan rumus TCI-Khoman mendekati usia kronologis dengan SEE terbesar terdapat pada gigi kaninus dan SEE terkecil terdapat pada gigi premolar.

Background : Age 8-16 is a critical age that often related with legal issues in Indonesia, so that an accurate method is needed to estimate the age in order to help legal process can run as fairly as possible according to their age group. Khoman (2015) found an age estimation formula for Indonesian population based on the analysis of Tooth Coronal Index (TCI) using radiographic of the teeth. The accuracy of TCI-Khoman formula need to be test with other age estimation methods. The Demirjians method is used as a comparison method because in previous studies it has been proven to be the one of age eestimation methods that can be used in Indonesia.
Objective: To analyze the accuracy of the age estimation method using the TCI-Khoman formula in incisors, canines, premolars, and molar teeth compared to the Demirjian method in the 8-16 years age range in Indonesia.
Methodology: Age estimation age 8-16 years were performed using the Tooth Coronal Index (TCI)-Khoman formula in incisors, canines, premolars, and molar teeth and then compared with age estimates using the Demirjians method.
Results: Age estimation using TCI-Khomans formula on incisors, premolars, and molar teeth did not have a significant difference with the result of Demirjians method canine teeth had significan differences with the result of Demirjians method (p< 0.05). Age estimastion 8-16 years using the Demirjians method gives results that are close to the chronological age with SEE 0,658, followed by the TCI-Khomans formula on the premolar teeth with SEE 0,893, insisivus teeth with SEE 1,117, molar teeth with SEE 1,579, and caninus teeth with SEE 1,707.
Conclusion: Age estimation 8-16 years old using TCI-Khomans formula did not have a significant difference with the result of Demirjians method except on canine teeth. Age estimation 8-16 years old using the TCI-Khomans formula gives results that are close to chronological age with the biggest SEE found in canine teeth and the smallest SEE is found in premolar teeth.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dewi Lestari
"Obat antialergi merupakan salah satu obat yang paling banyak diresepkan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Klorfeniramin maleat adalah obat antialergi yang menempati urutan kedua obat paling banyak diresepkan di puskesmas tersebut dengan penggunaan selama bulan Oktober 2022 sebanyak 19.003 peresepan. Tingginya jumlah penggunaan obat tersebut perlu menjadi perhatian agar tidak terjadi permasalahan terkait obat (DRPs), seperti ketidaktepatan dosis resep. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan Google Spreadsheet sebagai sarana pendeteksi kesesuaian dosis pada obat antialergi pada resep sehingga proses pelayanan resep dapat lebih efisien dan meminimalisir terjadinya DRP. Penyesuaian dosis racikan menggunakan sistem ini dilakukan berdasarkan pedoman dosis yang berlaku serta menggunakan rumus Clark untuk pasien anak. Hasilnya, sistem yang berbasis Google Spreadsheet ini dapat digunakan sebagai sarana penyesuaian dosis obat racikan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung dengan lebih efektif dan efisien.

Anti-allergy drugs are one of the most prescribed drugs at Pulogadung District Health Center. Chlorpheniramine Maleate is an antiallergic drug that ranks as the second most prescribed drug at Pulogadung District Health Center prescribed 19,003 prescriptions on October 2022. The high amount of this drug use must be a concern so that drug-related problems (DRPs) do not occur, such as inaccurate prescription dosages. This study aims to utilize Google Spreadsheet to detect the suitability of dosages for anti-allergic drugs on prescriptions so that the prescription service process can be more efficient and minimize the occurrence of DRP. Adjustments to the dosage of concoctions using this system are based on the applicable dosage guidelines and use the Clark formula for pediatric patients. As a result, this Google Spreadsheet-based system can be used as a means of adjusting the dosage of concoction drugs at the Pulogadung District Health Center more effectively and efficiently."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Meidisa Akhmad
"Latar Belakang: Kateter vena sentral merupakan alat yang rutin dipasang oleh anestesiologis pada pembedahan jantung terbuka. Namun, kedalaman pemasangan kateter vena sentral yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi atau penggunaannya suboptimal. Penelitian Yoon, 2006 dilakukan pada anak dengan penyakit jantung bawaan di Asia dan menghasilkan rumus prediksi kedalaman kateter vena sentral. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah rumus Yoon dapat digunakan pada populasi anak dengan PJB di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan uji observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang dan melibatkan 38 pasien yang menjalani pembedahan jantung terbuka di RSCM. Kedalaman kateter vena sentral ditentukan menggunakan rumus Yoon. Konfirmasi ketepatan kedalaman kateter vena sentral dilakukan dengan menggunakan transesophageal echocardiography untuk melihat posisi ujung kateter terhadap pertemuan vena kava superior dan atrium kanan.
Hasil: Rumus Yoon dapat secara tepat memprediksi kedalaman kateter vena sentral pada 63,16% pemasangan. Tidak ada komplikasi dari pemasangan kateter vena sentral yang terlalu dalam.
Simpulan: Rumus Yoon kurang tepat digunakan sebagai pedoman dalam memprediksi kedalaman kateter vena sentral pada pasien anak dengan PJB di Indonesia, namun masih dapat diaplikasikan secara klinis.

Introduction: Central venous catheter is a routinely-inserted tool by the anesthesiologists in open-heart surgery. However, incorrect depth of central venous catheter placement may lead to complications or suboptimal usage. Yoon’s research in 2006 was done in pediatrics with congenital heart disease in Asia and develop a prediction formula for the depth of central venous catheter. The purpose of this study is to prove if Yoon’s formula can be applied in pediatric patients with congenital heart disease in Indonesia.
Methods: This is an analytic observational study with cross-sectional study design involving 38 patients who underwent open-heart surgery in RSCM. The depth of central venous catheter placement determined by Yoon’s formula. Confirmation of the accuracy of depth of central venous catheter was done by using transesophageal echocardiography to assess the position of the tip of central venous catheter from the cavoatrial junction.
Results: Yoon’s formula is able to predict the optimal depth of the central vein catheter in 63,16% of the time. There was not any complication in too advance of central venous catheter placement.
Conclusion: Yoon’s formula is not appropriately to be used as a guidance to predict the depth of central vein catheter inpediatric patients with congenital heart disease in Indonesia, but it can be still applied clinically.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>