Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
Nasution, Zainuddin H.
Abstrak :
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang kedudukannya berada di luar kabinet (tidak berada di bawah Presiden). Bentuk kelembagaannya adalah lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistim pembayaran serta mengatur dan mengawasi bank.
Tugas melaksanakan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia adalah dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga. Dalam melaksanakan kebijakan moneter untuk pengendalian moneter, Bank Indonesia menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valas, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
Penelitian dalam tesis ini berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan moneter yaitu menganalisis korelasi suku bunga SBI terhadap suku bunga PUAB dan korelasi antara suku bunga intervensi rupiah terhadap suku bunga PUAB. Adapun rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah apakah ada dan sejauh mana besar (kekuatan) dan sifat (positif atau negatif) dari kedua korelasi tersebut di atas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan SBI, intervensi rupiah dan PUAB. Data yang diteliti adalah data pada periode Januari 2000 sampai dengan November 2001 yang diperoleh secara langsung dan Bank Indonesia (data primer).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan program Eviews. Program Eviews merupakan perangkat lunak (software) komputer yang digunakan untuk membantu menghitung dan menganalisis penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat (signifikan) dan positif antara suku bunga SBI terhadap suku bunga PUAB dan antara suku bunga intervensi rupiah terhadap suku bunga PUAB. Hal ini menggambarkan bahwa apabila ada pergerakan suku bunga SBI, suku bunga intervensi rupiah maka akan mempengaruhi pergerakan suku bunga PUAB.
Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu perlu hati-hati dalam menetapkan besarnya suku bunga SBI dan suku bunga intervensi rupiah. Selain itu, perlu dipikirkan untuk menggunakan instrumen lain sebagai pengganti dan atau pelengkap agar Bank Indonesia dapat lebih fleksibel dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T11470
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nita Ariastuti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (i) bagaimana pengaruh perubahan langsung (direct pass-through) dan perubahan tidak langsung (indirect pass-through) nilai tukar rupiah per dolar AS terhadap inflasi IHK di Indonesia, (ii) besarnya derajat direct pass-through dan indirect pass-through nilai tukar rupiah per dolar AS terhadap IHK Indonesia, dan (iii) apakah penerapan kombinasi antara FFER dan kebijakan moneter ITF berpengaruh dalam mengendalikan inflasi Indonesia selama periode penerapan IT. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu selama periode 2005.7 - 2011.6 atau selama awal penerapan ITF hingga 2011.9. Model diestimasi dengan menggunakan metode Vectorautoregresion (VAR) yang terdiri atas analisis Impulse Response dan Variance decomposition.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) Variabel nilai tukar rupiah per dolar AS signifikan berpengaruh secara tidak langsung terhadap IHK di Indonesia pada derajat α=5% dan secara bersama seluruh variabel dalam model VAR berpengaruh signifikan terhadap inflasi IHK pada derajat α = 5% baik pada direct pass-through maupun indirect pass-through. (ii) Derajat pass-through Indonesia adalah rendah dan positif atau berada dalam kategori incomplete pass-through, yaitu derajat pass-through yang berada pada selang nilai 0 - 1 untuk periode 6 bulan pada direct pass-through dan sampai 24 bulan pada indirect pass-through. Incomplete pass-through mengimplikasikan bahwa perubahan nilai tukar rupiah per dolar AS tidak seluruhnya ditransmisikan ke harga konsumen di dalam negeri. (iii) Penerapan ITF yang dikombinasikan dengan FFER berpengaruh dalam mengendalikan inflasi di Indonesia selama periode penerapan ITF (2005:7-2011:6).
......The objectives of this study are (i) to investigate the influernce of direct and indirest exchange rate pass-through effect of rupiah/US dollar on consumer price index in Indonesia, (ii) to determine the magnitude of the degree of pass-through for rupiah/US dollar exchange rates in Indonesia (iii) To investigate whether the application of the combination of Free Floating Exchange Rate and Inflation Targeting as a monetary policy framework has impluence on declining inflation in Indonesia during the Inflation Targeting era. The data used in this study are time series data to presents the evidence on exchange rate pass-through (ERPT) for Indonesia after the adoption of Inflation Targeting (IT) during 2005.7 - 2011.6. The model estimated by Vector autoregresion (VAR) which consist of Impulse Response dan Variance decomposition.
The results of this research show that (i) rupiah/US dollar exchange rates have significantly influenced Consumer Price Index ata = 5% via indirect pass-through and with all the other variables used in VAR model have significantly influenced Consumer Price Index ata = 5% via both direct pass-through and indirect pass-through. (ii) The degree of pass-through during the implementation period of IT in Indonesia is known as having incomplete pass-trhough (0 - 1), imply that prices react less proportionately to exchange shock in Indonesia. (iii) The implementation of IT during the period of 2005-2011 combined with the application of FFER during the periode of 2005:7-2011:6 has supported the achievment of inflation control in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29561
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Idrus
Jakarta: Kinan Komunikasi, 2013
332.41 MUH r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sendy Pratama Firdaus
Abstrak :
ulisan ini bertujuan menelaah urgensi reformasi kebijakan TPPU sebelum Rupiah Digital digunakan secara masif. Dengan menggabungkan metode penelitian doktrinal dan penelitian berorientasi pembaruan, tulisan ini menemukan bahwa kebijakan APUPPT saat ini belum cukup mumpuni dalam tahapan menuju penggunaan Rupiah Digital secara masif. Berdasarkan temuan singkat tersebut, maka tulisan ini juga menawarkan kebaruan mengenai pembahasan antara Rupiah Digital dan pencucian uang yang sumbernya diambil dari white paper milik Bank Indonesia sehingga, berbeda dengan tulisan lainnya yang hanya membahas konsep CBDC/Rupiah Digital secara umum dan tidak langsung mengambil dari sumber white papermilik Bank Indonesia
Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, 2023
336 JAC 2:1 (2023)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wahidin
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh perubahan (depresiasi/apresiasi) nilai tukar rupiah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode error correction model (ECM). Dalam penelitian ini diasumsikan agen ekonomi berpikiran rasional (ratio/ expectation) sehingga mereka telah melakukan antisipaai terbadap perubahan nilai tukar yang akan terjadi berdasarkan ekspektasinya. Dalarn jangka panjang depresiasi nilai tukar yang terantisipasi akan menunjukkan tingkat output melalui pengarahnya dari sisi penawaran agregat yaitu melalui meningkatnya harga bahan baku/pendukung yang masih diimpor sedangkan depresiasi nilai tukar yang tidak terantisipasi akan menaikkan tingkat output melalui pengamhnya dari sisi permintaan agregat yaitu melalui peningkamn daya saing ekspor. Namun secara umum efek total dari depeesiasi dalarn jangka panjang akan menunmkan tingkat output. Dalam jangka pendek depresiasi nilai tukar yang tidak terantisipasi akan menaikkan pertumbuhan tingkat output sedangkan depresiasi nilai tukar yang terantisipasi tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan tingkat output sehingga efek total dari depresiasi dalam jangka pendek akan menaikkan pertumbuhan tingkat output.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21024
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Downey, Scott Patrick
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini menggunakan pendekatan behavioural (BEER) untuk mengestimasi nilai tukar ekuilibrium rupiah secara triwulanan selama periode 2000-2014. Ditemukan bahwa terms of trade, aktiva luar negeri bersih, tingkat bunga riil internasional serta keterbukaan perdagangan merupakan determinan signifikan terhadap nilai tukar ekuilibrium jangka menengah-panjang. Berdasarkan estimasi currency misalignment, disimpulkan bahwa rupiah cenderung mendekati nilai tukar ekuilibirum selama periode penelitian, dengan perkeculian pada tahun 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) dan setelah terjadinya krisis finansial global pada tahun 2008 (significant undervaluation). Penemuan studi ini menunjukkan bahwa rupiah masih rentan terhadap undervaluation shocks. Studi ini ditutup dengan pembahasan singkat mengenai implikasi kebijakan.
ABSTRACT
This study uses the behavioural (BEER) framework to estimate the quarterly equilibrium exchange rate of the rupiah over the 2000-2014 period. Terms of trade, net foreign assets, the real international interest rate and trade openness are found to be significant determinants of the medium-long run equilibrium exchange rate. Based on the estimated currency misalignment, the rupiah is found to be broadly in equilibrium across most of the period, with notable exceptions in 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) and in the wake of the 2008 global financial crisis (significant undervaluation). Results imply that the rupiah remains vulnerable to undervaluation shocks. The study concludes with a brief discussion of policy implications.
2016
S63833
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ibrahim Hasyim
Jakarta: Bintang Satu Media, 2017
553.28 IBR d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yuli Cahyanti
Abstrak :
Kejahatan uang palsu adalah kejahatan yang mengalami peningkatan secara kuantitas semenjak krisis melanda negara. Kejahatan uang palsu ini memang tidak tergolong dalam kekerasan (violence), melainkan lebih mengarah pada kejahatan tanpa kekerasan (non-violence) yaitu kejahatan yang tidak mengakibatkan derita kekerasan fisik secara langsung kepada korbannya.
Meskipun demikian, akibat dari kejahatan uang palsu, yang termasuk dalam kategori Professional Crinimal Behavior ini sangat merugikan masyarakat dan negara. Untuk itulah maka pengetahuan mengenai modus operandi dari kejahatan uang palsu ini sangat dibutuhkan, tujuannya adalah agar masyarakat bisa sadar dan tidak menjadi korban dari kejahatan ini.
Penelitian mengenai modus operandi kejahatan uang palsu ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan semua modus operandi kejahatan uang palsu yang ada di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modus operandi kejahatan uang palsu ini dibedakan antara modus operandi pembuatan uang palsu dengan modus operandi pengedaran uang paisu. Modus operandi pembuatan uang palsu yang digunakan oleh pelaku adalah dengan menggunakan gabungan beberapa teknik cetak yang ada, yaitu teknik cetak offset digabungkan dengan teknik sablon dan teknik cetak sablon digabungkan dengan teknik komputer.
Sedangkan modus operandi pengedaran uang palsu adalah dengan melakukan pembayaran secara langsung, menukarkan ke dolar Amerika dan memperjualbelikan dengan menggunakan perbandingan tertentu. Tempat-tempat yang digunakan untuk mengedarkan uang palsu adalah tempat-tempat yang telah disepakati bersama, misalnya rumah pelaku, area pakir, plaza, atau restauran. Pelaku mengedarkan uang palsu ini pada jam-jam yang telah disepakati bersama, bisa pagi hari, slang hari, sore hari atau bahkan malam hari.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12092
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Saktya Wijaya
Abstrak :
Seiring dengan terjadinya krisis yang berkepanjangan di Indonesia sejak tahun 1997 dan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, membuat usaha yang bergerak di bidang Rumah Sakit mulai menemukan kesulitan dalam hal penekanan biaya. Kesulitan yang dihadapi antara lain berupa meningkatnya biaya pengelolaan, yaitu karena meningkatnya biaya operasional dan investasi. Harga obat dan bahan habis pakai lainnya juga meningkat, yang pada akhirnya hal ini sangat berpengaruh terhadap pasien. Keadaan ini mengharuskan usaha Rumah Sakit tersebut melakukan peningkatan efisiensi di segala bidang. Agar dapat meningkatkan efisiensi, maka perlu dilakukan pengendalian dalam sistem manajemen rumah sakit. Karena rumah sakit merupakan suatu kegiatan yang multi kompleks, maka unsur pengendalian menjadi sangat strategis dan sangat penting dalam penyelenggaraannya. Pengendalian sendiri dapat dilakukan berupa pengendalian intern yang dilakukan oleh Pimpinan Satuan Kerja atau Satuan Pengawas Internal, dan pengendalian eksternal yang dilakukan oleh pihak Akuntan Publik Beberapa hal yang membedakan rumah sakit dengan institusi lain adalah motivasi, pendanaan, jenis produk dan kegiatannya, dorongan untuk menyediakan pelayanan medik yang baik adalah ciri rumah sakit sedangkan dorongan untuk mendapatkan keuntungan merupakan ciri suatu usaha bisnis murni. Dengan adanya restrukturisasi Pertamina, Pertamina kembali kepada core bussiness yaitu minyak sedangkan untuk dapat melaksanakan layanan kesehatan mandiri dibentuklah perseroan terbatas (PT) oleh karena itu dibentuklah PT. RSPP. Dengan telah menjadi PT, maka PT. RSPP memerlukan suatu bagian yang bersifat independen dan memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami sejauh mana peranan SPI di PT. RSPP dalam melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan usaha dan memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada manajemen puncak. Hal tersebut sangat penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, serta agar di dalam mengelola perusahaan dapat tercipta sistem pengendalian manajemen yang baik Dari hasil penelitian tersebut, dapat diungkapkan kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pengawasan internal dan lalu disesuaikan dengan teori yang ada sebagai saran untuk perbaikan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24105
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anisa Khairatun Hisan
Abstrak :
Pada penelitian ini, akan menjelaskan pengaruh mata uang dan bobot mata uang Negara mitra dagang utama Indonesia terhadap pergerakan nilai tukar rupiah setelah krisis 1997 ndash; 1998 sebelum dan sesudah China menjadi mitra dagang utama Indonesia. Data yang digunakan adalah data mingguan dari tahun 1999 sampai maret 2016. Penelitian ini berdasarkan model Turnovsky 1982. Metode yang digunakan adalah regresi OLS Restriksi digunakan untuk mengukur bobot masing ndash; masing mata uang empat mitra dagang utama Indonesia dalam keranjang rupiah. Koefisien nilai tukar mata uang mitra dagang utama tersebut harus sama dengan satu.
Hasil dari penelitian ini adalah pada periode sebelum China menjadi mitra dagang utama Indonesia US dollar masih mendominasi dalam mempengaruhi pergerakan mata uang dalam keranjang rupiah dengan bobot yang besar. Sedangkan pada periode setelah China menjadi mitra dagang utama Indonesia, dengan menggunakan dasar mata uang Swiss franch, yuan meningkatkan perannya melebihi US dollar dalam mempengaruhi pergerakan mata uang dalam keranjang rupiah. Sedangkan dengan menggunakan dasar mata uang New Zealand dollar, US dollar masih mendominasi dalam mempengaruhi pergerakan mata uang di keranjang rupiah. Hal ini menyarankan bahwa US dollar dan yuan berpengaruh kuat dalam mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah dan keranjang rupiah.
In this study, we will examine the effect of currency and weight Indonesia 39 s major trading partners on the rupiah movement after Asian crisis 1997 1998 before and after China became a major trading partner of Indonesia. Weekly data of exchange rate from 1999 to March 2016 are used. This study will based on model of Turnovsky 1982. The empirical method of this study is OLS regression method. Restriction are used to measure the implicit weight of each of currency from four major trading partner of Indonesia in rupiah currency basket. The coeficient of exchange rate of four Indonesia rsquo s major trading partner must sum up to one.
As a result, we find that before China became a major trading partner of Indonesia, US dollar was dominant to influence currency movement in rupiah basket with greater proportion than other currencies of Indonesia rsquo s major trading partners. On the other hand, in periode after China became a major trading partner of Indonesia, with use Swiss Franc as base currency, yuan increase its role in rupiah movement and have dominant effect to influence currencies movement in rupiah basket. But with use New Zealand dollar as base currency, US dollar still shows dominance effect to currency movemen in rupiah basket, but shortly followed by Chinese Yuan. This suggests that US dollar and Chinese yuan have the strongest effect on rupiah movement and rupiah basket.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T47467
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library