Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nico Adhitio
Abstrak :
Melakukan valuasi sangat diperlukan oleh seorang investor untuk mengetahui nilai intrinsik dari suatu saham. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi harga pasar saham sektor perbankan dengan pendekatan relative valuation dan melakukan perbandingan antara nilai intrinsik saham dan harga pasar saham. Valuasi tersebut digunakan untuk menentukan harga pasar saham apakah overvalued atau undervalued. Penelitian ini menggunakan 35 sampel emiten bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 emiten bank yang memiliki nilai intrinsik di bawah harga pasar saham (overvalued) dan terdapat 26 emiten bank yang memiliki nilai intrinsik di atas harga pasar saham (undervalued).
An investor should do valuation in order to determine the intrinsic value of a stock. This study aims to valuate the stock market price of the banking sector using the relative valuation approach and compare between the stock intrinsic value and the stock market price. The valuation is used to determine market price of the stock is undervalued or overvalued. This study used 35 banks as the sample that listed in Indonesia Stock Exchange. The results of this study shows that there are 9 banks that have intrinic value below the market price (overvalued) and 26 banks that have intrinsic value above the market price (undervalued).
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini mengevaluasi tentang perhitungan kinerja bank yang disebut sebagai ?efisiensi nilai pemegang saham (shareholder valuen efficiency)?. Efisiensi nilai pemegang saham mengukur seberapa efisien return saham yang diciptakan oleh perusahaan bagi pemegang saham yang diwakili oleh Economic Value Added (EVA). EVA adalah suatu pengukuran kinerja yang menjadi dasar penciptaan nilai di tingkat perusahaan. EVA dihitung sebagai laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal atas investasi tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini menemukan bahwa efisiensi biaya berpengaruh secara postif terhadap EVA sementara ukuran bank berpengaruh secara negatif. Selain itu bank milik pemerintah mencatat EVA yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang bukan milik pemerintah sementara tidak terdapat perbedaan EVA antara bank syariah dengan konvensional.
ABSTRACT
This paper evaluates the bank's performance that is called as "efficiency of shareholder value". It measure how efficient stock returns created by the companies for its shareholders, represented by Economic Value Added (EVA). EVA is a performance measurement which the value creation at the firm level. EVA is calculated as net operating profit after tax minus cost of previous year invested capital. This study find that the cost efficiency is positively relate to EVA while size of banks negatively related. Further more government owned banks record higher EVA while there is no difference in EVA between islamic and conventional banks.
2013
S44554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhatul Hidayah
Abstrak :
Beta pasar adalah ukuran sensitivitas secara umum suatu saham atas gejolak pasar. Karel dan Sackley (KS, 1993) mengemukakan bahwa perbedaan beta pasar antara berbagai perusahaan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor khusus perusahaan yang dapat diukur dengan informasi akuntansi.

Dengan informasi akuntansi dapat dihitung beta akunting. Beta akunting adalah cara lain yang dapat digunakan dalam menentukan risiko. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji korelasi antara beta pasar dengan beta akunting pada perusahaan perbankan Indonesia yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Jika beta akunting merupakan estimator yang baik dalam menentukan beta pasar maka beta akunting dapat menggantikan peran beta pasar.

Selain itu penulis juga menguji korelasi antara beta pasar dengan beberapa rasio keuangan pada perusahaan perbankan Indonesia yang termasuk dalam sampel. Risiko yang dihitung dengan rasio keuangan ini mempunyai korelasi yang tinggi dengan risiko pasar. Penentuan korelasi antara beta akunting dan rasio keuangan dengan beta pasar diterapkan pada perusahaan perbankan secara individual.

Pada perbankan secara individual terdapat hubungan yang signifikan antara beta akunting dengan beta pasar. Dan semua variabel yang diuji, beta akunting berdasarkan ROA, beta akunting berdasarkan ROE, GRO (tingkat pertumbuhan) dan CAP (rasio nilai buku modal terhadap total harta) mempunyai hubungan signifikan dengan beta pasar.

Korelasi antara beta pasar dengan beta akunting berdasarkan ROE memperlihatkan tanda koefisien regresi yang tidak konsisten dengan prediksi semula. Beta akunting berdasarkan ROE mempunyai koefisien yang negatif. Hubungan beta akunting berdasarkan ROE negatif terhadap beta pasar ini kemungkinan karena tingkat keuntungan yang diperoleh dari total equity tidak besar, bahkan banyak bank yang mengalami kerugian yang sangat besar. Karena koefisien regresi yang tidak konsisten dengan prediksi semula maka berdasarkan penelitian ini, beta akunting berdasarkan ROE tidak dapat menggantikan peran beta pasar.

Sementara itu beta akunting berdasarkan ROA memiliki hubungan negatif pula dengan beta pasar. Hubungan beta akunting berdasarkan ROA yang negatif terhadap beta pasar ini mengindikasikan bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh dari total aktiva tidak besar. Bank-bank dalam penelitian ini rata-rata memiliki ROA yang kurang dari rata-rata tingkat bunga deposito. Beta ROA negatif kemungkinan disebabkan oleh ROA yang negatif pada hampir semua bank. Ini dapat diartikan bahwa hampir seluruh perusahaan mengalami kerugian mulai dari tahun 1997 sampai tahun 1999 atau mass krisis moneter. ROA bertanda negatif sangat besar, terjadi hampir pada seluruh perusahaan. Hal ini berarti perusahaan pada umumnya mengalami kerugian sangat besar.

DP (dividend payout) berpengaruh negatif terhadap beta pasar yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi DP akan semakin rendah beta pasar. Sebaliknya, semakin rendah DP akan semakin tinggi beta pasar.

GRO (tingkat pertumbuhan) berpengaruh positif terhadap beta pasar yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi GRO akan semakin tinggi pula beta pasar Penelitian ini menemukan adanya korelasi yang signifikan antara ranking yang dibuat berdasarkan beta pasar dengan ranking yang dibuat berdasarkan beta akunting (ROA).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Yovita
Abstrak :
[ABSTRAK
Studi ini menguji empiris faktor risiko saham perbankan ASEAN-5 periode 2003 ? 2013. Faktor risiko yang diuji adalah faktor risiko pasar (market), size dan value melalui model penilaian aset Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan model tiga faktor Fama dan French (1993). Selain tiga faktor standar tersebut (Schuermann & Stiroh, 2006), faktor risiko tambahan yang diuji adalah faktor risiko spesifik bank yaitu term structure. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko pasar, size dan value menjelaskan excess return yang mengindikasikan terdapat premi risiko pasar, size premium dan value premium pada saham perbankan ASEAN-5. Faktor risiko term structure hanya signifikan pada portofolio saham small size-value stocks serta big size?growth stocks. Nilai koefisien positif menandakan tingkat eksposur terhadap perubahan tingkat suku bunga yang tidak diduga adalah positif dan mengindikasikan minimnya penggunaan instrumen derivatif atau hedging dalam aktifitas bank ASEAN-5. Lebih lanjut, studi ini juga membandingkan model penilaian aset. Menggunakan pedoman adjusted-R2, model tiga faktor Fama dan French memiliki kemampuan lebih baik dalam menjelaskan excess return saham perbankan ASEAN-5 dari model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Pada portofolio small size?value stocks dan big size?growth stocks, penambahan faktor risiko term structure tidak menjadikan model tiga faktor Fama dan French lebih baik dalam menjelaskan excess return saham perbankan ASEAN-5. Hasil studi ini serupa dengan penelitian Fama dan French bahwa faktor risiko term structure tidak menjelaskan lebih baik saham perbankan dibandingkan dengan model tiga faktor Fama dan French.;This study tested empirically risk factors on banking stocks in ASEAN-5.
ABSTRACT
The risk factors are market, size and value risk factors by using asset pricing model of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and three factor Fama and French (1993) model. As additional risk factor is bank-specific risk factor, the term structure. The result showed market, size and value risk factors explain excess return, indicating there are market risk premium, size and value premium on banking stocks in ASEAN-5. Term structure factor is significant only on small size-value stocks and big size-growth stocks portfolios. Positive factor loadings on both portfolios showed banks? exposure level to the unexpected interest rate changes is positive, indicating minimum use of derivative or hedging instruments. This study also comparing asset pricing models. Based on adjusted-R2 score, three factor model of Fama and French explains better than Capital Asset Pricing Model (CAPM). Adding bank-specific risk factor, the term structure, doesn?t help three factor Fama and French model explain better of excess return on banking stocks in ASEAN-5 for portfolio of small size-value stocks and big size-growth stocks. The result is similar to Fama and French?s that adding term structure risk factor doesn?t help to explain excess return better than three factor model of Fama and French, This study tested empirically risk factors on banking stocks in ASEAN-5. The risk factors are market, size and value risk factors by using asset pricing model of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and three factor Fama and French (1993) model. As additional risk factor is bank-specific risk factor, the term structure. The result showed market, size and value risk factors explain excess return, indicating there are market risk premium, size and value premium on banking stocks in ASEAN-5. Term structure factor is significant only on small size-value stocks and big size-growth stocks portfolios. Positive factor loadings on both portfolios showed banks’ exposure level to the unexpected interest rate changes is positive, indicating minimum use of derivative or hedging instruments. This study also comparing asset pricing models. Based on adjusted-R2 score, three factor model of Fama and French explains better than Capital Asset Pricing Model (CAPM). Adding bank-specific risk factor, the term structure, doesn’t help three factor Fama and French model explain better of excess return on banking stocks in ASEAN-5 for portfolio of small size-value stocks and big size-growth stocks. The result is similar to Fama and French’s that adding term structure risk factor doesn’t help to explain excess return better than three factor model of Fama and French]
2015
T27387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Ayu Saputri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel makro ekonomi yaitu GDP, Inflasi, dan tingkat suku bunga SBI terhadap return indeks saham, ROA rata-rata, dan ROE rata-rata sektor perbankan, serta pengaruh variabel karakteristik bank seperti total aset, rasio CAR, dan rasio manajemen aset terhadap profitabilitas sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji hipotesis dari penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan periode observasi triwulan dari tahun 2002-2011 untuk model 1, serta tahunan dari tahun 2007-2011 untuk model 2 terhadap 25 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa untuk model 1, variabel makro ekonomi secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return indeks saham, namun variabel SBI dan inflasi secara parsial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pergerakan nilai ROA rata-rata dan ROE rata-rata sektor perbankan, Untuk model 2, hanya variabel total aset secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan sektor perbankan. ......This research aim to prove if there is any effect from the change of macro economic variables, such as GDP, Inflation, and interest rate on banking index return, average ROA and average ROE. And also to prove the change of bank spesific, such as total asset, CAR, and asset management to the profitability of banking sector listed on Indonesian Stock Exchange. Hypothesis of this research is tested using multiple regression linear with quarterly observation periode during year 2002-2011 for model 1, and annually observation period during year 2007-2011 for model 2, towards 25 banking sector listed on Indonesian Stock Exchange. From the research, we concluded that for model 1, all of these macro economic variables partially does not have a significant effect on banking index return, but SBI and inflation variables does have a significant effect on average ROA and average ROE. For model 2, only total asset variables that partially have a significant effect on profitability of banking sector.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Melvin Brata Fran
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah korelasi return saham perbankan mampu menjadi indikator risiko sistemik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan menggunakan nilai koefisien korelasi sebagai indikator risiko sistemik. Risiko sistemik mengacu pada periode krisis yang ditandai oleh jatuhnya IHSG, naiknya yield SUN, meningkatnya premi CDS, turunnya cadangan devisa dan melemahnya nilai tukar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi return harian saham dalam periode 2007-2012 dengan menggunakan metode Pearson correlations. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antar bank dalam periode penelitian dan korelasi return saham meningkat pada periode krisis dibandingkan periode sebelum krisis.
ABSTRACT
This research conducted to prove whether the correlation of stock returns in banking can be an indicator of systemic risk in Indonesia. This research uses the correlation coefficient as the indicator of systemic risk. Systemic risk refers to the period of crisis which characterized by the falling of IHSG, the improvement of SUN yield, the improvement of CDS premium, the reduction of federal reserves, and the weakness of foreign exchange. Hypothesis is tested using the analysis correlation of daily stock returns from 2007 to 2012 by pearson correlations method. The empirical results showed that there is a relationship between banks in the research period and the correlation of stock returns is increasing in the crisis period compared to the periode before crisis.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Tiami Adela
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor pasar (market), ukuran (size), dan nilai (value) pada Fama and French Three Factor Model terhadap excess return portofolio menggunakan metode value weughted dan equally weighted terhadap saham perbankan di Negara ASEAN ? 4. Faktor ini juga menguji faktor pasar (market) dan faktor term structured pada Intertemporal Capital Asset Pricing Model (ICAPM) pada saham perbankan ASEAN - 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya faktor pasar (market) yang secara signifikan mempengaruhi excess return portofolio saham perbankan pada Fama and French Three Factor Model secara value weighted dan equally weighted. Faktor term structured pada Intertemporal Capital Asset Pricing Model menunjukkan hasil yang signifikan hanya jika diujikan pada excess return portofolio saham perbankan menggunakan metode equally weighted. ...... This research aims to determine the effect of market, size, and value on Fama and French Three Factor Model toward portofolio excess return using value weighted and equally weighted method on ASEAN ? 4 banking stock. This research also determine the effect of market factor and term structured factor on Intertemporal Capital Asset Pricing Model on ASEAN ? 4 banking stock. The result shows only market factor which has significant effect towards banking stock portofolio excess return on Fama and French Three FactorModel, using both value weighted dan equally weighted. The term structured factor on Intertemporal Capital Asset Pricing Model has significant effect towards banking stock portofolio excess return using equally weighted method.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnah Chairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara profitabilitas, risiko likuiditas, dan risiko kredit perbankan terhadap volatilitas harga saham. Data time-series penelitian ini merupakan triwulanan selama sepuluh tahun (2014-2023), sementara data cross-section yang digunakan terdiri dari 4 emiten bank syariah yang tercatat di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), dan 33 emiten bank konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah unbalanced panel data. Dari kedua pemodelan baik perbankan syariah maupun konvensional, profitabilitas signifikan berpengaruh positif, risiko likuiditas signifikan positif, dan risiko kredit signifikan berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham. ......This This study aims to analyze the relationship between profitability, liquidity risk, and credit risk of banks on stock price volatility. The time-series data of this study is quarterly for ten years (2014-2023), while the cross-section data used consists of 4 Islamic bank issuers listed on the Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), and 33 conventional bank issuers listed on the Indonesia Stock Exchange. The methodology used is an unbalanced panel data. From both Islamic and conventional banking modeling, profitability has a significant positive effect, liquidity risk has a significant positive effect, and credit risk has a significant positive effect on stock price volatility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretty Himmatunnisa
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk: (1) menguji pengaruh risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, serta risiko likuiditas terhadap imbal hasil saham perbankan Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek >Indonesia tahun 2007-2011, (2) menguji pengaruh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat terhadap imbal hasil saham perbankan Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia >tahun 2007-2011. Metode penelitian menggunakan analisis regresi model data panel. Penelitian dilakukan terhadap 20 saham perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dari keempat faktor risiko, terdapat tiga faktor risiko yang berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap imbal hasil saham, yaitu risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas, sedangkan risiko operasional berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap imbal hasil saham, (2) tidak ada pengaruh signifikan krisis subprime mortgage terhadap imbal hasil saham perbankan di Indonesia.
This thesis aims to: (1) examine the effect of credit risk, market risk, operational risk, and liquidity risk against returns Indonesian banking stocks listed on the Indonesia Stock Exchange during  2007-2011, (2) examine the effect of the subprime mortgage crisis in the United States against returns Indonesian banking stocks listed on the Indonesia Stock Exchange during  2007-2011. The research method using panel data regression analysis models. Research conducted on 20 banks sample. The results showed that: (1) of the four risk factors, there are three significant factors influencing risk with negative direction of the stock returns, i.e. credit risk, market risk, and liquidity risk, while operational risk has significantly affect with positive direction of the stock returns, (2) there was no significant effect of the subprime mortgage crisis to the stock returns of banks in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library