Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Puji Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari sandwich generation terhadap keputusan perempuan menikah dalam pasar kerja dengan menggunakan data IFLS5. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan menikah yang berada dalam kondisi sandwich generation memiliki kecenderungan untuk tidak bekerja. Perempuan sandwich generation memiliki kemungkinan sebesar 4,7 persen untuk tidak bekerja. Di antara kedua elemen sandwich generation, yaitu anak dan orang tua, keberadaan anak khususnya anak usia balita masih menjadi pertimbangan utama bagi sandwich generation dalam pengambilan keputusan dalam pasar kerja. Selain itu, kondisi kesehatan orang tua yang tidak baik juga turut membuat perempuan memilih untuk tidak bekerja meskipun tidak signifikan secara statistik.
This study aims to examine the effect of sandwich generation on married women 39 s decisions in the labor market using IFLS5 data. The results of this study indicate that women who are in sandwich generation conditions have a tendency to not work. Female sandwich generation has a 4.7 percent chance of not working. Among the two elements of sandwich generation, children and parents, the existence of children, especially children under five years old is still a major consideration for sandwich generation women in decision making in the labor market. In addition, poor health conditions of parents also make women choose not to work even though not statistically significant."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S70082
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rakhen Naufal Rifananda
"Beberapa penelitian menemukan berbagai beban dan kekhawatiran mengenai masa depan yang dimiliki oleh Generasi sandwich. Kekhawatiran yang dimiliki meliputi kondisi finansial di masa depan dan kondisi kesehatan orang tua yang sudah lansia. Kekhawatiran tersebut memiliki konsekuensi terhadap kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan subjektif mereka. Memiliki ekspektasi positif mengenai masa depan, atau biasa disebut sebagai optimisme, diduga dapat mengurangi efek buruk dari berbagai kekhawatiran tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan kesejahteraan subjektif. Jumlah partisipan penelitian adalah 128 orang dalam rentang umur 35-60 tahun yang menanggung kebutuhan anak dan keluarganya dalam waktu yang bersamaan. Hasil analisis Pearson correlation menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara optimisme dan kesejahteraan subjektif. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk generasi sandwich, semakin tinggi optimisme akan semakin tinggi kesejahteraan subjektifnya.
Several studies have found various burdens and worries sandwich generation has regarding the future. Future financial state and their parents’ deteriorating health are one of their biggest concerns. These worries have negative consequences on their physical health, mental health, and their subjective well-being. Having a positive expectation regarding the future, also known as optimism, is thought to be able to negate the negative effects their worries have. The purpose of this study was to examine the relationship between optimism and subjective well-being. There were 128 participants ranging from 35-60 years of age who actively take care of their children and parents at the same time. Pearson correlation analysis of the data has shown that there is a significant positive relationship between optimism and subjective well-being. This can be interpreted that for sandwich generation, the higher the optimism the higher their subjective well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutabarat, Joel Maranata
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari sandwich generation terhadap kepemilikan rekening tabungan dan pinjaman rumah tangga di Indonesia dengan menggunakan data Susenas 2022. Regresi logistik biner dilakukan dengan dua model. Model pertama menganalisis hubungan sandwich generation terhadap peluang memiliki rekening tabungan dan model kedua menganalisis hubungan sandwich generation terhadap peluang memiliki pinjaman. Hasil regresi menunjukkan bahwa sandwich generation berasosiasi negatif dan signifikan memengaruhi peluang untuk memiliki rekening tabungan rumah tangga. Akan tetapi, rumah tangga yang menjadi sandwich generation tidak signifikan dalam memengaruhi peluang memiliki pinjaman konsumtif. Di samping itu, keberadaan anak berusia di bawah 19 tahun signifikan memengaruhi peluang rumah tangga untuk memiliki pinjaman secara positif. Pengaruh ini masing-masing bervariasi berdasarkan pengeluaran rumah tangga.
This study aims to analyze the impact of sandwich generation on household saving account ownership and consumptive loans in Indonesia using data from the 2022 Socioeconomic Survey. Two models of binary logistic regression were performed. The first model examined the relationship between sandwich generation and the likelihood of having a saving account, while the second model analyzed the relationship between sandwich generation and the likelihood of having a loan. The regression results show that sandwich generation is negatively associated with the likelihood of owning a household saving account. However, sandwich generation does not significantly affect the likelihood of having loans. Additionally, the presence of children under 19 years old positively influences the household's likelihood of having loans. It is also found that these effects vary by household expenditure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library