Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Lestarianto
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26744
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Nefawam
"Masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya faktor-faktor Community Led Total Sanitation (CLTS) mana yang berkontribusi dalam pencapaian masyarakat 100 persen tidak buang air besar di sembarang tempat di Kecamatan Lembak dan Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan tujuan umumnya adalah diketahuinya penerapan pendekatan CLTS di Kecamatan Lembak dan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan tahun 2008, khususnya mengenai elemen pemicuan dalam CLTS yang paling berpengaruh terhadap motivasi masyarakat, kegiatan pendampingan dari Puskesmas untuk menjaga konsistensi proses pemicuan CLTS, peran kepemimpinan lokal dalam mendorong motivasi masyarakat untuk membangun fasilitas sanitasi, komitmen sosial di antara masyarakat untuk memelihara kesinambungan perilaku buang air besar pada fasilitas sanitasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, mengamati penerapan tahapan CLTS yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kegagalannya dalam mencapai masyarakat 100% tidak buang air besar sembarang tempat. Tahapan CLTS menempati variabel independen, yakni faktor internal berupa elemen pemicuan CLTS, kepemimpinan lokal dan komitmen sosial serta faktor eksternal berupa pendampingan dari Puskesmas terhadap pencapaian masyarakat 100% tidak buang air besar sembarang tempat sebagai variabel dependen.
Elemen pemicuan yang paling mempengaruhi tergugahnya responden di Kecamatan Lembak dan Kecamatan Talang Ubi adalah rasa malu. Kecamatan Lembak mengalami kenaikan status sanitasi sebesar 81,1%, sedangkan Kecamatan Talang Ubi sebesar 9,6%. Pendampingan oleh fasilitator pasca pemicuan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam meningkatkan status sanitasi, di Kecamatan Lembak adalah sebesar 77,0%, sedangkan di Kecamatan Talang Ubi hanya sebesar 6,2%. Kepemimpinan lokal sangat berperan dalam meningkatkan status sanitasi, di Kecamatan Lembak mencapai 75,6%, sedangkan di Kecamatan Talang Ubi hanya mencapai 16,5%. Komitmen sosial di kalangan masyarakat sangat mempengaruhi peningkatan status sanitasi termasuk ke dalam tahap peningkatan, di Kecamatan Lembak yang diakui responden sebanyak 75,5%, sedangkan di Kecamatan Talang Ubi hanya mencapai 27,8% responden.

The issue in this study is not recognized Community Led Total Sanitation (CLTS) factors contributed in the attainment of 100 percent community to open defecation free in Lembak Sub District and Talang Ubi Sub Dsitrict, District of Muara Enim, Province of South Sumatera. The general objective of this study is recognized the applying of CLTS approach, specifically in trigerring elements of CLTS which influence to community motivation, encourage and support from Public Health Centre facilitator to keep the change consistency, role of local leadership to support the community motivation on installing sanitation facility and social commitment among communities to keep the sustainability of behavior change of defecation in sanitation facility.
Research method of this study is descriptive that observe the applying of CLTS steps that influence its success and failure rates in achieving community 100% to open defecation free. Steps of CLTS occupies independent variable, in the internal factor, there are trigerring elements, local leadership and social comitment, and in the external factor is encouraging and supporting from Public Health Centre facilitator to community in achieving community 100% open defecation free as dependent variable.
Trigerring elements which most influence the responders awaking in Lembak Sub District and Talang Ubi Sub District is ashamed. Lembak Sub District has increased the sanitation status as high as 81,1%, whereas Talang Ubi Sub District as high as 9,6%. Encouraging and supporting by fasilitator at post- trigerring was very influence the successfullness in improving sanitation status, in Lembak Sub District is as high as 77,0%, whereas in Talang Ubi Sub District was only as high as 6,2%. Local Leadership have a role in improving sanitation status, in Lembak Sub District reaches 75,6%, whereas in Talang Ubi only reaches 16,5%. Social Commitment among society was very influence the improvement of sanitation status as in improvement phase, in Lembak Sub District that confessed responder of 75,5%, whereas in Talang Ubi Sub District was only reaches 27,8% responder."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Franceys, R.
Geneva: World Health Organization, 1992
392.36 FRA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hiasinta A. Purnawijayanti
Jakarta: Kanisius, 2001
363.192 PUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hilmi Akil
"Makanan sangat penting dalam kehidupan manusia, untuk memenuhi makanan dalam sehari-hari kualitas makanan yang harus diperhatikan. Jasaboga catering yang merupakan salah satu bisnis yang memproduksi makanan harus memastikan keamanan makanan, sehingga makanan tidak menimbulkan bahaya atau penyakit bagi mereka yang mengkonsumsinya. Penelitian ini berfokus pada praktik sanitasi teknis dan sanitasi makanan di Catering X jasaboga kelas 3A. Desain penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan pengumpulan data primer. Studi ini mengacu pada persyaratan yang tercantum dalam Permenkes No. 1096 2011 tentang sanitasi jasaboga higiene. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan daftar periksa, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis peralatan makanan dan memasak / makan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Catering X adalah 67,5% dan pelaksanaan sanitasi makanan higienis hanya terjadi pada tahap pemilihan bahan makanan, transportasi makanan, dan penyajian makanan

Food is very important in human life, to meet food in everyday food quality that must be considered. Jasaboga catering which is one of the businesses that produce food must ensure food safety, so that food does not cause danger or disease to those who consume it. This research focuses on the practice of technical sanitation and food sanitation at Catering X Jasaboga class 3A. The design of this research is a descriptive case study with primary data collection. This study refers to the requirements listed in Permenkes No. 1096 2011 regarding sanitation, hygiene services. Data were collected using observation methods with checklists, interviews with questionnaires and microbiological testing of food and cooking/eating equipment. The results of this study found that Catering X was 67.5% and the implementation of hygienic food sanitation only occurred at the stage of food selection, food transportation, and food serving."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Hartanti
"Bandara memiliki peran penting untuk menjaga dan mencegah penularan berbagai penyakit yang mungkin terjadi, karena bandara merupakan pintu masuk negara yang memiliki lalu lintas penumpang dan pesawat cukup padat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi hygiene sanitasi restoran dan sanitasi gedung/bangunan dengan keberadaan tikus di Bandara “X”. Metode penelitian dilakukan secara cross sectional dan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, dan peta spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 60 ekor tikus tertangkap dengan jenis kelamin jantan lebih banyak dibanding betina dan indeks pinjal umum 6,4. Adapun jenis tikus tertangkap yaitu 50% Rattus Norvegicus, 43% Rattus tanezumi, dan 3% Mus musculus. Sementara itu terdapat 42,8 % restoran dan 46,4% gedung/bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan hygiene sanitasi restoran dengan keberadaan tikus (OR = 8,52) dan ada hubungan sanitasi gedung/bangunan dengan keberadaan tikus (OR = 6,45).

Airport has an important role to maintain and prevent the transmission of diseases that may occur, such as rodent borne disease. The objective of this study is on analyze the condition of hygiene sanitation restaurant and sanitation building with rodent population at the Airport “X”. The study design is cross sectional method. Data was displayed in tables, graphs, and maps. The results of study showed there were 60 rats caught up which male more than female, and flea index is 6,4. Type of rats is 50% Rattus norvegicus, 43% Rattus tanezumi, and 3% Mus musculus. Meanwhile, there are 42,8% restaurants and 46,4% buildings not have health requirements. Bivariate analysis showed there was association between hygiene sanitation restaurant and presence of rats (OR = 8,52) and was relationship beetween sanitation buildings and presence of rats (OR = 6.45)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustiati, Sri
"Ruang lingkup dan metodologi penelitian : Penggunaan komputer sebagai alat bantu aktivitas kerja sudah sangat luas karena kemampuannya yang sangat tinggi, namun komputer juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada operatornya. Masalah gangguan kesehatan yang paling sering dikeluhkan oleh operator komputer adalah gangguan mata, yang meliputi 67% dari semua jenis gangguan kesehatan akibat penggunaan komputer. Diantara beberapa jenis gangguan mata tersebut, kelelahan mata merupakan keluhan yang terutama ditemukan. Bagian perangkat komputer yang paling berpengaruh terhadap kesehatan mata pemakai komputer adalah monitor komputer. Hal tersebut terjadi karena mata operator komputer menatap monitor, yang merupakan objek yang mengeluarkan cahaya berwarna secara terus menerus untuk jangka waktu tertentu. Penelitian ini merupakan suatu studi intervensi untuk mengetahui adanya kelelahan mata dan faktor yang mempengaruhinya. pada operator komputer serta upaya untuk mengatasinya. Intervensi dilakukan dengan pemberian istirahat selama 15 menit tidak menatap layar monitor komputer setelah 1 {satu} jam bekerja, dan penyuluhan tentang cara menggunakan komputer dengan baik. Sampel untuk penelitian ini diambil secara purposive dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi, sebanyak 13 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, pengukuran amplitude akomodasi, serta penerangan dan kesilauan di tempat kerja.
Hasil penelitian dan kesimpulan : Terdapat kelelahan mata subyektif dan obyektif setelah 2 jam bekerja menggunakan komputer pada semua responden. Umur dan tingkat pendidikan tidak tampak mempengaruhi terjadinya kelelahan mata. Jenis kelamin, lama kerja, tingkat penerangan dan kesilauan tempat kerja turut mempengaruhi terjadinya kelelahan mata. Intervensi pemberian istirahat tampaknya dapat mengurangi terjadinya kelelahan mata dan intervensi pemberian penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang cara kerja yang baik menggunakan komputer.

Scope and Methodology : Computer as human's working assisting device has been widely utilized because of its high capability. However, computer can also cause health problems to the operators. Eye problem is the most common problem found among the computer workers (i.e. 67%) of all health problems caused by computer operation. Eye strain is the most commonly found amongst the eye problems. The part of computer hardware which has the highest effect on eyes health was the computer screen. It happens as the operator's eyes gaze at the object which emits colorful lights. This study intervention objective is to identify the prevalence of eye strain and its affecting factors on computer workers and the remedy efforts through interventions of fifteen minute rest (break) by not watching the computer monitor during one working hour, and improving the behavior of computer use. A number of thirteen computer operators were purposively selected, among the computer workers at PT NK. The study was undertaken through interview, physical examination, amplitude accommodation as the objective measurement of eye strain and working environment factors (i.e. illumination and glare).
Result and conclusion: The study revealed that subjective and objective of eye strain occurred on all subject after two hours working with computer. Sex, working time with computer, the levels of illumination and glare in working place were also contributing factors for the occurrence of eye strain. Age and education were show as non contributing factors for the occurrence of eye strain. Intervention by giving working rest can reduce the recurrence of eye strain. It was also show that education increased the knowledge of the respondent how to use the computer on the right way.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Latif
"ABSTRAK
Kepadatan penduduk biasanya menciptakan sejumlah masalah, struktur penduduk kualitas penduduk antara lain masalah sosial, ekonomi, infra struktur kota dan lingkungan hidup. Semakin padat senakin menimbulkan masalah tersendiri baik kualitas enduduk maupun persebarannya. Persebaran yang tidak merata terkonsentrasi di Kotamadya Medan, mengakibatkan daerah perkotaan menjadi padat timbui daerah kumuh fburuk), Luas pemukiman kumuh di Medan 4.l94,07 Ha.
Pemukiman kumuh di Medan agaknya berbeda dengan kota-kota lain seperta. Jakarta, penduduk daerah kumuh Jakarta tinggal di Daerah Gubuk Liar (DGL) dan Daerah Belum Tertata (DBT), itu artinya penduduk nenggnrnp tanah bukan miliknya. Sementara di Medan khususnya penduduk pemukiman kumuh Tegal Sari I umumnya adalah pemilik tanah dan rumah yang mereka diami.
Masalah yang dihadapi penduduk pemukinan kumuh pada daerah Penelitian ada1ah.a) Penduduk yang bermukim di daaerah kumuh tercemar oleh limbah rumahtangga, kotoran , sampah dan bau b) Penduduk daérah kunuh banyak menggunakan air sumur sebagai air minum, c) Lingkungan kumuh dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas aif sumur.Penyakit-penyakit yang berhubungan kiman kumuh yang tidak terorganisir. Penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk umumnya adalah penyakit Yang berhubungan dengan air, udara dan kotoran. Berdasarkan hasil analisis risiko relatif diketahui: a) penyakit infeksi kulit, 0,69 kali lebih besar di lingkungan kumuh 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6, b) Penyakit ISPA 1,09 kali lebih besar di lingkungan kumuh 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6, c) Penyakit demam tifus 1,16 kali lebih besar di lingkungan B dibandingkan lingkungan baik 6, d) Penvakit diare 1,15 kali lebih besar di lingkungan 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah rumahtangga, sampah, jamban dan air sumur terhadap kesehatan penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan telaah pustaka yang berkaitan dengan air, pencenaran limbah rumah tangga udara dan kotoran pada daerah kumuh dapatlah disusun
hipotesis sebagai berikut :
1. Air limbah rumahtangga, jamban dan tempat pembuangan sampah yang tidak terorganisir dengan baik mempengaruhi kesehatan penduduk;
2. Sistem saluran linbah rumahtangga, tangki septik/peresapan dan tempat pembuangan sampah yang tidak diorganisir dengan baik mempengaruhi kualitas air sumur penduduk.

Population density usually creates several problems, such as social, economic, urban infra structure and environment. Increasing population density cause problems, population quality and its distribution. Unevenly
distributed population which is concentrated in municipality of Medan caused a densely populated area in the urban, a slum environment. The slum environment in Medan covers 4,194.07 Ha.
The slum environment in Medan is a bit different from those of in other city such as Jakarta. The Jakarta's people of slum environment live in
illegal area (DSL) and unmanaged area (DHT), which means that they cultivate land which is not belong to them. Meanwhile, in Medan, especially people in Tegal Sari I slum environment are owners of their land and houses.
Problems faced by people of the slum environment associated people in slum environment related to garbage, excreta, and domestic sewage, b) Many people in slum environment, used the wells water as drink water, c) It is regarded that the slum environment could influent the health condition of the people and the well's water quality. Usually water and air borne diseases that polluted by excretes, diseases suffered by the population are "related to water, air, and excreta, Based on the result relative risk analysis: a) skin infection diseases. which is 0.69 times larger in slum environment 8 than environment 6. b) Acute respiratory tract infection (ISPA) is 1.09 times larger in slum environment B than environment 6. c) Typhoid fever 1.16 times larger in slum environment B than environment 6. d)Diarrhea is 1.15 times than in slum environment B than environment 6.
The objective of this research is to identify the influence of domestic waste, garbage, closet, and wells toward the people's health. Based on the result of observation and bibliography research concerned with the water related deseases, air pollution and excreta in the slum environment, the following hyphotesis is proposed: 1. Unorganized domestic waste, closet and garbage disposal influence the population health; 2. Unorganized domestic sewage system, septic tank and garbage disposal influence the
quality of water and wells water."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagchi, Amalendu
New York: John Wiley & Sons, c1994
628.445 64 BAG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Restoran Tegal adalah salah satu tempat pengolahan makanan yang dekat dengan masyarakat. Salah satu restoran Tegal saat ini bergerak dengan sistem Waralaba dan telah menyebar ke 240 outlet di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dalam memproduksi makanan harus dilakukan dengan baik dan didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengolah makanan yang tidak baik dapat menyebabkan kontaminasi makanan yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Penelitian ini bersifat deskriptif karena bertujuan untuk mengidentifikasi persyaratan fisik kebersihan sanitasi makanan, penerapan prinsip-prinsip kebersihan sanitasi dan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan kualitas bakteriologis dari makanan, tangan, peralatan dan air di salah satu restoran Waralaba Tegal] di Depok.
Hasil dari penelitian ini adalah, waralaba restoran Tegal di Depok telah memenuhi persyaratan fisik kebersihan sanitasi pada bangunan dan peralatan dan telah menerapkan prinsip kebersihan sanitasi, tetapi belum memenuhi persyaratan untuk fasilitas sanitasi. Dalam proses pengolahan titik kontrol kritis yang harus dikontrol, dan kualitas bakteriologis yang diperoleh masih ditemukan bakteri Coliform dalam makanan, talenan, pisau, tangan, air minum, dan air bersih.

Tegal Restaurant is a food processing place that is close to the community. One of Tegal's restaurants is currently operating under the Franchise system and has spread to 240 outlets in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. In producing food must be done well and supported by adequate facilities and infrastructure and in accordance with applicable regulations. Processing food that is not good can cause food contamination that can cause foodborne illness.
This research is descriptive because it aims to identify the physical requirements of food sanitation hygiene, the application of sanitation hygiene principles and the Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) system and bacteriological quality of food, hands, equipment and water in one of the Tegal Franchise restaurants] in Depok.
The results of this study are, the Tegal restaurant franchise in Depok has met the physical requirements of sanitation hygiene in buildings and equipment and has applied the principle of sanitation hygiene, but has not yet met the requirements for sanitation facilities. In the processing of critical control points that must be controlled, and the bacteriological quality obtained is still found Coliform bacteria in food, cutting boards, knives, hands, drinking water, and clean water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>