Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayuningtyas Widari Ramdhaniar
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis tentang implementasi kebijakan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Tangerang Selatan di bidang sosial yang bertujuan untuk menangani sanitasi lingkungan dalam pengelolaan IPAL komunal di pemukikan masyarakat. Penelitian ini menyoroti pelaksanaan kebijakan, kendala dalam implementasi serta upaya yang dilakukan oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Bangunan dan Penataan Ruang telah berupaya menjalankan tugas dan fungsi sebagai Organisasi Perangkat Daerah OPD Pemerintah Kota Tangerang Selatan sesuai dengan Peraturan Walikota Tangerang Selatan. Namun dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan sanitasi lingkungan khususnya IPAL komunal di pemukiman masyarakat, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang masih dihadapkan pada banyak kendala, seperti belum adanya kebijakan khusus mengenai IPAL Komunal, lahan yang kurang memadai untuk membuat IPAL Skala Kota. Namun berbagai langkah perbaikan dilakukan oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang untuk mengatasi kendala, supaya sasaran yang telah ditetapkan di bidang pengelolaan sanitasi lingkungan khususnya IPAL komunal dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu dengan membuat Rancangan Induk Air Limbah RISPAL serta membuat feasibility study tahun 2018 ini untuk diajukan kepada Kepala Daerah dalam hal ini Walikota Tangerang Selatan. Kata kunci:Sanitasi, pengelolaan sanitasi lingkungan, kebijakan sanitasi lingkungan, implementasi kebijakan, air bersih, air minum, air limbah.

ABSTRACT
This research describes and analyzes about the implementation of policy of Building and Spatial Planning of South Tangerang City Government in social area which aim to handle environmental sanitation in communal IPAL management in community settlement. This study highlights the implementation of policies, obstacles in the implementation and efforts made by the Office of Building and Spatial Planning of South Tangerang City Government to overcome these obstacles. This research uses qualitative research method with descriptive study. The results showed that the Office of Building and Spatial Planning has tried to perform the duties and functions as Organization of Regional Devices OPD South Tangerang Government in accordance with the Regulation of the Mayor of South Tangerang. However, in the implementation of environmental sanitation management policy especially communal WWTP in community settlements, the Office of Building and Spatial Planning is still faced with many obstacles, such as the absence of special policies on communal IPAL, the land is not sufficient to make IPAL City Scale. However, various improvement measures are carried out by the Office of Building and Spatial Planning to overcome obstacles, so that the target set in the field of environmental sanitation management especially communal WWTP can be achieved in accordance with the established targets that is by making Waste Water Design RISPAL and create feasibility study 2018 is to be submitted to the Head of Region in this case the Mayor of South Tangerang. "
2018
T51617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Posenti Garrin Primaditya Dwianta
"Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seringkali menghadapi tantangan dalam pengelolaan sanitasi lingkungan akibat kelebihan kapasitas (overcrowding), kondisi bangunan yang sudah tua, dan keterbatasan sumber daya. Lapas Kelas I Cipinang merupakan salah satu Lapas besar di Jakarta yang mengalami overcrowding dengan menampung 2.516 penghuni, melebihi kapasitas ideal 880 orang. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit berbasis lingkungan di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan dan pelaksanaan manajemen sanitasi di Lapas Kelas I Cipinang pada tahun 2025, meliputi penyediaan air bersih, kondisi bangunan dan ruangan sel, pengelolaan sampah, penanganan limbah cair, dan penanganan vektor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Responden penelitian dipilih secara purposive sampling yang terdiri dari Kepala Seksi Perawatan Narapidana, Kepala Seksi Bimbingan Kerja, dan Kepala Subbagian Umum. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis konten. Informasi yang didapatkan adalah penyediaan air bersih masih mengandalkan air tanah dari sumur bor yang didistribusikan melalui toren-toren di setiap blok hunian, sementara air minum dipasok vendor eksternal. Kondisi bangunan menunjukkan tanda-tanda penuaan dengan seluruh tipe kamar mengalami overkapasitas. Pengelolaan sampah dilakukan secara sederhana dengan pemilahan terbatas pada sampah botol plastik dan kardus. Produksi sampah melebihi kuota pengangkutan enam ton per hari. Penanganan limbah cair menggunakan septic tank dan IPAL sederhana, dengan sebagian fasilitas tidak berfungsi optimal. Penanganan vektor dilakukan secara terbatas dengan metode fisik dan pembentukan tim jumantik. Meskipun upaya manajemen sanitasi telah dilakukan, Lapas Kelas I Cipinang masih menghadapi tantangan signifikan akibat overkapasitas, keterbatasan anggaran, infrastruktur yang sudah tua, dan kesadaran penghuni yang bervariasi terhadap kebersihan lingkungan. Diperlukan peningkatan kesadaran penghuni, kerja sama dengan instansi terkait, optimalisasi pengelolaan sampah, dan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan kondisi sanitasi lingkungan di Lapas.

Correctional facilities often face challenges in managing environmental sanitation due to overcrowding, aging infrastructure, and limited resources. Cipinang Class I Correctional Institution is one of the major facilities in Jakarta experiencing severe overcrowding, housing 2,516 inmates despite having an ideal capacity of only 880. This condition potentially increases the risk of environment-based disease inside the corrective institution. This study aims to analyze the environmental conditions and implementation of sanitation management at Cipinang Class I Correctional Institution in 2025, encompassing clean water supply, building and cell conditions, waste management, wastewater treatment, and vector control. This research employed a qualitative approach with data collection techniques including in-depth interviews, direct observation, and documentation. Respondents were selected through purposive sampling, comprising the Head of Inmate Care Section, Head of Work Guidance Section, and Head of General Affairs Sub-section. Data analysis was conducted using content analysis technique. Informations obtained from the field are, clean water provision still relies on groundwater from bore wells distributed through storage tanks in each residential block, while drinking water is supplied by external vendors. Building conditions show signs of deterioration with all cell types experiencing overcapacity. Waste management is conducted simply with limited segregation of plastic bottles and cardboard. Waste production exceeds the daily collection quota of 6 tons. Wastewater treatment utilizes septic tanks and basic Wastewater Treatment Plants (WWTP), with some facilities not functioning optimally. Vector control is limited to physical methods and the establishment of mosquito monitoring teams. Despite sanitation management efforts, Cipinang Class I Correctional Institution continues to face significant challenges due to overcrowding, budget constraints, aging infrastructure, and varying levels of environmental hygiene awareness among inmates. Enhanced inmate awareness programs, collaboration with relevant agencies, optimization of waste management, and infrastructure improvements are necessary to improve environmental sanitation conditions in the facility."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library