Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunjaya Louis
Abstrak :
ABSTRAK
Konsumsi roti di Indonesia masih jauh dibandingkan dengan di Negara maju, tetapi terus meningkat setiap tahun sebesar 15%. Jadi Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Dengan kenaikan BBM, listrik dan tarif telepon otomatis menyebabkan kenaikan dari harga roti itu sendiri. Bagaimanakah perilaku dan persepsi konsumen terhadap produk dari Sari Roti tersebut? Dengan semakin ketatnya persaingan di bisnis roti dewasa ini, maka Sari Roti harus dapat memasarkan produknya dengan lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

Tujuan dari Karya Akhir ini terdiri dari mengetahui tingkat awareness produk roti, mengetahui tingkat kepentingan terhadap atribut roti dan faktor-faktor yang terbentuk dari tingkat kepentingan atribut tersebut, mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk dari Sari Roti mengetahui perilaku konsumen terhadap produk Sari Roti dan memberikan masukan terhadap manajemen Sari Roti berdasarkan temuan diatas.

Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu exploratory research dan descriptive research dengan sample size 100 respond en. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling, jenis convenience sampling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis means score, analisis top of two boxes analisis asosiatif, analisis tingkat kepentingan atribut, analisis faktor, dan uji n sampleberhubungan dengan metode Friedman (nonparametric).

Hasil penelitian terhadap awareness berbagai merek roti menunjukkan bahwa Top of mind terbesar adalah Sari Roti 31%, diikuti Holland Bakery 30%, dan Eaton 10%. Responden mengetahui suatu merek roti terntama dari gerobak/motor/mobil keliling sebanyak 51%, diikuti teman/orangtua/saudara sebanyak 46% dan TV sebanyak 44%.

Hasil analisis terhadap kepentingan atribut-atribut roti diperoleh hasil bahwa ada 12 atribut utama yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih produk roti, yaitu: baru-tidaknya roti (freshness), rasa roti, informasi produk (waktu kadaluarsa, bahan-bahan yang digunakan), tanpa bahan pengawet, kelembutan roti, keempukan roti, higienis, terdaftar di Departemen Kesehatan, ketersediaan jenis dan rasa yang diinginkan, tahan lama rotinya, terbuat dari bahan yang berkualitas dan kemudahan memperoleh.

Persepsi responden terhadap atribut Sari Roti yang paling menonjol adalah faktor keamanan produk. Sari Roti diinterpretasikan sangat terdaftar oleh responden. Sedangkan 12 atribut lainnya diinterpretasikan sebagai produk yang halal, informasi produknya lengkap, higienis, mudah diperoleh, enak rasa rotinya, empuk rotinya, lembut rotinya, tanpa bahan pengawet, tahan lama rotinya, proses produksi modem, terbuat dari bahan yang berkualitas dan merek terkenal. Untuk harga, aroma, iklan, kemasan, banyaknya pilihan rasa, banyaknya jenis roti, barn tidaknya roti, bentuk roti diinterpretasikan sebagai biasa saja. Dan untuk persepsi yang terburnk adalah ketersediaan jenis dan rasa yang diinginkan yang dipersepsikan sebagai tidak tersedia.

Perilaku konsumen Sari Roti dalam mengkonsumsi roti dapat dijelaskan sebagai berikut: jenis yat1g paling sering dikonsumsi oleh responden adalah roti isi (53%) dan roti tawar (39%), tempat yang paling sering dikunjungi oleh responden untuk membeli roti adalah Boutique roti (38%), gerobak/mobiVmotor keliling (33%), dan supermarket/minimarket/ hypermarket (25%). 38% responden loyal dan 62% tidak loyal. Jika jenis dan merek roti tidak tersedia, 41% menjawab bahwa mereka tetap membeli di tempat yang sama dengan merek yang lain tetapi dengan rasa dan jenis yang diinginkan, 34% tetap membeli di tempat tersebut dengan merek yang sama tetapi dengan rasa!jenis yang berbeda, 15% mejawab tidak jadi membeli dan 9% menjawab pergi ke tempat lain yang menjual jenis, rasa dan merek yang sama. Yang paling sering membeli adalah responden sendiri (63%), diikuti dengan orang tua (30%). Sumber informasi yang paling dipercaya tentang roti sebagian besar bersifat word of mouth yaitu keluarga (45%), ternan (18%) dan penjual roti (14%). Dari penelitian diketahui bahwa 28% responden yang terlibat dalam peneltian ini menggangap kenaikan harga yang terjadi pada produk Sari Roti (10%-20%) terlalu mahal sehingga mereka mencari merek roti lain yang lebih murah.

Masukan yang dapat diberikan pada pihak manajemen adalah pihak manajemen harus memperhatikan pengaruh dari word of mouth yang dapat meningkatkan dan juga dapat menurunkan volume penjualan dan juga perlu dilakukan berbagai kegiatan promosi untuk memperoleh awareness konsumen serta mempertahankan citra yang telah terbentuk. Sebaiknya pihak Sari Roti membuat suatu boutique roti dengan mencari tempat-tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Sistem inventori yang ada juga harus diperbaiki sehingga roti selalu tersedia.

Hasil peneiitian yang diperoleh tidak terlepas dari limitasi penelitian seperti jumlah sampel yang hanya betjumlah 100 responden. Metode Convinence sampling serta periode waktu penelitian yang hanya dimulai dari Januari- Maret 2003 karena perilaku konsumen dari masa ke masa dapat mengalami perubahan.

Saran terhadap manajemen adalah pihak manajemen harus memperhatikan faktor rasa, kemudahan memperoleh dan harga, yang merupakan alasan konsumen loyal. Manajemen harus melakukan perhitungan ulang dengan kenaikan yang terjadi dan sedapat mungkin menurunkan harga yang terlalu tinggi sehingga dapat menarik kembali konsumen yang sudah berpindah ke merek lain.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ira Nur Dewita
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan tidak dapat lepas dari isu pemberitaan yang terjadi. Masalah maupun isu dapat terjadi karena internal maupun eksternal perusahaan yang kemudian mengakibatkan terganggunya citra perusahaan, sehingga berdampak negatif pada kualitas perusahaan dan menurunkan kepercayaan publik. Manajemen Isu Public Relations PR berperan penting dalam mengatasi dan mengelola isu agar isu tidak berkembang menjadi krisis. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana manajemen isu yang dilakukan oleh PR perusahaan Sari Roti pada kasus aksi damai 212 tahun 2017 terkait klarifikasi yang disampaikan oleh Perusahaan Sari Roti dalam websitenya dengan menggunakan konsep manajemen isu dan krisis Public Relations. Hasil dari analisis memperlihatkan bahwa Perusahaan Sari Roti tidak melakukan manajemen isu dengan baik sehingga menyebabkan adanya aksi boikot Perusahaan Sari Roti dan menurunnya citra perusahaan. Kata kunci: Manajemen isu, Public Relations, Perusahaan Sari Roti.
ABSTRACT
Firms are strictly bonded by issues from the news issues that occured. Both could happen due to either internal and or external problems of the firms which impact the firms 39 image. Therefore, it will give negative effect to the firms 39 quality and society 39 s trust. PR issue management significantly influence on handling and controlling the issues so they will not develop into crisis. This article 39 s purpose is to acknowledge on how far the issue management which Sari Roti 39 s PR did on 212 peace action case in 2017 including Sari Roti 39 s clarification on the website by using the concept of issue management and crisis Public Relations. The result from analysis showed that Sari Roti could not handle the issue management well. Thus, it resulted on boycott and bad image on the firm. Keywords Issue management, PR, Sari Roti firm
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library