Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisabeth Lefaan
Abstrak :
Persoalan performance appraisal atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah penilaian kinerja ( PK ) secara tradisional sering dipandang oleh perusahaan sebagai sekedar persoalan pengukuran. Penelitian terdahulu yang mendukung pandangan ini umumnya lebih berpusat pada topik pengembangan skala, bentuk-bentuk skala atau bagaimana mengurangi bias penilai dan alai ukur ( Murphy & Cleveland,1991 ). Kini banyak ahli dari studi mereka mendapatkan bahwa efektivitas pelaksanaan PK bukan dilihat pada saat pelaksanaan penilaian, tetapi bagaimana karyawan dapat menerima sistem penilaian secara positif, sehingga menimbulkan motivasi dan semangat mereka untuk terus meningkatkan prestasi kerjanya. Penilaian kinerja merupakan proses manajemen yang dilakukan karena ketiga alasan, yaitu untuk mengukur kinerja, untuk meningkatkan kinerja dan untuk praktek kepemimpinan ( Fisher,1998 ). Pelaksanaan sistem penilaian kinerja dikatakan baik apabila telah mengikuti suatu proses yang dimulai dari penetapan target, kemudian manajemen kinerja yang didalamnya terdapat diskusi dan coaching, dan diakhiri dengan evaluasi kinerja ( Spencer & Spencer, 1993; Anderson,1993,1993; Drake,1998 ). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja di Perusahaan konsultan IT terhadap reaksi karyawan. Pelaksanaan penilaian dilihat dari ketiga kriteria, yaitu seberapa jauh keterlibatan karyawan dalam menetapkan target kinerja, ada tidaknya diskusi penilaian, dan ada tidaknya tindak Ianjut hasil penilaian. Reaksi karyawan dilihat dari bagaimana kepuasan karyawan akan penilaian dan manfaat penilaian bagi karyawan ( Ed Snape dkk,1998; Lee & Son,1998 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga tahap pelaksanaan penilaian kinerja ( penetapan target, diskusi dan tindak lanjut) mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap dua criteria reaksi karyawan yakni kepuasan akan penilaian dan manfaat penilaian bagi karyawan. Semakin dilibatkan karyawan dalam menetapkan target,aktif proses diskusi tentang penilaian dan semakin jelas tindak lanjut hasil penilaian, akan membuat manfaat penilaian bagi karyawan semakin tinggi. Begitu juga kepuasan karyawan akan semakin tinggi pula. Penetapan target memberikan sumbangan yang terbesar terhadap dua reaksi karyawan ini. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin dilaksanakannya ketiga tahap penilaian kinerja diatas dengan baik, maka reaksi karyawan semakin positif. Dengan demikian, efektivitas pelaksanaan penilaian kinerja dapat terjaga dan sistem penilaian dapat dilakukan secara berkesinambungan. Kepada peneliti lain yang tertarik meneliti lebih jauh masalah penilaian kinerja ini, disarankan memasukkan faktor metode penilaian, karena ini ikut diduga turut memberikan kontribusi terhadap reaksi positif karyawan. Saran dalam penelitian ini adalah agar perusahaan dapat memahami dan menjalankan penilaian kinerja secara baik dan dapat berguna bagi karyawan sehingga karyawan dapat merasakan manfaat dan kepuasan dari hasil penilaian tersebut. Penetapan taget, diskusi dan tindak lanjut penilaian kinerja dapat bermanfaat bagi karyawan dan manfaat serta kepuasan akan penilaian dapat meningkatkan prestasi karyawan.
Traditionally, performance appraisal is attempted by companies only as a matter of measurement. Previous researches, which support this paradigm, generally concern (focused) on scale development, scale forms, or how to reduce bias by appraiser and measurement tools ( Murphy and Cleveland, 1991). Even though performance evaluation system generally has taken into account on the realibility index and validity, for the present the user reaction on performance evaluation important to be considered towards the successful of implementation and continuity of the evaluation ( Hedge and Teacout,2000 ). Therefor currently performance evaluation is no longer measure-oriented, but more concerned on social-phychology perspective. The current paradigm is focusing on social an communication process rather than measurement tools. The objective of the research is to figure out the influence of implementation of performance evaluation toward the reaction on employees reactions. The implementation perceived for three criteria's, i.e. involvement of employee on goal (target) setting, disscution on performance evaluation and follow up of the evaluation result. Employees reactions can be seen from their confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result ( Ed Snape, 1998; Lee & Son, 1998). Then the obtained data is processed by Statistical Package for Social Science (SPSS ) for windows v 11.0. The result of the research found the positive and significant correlation between three independent variable ( goal setting, disscusion on performance evaluation and follow up the evaluation result) and two dependent variables ( confident on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result ). The more detail the target, the deeper discussion. The better the follow up the evaluation result, the more positive the employee reaction on the evaluation. Therefore, employee will be more confident on benefit of evaluation and satisfy on the result of the evaluation. Generally, the result of the research is the employee in PT. Abhimata Persada has understand about implementation of performance evaluation, accept the evaluation process and feel the follow up of the evaluation,. It is represented by significant correlation result between implementation of performance evaluation and employee reaction in confident on benefit of evaluation and satisfaction on evaluation result.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
Abstrak :
Kepuasan pasien adalah dasar suatu ukuran mutu pelayanan keperawatan dan merupakan alat yang dipercaya dan sahih dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pengelolaan rumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan mutu layanan yang berada di bawah standar. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya karakteristik pasien. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kepuasan pasien serta karakteristik pasien yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap mutu layanan rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru dari tanggal 12 Mei -- 10 Juni 2003. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 200 pasien rawat jalan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapat bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap mutu layanan rumah sakit sebesar 41 %. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur, pendidikan, jumlah kunjungan dan akses/kemudahan. Sedangkan hasil uji regresi logistik didapat bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur dan jumlah kunjungan. Dari hasil penelitian disarankan bagi pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan mutu layanan di instalasi rawat jalan terutama pada dimensi mutu yang berada pada kuadran 1 dan 2. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan secara menyeluruh disarankan perlu dilakukan Total Management Quality secara terpadu dengan mengikutsertakan seluruh staf atau karyawan sebagai tim kerja melalui Gugus Kendali Mutu. Perlu ditingkatkan upaya kearah pengenalan rumah sakit mengingat bahwa selain informasi yang berasal dari pasien atau keluarga yang merasa puas terhadap pelayanan rumah sakit, juga dibutuhkan informasi' dalam bentuk lain guna meningkatkan minat pembelian jasa rumah sakit seperti pembuatan brosur, leaflet, interaktif di RRI maupun di RTV, membuka website RSUD Pekanbaru dan sosialisasi program rumah sakit. Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang mendukung penelitian ini, seperti penelitian tentang kepuasan provider (petugas pelayanan) di Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru. ......Patients Characteristics which Relates to the Satisfactions of Cheek Up Patients in General Hospital of Pekanbaru District in 2003Patients' satisfaction is the base for the measurements of nursing service quality and is valid and reliable approach developing plan executing, operations and conducting evaluations of hospital business. Low patients' satisfaction illustrates the service quality which is below standards. Low patients' satisfaction could result to the hospital image. Patients' satisfaction is influenced by many factors, one of them is the patients characteristics. The objective of this study is to acquire a description of patients' satisfaction and the patients' characteristics which relates to the patients satisfaction degree toward the service quality of hospitals. This study is undertaken at the General Hospital of Pekanbaru District from 12 May-10 June 2003. The study type used is cross sectional of 200 outpatients. The analyses used are univariate, bivariate, and multivariate analysis. The statistical tests used are chi square and logistic regression. The acquired result of the study shows that patients who testify to be satisfied toward the hospital service quality are 41. The result of bivariate test shows that the factors related patients satisfactions are variables of age, education, number of visits, and access. While the logistic regression test presents that the dominant factors in determining the patients satisfactory are variables of age and number of visits. From the result of the study it is advised that the hospital component should improve more service quality in the check up installation especially on the dimension of quadran one and two. With the intention of improving the service quality in general, it is advised that Total Quality Management needs to be achieved integratedly, through engaging every staffs or employees as a team work by Quality Improvement Circle, Efforts needs to be improved toward hospital familiarization remembering that besides information from the patients or families who feels satisfied toward the hospital service, but also a need for information in other forms to improve the desire to purchase the hospital service such as brochures, leaflet, interactive in RRI or RTV, design a website of Pekanbaru General Hospital, and socialization of the hospital programs. There is a need for further study which supports this study, such study as work/staff satisfactions of the General Hospital of Pekanbaru District.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Lizarni
Abstrak :
Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dimiliki pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien. Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat juga digunakan sebagai umpan balik bagi pihak pemberi pelayanan (manajemen). Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor diantaranya faktor sosiodemografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kesehatan yang dihubungkan dengan faktorfaktor sosiodemografi pasien. Faktor sosiodemografi yang akan diteliti adalah pendidikan, penghasilan, umur, jenis kelamin dan pekerjaan pasien. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh pada bulan April 2000. Cara pengambilan sampel dengan Purposive Sample Size. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas dan yang terpilih sebagai sampel sebanyak 100 pasien rawat jalan. Jenis penelitian yang digunakan Cross Sectional. Analisis yang digunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan yang menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kuta Alam adalah 71% dan yang tidak puas 29%. Secara statistik dengan analisis uji chi-square diperoleh yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan adalah faktor umur, p=0,028 (p<0,05) dengan level of significant pada a 5% dengan uji t-test juga faktor umur yang berhubungan secara bermakna t=0,026 (t<0,05) pada Level of Significant a 5% dan yang tidak berhubungan secara bermakna adalah pendidikan, penghasilan, jenis kelamin dan pekerjaan dengan p>0,05. Daftar bacaan: 42 (1979-1999)
The Factors are Related with Satisfaction Out Patient in Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in 1999 Patient satisfactions are need, willingness, expectation and which can be fulfilled by health service provider. It is called satisfied if patients got and felt everything exceeded their needs, willingness and expectation everything. Patient satisfaction is also one of indicator that measures service quality and used to give feedback to service provider. Patient satisfaction is influenced by many factors, such as social demography factors. The objective of this study is to know the description of out patient's satisfaction toward health services, and its relationship with then social demography condition, such as education, earnings, ages, sex and job as well. This study was conducted in the Health Center of Kuta Alam Banda Aceh in April 2000. Samples when taken by purposive method. The populations is out patient of the Health Center, from which they are chosen 100 to be respondent. The design of this study was a cross sectional approach. The analyses used univariate and bivariate, those were chi-square and t-tests. This study resealed that 71% of out patient were satisfied by health service in Health Center of Kuta Alarn. Either by chi-square test or t-test, it shown these there are a significant relationship between satisfaction level and age at 95% confidence level. While there were not significant relationship between satisfaction level with education, income, sex and job as well. Reference: 42 (1979 - 1999)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 3970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samudro Putranto
Abstrak :
Meskipun bukan maskapai penerbangan nasional (yakni: Garuda Indonesia Airlines), Merpati Nusantara menjadi "market leader" untuk rule penerbangan domestik. Salah satu faktor dari keunggulan Merpati untuk pasar domestik adalah dengan banyaknya pesawat yang dimiliki terutama untuk jenis pesawat kecil dan baling-baling (propheller) serta banyaknya akses yang menjadi daerah tujuan Merpati yang tersebar hingga ke pelosok. Jaman yang semakin global memungkinkan para pesaing memfasilitasi ekspansi usahanya yang berarti ancaman bagi Merpati. Posisi konsumen menjadi semakin penting, sehingga organisasi harus mengetahui secara pasti siapa atau bagaimana karakter dari konsumennya, apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumennya serta bagaimana melakukan penetrasi pasar serta menjadi pilihan utama bagi konsumen, untuk itu perlu strategi komunikasi pemasaran yang baik terutama dalam menciptakan "repositioning".

Dilatari oleh kondisi tersebut, penulis coba mengkaji aspek hubungan antara profit konsumen, kebutuhan konsumen, keinginan konsumen dan penciptaan citra atau reposisi citra PT. Merpati Nusantara Airlines sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran dengan kajian yang lebih mendalam mengingat para pesaing seperti Garuda, Mandala, Bouraq dan Awair sedang bersiap untuk "melahap" porsi domestik yang selama ini dikuasai Merpati. Disamping itu dalam upaya memenangkan persaingan dalam bisnis penerbangan domestik yang semakin ketat, diperlukan suatu pendekatan lain yang mampu memberikan nilai tambah (value added service) yang berbasis pada adanya kepuasan pelanggan (total consumer's satisfactions).

Hasil penggalian data melalui penelitian kuantitatif dengan menyebar kuesioner dilakukan di 5 (lima) rute penerbangan yang dimiliki oleh PT. Merpati Nusantara Airlines lebih diarahkan pada upaya menggali berbagai informasi mengenai profit atau karakteristik penumpang/konsumen, tujuan dan motivasi penerbangan, penilaian dan tingkat kepuasan, serta perbandingan pelayanan dengan kompetitor.

Pertimbangan penumpang memilih suatu maskapai penerbangan bagi responden kalangan bisnis adalah: ketepatan waktu penerbangan, jenis pesawat, harga tiket dan jadwal penerbangan. Sedangkan bagi responden yang mengikuti perjalanan dinas adalah: faktor pelayanan secara keseluruhan, harga tiket, ketepatan waktu penerbangan dan jenis pesawat. Dan, bagi responden yang melakukan perjalanan pribadi atau liburan adalah: harga tiket, pelayanan secara keseluruhan, ketepatan waktu penerbangan dan jenis pesawat.

Reposisi citra yang baru nampaknya perlu segera diberlakukan, namun perlu dibuat lagi suatu studi Analysis Behaviour sebagai kompilasi dari -penelitian ini. Sebagai gambaran sementara, reposisi citra hendaknya hendaknya tidak jauh bergeser dari aspek harga, pelayanan secara keseluruhan dan ketepatan waktu penerbangan. Namun mengingat kebijakan pemerintah mengenai harga tiket yang "published rate" maka sebaiknya reposisi citra lebih diarahkan pada pelayanan secara keseluruhan.

Analysis of Consumers' Needs and Wants, and Image Repositioning of PT. Merpati Nusantara AirlinesAlthough PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA or MZ) is not a national airline/ air flag, MNA has become one of "market leader" in domestic routes. One advantage of Merpati in the domestic market is the big number of aircraft it has, particularly in terms of small propeller aircraft and the many accesses it offers through its flights to remote areas. In this increasingly globalize era, the competitors may be facilitating the expansion of their business and this means a potential threat to Merpati. The position of consumers is growing in importance that the organization should have good knowledge of their customers - who they are and what characters they have, what they want and wish to have - and how to conduct a market penetration and make themselves the first choice of the consumers. This will all require an appropriate market communication strategy, particularly in creating repositioning.

Based on these conditions, the writer attempts to analyze the aspects of relations between the consumers' profiles, consumers' requirements/ needs, consumers' wishes/ wants, and creation or repositioning of the image of PT. Merpati Nusantara Airlines. These should be conducted in a more thorough analysis as the compete with Merpati which has since then been taking the lion's share of the domestic pie of airline services. Besides, in the efforts to win the competition amid the presently closer competition in domestic airline services, it is necessary to adopt an approach that can assure the attainment of value added service based on total consumer's satisfaction.

The data collection through quantitative survey by distributing questionnaires in five routes served by PT. Merpati Nusantara Airlines gives more emphasis to getting more information on the passengers/consumers' profiles or characteristics, flight aims and motivations, valuation and levels of satisfaction, and comparison with competitors in services.

The passengers' considerations in choosing an airline are, for respondents of business community: flight punctuality, types of aircraft, ticket price and flight schedule. The respondents traveling on official duties base their choice on service factors as a whole, ticket price, flight punctuality and types of aircraft. The respondents traveling on private or tour purposes will consider the ticket price, service as a whole, flight punctuality and types of aircraft.

The reposition of the new image seems critical for now. However, this requires conducting an Analysis Behavior study as a compilation of this study. A tentative picture suggests that the image reposition should not diverge too far from the aspects of prices, services as a whole and flight punctuality. However, as the government has adopted a published-rate policy on the ticketing, it should be right to reposition the image on the service as a whole.
2001
T5697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenri Tata
Abstrak :
Keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan adalah tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. Sebagai individu, karyawan memiliki hak-hak khusus yang menyangkut mengenai masalah sikap, perilaku, dan kebiasaan yang tumbuh dan dibentuk berdasarkan keadaan lingkuagan dan pemahaman Kepuasan kerja,adalah salah satu komponen yang menentukan dalam melaksanakan aktivitas karyawan, kepuasan kerja akan timbul apabila kebutuhan karyawan dalam bekerja dapat terpenuhi. PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak dalam bidang kawasan berikat dalam upaya mewujudkan visi dan misi masih banyak mendapat permasalahan yang menghadang dan yang perlu diperbaiki dalam pencapaian kinerja perusahaan, antara lain kesungguhan dalam bekerja, disiplin kerja, rasa hormat pada atasan, motivasi untuk berprestasi, hubungan dengan teman sejawat, pengambilan keputusan oleh atasan, kerjasama yang dapat menciptakan hasil kerja yang efektif dan efisien, pengembangan karir dan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara kepemimpinan, iklim oganisasi, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan di lingkungan PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dan analisis. Populasi penelitian dilakukan terhadap seluruh karyawan PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara sebesar 546 orang dan pengambilan data dilakukan atas dasar sampel keseluruhan karyawan sebesar 20 % dari populasi atau 108 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah acak atau random, sedangkan tekuik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), dan data diolah dengan menggunakan teknik deskriptif dan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, iklim organisasi, dan lingkungan kerja mempunyai hubungan yangpositif dan signifikan dengan kepuasan kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis korelasi antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,677, nilai korelasi antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,612, dan nilai korelasi antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan adalah 0,544. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda antara kepemimpinan, iklim organisasi, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan adalah R = 0;784.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Sarmadi
Abstrak :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada khususnya serta perkembangan masyarakat pada umumnya telah mempengaruhi kebutuhan masyrakat akan pelayanan kesehatan baik jenis maupun mutunya. Peranan nimah sakit dapat diukur dari keberhasilannya dalam memberikan pelayanan yang bermutu sehingga mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam tiga tabula terakhir di runah sakit PMI Bogor terjadi penurunan tingkat penghunian tempat tidur ( Bed Occupancy Rate ) sehingga dibawah angka rata-rata nasional sedangkan angka kematian kasar ( Gross Death Rate ), angka kematian bersih ( Net Death Rate ) berada diatas angka rata-rata nasional. Salah satu sebab yang diduga adalah kurang puasnya pasien / keluarga terhadap penampilan upaya pelayanan rawat inap di rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini, adalah untuk memperoleh gambaran tentang keadaan dan hubungan antara kepuasan pasien / keluarga dengan penampilan upaya pelayanan rawat inap kelas ZQ di rumah sakit. Penelitian ini bersifat survey dengan pendekatan "cross sectional" dari data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Tehnik analisa statistik yang digunakan adalah analisa univariat, analisa bivariat ( Chi-square ) dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik. Dari anliasa univariat menunjukkan bahwa pasien / keluarga sebagian besar puas dengan pelayanan yang diberikan, dan analisa bivariat dengan chi square menunjukkan bahwa dari tujuh variabel yang diteliti ternyata empat variabel mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kepuasan pasien. Sedangkan uji regresi logistik disini bertujuan untuk melihat seberapa kuatnya hubungan tersebut. Berdasarkan hasil yang didapat maka saran-saran yang dikemukakan adalah terus meningkatkan kualitas pelayanan baik dokter maupun perawat, memperbaiki keadaan lingkungan rumah sakit dan penelitian lebih lanjut tentang hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap kelas III di rumah sakit PMI Bogor. Daftar pustaka 38 ( 1965 - 1994 )
The development of the science and medical technology in one hand and the development of the society in the other hand have influenced the demand of the public in obtaining a healthful service both in a kind and a quality as well. The role of the hospital, could be measured by the successfulness of the service that to be provided and its quality as well, and thereby, it could accelerate the recovering process of the patient. In the last three years, at the hospital of PMI Bogor, there has been accurred a decreasing of the Bed Occupancy Rate so it could reach below the National average rate, while the Gross Death Rate, Net Death rate are above the national average rate. One of the considering factor is the unsatisfactory patient/family against the presentation of the servicing effort towards inpatient in that hospital. The goal of this research to be aimed as such to obtain a picture of the situation and the relationship between the satisfaction of the patient/family with the presentation of the servicing effort of the III rd class inpatient in the hospital. This research is a kind of a survey that uses a "cross sectional" approach from a primary data to be obtained through a questionnaire. The techniques of the statistical analysis those to be used are, univariant analysis, bivariant analysis (chi square test) and then to be continued by a logistical regression test. The univariant analysis has shown that a large number of patients/families have been satisfied by the services those to be given, and the bivariant analysis with chi square test shown that, of the seven variables those to be examined, in fact, four variables have a meaningful connection statistically with the satisfactions of the patients. While this logistical regression test to be aimed to see how strong the connections are. Based on the results those have been obtained, there are some suggestions may be forwarded such as, a continuing effort to increase a serviceable quality of all, the doctors as well as the nurses, to improve the environment of the hospital and a further research towards another matters those would influence the satisfactions of the III rd class inpatients at the hospital of PMI Bogor. Refferences : 38 (1965 - 1994)
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library