Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seruni Puspa Rahadianti
"Siklofosfamid merupakan senyawa antineoplastik golongan pengalkilasi yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit keganasan. Alkilasi yang terjadi pada posisi N7 basa guanin di kedua untai rantai DNA mengakibatkan kegagalan replikasi sel yang berguna untuk terapi kanker. Kesalahan posisi alkilasi, salah satunya pada posisi O6 basa guanin, ternyata dapat memberikan efek mutagenik dan bahkan karsinogenik, yang dapat memicu kanker sekunder. Oleh karena itu, addition product (adduct) yang terbentuk akibat alkilasi tersebut, yaitu O6-metilguanin, dapat menjadi penanda biologis terhadap risiko terbentuknya kanker sekunder. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi senyawa O6-metilguanin dalam darah pasien kanker yang mendapatkan siklofosfamid dalam regimen kemoterapi selama minimal 4 siklus. Sampel yang digunakan adalah DNA yang diisolasi dari darah pasien kanker. Isolat DNA kemudian dihidrolisis dan dianalisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi penukar kation kuat dengan fase gerak amonium format 30 mM pH 3,95 - metanol (94:6), suhu kolom 30°C, laju alir 1,2 ml/menit, dengan sistem deteksi fluoresensi menggunakan panjang gelombang eksitasi 300 nm dan emisi 370 nm. Penentuan O6-metilguanin dalam sampel dilakukan dengan membandingkan data waktu retensi sampel dengan standar, yaitu menit ke 7,600 dengan batas deteksi sebesar 20,74 ng/ml (setara dengan 128813,52 μV/s). Sampling dilakukan terhadap 27 pasien, tetapi hanya 17 sampel DNA pasien yang dapat teranalisis dan O6-metilguanin terdeteksi dalam 1 sampel DNA pasien.

Cyclophosphamide is one of alkylating agent which widely use in chemotherapy. Alkylation occurred in N7-guanine position in both DNA strand causes the cancer cell failed to replicate, hence gives the cytotoxic effects which is beneficial for the cancer therapy. Contrary, if the alkylation occurres in O6-guanine position, the drug gives mutagenic and carcinogenic properties which vulnerably leads to secondary cancer. Therefore, detection of the adduct formed, O6-methylguanine, is able to become a biomarker for the risk of secondary cancer?s development. In this research, O6-methylguanine was identified from patient which had been receiving cyclophosphamid in their chemotherapy for minimum 4 cycles. Patient?s DNA which isolated from their blood, were being hydrolized and identified. Analytical method which use in this research was High Performance Liquid Chromatography with strong cation exchange column, mobile phase consisted of 30 mM ammonium formate pH 3,95-methanol (94:6), flow rate 1,2 ml/min, column temperature 30°C and detected at excitation wavelength 300 nm and emission wavelength 370 nm. Standart of O6-methylguanine in samples was conducted with comparing retention time data from sample and standar, which was eluted in 7.600 minute and with limit of detection as 20,74 ng/ml (equals to 128813,52 μV/s). Sampling was conducted in 27 patients but only 17 patient?s DNA samples were able to be analyzed and O6-methylguanine was detected in 1 sample."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Athalia Theda Tanujaya
"Siklofosfamid merupakan salah satu obat golongan agen pengalkilasi nitrogen mustar
yang sering digunakan dalam kemoterapi kanker. Namun demikian, penggunaan
siklofosfamid dengan dosis yang tinggi dan jangka waktu yang panjang telah terbukti
dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker sekunder. Hal ini dapat ditandai dengan
terbentuknya DNA adduct yang mutagen, seperti N5-Nitrogen mustarformamidopirimidin
(NM-Fapy-G). Oleh karena itu, adduct tersebut dapat dijadikan
salah satu biomarker terjadinya kanker sekunder pada pasien yang menerima
siklofosfamid. Beberapa peneliti telah mengembangkan metode untuk menganalisis NMFapy-
G dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi – Tandem
Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Namun demikian, seluruh penelitian tersebut
masih menggunakan sel atau jaringan sebagai biospesimennya sehingga tidak aplikatif
apabila ingin diimplementasikan kepada pasien. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk
memaparkan gagasan terkait kesesuaian penggunaan Dried Blood Spot (DBS) sebagai
metode biosampling darah; metode ekstraksi dan hidrolisis DNA yang tepat untuk
memperoleh adduct NM-Fapy-G; dan metode analisis yang sesuai untuk menganalisis
NM-Fapy-G. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, maka DBS telah terbukti
dapat digunakan dalam penelitian ini; QIAamp DNA Mini Kit dapat digunakan untuk
mengekstraksi DNA dari kertas DBS; metode yang telah dikembangkan oleh Gruppi et
al., (2015) dapat digunakan untuk hidrolisis DNA; dan analisis dapat dilakukan dengan
menggunakan kondisi analisis yang telah dikembangkan Chen et al., (2020) dengan
sedikit modifikasi. Metode yang diajukan diharapkan dapat digunakan dalam penelitian
NM-Fapy-G selanjutnya. Apabila hasil yang didapatkan positif, diharapkan dapat segera
diimplementasikan untuk menganalisis NM-Fapy-G pada pasien kanker yang menerima
siklofosfamid sehingga kemungkinan tejadinya kanker sekunder dapat diprediksi

Cyclophosphamide is one of the alkylating nitrogen mustard agents that is frequently used
for cancer chemotherapy. Nevertheless, long-term use of high dosage cyclophosphamide
has been proven to increase the risk of secondary cancer. This can be traced by the
mutagenic DNA adduct formation, for instance, N5-Nitrogen mustardformamidopyrimidine
(NM-Fapy-G). Consequently, it may serve as one of the secondary
cancer biomarkers in cancer patients who are receiving cyclophosphamide treatment.
There are already several NM-Fapy-G analysis methods employing Liquid
Chromatography-Tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) developed by experts.
However, cells and tissues are still utilized as the biospecimens, thus it is discovered not
applicative and hard to be performed in patients. Therefore, this summary is presented to
emphasize the idea of adopting Dried Blood Spot as the blood's biosampling method;
DNA extraction and hydrolysis method that is suitable for enriching NM-Fapy-
G adduct; and method that is proper for NM-Fapy-G analysis. Based on the literature
study, DBS has been proven beneficial for this analysis; DNA can be extracted from the
DBS cards by using QIAamp DNA Mini Kit; DNA hydrolysis can be executed according
to the method that has been developed by Gruppi et al., (2015); and method from Chen
et al., (2020) research with a little bit of adjustment can be applied for NM-Fapy-G
analysis. Hopefully, the proposed idea will be accepted in future NM-Fapy-G analysis,
so it can soon be implemented for NM-Fapy-G analysis in cancer patients who have been
administered cyclophosphamide. Hence, the possibility of secondary cancer may be
predicted.
"
Depot: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library