Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prilly Priscillia Harventhy
"ABSTRAK
Dalam sebagian besar film Hollywood dengan genre action-spionase spy , protagonis utama dimainkan oleh seorang agen rahasia laki-laki, sementara karakter perempuan dimainkan sebagai ldquo;kaki tangan rdquo; dari agen rahasia tersebut. Namun, film Spy 2015 menantang stereotip dan peran jender yang dikaitkan dalam film action-spionase pada umumnya dengan memerankan wanita sebagai protagonis agen rahasia utama dan menggambarkan karater laki-laki kebalikan dari stereotip agen rahasia. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pergeseran stereotip dan peran jender sebagai agen rahasia tersebut digambarkan dalam film Spy. Analisis tekstual digunakan untuk menyelidiki pergeseran dan pengaruhnya, dan kerangka teoritis yang digunakan adalah Women Existence in Espionage Movies oleh Amalina 2015 dan The Evolution of Female Gender Roles oleh Bayard 2015 . Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perubahan yang signifikan antara karakterisasi tokoh perempuan dan laki-laki sebagai agen rahasia.

ABSTRACT
AbstractIn most of Hollywood action espionage movies, the main protagonists are male secret agents, while female characters play the role of the secret agents rsquo sidekicks. However, Spy 2015 challenges the stereotypes and the attributed gender roles in action espionage movies by having female protagonist as the lead secret agent and depicting the male characters the opposite of secret agent stereotypes. This research focuses on how the shift of stereotypes and gender role of secret agents are portrayed in Spy. Textual analysis is used to investigate the shifts and its effects, and the theoretical frameworks used are Women Existence in Espionage Movies by Amalina 2015 and The Evolution of Female Gender Roles by Bayard 2015 . The research findings reveal that there are significant changes between the female and the male characterizations as secret agents.Keywords Gender Role, Stereotype, Secret Agent"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Mazarina
"ABSTRAK
Sejak tahun 1990-an, agen rahasia Korea Utara sudah menjadi isu yang terportret di film-film Korea Selatan. Eunmilhage Widaehage adalah film mengenai tiga agen rahasia Korea Utara yang mendapat tugas untuk menyusup ke sebuah pemukiman terpencil di Korea Selatan. Di berbagai media, agen rahasia Korea Utara sudah menjadi isu karena beberapa kasus yang terkait dengan agen rahasia Korea Utara. Namun, film Eunmilhage Widaehage menampilkan sosok agen rahasia Korea Utara dengan cara yang berbeda. Melalui pendekatan tokoh dan penokohan, jurnal ini akan membahas realitas obyektif dan naratif agen rahasia Korea Utara yang tercermin pada tokoh Won Ryu Hwan di dalam film Eunmilhage Widaehage. Hasil yang diperoleh dari tulisan ini menunjukkan bahwa tokoh Won Ryu Hwan adalah tokoh yang dinamis, kompleks, dan memperlihatkan beberapa karakteristik tertentu yang merepresentasikan seorang agen rahasia Korea Utara. Melalui tulisan ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang agen rahasia Korea Utara yang terpotret dalam film Eunmilhage Widaehage.

ABSTRACT
Since 1990s, North Korean secret agent has been an issue displayed on South Korean film. Eunmilhage Widaehage is a film about three North Korean secret agents who have been tasked to infiltrate to a small town in South Korea. In various media, North Korea secret agents have been an issue due to the cases related with North Korea secret agents. However, Eunmilhage Widaehage portrayed an image of a North Korea secret agent in a different way. Through characteristic and characterization approach, this paper will discuss the objective and narrative reality of North Korean secret agent portrayed by character Won Ryu Hwan in the movie Eunmilhage Widaehage. The result of this paper shows that character Won Ryu Hwan is a dynamic, complex character, and displayed several characteristics which represents North Korean secret agent. Through this paper, hopefully reader could gain an insight about North Korean secret agent portrayed in movie Eunmilhage Widaehage."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yesinia Agnesaputri
"Film Spy (2015) memberikan penggambaran baru tentang agen rahasia yang belum pernah ditunjukkan dalam film-film Hollywood sebelumnya. Film tersebut menampilkan agen rahasia wanita bernama Susan Cooper sebagai karakter utama dan menggambarkan dirinya sebagai agen rahasia yang lebih mumpuni dalam menjalankan misi dibandingkan dengan agen rahasia laki-laki bernama Rick Ford. Jurnal ini menjabarkan bagaimana penggambaran baru tentang agen rahasia dalam film Spy muncul sebagai kritik atas maskulinitas dan stereotip dominan yang melekat pada tokoh agen rahasia di film-film Hollywood, terutama James Bond.
Film Spy dianalisis sebagai teks menggunakan teori oposisi biner pada gender dari Judith Buttler (1990) dan konsep teknik humor dari Buijzen dan Valkenburg (2014), serta teknik humor dari Berger yang dikutip oleh Trisilo (2014). Jurnal ini menjelaskan bahwa film Spy mendekonstruksikan strereotip tradisional agen rahasia dengan cara membalikkan penggambaran yang ada dalam tokoh James Bond melalui tokoh Cooper dan Ford. Keterbalikkan tersebut menciptakan penggambaran baru dan mendekonstruksi stereotip tradisional agen rahasia secara bersamaan.

Spy movie (2015) freshly offers new portrayals of secret agents that have never been shown in Hollywood movie industry. The movie puts the female secret agent character, Susan Cooper, as the leading character and the one that is more capable in carrying field task than the male secret agent, Rick Ford. This paper explores how the new portrayals of secret agent in Spy movie serve as a critic towards masculinity and dominant stereotype of secret agent constructed in Hollywood movies, particularly James Bond.
The movie is analyzed from gender binary opposition perspective by Judith Buttler (1990) and the concept of humor technique from Buijzen and Valkenburg (2014) and humor technique from Berger quoted in Trisilo (2014). This paper discovers that Spy movie deconstructs the traditional stereotype of secret agent by reversing the representations presented in James Bond through Cooper and Ford characters. The reversals strongly proffer the new portrayals of secret agent and deconstruct the traditional stereotypes of secret agent at the same time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ardam Rafif Trisilo
"Skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana unsur-unsur humor digunakan untuk memarodikan konsep maskulinitas agen rahasia dalam film Austin Powers : International Man of Mystery dan Austin Powers : The Spy Who Shagged Me dan menunjukkan bagaimana parodi dan tawa bekerja untuk mempertahankan atau menolak sebuah ideologi dominan maskulinitas agen rahasia James Bond. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi tipologi humor yang digunakan dalam kedua film dan membandingkan atribut-atribut maskulinitas Austin Powers dengan konsep maskulinitas agen rahasia ideal menggunakan pendekatan semiotik. Penelitian menemukan bahwa di satu sisi kedua film berusaha untuk membongkar konsep maskulinitas ideal tersebut, sementara di sisi lain ditemukan juga adanya peneguhan konsep maskulinitas ideal yang dilakukan oleh kedua film.

The purpose of this thesis is to show how the typology of humor in parody films is used in Austin Powers : International Man of Mystery and The Spy Who Shagged Me to strengthen and/or resist the dominant ideology represented by the ideal male secret agent masculinity ideology in James Bond movies. The analysis is conducted by identifying the typology of humor used in the films and comparing Austin Powers’ masculinity attributes to the ideal secret agent masculinity attributes using semiotic approach. The findings reveal that the films strengthen and resist the ideal masculinity concept simultaneously.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library