Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tulangow, Indri Winny
"Nyeri merupakan masalah utama yang sering di alami oleh pasien kanker ginekologi yang berdampak pada berbagai aspek baik biopsikososio dan spiritual pasien, di laporkan ada 70 % pasien yang menderita kanker ginekologi, mengalami nyeri pada berbagai tingkat nyeri bahkan 33% pada pasien yang dinyatakan sembu. Meskipun tersedia agen farmakologis yang efektif dan pedoman manajemen nyeri berbasis bukti, nyeri kanker terus menjadi gejala yang menantang terkait dengan hambatan pengendalian nyeri yang berasal dari sikap terhadap pengendalian nyeri, sumber sistem, dan peraturan terkait ras, sosial dan ekonomi maupun hal yang berkaitan dengan kepercayaan atau keagamaan. Pendekatan manajemen yang efektif sangat di butuhkan dan terapi SEFT merupakan salah satu terapi non farmakologi yang di usulkan sebagai metode potensial untuk mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dalam manajemen nyeri pada pasien kanker ginekologi. Metode penelitian yang digunakan menggunakan desain RCT dengan rancangan parallel. Jumlah sampel sebanyak 48 partisipan yang diacak dengan blok randomisasi ke dalam 24 kelompok kontrol dan 24 kelompok intervensi. Penelitian yang di lakukan di RS R.D. Kandou Manado. Dengan memberikan terapi SET selama 15-20 menit pada kelompok intervensi dan pemberian leaflet pada kelompok kontrol. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale dilakukan selama 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi SEF mampu menurunkan skala nyeri pada pasien kanker ginekologi di bandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai P=0,000 (α<0,05). Penerapan terapi SEFT dapat menjadi acuan perawat onkologi dalam memberikan terapi non-farmakologi untuk menurunkan nyeri, stres serta meningkatkan kesejahteraan spiritual pasien terutama pasien kanker ginekologi.

Pain is the main problem often experienced by gynecological cancer patients which has an impact on various aspects, both biopsychosocial and spiritual of the patient. It is reported that 70% of patients suffering from gynecological cancer experience pain at various levels of pain, even 33% of patients who are declared cured. Despite the availability of effective pharmacologic agents and evidence-based pain management guidelines, cancer pain continues to be a challenging symptom associated with barriers to pain control stemming from attitudes toward pain control, system resources, and racial, social and economic regulations and beliefs. or religious. An effective management approach is urgently needed and SEFT therapy is one of the non-pharmacological therapies proposed as a potential method for reducing pain. This study aims to identify the effectiveness of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy in pain management in gynecological cancer patients. The research method used was an RCT design with a parallel design. The total sample was 48 participants who were randomized by block randomization into 24 control groups and 24 intervention groups. Research conducted at R.D. Hospital. Kandou Manado. By providing SEFT therapy for 15-20 minutes in the intervention group and giving leaflets to the control group. Pain scale measurements using the Numeric Rating Scale were carried out for 5 days. The results showed that SEFT therapy was able to reduce the pain scale in gynecological cancer patients compared to the control group with a value of P=0.000 (α<0.05). The application of SEFT therapy can be a reference for oncology nurses in providing non-pharmacological therapy to reduce pain, stress and improve the spiritual well-being of patients, especially gynecological cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Gunawan
"Pendahuluan : Salah satu masalah yang sering muncul pada penderita TBC adalah sesak nafas yang ditimbulkan karena menurunnya ekspansi paru pada penderita TBC. Pengobatan TBC saat ini masih terpusat pada terapi farmakologis karena penekanan pada kepatuhan terhadap pengobatan TBC. Terapi non-farmakologis masih kurang diterapkan oleh perawat. Penerapan latihan pernapasan Active Cycle of Breathing Techniques (ACBT) dan terapi Spiritual Emotional Freedom Techniques (SEFT) yang di singkat LAPER ASEFT dilakukan pada penderita TBC di Puskesmas Jatijajar sebagai intervensi yang diterapkan untuk membersihkan sekret dari paru-paru, mengembangkan elastisitas paru-paru, serta dapat menjadikan penderita lebih nyaman, tenang, menurunkan cemas dan nyeri. Penerapan LAPER ASET terdiri dari 6 sesi, diantaranya sesi selection of participans, sesi intervensi psikoedukasi, edukasi tentang proses penyakit TBC, edukasi manajemen pencegahan dan penularan TBC, latihan keterampilan perawatan TBC dengan Latihan pernapasan ACBT dan SEFT, penguatan penggunaan Aplikasi berbasis Web juga dikembangkan untuk LAPER ASEFT. Penerapan inovasi ini diterapkan menggunakan pendekatan dukungan kelompok. Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga dan komunitas pada kelompok dewasa dengan masalah TBC. Metode : penulisan ini studi kasus dengan Quasy eksperimen pre post tes tanpa kontrol, yang membandingkan pre dan post test pada kelompok yang sama sebelum dan setelah intervensi diberikan, dengan jumlah sampel 40 responden. Hasil menunjukkan terdapatnya peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merawat penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p value <0.000 (<0.05), adanya penurunan sesak pada penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p-Value <0.000, adanya peningkatan kualitas hidup penderita TBC sebelum dan setelah intervensi dengan nilai p-Value <0.000. Penerapan intervensi LAPER ASEFT efektif dalam meningkatkan perilaku kelompok dewasa dengan masalah TBC dalam perawatan, penurunan sesak, dan peningkatan kualitas hidup penderita TBC. Perawat diharapkan dapat menerapkan LAPER ASEFT untuk meningkatkan perilaku perawatan TBC dan meningkatkan kualitas hidup penderita TBC.

Introduction: One of the problems that often arises in TB sufferers is shortness of breath caused by decreased lung expansion in TB sufferers. Current TB treatment still focuses on pharmacological therapy because of the emphasis on compliance with TB treatment. Non-pharmacological therapy is still not implemented by nurses. The application of Active Cycle of Breathing Techniques (ACBT) breathing exercises and Spiritual Emotional Freedom Techniques (SEFT) therapy, abbreviated as LAPER ASEFT, is carried out on TB sufferers at the Jatijajar Community Health Center as an intervention applied to clean secretions from the lungs, develop lung elasticity, and can make sufferers more comfortable, calm, reduce anxiety and pain. The implementation of LAPER ASSET consists of 6 sessions, including a selection of participants session, a psychoeducational intervention session, education about the TB disease process, education on management of TB prevention and transmission, TB care skills training with ACBT and SEFT breathing exercises, strengthening the use of Web-based applications also developed for ASSET LAPER. The implementation of this innovation is implemented using a group support approach. The purpose of this writing is to provide an overview of the implementation of family and community nursing care for groups of adults with TB problems. Method: This writing is a case study using Quasy pre-post test experiments without control, which compares pre- and post-tests in the same group before and after the intervention is given, with a sample size of 40 respondents. The results showed that there was an increase in the average knowledge, attitudes and skills in caring for TB sufferers before and after the intervention with a p-value <0.000 (<0.05), a decrease in shortness of breath in TB sufferers before and after the intervention with a p-value <0.000, an increase in quality life of TB sufferers before and after intervention with a p-Value <0.000. The implementation of the LAPER ASEFT intervention is effective in improving the behavior of groups of adults with TB problems in treatment, reducing shortness of breath, and improving the quality of life of TB sufferers. Nurses are expected to be able to implement LAPER ASEFT to improve TB care behavior and improve the quality of life of TB sufferers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library