Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Nurul Aulia Hasri
"Sleipner merupakan lapangan minyak dan gas pertama yang melakukan penginjeksian karbon dioksida untuk Carbon Capture and Storage (CCS). Penginjeksian ini pertama kali dilakukan pada tahun 1996. Penulis telah melakukan seismic monitoring dengan metode inversi model-based terhadap data tahun 1994 yang merupakan tahun sebelum injeksi karbon dioksida, serta tahun setelah injeksi karbon dioksida, yaitu tahun 2001 dan 2010. Hasil inversi pada tahun 1994, 2001, dan 2010 menunjukkan rentang impedansi akustik yang konsisten untuk shale, sedangkan bright spot menunjukkan adanya CO2 yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai impedansi karena pengurangan kepadatan dan peningkatan kecepatan gelombang pada reservoir. Tidak ada kebocoran CO2 yang terdeteksi, dikarenakan keberadaan lapisan seal yang baik. Penginjeksian CO2 menyebabkan penurunan horizon Base Utsira sehingga membentuk seperti sinklin. Variasi impedansi akustik dipengaruhi oleh densitas CO2 yang lebih rendah daripada reservoir di zona saline aquifer. Temuan ini menggarisbawahi efektivitas CCS dan pentingnya teknik pemantauan yang kuat.
Sleipner is the first oil and gas field to perform carbon dioxide injection for Carbon Capture and Storage (CCS). This injection was first carried out in 1996. The author conducted seismic monitoring using the model-based inversion method for data from year 1994, which is the year before carbon dioxide injection, as well as in the years after carbon dioxide injection, namely 2001 and 2010. The inversion results for data from year 1994, 2001, and 2010 show a consistent range of acoustic impedance for shale, while bright spots indicate the presence of CO2, which causes a decrease in impedance values and density and increased wave velocity in the reservoir. No CO2 leakage was detected, due to the presence of a good seal layer. CO2 injection caused a decline in the Base Utsira horizon, forming a syncline-like. Variations in acoustic impedance are influenced by the lower density of CO2 compared to the reservoir in the saline aquifer zone. These findings underline the effectiveness of CCS and the importance of robust monitoring techniques."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Melina Zafirah Afiani
"Studi gas dangkal merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi gas pada Lapangan Lepas Pantai Jawa Barat Utara di masa mendatang. Hal ini dilakukan dengan mengubah paradigma gas dangkal yang sebelumnya dianggap berbahaya dan harus dihindari menjadi sebuah potensi gas yang dapat diproduksi secara komersial. Penampang seismik pada Formasi Cisubuh di Lapangan Z menunjukkan adanya anomali karakteristik seismik berupa bright spot dan acoustic blanking pada kedalaman kisaran 450 hingga 600 ms yang berasosiasi dengan pembacaan anomali gas pada data completion log dan mudlog.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi distribusi lateral reservoir dan mengestimasi volume gas dangkal. Tiga atribut seismik yang digunakan yaitu atribut max peak amplitude, amplitudo rms, dan frekuensi sesaat. Hasil crossplot menunjukkan adanya korelasi yang baik antara nilai total gas tinggi dengan nilai amplitudo yang tinggi. Geometri reservoir gas dangkal dibuat melalui interpretasi pada atribut amplitudo yang di-overlay dengan peta struktur kedalaman. Perhitungan estimasi volume menggunakan metode Original Gas In Place menghasilkan nilai gas dangkal total pada Lapangan Z sebesar 20,4 bcf dengan luas yaitu 129.776,8 acre/ft. Zona yang direkomendasikan berada pada bagian selatan lapangan dengan estimasi berkisar 2-6 bcf.
The shallow gas study is one of the efforts that can be done to increase gas production in the Offshore of North West Java in the future. This is done by changing the paradigm of shallow gas, which was previously considered dangerous and must be avoided into a potential gas that can be produced commercially. Seismic section in the Cisubuh Formation in Field Z shows some seismic anomalies in the form of bright spots and acoustic blanking with a depth of 450 to 600 ms and associated with gas anomaly readings on data completion log and mudlog. The purpose of this research is to identify the lateral distribution of the reservoir and estimate the volume of shallow gas. Three seismic attributes that used in this study are max peak amplitude, rms amplitude, and instantaneous frequency. Cross plot results indicate a good correlation between high total gas values with high amplitude. The shallow gas reservoir geometry is made through the interpretation of the amplitude attribute then overlay with the depth structure map. The calculation of gas volume using Original Gas In Place method, result a total value of shallow gas in Field Z of 20.4 bcf with an area of 129.776,8 acre/ft. The recommended zone is in the southern part of the field with estimates with the interval of 2-6 bcf."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhairiyati
"Metode seismik adalah salah satu metode geofisika yang digunakan dalam eksplorasi gas dan minyak bumi. Dimana metode ini menghasilkan gambaran lapisan bawah permukaan berupa perambatan gelombang. Perambatan gelombang dibawah permukaan dengan bertambahnya kedalaman akan mempengaruhi daya resolusi. Sehingga metode yang dipakai dalam meningkatkan resolusi adalah algoritma spectral blueing. Spectral blueing menggunakan dua data yaitu data seismik dan data sumur. Hasil dari data seismik sebelum proses spectral blueing dibandingkan dengan hasil sesudah spectral blueing untuk melihat adanya peningkatan pada resolusi seismik.
The seismic method is one of the geophysical methods used in gas and oil exploration. Where this method produces an image of the subsurface layer in the form of wave propagation. Wave propagation below the surface with increasing depth will affect the resolution power. So the method used to increase the resolution is spectral blueing algorithm. Spectral blueing uses seismic data and well data. The results of the seismic data before the spectral blueing process were compared with the results after the spectral blueing to see an increase in seismic resolution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bambang Trenggono Muhammad
"
ABSTRAKPenggunaan survei seismik 3 dimensi telah menjadi metode unggulan dalam eksplorasi hidrokarbon. Geometri yang umum digunakan sebagai desain survei seismik 3D adalah penggunaan geometri Orthogonal di mana receiver line dan source line membentuk sudut 90o. Dalam penelitian ini geometri Orthogonal dikomparasikan menggunakan 3 geometri lain, yaitu Brick, Slanted dan Zig-Zag. Sedangkan model geologi yang digunakan adalah model sintetik dengan 3 lapisan horizon dan 1 patahan sebesar 500. Komparasi dihitung dalam 4 parameter yang berbeda, yaitu layout pengukuran, Bin Fold, ray tracing parameter dan pembuatan seismic section secara sintetik. Layout pengukuran menjelaskan secara umum parameter permukaan yang ada. Bin Fold menjelaskan parameter fold yang dihasilkan dari geometri. Semakin banyak Fold membuat CMP yang dapat di stack menjadi lebih banyak dan memberikan data yang lebih baik. Ray tracing atribut menjelaskan atribut dari jejak gelombang seismik yang terpantulkan pada bidang reflektor. Synthetic seismic section memberikan data seismik yang dapat diamati. Penelitian ini sebagian besar berurusan mengenai variasi aspek dari geometri survei desain dan dampaknya pada parameter permukaan dan juga Illumination Study dari ray tracing attribute serta sintetik seismic section.
ABSTRAKThe use of Seismic 3D method has been the most useful way in hydrocarbon exploration. In the acquisition, the most common geometry is the Orthogonal geometry where the receiver line and source line form a 90o angle. In this research, Orthogonal geometry is being compared to other 3 geometries, which are Brick, Slanted and Zig Zag. The geological model which is used in this research is using a synthetic geological model. The model is contained of 3 major layers and a normal fault structure with a 50o angle. The comparation is valued with 4 parameters, which are the acquisition layout, Bin Fold, ray tracing attribute and synthetic seismic section. The layout is defining about the surface parameter which deals about source and Receiver parameter. Bin Fold is about the Fold which is generated by the variety of the geometry. The higher Fold gives more stacked CMP and it will give more a good data. Ray tracing explain about the raytrace of the seismic wave which reflected from the reflector. Synthetic Seismic Section generate the seismic data which can be observed. This study deals with the various aspects of the geometry survey design and its impact to the surface parameter and the illumination study in ray tracing attribute to generate synthetic seismic section."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aji Pratama Hernanto
"Kepulauan Tanimbar yang berada dalam posisi kunci di dalam Busur Banda, memperlihatkan susunan struktur geologi yang rumit dan masih belum sepenuhnya dijelaskan. Busur Banda adalah salah satu wilayah geologi yang paling kompleks dan dipenuhi kontroversi di planet ini. Salah satu struktur geologi kompleks yang terdapat di Kepulauan Tanimbar adalah struktur patahan. Dalam penelitian ini, metode gravitasi dan seismik diintegrasikan untuk mengidentifikasi dan mengetahui jenis patahan. Dengan memanfaatkan data gravitasi berupa anomali gravitasi, first horizontal derivative (FHD), dan second vertical derivative (SVD), dapat ditentukan distribusi dari lintasan patahan. Selain menentukan distribusi dari lintasan patahan, nilai SVD juga digunakan untuk menentukan jenis dari patahan dengan cara membandingkan nilai mutlak maksimum dan minimum SVD. Beberapa jenis patahan yang telah diidentifikasi menggunakan nilai SVD kemudian diverifikasi dengan data penampang seismik 2D. Dengan metode gravitasi, ditemukan 25 lintasan patahan dimana 15 lintasan memiliki jenis patahan normal dan 10 lintasan memiliki jenis patahan naik. Dari 25 lintasan patahan, 5 lintasan patahan diverifikasi dengan metode seismik. Metode seismik berhasil memverifikasi metode gravitasi dalam menentukan jenis patahan. Keberadaan dan jenis patahan yang ditentukan oleh perbandingan antara nilai mutlak minimum dan maksimum SVD pada 5 lintasan patahan dapat diverifikasi oleh penampang seismik 2D. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas penentuan jenis patahan dengan menggunakan perbandingan nilai SVD.
The Tanimbar Islands, situated at a pivotal position within the Banda Arc, exhibit a complex geological structure that has not been fully elucidated. The Banda Arc is one of the most complex and controversial geological areas on this planet. One of the complex geological structures found in the Tanimbar Islands is the fault structure.. In this study, gravity and seismic methods are integrated to identify and understand the type of faults. By utilizing gravity data such as gravity anomalies, First Horizontal Derivative (FHD), and Second Vertical Derivative (SVD), the distribution of fault traces can be determined. In addition to determining the distribution of fault traces, the SVD values are also used to determine the type of faults by comparing the absolute maximum and minimum SVD values. Several types of faults that have been identified using SVD values are then verified with 2D seismic cross-section data. Using gravity methods, 25 fault traces were found, where 15 traces have normal faults and 10 traces have reverse faults. Of the 25 fault traces, 5 fault traces were verified with seismic methods. Seismic methods successfully verified the gravity methods in determining the type of faults. The presence and type of faults determined by the comparison between the absolute minimum and maximum SVD values on the 5 fault traces can be verified by 2D seismic cross-sections. However, further research is needed to understand the effectiveness of determining the type of faults using the comparison of SVD values."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library