Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harison
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5241
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifai Septia Nurdin
Abstrak :
Tesis ini berisi tentang representasi perundungan di sekolah dalam film Joe Bell. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pisau analisis semiotika Charles Sanders Peirce, di mana akan dicari sebuah makna dari sebuah tanda dan objek yang berasal dari potongan-potongan adegan yang ada dalam film Joe Bell. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi representasi bentuk-bentuk perundungan di sekolah dalam film Joe Bell yang diharapkan akan dapat membantu mensosialisasikan tentang bahaya perundungan di sekolah terhadap para korbannya dan memberikan andil dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang Permendikbud No 82 tahun 2015. Dari hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan jika bentuk-bentuk tindak perundungan yang terjadi dalam film Joe Bell, memiliki beberapa kemiripan dengan tindak perundungan yang tedapat dalam budaya pendidikan di Indonesia seperti: perundungan fisik seperti menabrak, menarik kerah baju, dan memegang anggota badan; perundungan verbal seperti berteriak, menghina, mengirim pesan tertulis; perundungan nonverbal seperti melotot; perundungan eksklusivitas seperti mengucilkan, menganggap seseorang berbeda; dan perundungan siber seperti mengirim komentar buruk pada halaman sosial media. ...... This thesis contains the representation of bullying in schools in Joe Bell's film. The research method used is a qualitative method with a semiotic analysis of Charles Sanders Peirce, in which the meaning of a sign and an object will be sought from the pieces of the scene in the Joe Bell film. The purpose of this study is to identify the representations of forms of bullying in schools in Joe Bell's film which is expected to be able to help socialize the dangers of bullying in schools to its victims and contribute to efforts to raise awareness about Permendikbud No 82 of 2015. The results of this study is concluding that the forms of bullying that occur in Joe Bell's film have some similarities with bullying in the education culture in Indonesia, such as: physical bullying such as hitting, pulling the collar, and holding limbs; verbal bullying such as yelling, insulting, sending text messages; nonverbal bullying such as glaring; bullying of exclusivity such as ostracizing, seeing someone as different; and cyberbullying such as posting bad comments on social media pages.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Junuwati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5101
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Amani Isminanda
Abstrak :
Film Isi dan Ossi karya Oliver Kienle menceritakan perjalanan dua orang remaja yang sedang memperjuangkan mimpinya, dengan sumber kepemilikan kapital serta habitus yang berbeda. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan habitus serta kapital yang dimiliki oleh kedua tokoh dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan semiotika film guna menganalisis bentuk habitus dan kapital yang tercermin melalui adegan-adegan yang ada di dalam film. Hasil menunjukkan habitus yang dimiliki oleh toko Isi yaitu pantang menyerah, ambisius dan suka memasak dengan kapital yang berbentuk kekayaan materil, jaringan sosial dan kemampuan berbahasa asing, sementara itu tokoh Ossi memiliki habitus yang penyayang, pantang menyerah, serta pemarah dengan kapital yang dimiliki Ossi hanya berupa koneksi pertemanan untuk membantunya meningkatkan kepemilikan kapital ekonominya. ......The film Isi and Ossi by Oliver Kienle tells the journey of two teenagers who are fighting for their dreams, with different sources of capital and habitus. This article aims to describe the habitus and capital owned by the two characters by using descriptive analysis method with film semiotic approach in order to analyze the habitus and capital forms which are reflected through the scenes in the film. The results show that Isi’s character has a habitus that is persistent, ambitious and likes to cook with capital in the form of material wealth, social networks and foreign language skills, meanwhile Ossi's character has a loving, persistent, and hotheaded habitus. With only social networks as his only capital, but it helps him increase his economic capital.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faranisa Ayu Ferdynanda
Abstrak :
Meskipun feminisme telah menjadi pemicu gerakan perjuangan kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki sejak abad ke-20, tetapi persoalan yang berkaitan dengan ketidaksetaraan gender masih terus terjadi. Ketidaksetaraan gender dapat memicu diskriminasi terhadap pihak yang dianggap lebih rendah. Bentuk diskriminasi beragam, mulai dari perlakuan yang berbeda, tidak adanya pengakuan hak yang sama, hingga tindak kekerasan. Berbagai bentuk diskriminasi karena ketidaksetaraan gender adalah salah satu tema yang banyak diangkat dalam film, baik secara jelas dan menjadi fokus dalam film, maupun secara tersirat. Film Isi & Ossi (2020) yang menjadi korpus data dalam penelitian ini menceritakan kehidupan dua tokohnya, yaitu Isi dan Ossi yang berasal dari latar belakang keluarga sangat berbeda, dalam menggapai mimpi mereka. Penggambaran kehidupan Isi dalam film ini memperlihatkan adanya represi oleh orang tua yang dipengaruhi oleh pola pikir patriarkis. Dengan menganalisis film ini secara tekstual, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana tokoh perempuan dalam film memperjuangkan keinginannya. Dalam perjuangan ini terlihat adanya subjektivitas tokoh perempuan. Hasil penelitian menunjukkan proses terbentuknya subjektivitas tokoh perempuan dalam film yang muncul akibat represi dari kedua orang tuanya. ......Although feminism has triggered the movement for equality between women and men since the 20th century, issues related to gender inequality continue to occur. Gender inequality can cause discrimination against those who are considered inferior. There are various forms of discrimination, ranging from treatment, and lack of recognition of equal rights, to acts of violence. Various forms of discrimination due to gender inequality are often portrayed in films, both explicitly and implicitly. The film Isi & Ossi (2020), the corpus of data in this study, tells the lives of two characters, namely Isi and Ossi, who come from very different family backgrounds, in achieving their dreams. The depiction of Isi's life in this film shows the repression by parents who are influenced by a patriarchal mindset. By conducting a textual analysis of this film, this research aims to show how the female main character in the film pursues her dreams and shows her subjectivity as a woman. The research finding shows that this subjectivity emerges as a result of the repression of her parents.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fadli
Abstrak :
Tesis ini membahas pengostruksian realitas kehidupan para imigran di Amerika oleh Wayne Kramer melalui film yang berjudul Crossing Over (2009). Hasil pengostruksian (film) tersebut mengandung pesan-pesan akan adanya mitos-mitos (innocence, islamophobia, American dream, dan unlimited opportunities) yang diyakini oleh orang Amerika dan non Amerika. Kramer berupaya mengritisi mitosmitos tersebut melalm plot-plot dalam filmnya. Penelitian tesis int menggunakan metode kualitatif dengan ancangan konstruksionis yang menekankan pada interpretasi penulis dalam memahami pesan-pesan yang disampaikan oleh pembuat film. Dengan menggunakan ancangan konstruksionis, penulis melakukan analisis berdasarkan pengalaman pribadi dan budaya sehingga menemukan adanya pesan-pesan melalui pengonstruksian mitos-mitos Amerika oleh pembuat film. Dalam memahami pengonstruksian mitos tersebut, penulis melakukan analisis teks dengan ancangan semiotik Roland Barthes. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui Crossing Over, Wayne Kramer berusaha untuk mengkritik keyakinan orang Amenka dan non Amerika bahwa adanya masalah di masyarakat Amerika dikarenakan kepercayaan mereka akan mitos-muitos tersebut.
This thesis discusses about the construction of reality of immigrants’ lives reality in America, depicted by Wayne Kramer through a film, entitled Crossing Over (2009). This construction contains the messages of myths that are believed by American and non American citizens which are innocence, islamophobia, the American dream, and unlimited opportunities. Kramer attempts to criticize these myths through the plots in his films. This research uses qualitative methods with a constructionist approach that emphasize on the researcher’s interpretation in understanding the messages that are conveyed by the film maker (Kramer). By using a constructionist approach, the researcher conducted the analysis based on his personal and culture experience. This analysis showed that the film maker sent the messages through the constmiction of ' American myths. In understanding the construction of myths, the researcher conducted texts analysis through Roland Barthes’ semiotic approach. The results of this study concluded that through Crossing Over, Wayne Kramer tries to criticize the beliefs of Americans and non-Americans on these myths.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33325
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang
Abstrak :
Menurut Kantor Statistik Federal (Destatis), Produk Nasional Bruto (PDB) Jerman meningkat pada tahun 2019. Peningkatan tersebut menandakan bahwa perekonomian Jerman telah tumbuh selama sepuluh tahun berturut-turut. Meskipun meningkat secara substansial, pendapatan nasional tersebut justru didistribusikan lebih tidak merata daripada tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya kesenjangan antara masyarakat kelas atas dan bawah di Jerman semakin melebar dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu film yang menampilkan isu kesenjangan sosial adalah Isi & Ossi (2020). Isu kesenjangan sosial digambarkan melalui perbedaan bentuk kehidupan tokoh keluarga Isi yang berasal dari kelas sosial atas dan keluarga Ossi yang berasal dari kalangan sosial bawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode analisis semiotika film Christian Metz, serta pendekatan reflektif teori representasi Stuart Hall. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa representasi kesenjangan sosial dalam film Isi & Ossi (2020) digambarkan melalui perbedaan gaya hidup dan pendapatan. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari kesenjangan sosial digambarkan melalui tindakan kriminalitas, kemiskinan, dan konflik sosial. ......According to the Federal Statistical Office (Destatis), Germany's gross domestic product increased in 2019. It signifies that the economy of German has grown for the tenth year in a row. Despite a substantial increase, the national income was distributed more unequally than in previous years. As a result, the gap between the upper and lower classes in Germany has widened in recent years. A film that depicts the issue of social inequality is Isi & Ossi (2020). The issue of social inequality is illustrated through the differences in the lives of the Isi family from the upper class and the Ossi family from the lower class. This research uses qualitative methods and semiotic theory by Christian Metz as analysis, as well as reflective approaches to Stuart Hall's representation theory. The results showed that the representation of social inequality in the film Isi & Ossi (2020) is described through differences in lifestyle and income. While, the impact of social inequality is seen in criminality, poverty, and social conflict.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library