Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwitya Solihati
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang: Pekerja perkantoran dengan pola kerja sedenter dan posisi duduk statis dalam waktu yang relatif lama mempunyai faktor risiko kebugaran yang kurang baik, produktivitas kerja yang tidak optimal, dan berbagai risiko masalah kesehatan. Contoh latihan fisik yang mampu meningkatkan kebugaran jasmani adalah senam aerobik dan senam yoga. Penelitian ini bertujuan mencari perbandingan rerata nilai daya tahan kardiorespirasi dan fleksibilitas otot pekerja antara kelompok latihan senam aerobik dengan kelompok latihan senam yoga di sebuah perkantoran. Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang komparatif. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling dan terpilih 9 orang perempuan dari kelompok senam yoga dan 9 orang perempuan dari kelompok senam aerobik. Pengukuran daya tahan kardiorespirasi dengan menggunakan Multistage Fitness Test (Metode Bleep). Pengukuran fleksibilitas otot dengan menggunakan Sit and Reach Test. Tingkat aktivitas fisik dinilai dengan kuisioner RAPA (Rapid Assessment of Physical Activity). Data lain mengenai subjek penelitian diperoleh dari kuesioner berupa umur, masa kerja, alasan melakukan senam dan status pernikahan. Analisa statistik deskriptif dilakukan untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian dan uji t tidak berpasangan dilakukan untuk menganalisis perbandingan rerata nilai daya tahan kardiorespirasi dan fleksibilitas otot pekerja antara kelompok latihan senam aerobik dengan kelompok latihan senam yoga pada penelitian ini. Hasil: Rerata nilai prediksi daya tahan kardiorespirasi pada pekerja kelompok latihan senam aerobik lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja kelompok latihan senam yoga walaupun secara statistik tidak bermakna ( p = 0,193) dan rerata nilai fleksibilitas otot pada pekerja kelompok latihan senam yoga lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja kelompok senam aerobik, walaupun secara statistik tidak bermakna (p = 0,892). Kesimpulan: Latihan fisik seperti senam aerobik dan senam yoga yang dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur dapat meningkatkan nilai daya tahan kardiorespirasi dan fleksibilitas otot.
ABSTRACT Background: Office workers with sedentary life style and low level physical inactivity cause low physical fitness, low productivity and risk of health disorders. The government office establish aerobic and yoga exercise to increase level of cardiorespiration endurance and muscle flexibility. The objective of this study were to determine the comparison of cardiorespiration endurance and muscle flexibility in workers between aerobic and yoga exercise group at office. Methods: A cross sectional comparative study was conducted in workers between aerobic and yoga group exercise at office. Subject were chosen using purposive sampling. 9 healthy women workers in aerobic exercise group and 9 healthy women workers in yoga exercise group were participate in this study. Cardiorespiration endurance was measured by Multistage Fitness Test and muscle flexibility was measured by sit and reach test. Physical activity level is marked by Rapid Assessment of Physical Activity Questionairre. Primary data that collected from questionnaires were age, work period, the reason doing exercise, and marital status. Descriptive statistics and analysis of independent t test were used for analyze the data. Result: The increase in the prediction of cardiorespiratory endurance in workers aerobic group is higher than workers aerobic group although there was no statistically significant (p = 0,193) and the increase in mean value of muscle flexibility in workers yoga group is higher than workers yoga group although there was no statistically significant (p = 0,892). Conclusion: Physical exercise such as aerobics and yoga which are doing good, correct, measurable, and regular can increase cardiorespiration endurance and muscle flexibility in workers.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdani Harimurti Azhar
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Erdani Harimurti AzharProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Pengaruh Latihan Senam Aerobik Intensitas Sedang Low Impact Terhadap Berat Badan Pada Siswa Obesitas SMA LabschoolKebayoran Tahun 2017Obesitas pada usia anak-anak dan remaja akan meningkatkan risiko obesitas padausia dewasa. Beberapa penyakit kronis di usia dewasa diketahui merupakanmanifestasi kondisi gemuk dan obesitas saat anak ndash; anak dan remaja. Penelitianini merupakan studi eksperimental yang bertujuan untuk menilai pengaruhpemberian latihan senam aerobik intensitas sedang terhadap penurunan beratbadan pada siswa obesitas SMA Labschool Kebayoran. Total subjek berjumlah 24orang yang dibagi kedalam tiga kelompok. Data yang dikumpulkan meliputikarakteristik subjek berdasarkan data demografi umur , data antropometri beratbadan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh , asupan makan dan aktivitas fisik.Intervensi yang dilakukan adalah pemberian latihan senam aerobik intensitassedang selama empat kali dalam seminggu untuk kelompok perlakuan, tiga kalidalam seminggu untuk kelompok kontrol 1, dan dua kali dalam seminggu untukkelompok kontrol 2. Latihan senam aerobik intensitas sedang diberikan selama 5minggu. Sebelum intervensi, akhir minggu ke 3 dan sesudah intervensi dilakukanpengukuran nilai estimasi berat badan. Hasil penelitian menunjukkan latihansenam aerobik intensitas sedang dapat menurunkan berat badan secara signifikanpada semua kelompok p = 0,001 . Dengan rata ndash; rata penurunan berat badansebesar 1,17 kg pada kelompok perlakuan, 0,61 kg pada kelompok kontrol 1, dan0,45 pada kelompok kontrol 2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penurunannilai berat badan terbesar terdapat pada kelompok perlakuan yang diberikanintervensi senam aerobik intensitas sedang selama empat kali dalam seminggu.Kata Kunci : Berat Badan, Remaja Obesitas, Senam Aerobik Intensitas Sedang
ABSTRACT
Nama Erdani Harimurti AzharProgram Studi Public Health SciencesJudul The Effect Of Low Impact Aerobic On Weight Of Student WithObesity In SMA Labschool Kebayoran in 2017Obesity at the age of children and adolescents will increase the risk ofobesity in adulthood. Some chronic diseases in adulthood are known to bemanifestations of obese conditions as children and adolescents. This study was anexperimental study that aims to assess the effect of moderate aerobic exerciseaerobic exercise on weight loss in obese high school students LabschoolKebayoran. he total subject was 24 students divided into three groups. The datacollected included subject characteristics based on demographic data age ,anthropometric data weight, height, and body mass index , dietary intake andphysical activity. Interventions were a four week aerobic exercise intensity for thetreatment group, three times a week for control group 1, and twice weekly for thecontrol group 2. Moderate aerobic exercise intensity was given for 5 weeks.Before intervention, the end of week 3 and after the intervention measurement ofweight estimation value. The results showed that low impact aerobic significantlyreduce weight in all groups p 0.001 . With an average weight loss of 1.17 kg inthe treatment group, 0.61 kg in the control group 1, and 0.45 in the control group2. The conclusion of this study was the largest weight loss was found in thetreatment group given low impact aerobic intervention for four times a week.Keyword weight, adolescent obesity, low impact aerobic
2017
T48592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himella Asfi Rasigita
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah dimana hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl. Salah satu kebiasaan masyarakat di perkotaan yang berisiko terhadap kejadian DM adalah kurangnya melakukan latihan fisik karena terlalu sibuk. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik yang teratur dilakukan 4x seminggu selama 30 menit dapat mengendalikan kadar gula darah pada pasien DM tipe II. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan intervensi keperawatan keluarga dengan klien DM. Latihan fisik yang teratur berupa senam aerobik dan senam kaki untuk penderita DM menjadi intervensi unggulan yang dilakukan dalam menangani DM pada keluarga bapak M di RW 02 Tugu. Asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan keperawatan keluarga selama 7 minggu dengan kunjungan minimal 2x dalam seminggu. Intervensi keperawatan latihan fisik dilakukan pada minggu kedua sampai dengan minggu keenam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa latihan fisik yang dilakukan selama 30 menit dalam sehari dapat menurunkan kadar gula darah penderita DM. Penurunan kadar gula darah telah dapat diamati pada minggu ketiga pemberian intervensi. Latihan fisik dianjurkan untuk dilakukan oleh klien DM tipe II untuk menurunkan kadar glukosa darah.Kata kunci : diabetes melitus, latihan fisik, senam aerobik, senam kaki
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a disease which signed by an increasing glucose blood level over 200 mg dl. Urban people at risk of incident diabetes mellitus is the lack of physical exercise because busy to work. Some researchs indicates that regular physical exercise is done 4 times a week for 30 minutes can control glucose blood levels in patients with DM type II. This Final Scientific Nursing Paper aim to describe family nursing intervention on the client with DM. Regular physical exercise such as aerobic exercise and foot exercise applied on diabetes client become main interventions on Mr. M rsquo s family with DM type II. Nursing care is done by family nursing approach for 7 weeks with visits at least twice a week. Physical exercise as nursing intervention applied in the second week until the sixth week. The results showed that physical exercise which is performed for 30 minutes a day can decrease glucose blood levels in a diabetic patient. A decrease in glucose blood level has been observed in the third week to provide interventions. Physical exercise is recommended to be done by client type II diabetes for lowering blood glucose levels.Keywords diabetes melitus, physical exercise, aerobic exercise, foot exercise
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghefira Dania
Abstrak :
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang menular melalui droplet nuclei. Pada tahun 2020, diperkirakan sekitar 10 juta orang mengidap TBC di seluruh dunia dan hal ini menjadi penyebab kematian tertinggi ke-13 serta menjadi penyebab kematian dari penyakit menular nomor dua setelah COVID-19. Salah satu faktor risiko TBC adalah Diabetes Melitus (DM). Penderita DM mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memiliki 2-3 kali risiko lebih tinggi terkena TBC bila dibandingkan dengan seseorang tanpa DM. Penerapan intervensi unggulan pada asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan untuk menganalisis keefektifan terapi farmakologis melalui kepatuhan minum obat yang dikombinasikan dengan terapi non-farmakologis berupa aktivitas fisik senam aerobik low impact terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM. Metode praktik dilakukan dengan intervensi kepatuhan minum obat serta melakukan senam aerobik low impact selama 20 menit dengan pembagian waktu 5 menit pemanasan, 10 menit gerakan inti, dan 5 menit pendinginan. Setelah dilakukan pemberian intervensi, terjadi penurunan kadar gula darah sebanyak 333 mg/dL dengan rata-rata penurunan per harinya sebanyak 25,612 mg/dL. Penerapan kepatuhan minum obat dan senam aerobik low impact direkomendasikan untuk dapat diterapkan setiap harinya secara mandiri di rumah agar dapat mengontrol kadar glukosa darah sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya TBC. ......Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the Mycobacterium tuberculosis transmitted through droplet nuclei. In 2020, it was estimated that around 10 million people suffered from TBC. TBC is the 13th leading cause of death and the second leading cause of death from infectious diseases after COVID-19. One of the risk factors for TB is Diabetes Mellitus (DM). People with DM have a decreased immune sistem so they have a 2-3 times higher risk of developing TB when compared to someone without DM. The superior intervention of family nursing care is carried out to analyze the effectiveness of pharmacological therapy through adherence to medication combined with non-pharmacological therapy in the form of low-impact aerobic exercise to reduce blood sugar levels in DM patients. The practical method was carried out by intervening with medication adherence and doing low-impact aerobic exercise for 20 minutes with 5 minutes of warm-up time, 10 minutes of core movement, and 5 minutes of cooling down. After the intervention, there was a decrease in blood sugar levels by 333 mg/dL with an average daily decrease of 25,612 mg/dL. The application of drugs and low-impact aerobic exercise is recommended to be applied every day independently at home to control blood glucose levels and reduce the occurrence of tuberculosis.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library