Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Taruli Rohana
"Kanker serviks (leher rahim) merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian utama kanker pada wanita di negara-negara yang sedang berkembang. Kanker ini adalah jenis kanker ketiga yang paling umum pada wanita, dimana lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia mengalaminya. Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus terjadi dan 80% nya ada di negara-negara berkembang dan sekitar 231.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut. Menurut perkiraan Depkes RI (2000) insidens kanker serviks sebesar 100 per 100 ribu penduduk per tahun.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kejadian karsinoma serviks pada peserta program pencegahan kanker serviks "see and treat" metode pemeriksaan IVA dan dinilai determinan apa saja yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian karsinoma serviks. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari kerjasama Female Cancer Programme, MFS "See and Treat" Project Leiden University Medical Center Leiden, The Netherlands dengan delapan universitas di Indonesia dan data dikumpulkan dengan desain potong lintang (cross sectional). Urutan analisis data meliputi univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel utama yang paling dominan mempengaruhi kejadian karsinoma serviks adalah cairan vagina dimana nilai p=0,000 OR=4,17 (95% CI:2,61-6,65). Variabel interaksi yang berhubungan dengan kejadian karsinoma serviks adalah cairan vagina abnormal (berlebihan, berbau dan berwarna kekuningan) dengan usia pertama kali menikah nilai p=0,003, OR=0,88 (95%CI:0,34-2,23). Perlu digalakkan bimbingan dan penyuluhan tentang determinan utama yang berhubungan dengan kejadian karsinoma serviks melalui media yang efektif dan efisien sehingga dapat memotivasi khususnya para wanita untuk memeriksakan organ reproduksinya secara berkala.

Cervical Cancer is one of the important healthy things for women in the world and one of the eminent death causes of cancer for women in the developing country. This cancer is the third common cancer where are more than 1.4 million women in the world suffering from it. Every year, there are more than 460.000 cases and 80% of those happen in developing country and around 231.000 women die because of this disease.
The purpose for this research is to know occurrence determinant cervical carcinoma for participant cervical cancer preventive "see and treat" program inspection method IV A and what kind of determination value which give the big contribution to cervical carcinoma. This research constitutes of observational study using secondary data from Female Cancer Program, MFS "See and Treat" Project Leiden University Medical Center Leiden, The Netherlands with eight famous universities in Indonesia cooperated and collected data with cross sectional design. The sequences of data analysis cover univariate, bivariate and multivariate analyses.
The result of research shows that the prime variable which is the very dominant cause of cervical carcinoma case is vagina liquid where is the vagina liquid value p=0,000 OR=4,17 (95% CI:2,61-6,65). Interaction variable which related with cervical carcinoma case is liquid abnormality of vagina value from women with marital age p=0,003 OR=0,88 (95% CI:0,34-2,23). We need to give lead and illumination about prime determination that relates to cervical cancer carcinoma by effective and efficient media so it can give motivation especially for women to checking up their reproduction organ periodically."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T28383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Rustam E.
Jakarta: UI-Press, 1984
616.994 66 HAR n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizka Nurdia Putri Pakaya
"Latar Belakang Kanker serviks menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling sering terjadi pada wanita Indonesia. Penyakit tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV). Temuan kelainan serviks (prakanker dan kanker serviks) dapat dicegah dengan vaksinasi HPV dan deteksi dini kelainan dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah vaksinasi HPV dan pemeriksaan IVA memiliki hubungan terhadap temuan kelainan serviks pada pasien Poliklinik Ginekologi dan Onkologi RSCM tahun 2021-2022. Metode Desain penelitian ini adalah potong lintang. Data sekunder diambil dari hasil wawancara pasien yang berkunjung ke Poliklinik Ginekologi dan Onkologi RSCM. Hasil Pada penelitian ini, subjek penelitian yang diikutsertakan berjumlah 193 subjek. Pada analisis data, hubungan vaksinasi HPV dengan temuan kelainan serviks (prakanker dan kanker serviks) didapatkan p-value 0,005 (bermakna secara statistik) dengan OR 0,022 (95% CI 0,002 – 0,194). Selanjutnya, hubungan pemeriksaan IVA dan temuan kelainan serviks didapatkan p-value 0,14 (tidak bermakna secara statistik) dengan OR 0,24 (95% CI 0,041 – 1,392). Kesimpulan Vaksinasi HPV ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan temuan kelainan serviks. Sementara itu, pemeriksaan IVA ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Faktor tersebut sebenarnya sangat berperan dalam pencegahan temuan kelainan serviks. Hasil yang tidak signifikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan penelitian, seperti jumlah sampel sedikit dan karakteristik sampel yang homogen.
......Introduction Cervical cancer is the second most common cancer in Indonesian women. This disease is generally caused by Human papillomavirus (HPV) infection. Therefore, cervical abnormalities findings (precancerous and cervical cancer) can be prevented by HPV vaccination and early detection of abnormalities with Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) screening. For this reason, the purpose of this study was to determine whether HPV vaccination and IVA examination have an association with cervical abnormalities findings in patients at the RSCM Gynecology and Oncology Clinic 2021-2022. Method The design of this study was cross-sectional. Secondary data was collected by interviewing patients who visited the RSCM Gynecology and Oncology Clinic. Results In this study, the total number of research subjects was 193 subjects. In the data analysis, the association between HPV vaccination and cervical abnormalities findings (precancerous and cervical cancer) was found to have a p-value of 0.005 (statistically significant) with an OR of 0,022 (95% CI 0,002 – 0,194). Meanwhile, the association between VIA screening and cervical abnormalities findings was found to have a p-value of 0.14 (not statistically significant) with an OR of 0.24 (95% CI 0.041 – 1.392). Conclusion HPV vaccination were found to have a significant association with cervical abnormalities findings. Meanwhile, VIA screening were not found to have a significant association with cervical abnormalities findings. However, these factors play a very important role in preventing cervical abnormalities. The insignificant results are likely due to the limitations of the study, such as small sample size and homogenous sample characteristics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafruddin Ilyas
"Huang Lingkup dan Cara Penelitian : Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian teh hijau dan teh hitam terhadap kualitas spermatozoa yang berasal dari semen astenozoospermia. Penelitian ini dilakukan di bagian Biologi Fakultas Kedokteran Indonesia. Seluruh sampel semen diperoleh dari 30 pasangan infertil. Tiap sampel semen dibagi dalam 4 kelompok, yakni kontrol tanpa perlakuan, kontrol dengan perlakuan (penambahan 50 μL aquabides), dan 2 kelompok perlakuan masing-masing yaitu 500 μL semen ditambahkan 50 μL larutan teh hitam dan larutan teh hijau. Motilitas, kecepatan gerak, penetrasi ke dalam getah serviks sapi, dan integritas membran spermatozoa diteliti satu jam setelah inkubasi.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan, bahwa motilitas spermatozoa diberi perlakuan dengan larutan teh hitam memperlihatkan peningkatan yang bermakna (p<0,01) dibandingkan dengan kelompok teh hijau dan kelompok - kelompok kontrol. Sebaliknya antara kelompok teh hijau dan semua kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan motilitas yang bermakna. Kecepatan gerak kelompok kontrol tidak dipengaruhi oleh perbedaan perlakuan. Dengan analisis variansi jelas terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna (P<0,05) pada kecepatan gerak antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Persentase uji HOS positif antara kedua kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak bermakna. Jarak yang terjauh (5 cm) dari penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi terdapat pada kelompok kontrol tanpa perlakuan dan kelompok perlakuan teh hitam, dibandingkan dengan teh hijau (4 cm).
......
Materials and methods : The effects of black tea and green tea invitro on the quality of spermatozoal from asthenozoospermia semen was investigated. This study was carried out in the Department of Biology, Faculty of Medicine University of Indonesia. All semen were obtained from 30 infertile couples. Each sample of semen was devided into 4 groups, that were untreated control, treated control (added 50 μL aquabidest), and 2 treated groups namely 50μL of semen added to 50 µL black tea solution and green tea solution, respectively. The motility, velocity, penetration into the bovine cervical mucus, and the integrity of spermatozoal membrane were studied one hour after incubation.
Result and conclusion : The results of this investigation showed that motility of spermatozoa which treated with black tea solution were significantly increased (P<0.01) as compared to green tea group and to the control groups. However, no significant differences were found between the green tea compared to all control groups. The velocity in the treated groups were unaffected by the different treatments. With an analysis of variance, it was clear that there was no significant difference (P>0.05) in the velocity between experimental groups and the control groups. The percentage of positive HOS test between both treated groups and the control groups were not significant as well. Highly distance (5 cm) of sperm penetration into the bovine. cervical mucus were noted from that found in the untreated control group and from black tea group of treatment, compared to green tea (4 cm)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Kurniawati
"ABSTRAK
Nama : Rini KurniawatiProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Determinan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Pada Siswi Kelas Xdan XI di SMA 3 Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo ProvinsiJambi Tahun 2018AbstrakKanker serviks merupakan salah satu kanker paling umum terjadi pada wanita. WHOmemperkirakan akan terjadi peningkatan 25 selama 10 tahun kedepan dari jumlah kematian akibat kankerserviks di seluruh dunia hampir 280.000 pada tahun 2015. Pengetahuan remaja tentang infeksi virus HPVsebagai penyebab kanker serviks dan penyakit menular lainnya masih sangat rendah dibawah 1 menurutSDKI-KRR tahun 2012. Tujuan penelitian menilai pengetahuan tentang kanker serviks dan faktor-faktoryang mempengaruhi pada siswi kelas X dan XI di SMA 3 Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten TeboProvinsi Jambi tahun 2018. Peneliti menggunakan desain studi crossectional dengan melibatkan 172sampel, data dikumpulkan melalui quesioner yang diisi sendiri oleh responden. Hasil penelitianmenunjukkan proporsi pengetahuan remaja tentang kanker serviks adalah 39,5 . Hasil uji bivariatmenunjukkan ada hubungan antara keterpaparan media komunikasi p=0,002 , pendidikan ibu p=0,049 dan sumber informasi dari guru p=0,023 dengan pengetahuan tentang kanker serviks. Hasil multivariatmenunjukkan bahwa adanya hubungan keterpaparan media komunikasi dengan pengetahuan tentangkanker serviks p=0,005 dengan nilai OR 2,750 dan sumber informasi dari guru p=0,039 dengan nilaiOR 2,200 setelah dikontrol variabel pendidikan ayah, pendidikan ibu, umur dan sumber informasi daritenaga kesehatan. Berdasarkan hal tersebut perlu ditingkatkan komunikasi guru dan murid serta upayapromosi melalui media lebih menarik dan informatif.Kata kunci: Pengetahuan, Kanker serviks, Remaja.

ABSTRACT
Name Rini KurniawatiStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle Determinants of Knowledge About Cervical Cancer in Grade X and XIStudents in SMA 3 Sub Distric Tebo Tengah Distric Tebo in RegencyThe Province Of Jambi Of The Year 2018AbstractCervical cancer is one of the most common cancers in women. WHO estimates there will be a 25 increaseover the next 10 years from the number of deaths from cervical cancer worldwide nearly 280,000 by 2015.Adolescent knowledge of HPV viral infection as a cause of cervical cancer and other infectious diseases isstill very low below 1 according to SDKI KRR 2012. The objective of the study is to assess theknowledge of cervical cancer and the factors that influence the students of class X and XI in SMA 3Kecamatan Tebo Tengah Tebo District Jambi Province in 2018. The researcher uses cross sectional studydesign involving 172 samples, data collected through questioner filled by respondents. The results showedthe proportion of adolescent knowledge about cervical cancer was 39.5 . The result of bivariate test showsthere is correlation between exposure of communication media p 0,002 , mother education p 0,049 and source of information from teacher p 0,023 with knowledge about cervical cancer. The multivariateresult showed that there was a correlation between communication media and knowledge about cervicalcancer p 0,005 with OR 2,750 value and teacher information source p 0,039 with value of OR 2,200after controlled by education variable of father, mother education, age and source of information of healthworkers. Based on this need to be improved communication of teachers and students as well as promotionalefforts through the media more interesting and informative.Keyword Knowledge, cervical cancer, Adolescent."
2018
T50556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Armenda
"Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak ke-4 yang didiagnosis pada wanita di dunia. Kanker seviks utamanya disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe high risk. Merokok merupakan salah satu kofaktor yang menyebabkan perkembangan infeksi HPV berkembang menjadi lesi prakanker dan kanker serviks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan terjadinya lesi prakanker serviks pada wanita usia 25-64 tahun di daerah perkotaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Riset PTM 2016, dengan jumlah sampel 37.972 responden. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik setelah dikontrol variabel kovariat menemukan bahwa pada wanita perokok aktif didapatkan POR 0,862 (95% CI: 0,687– 1,083) dan pada wanita mantan perokok didapatkan POR 0,927 (95% CI; 0,719-1,119) dengan pvalue > 0,05, yang dapat diartikan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara merokok aktif dan riwayat dulu pernah merokok dengan terjadinya lesi prakanker serviks. Hasil penelitian ini masih dipengaruhi oleh bias temporal sehingga penggunaan data dari desain cross sectional tidak bisa menjelaskan hubungan kausalitas antara merokok dengan lesi prakanker serviks.
...... Cervical cancer is the 4-th most common type of cancer diagnosed in women in the world. Cervical cancer is mainly caused by high risk infection of Human Papilloma Virus (HPV). Smoking is one of the cofactors that cause the development of HPV infection into precancerous lesions and cervical cancer. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking and the occurrence of cervical precancerous lesions in women aged 25-64 years in urban areas in Indonesia. This study used a cross-sectional study design using secondary data from the 2016 NCD’s Research, with total 37,972 subjects. The results of multivariate analysis using logistic regression shows that there was no significant assosiations between smoking and cervical precancerous lesions, with adjusted POR = 0.862 (95 % CI: 0.687–1.083) in current smoker and adjusted POR = 0.927 (95% CI; 0.719-1.119) for former smoker with a p-value > 0.05, which means that there is no relationship between current active smoking and former smoking with cervical precancerous lesions. This study was still influenced by temporal bias because of using data from a cross-sectional study is not valid to explain the causal relationship between smoking and cervical precancerous lesions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tutik Rahayu
"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang makna pengalaman suami dengan istri yang mengalami kanker serviks. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada penelitian ini ditemukan 9 tema yaitu : 1). Respon awal suami terhadap diagnosa kanker servik, 2). Pemahaman suami terhadap kanker serviks 3). Memberi dukungan kepada istri. 4). Memperoleh dukungan keluarga atau kerabat. 5). Bentuk penyesuaian suami terhadap istri dengan kanker serviks. 6). Pelajaran atau hikmah yang diperoleh setelah istri sakit. 7). Koping suami. 8). Harapan suami terhadap pengobatan istri. 9). Harapan suami terhadap pelayanan keperawatan. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan konseling pada pasangan.
......Based on the study's purpose discriptive phenomenology was selected as appropriate design to discovery the essence of the experience. Results nine theme: 1). Experience during diagnosis period. 2). Husband's knowledge abaout cervical cancer. 3). Give social support for wive.4). Received social support from family and significant others. 5). Husband Adjustment with cervical cancer wive's. 6). Finding meaning in disease. 7). Husband cope. 8) Hoping wive-treatment. 9). Hoping with nursing care practice.Nurses roles needed for husbands and his partners to given counseling. And given about cervical cancer to increase husbands knowledged."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nuranna
"Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi kaum perempuan di Indonesia. Program skrining kanker serviks secara luas adalah pemecahan masalahnya. Pelaksanaan program skrining dengan tes pap mengalami kendala penyediaan SDM dan sarana, maka perlu dipilih metode skrining alternatif yang Iebih berdaya laksana yaitu dengan IVA (lnspeksi Visual dengan Asam Asesat) Sebelum menerapkan metode skrining IVA pada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosmal ekonoml dan budaya. Maka, ditawarkan pemecahan masalah dalam rangkaian Model Penanggulangan Kanker Serviks Berdaya Laksana Proaktif-VO (Proaktif, koordinatif dengan skrining IVA dan Krioterapi) yang merupakan rangkauan kegiatan persiapan wilayah, pelatihan bidan dan kader kesehatan penyuluhan skrining IVA dan krioterapi.
Tujuan: Memperoleh model penanggulangan kanker serviks yang memberi kemungkinan cakupan skrining lebih luas (efektif) dan Ieblh efisien serta kemungkinan berkesinambungan dalam upaya menemukan test prakanker serviks. Tujuan tambahan adalah 1) mengetahui prevalensi lesi prakanker dan kanker serviks berbasis data populasi 2) mengetahui sensivitas dan spesifitas temuan IVA Jika dibandingkan dengan temuan tes pap pada kasus test prakanker 3) mengetahui faktor risiko dari temuan kasus lesi prakanker serviks 4) mengetahui faktor pendorong dan penghambat bagi kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan skrining.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan menerapkan suatu model pcnanggulangan kanker Serviks Proaktlf VO pada tatanan komunitas. Penelitian dilakukan di tingkat kecamatan. Dilengkapi dengan uji deskriptif untuk menilai karakteristik masyarakat di daerah penelitian dan uji diagnostik untuk menilai sensivitas dan spesifisitis metode skrining IVA terhadap tes pap.
Lokasi: Kecamatan Pademangan (Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat) Jakarta Utara Subjek Penelitian merupakan sampel konsekutif seluruh perempuan usia 20 tahun atau yang sudah menikah hingga 70 tahun yang dapat disertakan.
Hasil: Berhasil direkrut 6.293 responden untuk disuluh dan didata. Dari kelompok tersebut yang diantaranya dilakukan tes pap. Dari data awal diperoIeh informasi dan kuesioner, sebagian besar (71 72%) pernah mendengar tes pap sebagai cara deteksi dini kanker serviks yang sudah perah duperiksa tes pap 538 responden (8 54%).
Pada penelitian ini dinilai biaya menemukan satu kasus LIS. Hal ini dimungkinkan dengan membandingkan biaya menemukan satu kasus LIS menurut IVA adalah Rp 314,148,48 dan biaya menemukan satu kasus LIS menurut tes pap adalah Rp 1.728.333,00 dari populasi. Penilaian akurasi pemriksaan IVA terhadap tes pap, yaitu sensivitas IVA 92,31% dengan spesifitas 98,87%, Kappa 0,6265. Pemeriksaan IVA terhadap baku emas tes pap dengan keterandalan tinggi, dinyatakan dengan agreement 89,89%.
Cakupan skrining dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong untuk mengikuti pemeriksaan skrining, adalah: a) adanya keluhan (secara berurutan adalah keputihan, nyeri panggul, perdarahan diluar haid, perdarahan pasca senggama); b) adanya riwayat IMS pada suami; c) peran PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga); d) aanya riwayat pemeriksaan kandungan di luar hamil. Adapun faktor bukan pendorong mengikui pemeriksaan skrining, adalah : a) tidak pernah mendengan informasi tes pap; b) peserta sudah mengikuti pemeriksaan tes pap.
Temuan lesi prakanker seriks berkaitan dengan faktor: a) keluhan keputihan ( OR 2,88; p 0,000); b) pernah mendengar informasi tes pap (OR 0,68; p 0,0010); c) usia peserta lebih dari 31 tahun (OR 1,40; p 0,0062). Pelaksanaan krioterapi baru dapat dilaksanakan pada 8 kasus yang terindikasi memerlukan terapi. Pada telitian ini belum dapat diambil kesimpulan lengkap untuk peran krioterapinya.
Kesimpulan: Model penanggulangan kanker serviks Proaktif-VO di suatu wilayah yang dilakukan secara aktif, koordinatif, berbasis skrining IVA dapat dilakukan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pendekatan umum yang ada selama ini Kesimpulan ini ditunjang dengan cakupan skrining pada data awal 8,5%, meningkat menjadi 50,08% dan efektifitas penggunaan data yang lebih baik; kesahihan dan keterandalan pemeriksaan IVA yang teruji baik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D710
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nuranna
"Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi kaum perempuan di Indonesia. Program skrining kanker serviks secara luas adalah pemecahan masalahnya. Pelaksanaan program skrining dengan tes pap mengalami kendala penyediaan SDM dan sarana, maka perlu dipilih metode skrining alternatif yang Iebih berdaya laksana yaitu dengan IVA (lnspeksi Visual dengan Asam Asesat) Sebelum menerapkan metode skrining IVA pada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosmal ekonoml dan budaya. Maka, ditawarkan pemecahan masalah dalam rangkaian Model Penanggulangan Kanker Serviks Berdaya Laksana Proaktif-VO (Proaktif, koordinatif dengan skrining IVA dan Krioterapi) yang merupakan rangkauan kegiatan persiapan wilayah, pelatihan bidan dan kader kesehatan penyuluhan skrining IVA dan krioterapi.
Tujuan: Memperoleh model penanggulangan kanker serviks yang memberi kemungkinan cakupan skrining lebih luas (efektif) dan Ieblh efisien serta kemungkinan berkesinambungan dalam upaya menemukan test prakanker serviks. Tujuan tambahan adalah 1) mengetahui prevalensi lesi prakanker dan kanker serviks berbasis data populasi 2) mengetahui sensivitas dan spesifitas temuan IVA Jika dibandingkan dengan temuan tes pap pada kasus test prakanker 3) mengetahui faktor risiko dari temuan kasus lesi prakanker serviks 4) mengetahui faktor pendorong dan penghambat bagi kesediaan responden untuk melakukan pemeriksaan skrining.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan menerapkan suatu model pcnanggulangan kanker Serviks Proaktlf VO pada tatanan komunitas. Penelitian dilakukan di tingkat kecamatan. Dilengkapi dengan uji deskriptif untuk menilai karakteristik masyarakat di daerah penelitian dan uji diagnostik untuk menilai sensivitas dan spesifisitis metode skrining IVA terhadap tes pap.
Lokasi: Kecamatan Pademangan (Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat) Jakarta Utara Subjek Penelitian merupakan sampel konsekutif seluruh perempuan usia 20 tahun atau yang sudah menikah hingga 70 tahun yang dapat disertakan.
Hasil: Berhasil direkrut 6.293 responden untuk disuluh dan didata. Dari kelompok tersebut yang diantaranya dilakukan tes pap. Dari data awal diperoIeh informasi dan kuesioner, sebagian besar (71 72%) pernah mendengar tes pap sebagai cara deteksi dini kanker serviks yang sudah perah duperiksa tes pap 538 responden (8 54%).
Pada penelitian ini dinilai biaya menemukan satu kasus LIS. Hal ini dimungkinkan dengan membandingkan biaya menemukan satu kasus LIS menurut IVA adalah Rp 314,148,48 dan biaya menemukan satu kasus LIS menurut tes pap adalah Rp 1.728.333,00 dari populasi. Penilaian akurasi pemriksaan IVA terhadap tes pap, yaitu sensivitas IVA 92,31% dengan spesifitas 98,87%, Kappa 0,6265. Pemeriksaan IVA terhadap baku emas tes pap dengan keterandalan tinggi, dinyatakan dengan agreement 89,89%.
Cakupan skrining dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong untuk mengikuti pemeriksaan skrining, adalah: a) adanya keluhan (secara berurutan adalah keputihan, nyeri panggul, perdarahan diluar haid, perdarahan pasca senggama); b) adanya riwayat IMS pada suami; c) peran PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga); d) aanya riwayat pemeriksaan kandungan di luar hamil. Adapun faktor bukan pendorong mengikui pemeriksaan skrining, adalah : a) tidak pernah mendengan informasi tes pap; b) peserta sudah mengikuti pemeriksaan tes pap.
Temuan lesi prakanker seriks berkaitan dengan faktor: a) keluhan keputihan ( OR 2,88; p 0,000); b) pernah mendengar informasi tes pap (OR 0,68; p 0,0010); c) usia peserta lebih dari 31 tahun (OR 1,40; p 0,0062). Pelaksanaan krioterapi baru dapat dilaksanakan pada 8 kasus yang terindikasi memerlukan terapi. Pada telitian ini belum dapat diambil kesimpulan lengkap untuk peran krioterapinya.
Kesimpulan: Model penanggulangan kanker serviks Proaktif-VO di suatu wilayah yang dilakukan secara aktif, koordinatif, berbasis skrining IVA dapat dilakukan lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pendekatan umum yang ada selama ini Kesimpulan ini ditunjang dengan cakupan skrining pada data awal 8,5%, meningkat menjadi 50,08% dan efektifitas penggunaan data yang lebih baik; kesahihan dan keterandalan pemeriksaan IVA yang teruji baik."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D770
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>