Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stephen Jhonatan
Abstrak :
Studi ini mengkaraterisasi struktur pasangan batu dengan cara mengulas studi kasus yang sudah tersedia terhadap dinding pasangan batu, berfokus pada sifat mode kegagalan dan batas sifat. Data yang tersedua menyatakan bahwa banyak struktur tua yang dibangun dengan materi pasangan batu, terutama yang dibangun sebelum tahuin 1970, tidak dikhususkan untuk menahan pembebanan lateral. Oleh karena itu, struktur tersebut sangat lemah terhadap guncangan gempa bumi. Studi ini mengulas studi yang telah tersedia terhadap struktur pasangan batu dan mengkarakterisasi sesuai dengan data yang ditemukan. Terdapat perubahan tujuan studi saat studi ini berlangsung. Tujuan awal dari studi ini adalah untuk menemukan keuntungan dari memasang beton pada dinding geser pasangan batu, namun, proses eksperimen yang rumit tidak mungkin diselesaikan dalam jangka waktu yang tersedia. Oleh karena itu, tujuan dari studi ini disederhanakan. ...... This study explains the characteristic of masonry structure by reviewing the past studies on masonry wall, focusing on its failure modes and limit states. Existing data show that older buildings built with masonry materials, especially those that were built before 1970 were not designed to resist lateral loading, therefore, they are very prone to collapsing if an earthquake hits. This study will review the recent studies related to masonry structure and characterize masonry structure based on the data gathered. There was a change of aim of study before this project is started. The initial purpose of study was to find the benefit of concrete retrofit on a masonry shear wall, however, due to the limited time and the complicated experiment procedure, the goal of the study must be simplified.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Patricia Andriani
Abstrak :
Post-tensioned (PT) flat slab merupakan salah stau sistem struktur yang banyak digunakan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan, Thailand, dan India. Dibanding negara lain, penggunaan PT flat slab di Indonesia masih tergolong sedikit, umumnya hanya pada basement. Hal ini dapat diakibatkan oleh struktur flat slab yang rentan terhadap pengaruh gaya lateral, khususnya di Indonesia dengan potensi gempa tinggi. Namun, penggunaan flat slab masih memungkinkan untuk digunakan di daerah dengan potensi gempa tinggi dengan menerapkan Separated Gravity Lateral Resisting System (SGLR System) yaitu desain yang memisahkan antara penahan lateral dan penahan beban gravitasi. Dalam penelitian ini, beban lateral akan dipikul oleh SRPMK dan dinding geser sedangkan flat slab hanya menahan gravtasi. Melalui penelitian ini diharapkan informasi terkait PT flat slab di Indonesia dapat bertamba. ......Post-tensioned (PT) flat slab is one of the structural systems widely used in several countries such as the United States, Australia, South Africa, Thailand, and India. Compared to other countries, the use of PT flat slab in Indonesia is still relatively small, generally only in basements. This can be caused by the flat slab structure which is vulnerable to the influence of lateral forces, especially in Indonesia with high earthquake potential. However, the use of flat slabs is still possible to be used in areas with high earthquake potential by implementing the Separated Gravity Lateral Resisting System (SGLR System), a design that separates lateral resistance and gravity load resistance. In this study, the lateral load will be resist by the special moment resisting frames and shear walls while the flat slab only resists gravity. Through this study, it is hoped that information related to PT flat slabs in Indonesia can be increased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iezal
Abstrak :
Slender shear wall atau dinding geser tipe lansing merupakan dinding geser dengan aspek ratio tinggi terhadap panjang (hw/lw)≥ 2. Menurut SNI 03-2847-2002 dan ACI 318-08, pengurangan kapasitas gaya yang bekerja dibutuhkan dalam mendesain strukutr dinding geser ini. Dari penelitian ini, untuk dinding geser tipe lansing (slender), nilai faktor reduksi kekakuan yang paling berpengaruh adalah F22 dengan persentase kesalahan sebesar 8.18%. Untuk faktor reduksi kekakuan F11 dan F12 memiliki pengaruh yang kecil dengan persentase kesalahan 38.9% dan 32.94%. Penelitian ini dilanjutkan dengan menganalisa penggunaan flat slab pada struktur bangunan.
Slender shear wall is shear wall with height to length aspect ratio (hw / lw) ≥ 2. According to SNI 03-2847-2002 and ACI 318-08, the reduction of work force capacity is required in designing shear wall structure. From this study, for slender shear wall, the most influential stiffness reduction factor is F22 with a percentage error of 8.18%. Stiffness reduction factor F11 and F12 has little effect, with percentage error of 38.9% and 32.94%. This research was continued by analyzing the use of flat slab in structural building.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dan kebutuhan tulangan yang diperlukan untuk masing-masing metode perhitungan. Dalam penentuan sistem ganda sesuai peraturan SNI 03-1726-2002, pada penelitian ini dilakukan tiga metode desain, struktur portal - dinding geser yang berinteraksi, struktur portal dengan boundary element dinding geser, dan struktur portal dengan dengan dinding geser yang di non-aktifkan. Dalam metode portal - dinding geser yang berinteraksi, struktur bangunan di desain berdasarkan analisis dinamik dan analisis statik, tetapi untuk dua metode lainnya dilakukan dengan analisis statik. Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak dianalisis sebagai sistem ganda. Simulasi numerik menunjukkan bahwa pendekatan portal ? dinding geser saling berinteraksi dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM) menghasilkan tulangan paling besar dibandingkan dengan dua metode lainnya. ......This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load and the requirement of rebar for each methods. In determining dual system structure based on SNI 03-1726-2002, some methods of design such as interaction of shear wall - frame structure, frame with boundary element, and frame with deactivated shear wall is considered in this thesis. In interaction of shear wall - frame structure method, building structure was designed based on dynamic and static analysis, however for two other methods static approach was employed. In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was analyzed as dual system. Numerical simulations show that interaction of shear wall ? frame structure approach with reduction factor R = 6,5 (IMRF) results the biggest required rebar compared with other methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43568
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Audi van Shaf
Abstrak :
Keterbatasan lahan dikota-kota besar di Indonesia menyebabkan banyak dibangunnya gedung-gedung bertingkat tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan ruang. Namun lokasi Indonesia yang terletak pada daerah pertemuan lempengan kerak bumi menyebabkan gedung-gedung tersebut rawan terhadap gempa bumi. Dilain pihak, tentu saja tidak ekonomis apabila membangun gedung bertingkat tinggi tahan gempa dengan dimensi yang sangat besar. Oleh karena itu diperlukan suatu konsep tertentu agar bangunan kuat terhadap beban gempa kuat dan strukturnya cukup ekonomis. Jawaban atas kondisi tersebut adalah dengan mereduksi beban gempa dan membuat system struktur yang tepat. Salah satu sistem struktur yang kuat terhadap beban gempa adalah struktur gedung sistem ganda (dual system structure). Struktur sistem ganda berupa gabungan rangka dengan dinding geser yang dapat bekerja sama dalam menahan beban gempa. Penerapan lainnya, adalah dengan memanfaatkan faktor reduksi gempa (R) untuk sistem ganda, seperti tercantum dalam Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002. Permasalahan yang timbul dalam menggunakan faktor reduksi gempa (R) adalah pemilihan jenis rangka, dimana terdapat Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), serta metode penggunaannya. Metode penggunaan faktor reduksi gempa dapat secara langsung ataupun dihitung dengan motode pembobotan. Untuk itu, pada Tugas Akhir ini akan dibahas kedua hal tersebut dengan cara membuat model-model struktur sistem ganda rangka ruang dan menganalisa model-model tersebut, sehingga diperoleh rasio berat tulangan per volume beton (kg/m3 beton). Model-model struktur yang dibuat adalah struktur rangka beton bertulang dengan dinding geser kantilever pada zona gempa 3 tanah lunak (wilayah DKI Jakarta). Model-model tersebut memiliki variasi ketinggian 8 lantai, 12 lantai, 16 lantai dan 20 lantai. Dari hasil analisa, diperoleh kesimpulan bahwa desain sistem ganda dengan menggunakan metode penggunaan faktor reduksi gempa secara langsung memiliki rasio berat tulangan per volume beton (kg/m3 beton) yang lebih besar bila dibandingkan dengan metode pembobotan. Sedangkan rasio berat tulangan per volume beton (kg/m3 beton) SRPMK lebih besar dari SRPMM. ......The lack of space in large cities in Indonesia has supported the construction of tall buildings to fulfill the needs for urban space. The location of Indonesia on plate-meeting earth crust has rendered such construction to be bound to the risk of seismic disaster. In addition, it would be considered non-economic to build a tall building in a land with high risk of earthquake. Thus a certain concept is required to enable a construction of rigorous building with an economic structure. The answer to the condition is by reducing seismic load and constructing the adequate structure required. One of the robust structures against seismic load is a combination of frame using shear wall which may support the load of earthquake. Other alternative is by using seismic reduction factor (R) in dual system structure. For the dual system structure, as described in the Indonesian Building Code for Seismic Resistance Design (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung) SNI 03-1726-2002. The problem arising due to the implementation of seismic reduction factor (R) is the selection of frame's types, whereas Special Moment Resisting Frame (SMRF) and Intermediate Moment Resisting Frame (IMRF), as well is method of implementation is used. The method of seismic reduction factor implementation may be used directly or calculated based on the weighting method. For that matter, this Final Assignment shall discuss both matters by constructing models of dual system space frame's structure and analyzing the models, which acquired a ratio of reinforced frame's weigh per volume of concrete (kg/m3 concrete). The structure's models made are reinforced frame with cantilever shear wall on 3rd seismic zone on soft soil (DKI Jakarta region). The models varied from 8, 12, 16 and 20 stories. From the analysis, the author arrive at a conclusion that dual system design using method of seismic reduction factor implementation has a direct ratio of reinforced frame weight per volume of concrete (kg/m3 concrete) which is bigger than the weighting method. While the ratio of reinforced frame's weigh per volume of concrete (kg/m3 concrete) SMRF is bigger than IMRF.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library