Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunus Rismanto
Abstrak :
Tesis ini membahas return dan volume perdagangan abnormal berkaitan dengan pengumuman saham bonus oleh perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2000 hingga 2008. Metodologi studi peristiwa digunakan untuk mempelajari reaksi dari pengumuman saham bonus. Hasilnya menunjukkan ada return dan volume perdagangan abnormal yang positif dan signifikan seputar pengumuman. Regresi cross sectional menunjukkan rasio bonus dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi return abnormal. Selanjutnya dibuktikan bahwa kumulatif return abnormal sebelum pengumuman secara statistik berhubungan dengan reaksi seputar pengumuman saham bonus. ......This study examines abnormal return and trading volume associated with the announcement of bonus share issues by companies hsted on Indonesian Stock Exchange over the period 2000 to 2008. Event study methodology is used for the purpose of studying the bonus share announcement reaction. The result indicate that there are significant positive abnonnal return and trading volume around the announcement. Cross sectional regression shows that the bonus ratio and the size of the firm do not affect the abnormal return of the company. Fnrther it has been evidenced that the pre-anouncement cumulative abnonnal return is statistically related to price reaction around the bonus share announcement
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27073
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Giovanni Wibisono S.
Abstrak :
Kartel harga merupakan salah satu bentuk tindakan anti-kompetitif yang dapat dicapai melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui pelepasan informasi tertentu ke publik sebagai sinyal kepada pelaku usaha pesaing untuk melalukan kartel, atau yang dikenal juga sebagai price signalling. Namun, di Indonesia tindakan price signalling belum mendapat perhatian dalam hukum persaingan usaha. Sedangkan, di Amerika dan Uni Eropa, tindakan price signalling merupakan tindakan yang mendapatkan perhatian khusus dalam hukum persaingan usaha. Komisi persaingan usaha masing-masing negara tersebut telah mencoba menggunakan berbagai pendekatan untuk dapat menindak tindakan price signalling berdasarkan hukum persaingan usahanya masing-masing. Perbandingan pendekatan di ketiga negara tersebut dapat memberikan masukan kepada hukum persaingan usaha Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normative. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak seperti di Amerika dann Uni Eropa, hukum persaingan usaha Indonesia baru melihat price signaling hanya sebagai facilitating practices dalam mencapai kartel, dan bukan tindakan anti-kompetitif yang berdiri sendiri. Penanganannya pun masih mengalami kendala di pengadilan. Oleh karena itu, perlu diberikan pengaturan yang jelas mengenai tindakan ini dalam revisi UU No. 5 Tahun 1999. ......Price fixing cartel is one of anti competitive acts that could be achieved through many ways, one of them is through disclosure of specific information to the public that acts as a signal to other businessmen to do cartel, or commonly known as price signalling. However, in Indonesia, price signalling is not something that the competition law is specificically concerned with. Meanwhile, on America and European Union, price signalling is something that is considered important in competition law. Each countries competition committees have tried many approaches to deal with price signalling based on their competition laws. Comparison between those 3 countries can bring forth suggestions necessary for Indonesian competition law. This research is using normative juridical method. The conclusion of this research shows that unlike in America and European Union, Indonesian competition law merely sees price signaling as a facilitating practice for cartel, and not as an individual anti competitive action. In practice, it also experiences many difficulties in court. For this reason, this matter should be clearly governed in the revision of Law No. 5 Year 1999.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Puspitasari
Abstrak :
[Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai hipotesis dividend signalling yakni dengan cara menguji pengaruh future earnings changes terhadap dividend changes. Penelitian ini mencari tahu apakah future earnings dapat digunakan sebagai pemberi signal untuk menentukan keputusan dividend changes. Penelitian dilakukan terhadap 65 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014 yang secara rutin membagikan dividen. Data diolah menggunakan analisis regresi OLS, menggunakan data panel yang merupakan gabungan dari data cross-section dan time series. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa future earning changes memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend changes. Dalam hal ini, future earnings yang sudah diprediksikan oleh manajer perusahaan terbukti dapat mempengaruhi keputusan dividend changes. ......The objective of this study is to conduct empirical test regarding the dividend signalling hypothesis by examining the impact of future earning changes to dividend changes. This study tests whether the future earning changes could be used as a signal to influence the decision of dividend changes. This study is conducted to 65 companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during period of 2010-2014 which consistently pay dividend. The data were running using OLS, using panel data which combination of cross-section and time-series data. The result of this study reveals that the future earnings that has been predicted by firm’s manager is proven can impact the decision of dividend changes., The objective of this study is to conduct empirical test regarding the dividend signalling hypothesis by examining the impact of future earning changes to dividend changes. This study tests whether the future earning changes could be used as a signal to influence the decision of dividend changes. This study is conducted to 65 companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during period of 2010-2014 which consistently pay dividend. The data were running using OLS, using panel data which combination of cross-section and time-series data. The result of this study reveals that the future earnings that has been predicted by firm’s manager is proven can impact the decision of dividend changes.]
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Aulia Arifin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kepatuhan atau pengungkapan penjelasan atas ketidakpatuhan terhadap pedoman tata kelola 32/SEOJK.04/2015 setelah 1 tahun berlaku secara efektif di tahun 2016. Dengan menggunakan sampel 386 perusahaan terbuka di sektor nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penelitian ini membuktikan bahwa skor pengungkapan terkait implementasi pedoman tata kelola masih sangat timpang. Berdasarkan teori keagenan dan teori sinyal, menggunakan regresi OLS, penelitian ini juga memberikan bukti bahwa kepatuhan atau pengungkapan atas ketidakpatuhan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan dan kinerja pasar, terutama terkait Dewan Komisaris. Implikasi dari hasil penelitian menunjukkan kepada regulator untuk meningkatkan implementasi pedoman tata kelola dan meningkatkan kesadaran investor terhadap implementasi mekanisme tata kelola perusahaan. ...... This study aims to investigate compliance or disclosure of non compliance with governance guidelines 32 SEOJK.04 2015 after its first year effectively implemented in 2016. Using a sample of 386 listed companies in the non financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange, this study proves that the disclosure scores related to governance is still limp. Based on agency theory and signalling theory, using OLS regression, this study also provides evidence that compliance or disclosure of non compliance has a positive impact on the company rsquo s performance, both financial performance and market performance, especially regarding Board of Commissioners. This research signals the regulators to enforce the implementation of governance guidelines and increase investor awareness regarding implementation of good corporate governance mechanisms.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Sarinastiti Mirza
Abstrak :
Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah pendekatan pemeliharaan yang berfokus pada keandalan sebuah item. RCM digunakan untuk menentukan kegiatan dan interval waktu pemeliharaan yang dapat meminimalisasi biaya dengan mempertimbangkan kemungkinan kegagalan terjadi dan dampak yang ditimbulkan. Keandalan dan tingkat keselamatan tinggi sangat penting bagi transportasi publik seperti Light Rail Transit (LRT). Sistem yang memastikan keselamatan selama operasional LRT adalah persinyalan dengan syarat utama keandalan yang tinggi. LRT Sumatera Selatan (Sumsel) adalah salah satu transportasi publik di Kota Palembang yang perlu menjaga standar perfomanya guna mempertahankan kebermanfaatan pembangunannya pasca Asian Games 2018. Pemeliharaan yang tepat pada komponen kritis dapat meningkatkan keandalan dan mengurangi jumlah gangguan yang terjadi. Oleh karena itu, perencanaan pemeliharaan komponen kritis persinyalan LRT dengan pendekatan RCM disusun. Clearguard ACM250, trackhead sensor, dan motor wesel adalah komponen kritis persinyalan, didapat dari Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA). Interval waktu pemeliharaan untuk mencapai standar perfoma komponen clearguard ACM250, trackhead sensor, dan motor wesel adalah 25, 11, dan 8 hari. Hasil analisis benefit cost menunjukan penurunan total biaya pemeliharaan setahun operasional sebesar Rp 238.842,53; Rp 150.982,19 dan Rp 102.069,24 dengan rasio sebesar 0,8; 1,5 dan 0,2. ......Reliability Centered Maintenance (RCM) is a maintenance approach focused on reliability of an item. RCM is used to determine actions and intervals of the maintenance that can minimize cost by considering probability of failure and its impact. High reliability and safety of public transportation such as Light Rail Transit (LRT) is highly necessary. Signalling system is the system which ensures the safety during operational of LRT Sumatera Selatan (Sumsel) is one of public transportation in Palembang City that needed to maintain its performance standard in order to keep the benefit of its construction post Asian Games 2018. Proper maintenance on critical components can increase reliability and reduce the frequency of failure that could be happened. Therefore, planning for the maintenance of signalling critical components using the RCM approach is prepared. Clearguard ACM250, trackhead sensor and wesel motor are the critical components of signalling obtained from Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA). Maintenance time interval to achieve the standard performance for clearguard ACM250, trackhead sensor, and wesel motor are 25, 11, and 8 days. Results of benefit cost analysis shows that there is a reduction in total cost of maintenance by during one year operational by Rp 238.842,53; Rp 150.982,19 and Rp 102.069,24 with ratio 0,8; 1,5 and 0,2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Barliani Dwianna
Abstrak :
Pada skripsi ini dibuat sebuah rancang bangun simulator pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber pengirim dengan menggunakan mikrokontroller Atmel 89S51 yang dapat digunakan untuk mensimulasikan bit-bit yang ada selama proses panggilan keluar antara mobile station dengan Mobile Switching Center. Bit-bit yang digunakan sudah sesuai dengan bit-bit yang ada pada pensinyalan komunikasi seluler di indonesia karena didapatkan langsung dari salah satu vendor telekomunikasi di indonesia. Alasan penggunaan mikrokontroller Atmel 89S51 dikarenakan prosesor yang memiliki fitur yang dibutuhkan dan mudah ditemui di pasaran ini mendukung penggunaan bahasa assembly. Sehingga jalannya simulasi dapat lebih optimal. Perancangan simulator pensinyalan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi 8051 IDE. Sedangkan untuk rancang bangunnya dilakukan dengan menggunakan perangkat keras mikrokontroller Atmel 89S51. Perangkat lunak 8051 IDE digunakan untuk menerjemahkan kode mnemonic program sehingga dapat dikenali oleh mikrokontroller Atmel 89S51. Program pensinyalan dibuat berdasarkan algoritma pensinyalan yang sesuai dengan message flow pensinyalan komunikasi seluler yang umum digunakan di indonesia. Sedangkan perangkat keras mikrokontroller Atmel 89S51 digunakan untuk membuat rangkaian pensinyalan komunikasi seluler yang terdiri dari dua mikrokontroller, satu keypad, dan rangkaian seven segment. Pengujian performa mikrokontroller digunakan untuk melihat kinerja tiaptiap komponen rangkaian mikrokontroller. Analisis yang dilakukan meliputi cara kerja setiap komponen dan unjuk kerja rangkaian mikrokontroller secara keseluruhan. Dari hasil simulasi dan pengujian dapat disimpulkan bahwa masingmasing sub-sistem rangkaian simulator pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber pengirim telah menunjukkan performa yang cukup baik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang harus disempurnakan. Sehingga secara umum, rangkaian simulator pensinyalan komunikasi seluler yang dibuat sudah cukup merepresentasikan sistem pensinyalan komunikasi seluler bagian subscriber.
This paper realize signalling on mobile cellular communication design on transmitter subscriber division with microcontroller AT89S51 application which can simulate bits through calling process that happens between mobile station and mobile switching center. These bits have been adjusted with bits which are used in mobile cellular communication signalling at one of telecommunication vendor in indonesia. A microcontroller AT89S51 is considered since this processor has capable features, easy to find in general market, and could support assembly as language program. So, the simulation can run optimally. This signalling in simulator are designed through 8051IDE software simulation. On the other hand, the simulator circuit is designed based on microcontroller Atmel 89S51 hardware. The 8051IDE software is use to translate program mnemonic code, to be used by microcontroller AT89S51. Signalling program made in this paper is based on algorithm program which has been adjusted with the message flow of mobile cellular communication in indonesia. While the sub-systems of microcontroller AT89S51 hardware consists of two microcontroller AT89S51 minimum circuit, one keypad circuit, and one seven segment circuit. Test was given to evaluate the sub-system and the simulator main circuit performance. Analysis were made based on each sub system and the whole of main simulator circuit. The experimental results show that the performance of each sub system and the whole main simulator circuit produce good results and accurate enough although developments are still needed. As general, this mobile cellular communication signalling simulator may represent mobile cellular communication signalling system in indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Dwi Utami
Abstrak :
Pensinyalan merupakan bagian terpenting pada komunikasi seluler. Pesinyalan berperan sebagai pengontrol pada fungsi penyambungan saat pertukaran informasi. Bagian ini sangat diperlukan sebagai pengatur dari mulai pembuatan koneksi sampai dengan pengakhiran koneksi. Proses pengiriman pesan yang berupa aliran bit ini, merepresentasikan informasi pendukung yang mendukung pengiriman informasi intinya. Pada skripsi ini dimodelkan sebuah rancangan sistem pensinyalan yang merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Pensinyalan terjadi setiap kali MS melakukan koneksi dengan sentral. Pensinyalan yang dibahas pada MS penerima, meliputi kondisi idle dan menerima panggilan. Perancangan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana sistem pensinyalan bekerja serta mengetahui aliran bit dari dan menuju sentral. Rancangan sistem tersebut mengacu pada sistem yang sudah ada, hanya saja terdapat beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut dilakukan agar sistem dapat diaplikasikan menggunakan microcontroller. Microcontroller yang digunakan adalah tipe Atmel 89S51, yang memiliki 4 kbyte memori flash yang memungkinkan memori untuk diprogram ulang. Sebelum di aplikasikan ke dalam microcontroller, program tersebut diujikan pada perangkat lunak 8051 IDE. Untuk pengujian sistem, simulator sistem pensinyalan tersebut, dihubungkan ke rangkaian seven segment dan rangkaian LED untuk menunjukkan bagaimana keluarannya menuju sentral. Pengujian dilakukan pada tiap rangkaian dan rangkaian sistem pensinyalan secara keseluruhan. Analisis dilakukan dengan melihat kinerja sistem. Aliran bit menuju sentral dan waktu yang digunakan untuk menjalankan sistem adalah parameter keberhasilan yang diamati. Kesimpulan yang dapat diambil adalah model sistem pensinyalan pada perancangan disini, sudah dapat merepresentasikan sistem yang ada. Namun tentu saja dengan beberapa penyesuaian agar dapat di aplikasikan menggunakan microcontroller.
Signaling is the most important part in cellular communication. On a switching function at information exchange, signaling is needed as a controller from the beginning until the end of connection. This process is a sending process of a message as flow of bits which represented information that support the main information. In this paper, a system design is modeled to represent the real system. Signaling happens every time MS connecting with central. Signaling discussed are the signaling in MS receiver, which occur on idle and receiving calls condition. This design is meant to show how the signaling system works, also how are the flow of bit from and to central. The system design referred to an existing system with a few adjustments. These adjustments are done so that the system can be applicable using a microcontroller. The microcontroller used is Atmel 89S51. It has 4 kbyte flash memory which enable reprogramming of the memory. Before applied in the microcontroller, this program is tested on a 8051 IDE software. For the system testing, signaling system simulator is connected to a seven segment circuit and LED circuit to show how the output to central. The test is done on every circuit and the whole signaling system circuit. An analysis is taken from seeing the system performance. The flow of bit to central and total system time are the parameter to observe. The conclusion is this signaling model system design could represent the real system, but with a few adjustment for microcontroller application.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Minjari Damayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Beberapa peneliti telah melakukan kajian untuk mengetahui determinan manajemen risiko yang efektif dan hubungannya dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian Gordon, Loeb, Tseng 2009 menunjukkan bahwa efektivitas manajemen risiko dan hubungan manajemen risiko dengan kinerja perusahaan bergantung pada kecocokan yang tepat antara manajemen risiko korporasi ERM perusahaan dan variabel-variabel kontekstualnya. Selain itu, hasil penelitian Kaplan dan Mikes 2014 menunjukkan bahwa manajemen risiko yang efektif bergantung pada konteks dan kondisi perusahaan. Mereka juga mengindikasikan bahwa manajemen risiko akan paling efektif bila sesuai dengan karakter dasar dan kemampuan mengendalikan berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada penelitian empiris yang menelaah signifikansi pengaruh tipe-tipe risiko terhadap hubungan antara keefektifan manajemen risiko dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap teori kontingensi yang diajukan oleh Gordon et. Al. 2009 dan memberikan bukti empiris tentang pentingnya pengaruh tipe-tipe risiko pada hubungan antara keefektifan manajemen risiko, yang diukur dengan indeks dari Florio dan Leoni 2017 , dan kinerja perusahaan. Analisis logistik dan analisis residual digunakan untuk menganalisa signifikansi variabel kontekstual tipe-tipe risiko terhadap hubungan antara keefektifan manajemen risiko dan kinerja perusahaan pada sektor perbankan Eropa di periode 2013-2016. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan pemahaman bahwa faktor-faktor kontekstual, tipe-tipe risiko dan unsur-unsur di luar neraca, mempengaruhi hubungan antara keefektifan manajemen risiko dan kinerja perusahaan. Dengan pemahaman ini, diharapkan sektor perbankan dan pihak-pihak yang terkait dengan regulasi dapat lebih baik dalam mengelola risiko, yang disesuaikan dengan tipe-tipe risiko dan eksposure dari unsur-unsur di luar neraca untuk memperoleh kinerja perbankan yang lebih baik, sesuai dengan kerangka kerja COSO 2016 serta dapat memenuhi regulasi Basel III di tahun 2018.
ABSTRACT
Several attempts have been made to enlighten the determinants of effective risk management and its relations to the entities performance. Gordon, Loeb, Tseng 2009 show that risk management effectiveness and performance relation is dependent upon the proper match between a firm rsquo s enterprise risk management ERM and its contextual variables. Additionally, Kaplan and Mikes 2014 indicates that the effective risk management depends on the organization rsquo s context and circumstances. Further, they have indicated that risk management will be most effective when it matches the inherent nature and controllability of the different types of risk the organization faces. Nonetheless, there is no known empirical research that has focused on exploring the significance of risk types on the relationship between effective risk management and entities rsquo performance. Thus, this study aims to provide support to contingency theory proposed by Gordon et. al. 2009 and provide empirical evidence on the significance of risk types on the relationship between effective risk management using measurement by Florio and Leoni 2017 and entities rsquo performance. A logistic and residual analysis is used to assess the significance of contextual variable risk types on the ERM and performance relationship in European banking sectors for the period 2013 2016. The contribution of this study is to offer some important insights into the significance of risk coverage and off balance sheet exposure in incentivizing banks to better manage their risk by meeting the upcoming 2018 Basel III requirements that are in line with the new 2016 COSO framework
2018
T49509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library