Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damora Rhakasywi
Abstrak :
Perkembangan industri elektronik untuk produk berkinerja tinggi yang ditandai dengan munculnya piranti elektronika berukuran minimalis serta menggunakan daya yang rendah memerlukan sebuah sistem pendinginan yang handal dan efisien sehingga mampu beroperasi secara optimum. Pada penelitian ini teknologi yang digunakan untuk mendinginkan komponen piranti elektronika tersebut menggunakan jet sintetik yang memanfaatkan gerakan membran secara kontinyu dengan menghasilkan cincin vortex untuk mempercepat proses perpindahan panas. Penelitian yang dilakukan pada study ini bertujuan untuk mencari nilai frekuensi, jenis gelombang eksitasi, serta bentuk orifis jet sintetik yang menghasilkan performa pendinginan yang baik untuk model jet sintetik impinging, mencari pengaruh jarak tumbukan (impact) jet sintetik impinging terhadap laju perpindahan panas konveksi untuk proses pendinginan, mencari model cavity jet sintetik impinging dan jet sintetik cross flow yang memiliki kehandalan dalam proses pendinginan. Penelitian ini dikerjakan menggunakan pendekatan komputasional dan eksperimental. Pada pendekatan komputasional digunakan software CFD (computational fluid dynamics) yang mendefinisikan kondisi batas jet sintetik dengan asumsi dinding bergerak (moving wall) dan model turbulensi k-omega SST (Shear Stress Transport). Kemudian model uji eksperimental menggunakan model jet sintetik tipe impinging dan model jet sintetik tipe cross flow. Model-model tersebut memiliki perbedaan dalam hal arah aliran jet sintetik terhadap media yang akan didinginkan berupa heatsink. Modus eksitasi yang dipergunakan untuk menghasilkan aliran jet sintetik tersebut menggunakan sinyal listrik berupa gelombang sinusoidal, square dan triangular dengan variasi frekuensi 80 Hz, 120 Hz dan 160 Hz. Sinyal listrik tersebut dihasilkan oleh sweep function generator. Hasil yang diperoleh dari kajian komputasional dan eksperimental tersebut memberikan informasi bahwa jet sintetik mampu memberikan efek pendinginan pada objek yang akan didinginkan. Parameter dari variasi frekuensi eksitasi jet sintetik dan arah aliran jet sintetik memberikan efek yang beragam dalam hal pendinginan. Dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut diperoleh modus eksitasi yang paling baik menggunakan gelombang eksitasi square 120 Hz untuk model jet sintetik impinging kemudian kombinasi gelombang eksitasi sinusoidal 120 Hz dan square 80 Hz memberikan efek pendinginan yang paling optimum untuk tipe jet sintetik cross flow. Konsumsi energi yang dibutuhkan oleh jet sintetik sebanyak 1,78 joule untuk menurunkan temperatur dari 53°C menjadi 48,2°C sedangkan kipas menghabiskan konsumsi energi sebanyak 142,2 joule untuk dapat menurunkan temperatur dari 53°C menjadi 48,2°C. ...... The development of the electronics industry for high performance products are characterized by the emergence of electronic devices minimalist size and low power required to use a cooling system that is reliable and efficient thus able to operate at its optimum. In this study, the technology used to cool electronic devices such components using synthetic jet which utilizes a continuous membrane movement by generating vortek ring to accelerate the process of heat transfer. Research conducted in this study aimed to explore the value of frequency, type of wave excitation, as well as the shape of the synthetic jet orifice produces good cooling performance for the model synthetic jet impinging, collision distance for influence synthetic jet impinging on the rate of convection heat transfer to the cooling process, looking for synthetic jet impinging cavity models and synthetic jet cross flow which has reliability in the process of cooling. The study is done using the method of using computational and experimental approaches. In the computational approach used CFD (computational fluid dynamics) software which defines the boundary conditions assuming a synthetic jet moving wall model with k-omega SST (Shear Stress Transport) turbulence. Then test the model using the experimental model of type impinging synthetic jet and model of synthetic jet cross flow type. The models differ in terms of synthetic jet flow direction of the media that will be cooled heatsink. Mode excitation is used to produce the synthetic jet flow using electrical signals in the form of waves sinusoidal, square dan triangular with variations in frequency of 80 hz, 120 hz and 160 hz. The electrical signals generated from the tool named sweep function generator. Results obtained from the computational and experimental information that synthetic jets can provide a cooling effect on the object to be cooled. Parameters of synthetic jet excitation frequency variation and direction of flow of synthetic jet placement varied effects in terms of cooling. From the results of the research conducted most excitation modes obtained using either 120 hz square wave excitation for the type of impinging synthetic jet models then the combination of 120 hz sinusoidal excitation wave and 80 hz square provide the most optimum cooling effect for condition type cross flow model of synthetic jet. Energy consumption required by the synthetic jet 1.78 joules to lower the temperature of 53°C - 48.2°C while fans spend energy consumption 142.2 joule to be able to lower the temperature of 53°C-48.2°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1899
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Luthfi Setyana
Abstrak :
Penilitian ini membahas tentang retrofit sistem pendingin mesin untuk kapal coaster 1200GT dengan menggunakan sistem keel cooler. Dimana proses untuk mengganti suatu sistem yang sudah ada yang disebut retrofiting. Kapal coaster 1200GT merupakan kapal pengangkut barang untuk pelayaran pantai. Kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan ( ), panjang diantara garis tegak lurus ( ), lebar kapal ( ), tinggi kapal ( ), sarat kapal ( ), tenaga mesin utama ( ), kecepatan maksimum kapal ( ) dan dapat menampung penumpang sebanyak 400 orang. Tujuan penelitian ini adalah merancang kebutuhan keel cooler untuk kapal coaster 1200GT. Langkah-langkah kegiatan perancangan dan perhitungan keel cooler ini adalah sebagai berikut: menghitung kebutuhan keel cooler dengan variasi diameter ½ - 2 ½ inch untuk mengetahui berapa panjang (L) minimal dan nilai optimal dari nilai pelepasan panas (q). Variasi diameter menghasilkan beberapa nilai panjang dan nilai koefisien perpindahan panas yang bervariasi. Pada diameter 2½ inch memiliki nilai panjang minimal dan nilai pelepasan panas yang optimal. ...... This research discusses about retrofit of the engine cooling system for coaster ship 1200GT with a keel cooler system. Where the process to replace an existing system called Retrofitting. 1200GT coaster ship is a freighter ship to cruise the beach. This ship has the following specifications: length overall specification ( ), the length between perpendiculars ( ), the breadth ( ), height ( ), draft ( ), the main engine power ( ), the maximum speed of the ship ( ) and can accommodate as many as 400 passengers. The purpose of this research is to design requirements for ship's keel cooler coaster 1200GT. Step-by-step activities keel cooler design and calculation are as follows: calculate the keel cooler needs to variation in diameter ½ - 2 ½ inch to know how long ( ) minimum and the optimal value of the heat release ( ). Variations in diameter produced some length value and the value of heat transfer coefficient varies. At a diameter of 2½ inch has a minimum long value and optimal value of the heat release.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoviandri Satrio Putra
Abstrak :
Pada sebuah bangunan, nilai dari Indeks Konsumsi Energi IKE pada sebuah perkantoran digunakan sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah penggunaan energi pada gedung tersebut sudah hemat atau masih mengalami pemborosan. Secara umum biasanya sistem pendinginan merupakan sistem yang menggunakan energi paling besar dalam sebuah gedung. Perhitungan dari nilai IKE didefinisikan sebagai besarnya nilai energi listrik selama satu tahun dibagikan dengan total luasan area yang didinginkan serta dikalikan dengan waktu referensi jenis gedung yang dibagi dengan waktu operasional gedung tersebut. Kemudian dari nilai IKE ini dapat ditentukan kategori penggunaan energi listrik pada gedung tersebut sudah hemat atau boros, serta dari nilai energi listrik total dan energi listrik untuk pendinginan selama satu bulan dapat diperoleh berapa besar konsumsi energi untuk pendinginan dari gedung tersebut.
In a building, the value of the Energy Use Intensity EUI in an office is used as a benchmark to determine whether the energy usage in the building has been thrifty or still experiencing wastage. Generally, the cooling system is a system that uses most energy in a building. The calculation of the IKE value is defined as the amount of electrical energy for a year divided by the total area of the cooled area and multiplied by the reference time of the type of building divided by the operational time of the building. Then from the value of this EUI, the category of energy use in the building can be determined whether the energy use has been thrifty or still experiencing wastage, and from the total electrical energy and electrical energy of the cooling system for one month, the amount of energy consumption for cooling system of the building can be obtained.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lendy Prabowo
Abstrak :
Keandalan sistem pendinginan dan efisiensi energi merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan dan keberlangsungan bisnis pada sebuah fasilitas pusat data data center . Faktanya, sumber utama kerusakan sebuah komponen/perangkat listrik disebabkan karena faktor temperatur 55 , kelembaban 19 , getaran 20 dan debu 6 pada kondisi lingkungan yang kurang memenuhi persyaratan. Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem pendinginan dan efisiensi energi dengan metode assesmen dan analisis software CFD Computational Fluid Dynamic dalam upaya meningkatkan margin profit perusahaan PT. X. Berdasarkan analisis kondisi eksisting didapatkan bahwa masih terdapat single point of failure pada sistem pendinginan pusat data dan konsumsi energi yang belum efisien. Perbaikan keandalan dilakukan dengan mengeliminasi sistem single point of failure penambahan manual switching system dan mengatur ulang konfigurasi CRAC Computer Air Conditioner unit operasi sesuai dengan kebutuhan total beban dan perbaikan efisiensi energi dilakukan dengan mengimplementasikan cold aisle containment. Implementasi cold aisle containment pada pusat data Switching lantai 2 dapat menghemat energi sebesar 987.523 kWh/tahun atau senilai Rp. 1.028.001.158 per tahun atau sama dengan persentase potensi penghematan energi sampai dengan 21 . Investasi yang dibutuhkan senilai Rp. 1.311.800.000, dengan asumsi biaya pemeliharaan 10 dari investasi dan depresiasi 5 tahun, maka akan didapatkan nilai kini netto NPV sebesar Rp. 1.648.876.628 dengan tingkat pengembalian internal IRR sebesar 44 . Adapun periode pengembalian investasi payback periode akan kembali dalam jangka waktu 3 tahun. ......The reliability of cooling systems and energy efficiency is crucial to the success and sustainability of a business at a data center facility. In fact, the main source of damage to a component electrical device is due to temperature factors 55 , humidity 19 , vibration 20 and dust 6 under inadequate environmental conditions. This thesis aims to improve the reliability of cooling system and energy efficiency by method of assessment and analysis of CFD Computational Fluid Dynamic software in an effort to increase profit margin of PT. X. Based on the existing condition analysis it is found that there is still single point of failure in data center cooling system and energy consumption not yet efficient. Improved reliability is done by eliminating the single point of failure system adding manual switching system and rearranging the CRAC Computer Air Conditioner configuration of the operating unit according to the total load requirements and improving energy efficiency by implementing cold aisle containment. Implementation of cold aisle containment at data center Switching 2nd floor can save energy 987.513 kWh year or Rp. 1.028.001.158 per year or equal with potentialpercentage of saving energy until 21 .. The required investment is Rp. 1.311.800.000, assuming 10 maintenance cost of investment and depreciation of 5 years, it will get net present value NPV equal to Rp. 1.648.876.628 with an internal rate of return IRR of 44 . The return period of investment payback period will return within 3 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yugo Bittriano
Abstrak :
Untuk melaksanakan perencanaan pembangunan rumah sakit, umumnya pemilik rumah sakit melakukan kerjasama dengan pihak konsultan dalam bidang arsitektur, ME (mechanical & electrical) dan sebagainya. Saya mendapat kesempatan untuk belajar dan membantu di suatu instansi pada bidang ME, khususnya perencanaan pada bagian sistem pendinginan dan distribusi udara gedung rumah sakit di Surabaya. Dalam pembahasan tugas akhir ini, akan dibahas mengenai perhitungan cooling load berdasarkan standar ASHRAE, data dan gambar arsitek yang ada saat ini serta dengan bantuan software chvac, lalu akan ditentukan sistem distribusi udara yang sesuai untuk gedung rumah sakit di Surabaya. Gedung terdiri dari sepuluh lantai dengan total luas sebesar 177.704,10 sq.ft, dan dengan perhitungan dari data-data variabel yang menyebabakan adanya cooling load, maka dengan bantuan software didapatkan nilai total cooling load sebesar 537,71 Tons dan total air quantity sebasar 194.179 CFM. Distribusi ducting diperoleh dengan metode equal friction, sehingga didapatkan ukuran ducting yang sesuai dan total friction loss. ......Commonly on planning to build a hospital, the owner have to cooperate with architectural agency, ME agency or any other agency. I had the opportunity to learn and assist one of the agency in ME, especially in planning of the cooling system and air distribution of a Hospital at Surabaya. The discussion of this essay, will focus on cooling load calculations based on ASHRAE standards, current data and architecture drawing also with the help of hvac software. After that the air distribution system shall be determined in accordance to the building of Siloam Hospital Surabaya. The building consists of ten floors with total area 177.704,10 sq.ft, then the calculation of cooling load factor data by using the software results the total value of cooling load 537,71 Tons and total air quantity 194.179 CFM. Ducting distribution calculated by equal friction method, therefore the correct size of ducting and total friction loss value are convenient.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library