Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Namira Suada Bachrie
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara jenis sekolah dengan identifikasi nilai moral individualisme terhadap kesadaran sosial siswa SMA di Jakarta. Kesadaran sosial adalah representasi jiwa seseorang akan dirinya dan orang lain (Wegner & Guiliano, 1982 dalam Sheldon, 1996). Seratus tujuh puluh dua siswa dan siswi dari SMA negeri dan SMA swasta di daerah DKI Jakarta direkrut melalui convenient sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Social Awareness Inventory (SAI) dari Sheldon (1996) yang mengukur tingkat dan bentuk kesadaran sosial. Setiap pertanyaan dalam SAI diukur dengan Skala-Likert (1 = sangat tidak sesuai dengan karakter diri saya; sampai 4 = sangat sesuai dengan karakter diri saya). Seluruh dimensi bentuk kesadaran sosial dalam SAI memiliki tingkat reliabilitas yang baik, berkisar antara á = .74 sampai á = .84.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara jenis sekolah dengan kesadaran sosial siswa SMA, dimana siswa SMA swasta juga lebih cenderung dari siswa SMA negeri dalam menunjukkan bentuk kesadaran sosial yang merujuk kepada diri mereka sebagai target penilaian. Secara keseluruhan, tidak terdapat hubungan yang berarti antara identifikasi nilai moral individualisme dengan kesadaran sosial siswa SMA. Akan tetapi, siswa SMA yang individualistis lebih cenderung menunjukkan bentuk kesadaran sosial yang termasuk dalam faktor motivasi autonomi, sedangkan siswa SMA yang tidak individualistis lebih cenderung menunjukkan bentuk kesadaran sosial yang termasuk dalam faktor motivasi kontrol.
Terakhir, terdapat hubungan yang berarti antara jenis sekolah dengan identifikasi moral individualisme terhadap tingkat kesadaran sosial, dimana hubungan antara keduanya hanya terdapat pada siswa SMA swasta. Siswa SMA negeri dan swasta yang tidak individualistis juga lebih cenderung menunjukkan bentuk kesadaran sosial yang termasuk dalam faktor motivasi kontrol.
The aim of the current study was to examine the relationship between school types and identification to individualism on secondary student?s social awareness. Social awareness is one?s mental representation of either onself or another person (Wegner & Guiliano, 1982 in Sheldon, 1996). One hundred and seventy two secondary students in DKI jakarta were recruited through convenient sampling. The current research used Social Awareness Inventory (SAI) from Sheldon (1996) in assessing the level of social awareness as well as the eight forms of social awareness. All questions in SAI were assessed using Likert-Scale (1 = very uncharacteristic of me; to 4 = very characteristic of me). All dimensions of social awareness form showed good level of reliability between á = .74 to á = .84.
The results revealed a significant relationship between school types and secondary students? social awareness. Also, compare to public high school students, private high school students tend to show more of the social awareness form which pointed themselves as target. There was no relationship between identification to individualism and secondary students? social awareness. However, the results showed that individualistic students tend to show the form of social awareness included in autonomy-oriented motivational factor, where students who did not consider themselves as individualistic tend to show the form of social awareness included in control-oriented motivational factor.
Lastly, there was a significant relationship between school types and identification to individualisme on the level of social awareness where the effect of both variable was found only in private high school students. Both students from public and private high school tend to show the form of social awareness included in control-oriented motivational factor.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Khrista Zata Amani
"Tesis ini membahas bagaimana online social interaction dan konstruksi pesan terbentuk dan dikonstruksikan melalui participatory culture. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain konstruktivisme. Hasil penelitian menyarankan bahwa penggunaan media sosial menjadikan sebuah budaya baru yaitu budaya partisipatoris dimana pengguna dapat memberikan feedback bahkan bisa memproduksi sebuah isu atau konten tertentu yang berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi. Online social interaction dan konstruksi pesan dibentuk dengan gaya komunikasi dan penyampaian cerita yang ditampilkan dengan berbagai gaya komunikasi yang terbentuk didasari dengan respon berupa komentar dari unggahan pada postingan akun Instagram @dramaojol.id

This thesis discusses how online social interaction and message construction are formed and constructed through participatory culture. This research is a qualitative research with a constructivism design. The results suggest that the use of social media makes a new culture, namely a participatory culture where users can provide feedback and can even produce a certain issue or content related to the events that are happening. Online social interaction and message construction are formed with communication styles and storytelling which are displayed in various communication styles which are formed based on the response in the form of comments from uploads on Instagram @ dramaojol.id account posts."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Risyad Zafran Alghifari
"Terbukanya informasi pribadi di media sosial telah menyebabkan adanya potensi untuk resiko terkait dengan privasi. Disamping itu, manfaat dalam penggunaan media sosial juga tidak bisa dipungkiri, terlebih karena datangnya era informasi teknologi (IT). Dilema bagi pengguna untuk memanfaatkan media sosial atau menghindarinya karena potensi resiko privasi telah menjadi dasar dalam analisa ini untuk mengetahui dampak masalah privasi pengguna terhadap intensi mereka untuk tetap menggunakan media sosial. Skripsi ini juga membahas lebih dalam terkait masalah privasi dengan menggunakan efikasi privasi dan kesadaran sosial sebagai dua faktor utama untuk menganalisa masalah privasi. Oleh karena itu, analisa ini menggunakan masalah privasi sebagai dampak mediasi terhadap intensi penggunaan media sosial. Jumlah survei yang disebarkan dalam penelitian ini menggunakan responden warga Indonesia berjumlah 344 dan dianalisa melalui regresi linear. Menariknya, walaupun beberapa hasil penelitian menunjukan tidak signifikan, skripsi ini memberi bukti adanya privasi paradoks dari intensi pengguna untuk memanfaatkan media sosial namun enggan untuk memberikan informasi pribadi mereka terhadap media sosial.

The exposed personal information in social media has caused potential risks of privacy. On the contrary, the benefits of using social media are inevitable, especially during the age of information, communication, and technology (ICT). This dilemma has led this study to assess the impact of privacy concerns on users' intention to use social media. This paper discusses the context thoroughly by using social awareness and privacy self-efficacy as essential determinants to assess privacy concern. Hence, this paper uses privacy concern as the mediating effect on social media usage intention. This study focuses its scope to Indonesians with a total sample of 344 participants and with several linear regressions are conducted. Interestingly, despite some insignificant results, this study gives evidence on privacy paradox of users willingness to leverage social media while protecting their personal information."
2019: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library