Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmad Isa
"Infeksi kecacingan pada anak usia sekolah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka prevalensi nasional bervariasi di berbagai daerah dalam kisaran 0,4 hingga 76,67 % (Kemenkes RI, 2011). Jenis cacing yang paling banyak menyerang adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma Duodenale dan Necator Americanus), dan cacing cambuk (Trichuris Trichuria). (Dirjen P2MPL, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara higiene perorangan, sanitasi lingkungan, karakteristik orang tua dan konsumsi obat cacing terhadap kejadian infeksi kecacingan. Penelitian dilakukan di SD Negeri Jagabaya 1 Warunggunung Kabupaten Lebak, Banten. Desain penelitian adalah crosssectional sedangkan pemilihan subjek penelitian di tentukan dengan metode total sampling. Responden penelitian ini adalah siswa kelas satu hingga kelas lima. Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Juni 2013 dengan menggunakan kuisioner dan angket sebagai instrumen.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi kecacingan pada siswa SDN Jagabaya 1 Kabupaten Lebak adalah sebesar 65, 85 %. Pada analisis bivariat, variabel yang memiliki hubungan secara bermakna dengan kejadian infeksi kecacingan adalah higiene perorangan (OR=3,194), kebersihan kuku (OR=3,765), pendidikan ibu (OR=2,360), dan kepemilikan jamban (OR=3,808). Pada analisis multivariat, variabel yang memiliki hubungan paling kuat (dominan) terhadap kejadian infeksi kecacingan adalah kebersihan kuku (OR=4,062), kepemilikan jamban (OR=3,569), kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (OR=2,965).
......Soil transmitted helminth infection is a public health problem in Indonesia. National prevalence of this disease varies by region from 0.4 to 76.67 % (Indonesian Ministry of Health, 2011). The common worm species that cause infection are roundworm (Ascaris lumbricoides), hookworm (Ancylostoma duodenale and Necator americanus), and whipworm (Trichuris trichuria). (Dirjen P2MPL, 2010).
The objective of this research was to examine the association of personal hygiene, environmental sanitation, parental characteristics and anti helminthic drugs with soil transmitted helminth infection. The research was conducted in Elementary school of Jagabaya 1 at Warunggunung, Lebak, Banten. This study utilized cross-sectional survey design, which respondents were selected by using total sampling method. Respondents of the research were first grade to fifth grade students. Primary data was collected on July 2013 by using questionnaire.
Results showed that the prevalence of soil transmitted helminth infection on students of Elementary School of Jagabaya 1 was 65.85 %. Bivariate analysis revealed four variables that were significantly related to soil transmitted helminth infection were personal hygiene (OR=3,194), nail cleanness (OR=3,765), maternal education (OR=2,360), and toilet ownership (OR=3,808). Multivariate analysis indicated that the essential factors related to the occurrence of soil transmitted helminth infection were nail cleanness (OR=4,062), toilet ownership (OR=3,569), and habit of washing hand before eating (OR=2,965)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Alsakina Qurotuain
"Nangapanda merupakan salah satu kecamatan di Flores, Indonesia yang memiliki prevalensi kecacingan usus sebesar 87,2 . Terdapat tiga jenis spesies cacing usus yang paling sering menyebabkan infeksi kecacingan, yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, serta cacing tambang. Infeksi cacing usus akan menimbulkan respon imun tipe 2, sehingga menghasilkan respon imun humoral berupa pembentukan Immunoglobulin E IgE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status infeksi kecacingan usus dengan kadar IgE Total dan IgE spesifik terhadap Ascaris lumbricoides pada penduduk Nangapanda. Status infeksi kecacingan usus ditentukan dengan menggunakan metode Kato Katz, dimana dilakukan pencarian terhadap telur cacing pada sampel tinja pasien secara mikroskopis. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran antibodi IgE total dan spesifik terhadap Ascaris dalam sampel plasma dengan menggunakan metode ELISA. Didapatkan peningkatan kadar antibodi IgE Total yang bermakna pada kelompok terinfeksi oleh setidaknya satu jenis cacing usus P
......Nangapanda is one of the endemic areas in Indonesia with a very high STH prevalence 87,2 . Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and hookworms are the most prevalent etiologies of helminth infection. When helminth infects the body, it will enhance the type 2 immune response which will lead to the production of humoral immunity such as Immunoglobulin E. This research aimed to identify the relationship between STH infection status with the Total IgE and Ascaris specific IgE levels. The STH infection status was determined by Kato Katz method to identify the presence of STH rsquo s eggs in the stool sample microscopically. In this research, the levels of total and specific IgE in the plasma samples were detected by ELISA. The levels of Total IgE was increased significantly in helminth infected group."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlila
"Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia balk di pedesaan maupun di daerah kumuh di perkotaan dengan prevalensi sekitar 60%-80% pada murid-murid SD dan 40%-60% untuk semua umur (Direktorat Jenderal PPM dan PLP, 1998). Walaupun tidak berakibat fatal, penyakit kecacingan berdampak cukup luas pada anak-anak antara lain malnutrisi, anemia, gangguan fungsi kognitif serta menurunkan prestasi belajar dan produktivitas pada pekerja.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor karakteristik anak, karakteristik ibu dan faktor kondisi sanitasi lingkungan terhadap infeksi kecacingan pada murid SDN RawaBadak Utara 23 dan 24, Jakarta Utara. Penelitian ini merupakan suatu studi epidemiologi " kasus kontrol " dengan jumlah sampel sebanyak 100 kasus dan 100 kontrol. Kasus adalah siswa yang menderita infeksi kecacingan, sedangkan kontrol adalah siswa yang tidak menderita kecacingan. Diagnosis untuk kasus dan kontrol dilakukan dengan cara pemeriksaan telur cacing pada tinja menggunakan metode Kato.
Hipotesis yang diajukan adalah adanya pengaruh faktor karakteristik anak, karakteristik ibu dan kondisi sanitasi lingkungan terhadap infeksi kecacingan.
Dari hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara variabel higiene perorangan, kebiasaan cuci tangan ,kebiasaan main yang kontak dengan tanah, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, kondisi ekonomi orang tua dan kepemilikan jamban serta sarana air bersih dengan infeksi kecacingan pada siswa pada tingkat kemaknaan P<0,05. Sedangkan dari hasil analisis multivariat diperoleh faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi infeksi kecacingan pada anak adalah higiene perorangan, kebiasaan cuci tangan, pengetahuan ibu, interaksi kebiasaan cuci tangan dengan higiene perorangan dan interaksi antara kebiasaan cuci tangan dengan pengetahuan ibu.
Mengingat variabel yang mempengaruhi infeksi kecacingan pada anak sangat berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang berkaitan dengan pengetahuan kesehatan, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan higiene perorangan pada murid dengan cara penyuluhan kesehatan disertai dengan pemeriksaan kebersihan diri murid secara berkala di sekolah. Juga dilakukan upaya peningkatan kebersihan lingkungan dengan cara diadakan kerja bakti secara rutin dan lomba kebersihan antar RT/RW.
Daftar bacaan : 50 (1979-2000)

Factors Which Influence Soil Transmitted Helminth Infection among Primary School Children in North Rawabadak 23 & 24, North Jakarta, 2002Soil transmitted helminths infection is still public health problems in Indonesia especially in rural areas and in slum areas of big cities with prevalence of about 60%-80% among primary school childrens and 40%-60% at all ages (Directorate General of PPM &PLP, 1998). Although harmless, helminth infection could have serious impact to children such as malnutrition, anemia, defect in cognitive function, decreasing of learning achievement and decreasing of productivity of workers.
In general the aimed of this study is to detect the impact of children's characteristic factor, mother's characteristic factor and environment sanitation towards helminth infection among students from state primary school of North RawaBadak 23 & 24, North Jakarta. This research is the case control epidemiologist study with 100 cases and 100 controls. Case is a student who is infected by soil transmitted helminth, and control is a student who is not infected. The diagnose for cases and controls is done by examining worm's eggs in feces using Kato method. The assumed hypothesis is the existence of children's characteristic influence, mother's characteristic influence and environment's sanitation condition to helminth infection.
From bivariat analysis resulting significant relation among personal hygiene variable, hand washing habit, playing habit with soil contact, mother's education level, mother's knowledge, parent's economical condition and possession of latrine and source of clean water with helminth infection among students with level of significant P < 0,05.
While from multivariate analysis resulting factors that altogether influence helminth infection e.i : personal hygiene, hand washing habit, mother's knowledge, interaction between hand washing habit and personal hygiene, and interaction between hand washing habit and mother's knowledge.
Based on the variables that influence helminth infection in children are closely related to clean and healthy life style related with knowledge about health, efforts to increase personal hygiene are necessary through health education and individual cleanliness control at school. Efforts are also done to improve the environment's cleanliness by cleanliness competitions among Rukun Tetangga's or Rukun Warp's.
References : 50 (1979 - 2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T5159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library