Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Try Harijono
Jakarta: Palmerah Syndicate, 2024
616.1 TRY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irarubbyanthy Irwan
"Oi perairan, terdapat beragam Sumber Oaya Hayati (SOH) seperti
mikroorganisme, tumbuhan air dan berbagai hewan perairan. Ganggang
halus lautlmikroalga merupakan SOH perairan yang berperan sebagai
produsen primer dalam rantai makanan. Mikroalga adalah mikroorganisme
atau jasad renik dengan tingkat organisasi selnya termasuk ke dalam
tumbuhan tingkat rendah. Pemanfaatan mikroalga dapat sebagai bahan
pakan utama dalam budidaya perairan dan produk olahan berupa "makanan
sehat", yaitu dari ganggang halus lautjenis Spirulina, sp dan Chlorella, sp.
Ganggang halus laut membutuhkan senyawa karbon, nitrogen, fosfor,
sulfur dan elemen runutan untuk pertumbuhannya. Untuk memenuhi nutrisi
yang dibutuhkan, diberikan dua jenis pupuk anorganik ke dalam media
kultivasi ganggang hal us !aut yang berbeda, yaitu pupuk anorganik proanalis ...,_
dan teknis. Ganggang halus laut memiliki kemampuan untuk menyerap dan -
mengeluarkan kandungan anorganik yang berasal dari pupuk yang diberikan,
sehinga perlu dilakukan analisa kandungan anorganik pada media kultivasi
tersebut dengan metode Colorimetri dan Spektrofotometer Serapan Atom.
Pertumbuhan ganggang halus laut diukur dari kepadatan selnya pada
setiap volume,kulturnya (log sel/ml). Oengan pupuk anorganik proanalis,
Spirulina, sp menghasilkari jumlah sel tertinggi, yaitu sebanyak 7,7005 log
sel/ml pada umur kultivasi 7 hari, dan Ch/orella, sp sebanyak 7,4183 log
sel/ml pada umur kultivasi 9 hari. Sedangkan dengan pupuk anorganik teknis, Spirulina, sp pada umur kultivasi 5 hari menghasilkan jumlah sel
tertinggi, sebanyak 7,02467 log sel/ml, dan Chlorella, sp pada umur kultivasi
9 hari sebanyak 7,03323 log sel/ml.
Pada media kultivasi ganggang halus laut, kadar ammonia yang
dihasilkan berada dalam rentang 0,3467-2,3367 mg/L, sulfida berada dalam
rentang tidak terdeteksi hingga 0,02 mg/L, kemudian kadar nitrat berada
dalam rentang 0,038-8,3367 mg/L, sedangkan kadar nitrit 0,035-2,08 mg/L,
dan kadarfosfat antara 4,1167-1 3,9667 mg/L.
Di alam, logam dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, tetapi dapat pula bersifat toksik. Kadar cadmium pada
media kultivasi berada dalam rentang tidak terdeteksi hiogga 0,1707 mg/L,
sedangkan kadar tembaga tida terdeteksi, kemudian kadar besi dihasilkan
antara 0,0945-3,2904 mg/L dan Radar timbal berada dalam rentang tidak
terdeteksi hingga 1,147 mg/L. • •
Berdasarkan hasil penelitian kandungan anorganik pada media
kultivasi ganggang halus laut Spiro/ina, sp dan Chlorella, sp, maka media
kultivasi ganggang halus laut ini aman untuk pengembangan pakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Nurmala
"ABSTRAK
Ekosistem inseptisols memiliki jenis dan kepadatan mikroorganisme yang beragam. Tanaman yang dibudidayakan di lahan inseptisol Jatinangor memiliki sistem perakaran yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan informasi yang tepat tentang potensi sumberdaya mikroorganisme, bakteri, mikoriza dari lokasi penanaman jagung dan kedelai padalahan inseptisol Jatinangor dan Ciparanje, Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan penelitian ini meliputi (1) pengambilan sampel tanah yang kemudian diisolasi pada media agar miring yang diamati dengan mikroskop, (2) identifikasi jenis spora, identifikasi CMA menggunakan Manual for The Identification of Mychorhiza Fungi, (3) penghitungan jumlah spora dengan menggunakan Metode Saring Basah Pacionidan Teknik Sentrifugasi dari Brunndret. Hasil penelitian menunjukkan jumlah bakteri Bradyrhizobium sp. Lebih banyak ditemukan pada tanah bekas pertanaman kedelai di Jatinangor dan Ciparanje, yaitu 7,75 x 108 cfu/g, sementara pada bekas pertanaman jagung, di Jatinangor 1,80 x 107 cfu/g dan 1,41 x 107 cfu/g di Ciparanje. Inseptisols Jatinangor dan Ciparanje mengandung Glomus sp., di Jatinangor dan Ciparanje berturut turut 14 spora/g tanah dan 12 spora/g tanah, lebih tinggi pada tanah bekas pertanaman jagung, dibanding pada tanah bekas pertanaman kedelai, yaitu 10 spora/g tanah."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
600 JMSTUT 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Agustaranny Sekar Arum
"Sebagian besar perkebunan karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan produksi karena dampak penyakit gugur daun. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh persebaran jamur Oidium sp., Colletotrichum sp., dan Pestalotiopsis sp. Oleh karena itu, pembangunan model berbasis indeks vegetasi NDRE, GNDVI, VARI, dan ARVI, yang bertujuan untuk mendeteksi persebaran penyakit ini dianggap penting. Penelitian dilakukan di Perkebunan Pusat Penelitian Karet Sembawa dengan memanfaatkan data UAV multispektral yang telah diproses menggunakan OBIA, serta survei lapangan. Dari 623 sampel data, 70% digunakan untuk pelatihan model, sementara 30% sampel digunakan untuk pengujian model. Pengolahan data dilakukan menggunakan Google Earth Engine dan visualisasi dilakukan dengan ArcGIS Pro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan model memiliki tingkat akurasi pelatihan secara keseluruhan di atas 0,7, dengan model GNDVI + NDRE + VARI menonjol dengan tingkat akurasi pelatihan yang paling baik. Namun, model tersebut menunjukkan kinerja yang buruk dalam pengujian dengan nilai akurasi validasi yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa model belum dapat memprediksi penyakit tanaman karet dengan baik. Selain itu, dari hasil analisis kondisi fisik ditemukan bahwa kondisi suhu dan curah hujan di perkebunan karet Sembawa berada pada nilai optimal yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran ketiga jenis jamur penyebab penyakit tersebut.

South Sumatra plays a crucial role as Indonesia's main rubber exporter, making it a flagship commodity. However, most rubber plantations in South Sumatra face declining production due to leaf fall disease, primarily caused by the fungi Oidium sp., Colletotrichum sp., and Pestalotiopsis sp. Therefore, developing a vegetation index-based model using NDRE, GNDVI, VARI, and ARVI to detect the spread of this disease is considered essential. The study was conducted at the Sembawa Rubber Research Center Plantation, utilizing multispectral UAV data processed with OBIA and field surveys. Of the 623 data samples, 70% were used for model training, while 30% were used for model testing. Data processing was performed using Google Earth Engine, and visualization was done with ArcGIS Pro. Results showed that all models had overall training accuracy above 0.7, with the GNDVI + NDRE + VARI model standing out with the best training accuracy. However, this model performed poorly in testing, with low validation accuracy, indicating its inability to predict new data. Additionally, physical condition analysis revealed that the temperature and rainfall conditions in the Sembawa rubber plantation were optimal, supporting the growth and spread of the three disease-causing fungi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puji Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39525
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemanasan global telah menjadi salah satu topik utama dalam masalah lingkungan. Naiknya kandungan CO2 menjadi salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca. Oleh karena itu, telah dilakulcan usaha untulc mengurangi kandungan CO; tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mencoba memanfaatkan gas CO; menjadi produk yang berguna, antara lain adalah dengan Eksasi CO2 untuk menghasilkan biomassa menggunakan Chlorella sp. Saat ini Chlorella telah diteliti Oleh banyak ahli karena kemampuannya dalam menghasilkan biomassa yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai suplemen makanan dengan kandungan gizi sangat tinggi. Clrlnreffa juga sangat mudah ditangani, karena memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik.
Fiksasi CO2 yang paling sederhana adalah clengan memanfaatkan proses fotosintesis. Proses fotosintesis ini memerlukan beberapa komponen supaya beljalan dengan baik, antara lain kondisi operasi yang tepat, pencahayaan yang sesuai, dan nutrisi yang cukup.
Masalah yang terjadi adalah terganggunya proses fotosintesis apabila disinari oleh sinar dengan panjang gelombang tertentu dengan kadar yang terlalu besar. Sinar-sinar seperti Ultraviolet (UV) dan Infrared (IR) dapat berakibat mematikan kehidupan Chlorella apabila kadarnya melebihi batas yang diperbolehkan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian untuk menguji sejauh mana sinar-sinar tersebut berdampak pada pertumbuhan Chlorella tersebut.
Penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu mengkultur Chlorella sp. dalam medium Benneck yang selanjutnya digunakan dalam fotobioreaktor kolom gelembung. Variasi utama dalam penelitian ini adalah penggunaan sinar UV dan IR, sedangkan data yang diambil adalah jumlah/kerapatan sel (N), pl-I, dan selisih fraksi CO2 yang masuk dengan fraksi CO2 yang lceluar (Ay CO2). Kemudian dilakukan perhitungan dan perbandingan dari data yang dihasilkan pada kedua kondisi penyinaran.
Pada uji ketahanan Clxlorella sp., dapat terlihat bahwa nilai kerapatan sel tems menumn seiring berjalarmya walctu_ Hal ini disebabkan karena Chlorella sp.
mengalami kematian disebabkan oleh radiasi sinar UV dan IR. Kondisi ini bertolak "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Mardiah
"Kasus Demam Berdarah Dengue DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia salah satunya yaitu Jakarta Cempaka Putih merupakan salah satu zona merah kasus DBD yang terdapat di Jakarta Pusat Vektor penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes sp dengan tempat perkembangbiakan terseringnya yaitu kontainer dalam rumah Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional melalui survey larva secara single larval method terhadap kontainer dalam rumah di dua RW Kelurahan Cempaka Putih Barat dengan karakteristik pemukiman yang berbeda RW 03 memiliki karakteristik pemukiman menengah ke atas dengan jarak antar rumah yang cukup jauh dan RW 07 dengan karakter pemukiman menengah ke bawah dan jarak antar rumah yang dekat
Hasil penelitian menunjukkan jumlah kontainer dalam rumah pada RW 03 242 kontainer lebih banyak dari RW 07 199 kontainer dengan jenis kontainer terbanyak yaitu bak mandi di kedua RW tersebut Begitu juga dengan jumlah kontainer dalam rumah positif larva pada RW 03 delapan belas kontainer lebih banyak dari RW 07 empat belas kontainer dengan jenis kontainer dalam rumah positif larva terbanyak juga bak mandi Hasil uji kemaknaan Chi square p 0 86 menunjukkan keberadaan larva Aedes sp antara kedua RW tersebut tidak memiliki perbedaan bermakna Ini menunjukkan bahwa keberadaan larva tidak berhubungan dengan karakteristik pemukiman kedua RW tersebut.

Dengue Hemorragic Fever DHF is still be one of the public health problem in Indonesia especially in Jakarta Cempaka Putih is one of the red zone of DHF in Central Jakarta DHF is a vector borne disease carried by Aedes sp mosquitos as the vector the most dominant breeding place of which is in indoor containers This research was using cross sectional method to identify the distribution of indoor containers and the existence of Aedes sp larvae in two regions in Kelurahan Cempaka Putih Barat which have different characteristic of settlement The characteristic of RW 03 is upper middle class settlement with distance between houses are far enough and RW 07 consists of lower middle class settlement with distance between houses are quite close
The result of this research showed indoor containers found in RW 03 242 containers more than RW 07 199 containers with bathtub as the most frequent types of containers Also the indoor containers with positive larvae larvae were found in RW 03 eighteen containers more than in RW 07 fourteen containers with bathtub as the most frequent types of containers with positive larvae In conclusion based on the results of statistical tests p 0 86 the existence of Aedes sp larvae in indoor containers in the two regions is not significantly different It means that the existence of larvae was not related to the characteristics of the two regions
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artasya Karnasih
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit tular vektor oleh virus dengue dengan vektor Aedes sp. Cempaka Putih Barat tergolong salah satu kelurahan dengan jumlah kasus DBD yang tinggi, sehingga perlu dilakukan pengendalian vektor dengan memberantas tempat berkembangbiak nyamuk Aedes sp., yaitu container luar rumah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui sebaran container luar rumah dan keberadaan larva Aedes sp di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat. RW tersebut dipilih karena homogenitas karakteristik pemukiman, dimana RW 03 dihuni oleh rumah besar dengan jarak rumah yang lebar dan RW 07 dihuni oleh rumah kecil, padat dengan jarak rumah yang sempit. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan survei larva menggunakan single larva method. Di RW 03 ditemukan enam puluh container luar rumah dengan empat belas jenis container dan terbanyak ember. Larva paling banyak ditemukan di tong. Di RW 07 ditemukan 31 container luar rumah dengan sepuluh jenis container dan terbanyak kolam/akuarium. Larva paling banyak ditemukan di drum dan kaleng bekas. Dengan demikian container luar rumah lebih banyak ditemukan di RW 03 tetapi berdasarkan uji statistik didapatkan container luar rumah positif larva lebih banyak di RW 07 (25,8%) daripada di RW 03 (8,3%) dengan (p=0,024), dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna keberadaan larva Aedes sp. pada container luar rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a vector-borne disease by dengue virus and Aedes sp. as vector. West Cempaka Putih as one of district that the number of dengue cases are high. Therefore it is necessary to control the vector by eradicating potential breeding ground for Aedes sp. mosquitoes, container outside the house.The aim of study to identify the distribution of outdoor container and the presence of Aedes sp. larvae in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih Barat. These was chose because homogenity of settlement characteristic that RW 03 is populated by people with big house and distance between houses are far. RW 07 is populated by people with small house and distance between houses are quite close. This study used cross sectional design and survey of larvae used single larvae method. In RW 03 was found sixty outdoor containers, fourteen types of container with most frequent container is bucket and larvae most commonly found in cans. In RW 07 was found thirty one outdoor containers, ten types of container with most frequent container is pond/aquarium and larvae most commonly found in the drums and tin cans. Thus the outdoor container is more commonly found in RW 03, but based on statistic test found that the number of containers with larvae in RW 07 (25,8%) is higher than in RW 03 (8.3%) with (p = 0.024). It can be concluded that there are significant differences in the existence of Aedes sp. larvae in the outdoor container between RW 03 and RW 07 West Cempaka Putih."
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Delaamira
"Spirullina sp. telah banyak diteliti karena terkenal akan kandungan yang lengkap serta mampu memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Kandungan yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh keberadaan nutrisi didalam medium tempat mikroalga tumbuh. Penelitian ini akan memanfaatkan beberapa jenis medium yang berbeda untuk selanjutnya dapat melihat bagaimana pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan serta kandungan esensial. Beberapa jenis kandungan yang akan diuji diantaranya yaitu protein, klorofil, karbohidrat, serta lipid (lemak). Uji protein dilakukan dengan metode lowry, lipid dilakukan dengan metode bligh dryer dan klorofil dilakukan dengan cara melarutkan.
Spirullina sp. ini akan ditumbuhkan di dalam reaktor plat datar dengan masing-masing medium berbeda. Medium yang digunakan adalah medium Walne, medium Zarrouck's, medium ekstrak daging serta medium ekstrak tauge. Pada penelitian ini, Spirulina platensis dengan kandungan lipid (1,787%) serta klorofil (0,052%) tertinggi diperoleh dari kultivasi dengan Medium Walne. Kandungan protein tertinggi (29,957%) diperoleh dari kultivasi dengan medium Zarrouck dan jumlah biomassa tertinggi diperoleh dari kultivasi dengan Medium Tauge 4%. Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa medium alternatif berupa ekstrak daging dan ekstrak tauge dapat digunakan sebagai pengganti medium komersial, meskipun kandungan protein, lipid serta klorofil tertinggi didapati pada medium komersial.

Spirulina sp. has been researched because of its prosperous essential content and its ability to meet people needs everyday. This essential content would be influenced by nutrition contained in medium where microalgae lives. Various mediums will be utilized in this research in order to know the effect of nutrition contained to growth rate and essential content. The essential content that will be tested is lipid, protein, and chlorophyll. Protein test performed by lowry method, lipid test performed by bligh-dryer method, and chlorophyll test performed by acetone solvent.
Spirulina platensis will be cultivated in flat plate reactor with 8 variant mediums, namely Zarrouck, Walne, Meat Extract (2%, 4%, 10%) and Bean Extract (2%, 4%, 10%) medium. Highest lipid (1,787%) and chlorophyll (0,052%) accumulation found in Spirulina platensis cultivated in Walne Medium, highest protein accumulation (29,957%) found in microalgae cultivated in Zarrouck Medium, also highest biomass accumulation found in microalgae cultivated in 4% Bean Extract Medium. Through this research, it can be concluded that alternative medium such as Meat and Bean Extract Medium can be used as a substitution of commercial medium, though the highest essential content still found in commercial medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>