Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Forsyth, Frederick, 1938-
London: Bantam Press, 1991
823.914 FOR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Melton, H. Keith
Jakarta: Ufuk Press, 2010
327.12 MEL ot
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesta Satryoko
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dapat dilakukan oleh Indonesia dalam menghadapi era konstalasi satelit low earth orbit (LEO) dalam kemungkinan penggunaannya oleh intelijen asing sebagai alat spionase. Era konstalasi satelit LEO merupakan perkembangan teknologi yang dapat membantu aktivitas manusia. Namun, satelit LEO tersebut juga berpotensi digunakan sebagai alat spionase yang bertujuan untuk melakukan mendapatkan informasi lebih mendalam dari suatu negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analisis deskriptif dengan menghimpun data dari studi literatur, wawancara, dan penelusuran daring. Analisis strategi Indonesia yang dapat dilakukan dalam menghadapi era konstalasi LEO menggunakan teori realisme dan konsep intelijen. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menemukan bahwa dalam menanggapi potensi ancaman ini, pemerintah Indonesia selayaknya melakukan strategi untuk mencegah potensi ancaman tersebut, yakni dengan melakukan diplomasi ke negara-negara lain. Strategi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan penelitian mengenai satelit LEO dan memaksimalkan peran intelijen Indonesia untuk mencari informasi dan data mengenai perkembangan konstalasi satelit LEO guna menjaga keamanan nasional Indonesia.
ABSTRACT
This study aims to find out how the strategies that can be carried out by Indonesia in dealing with the era of low earth orbit (LEO) constellations in their possible use by foreign intelligence as espionage tools. The era of LEO satellite constellation is a technological development that can help human activities. However, the LEO satellite also has the potential to be used as an espionage tool that aims to obtain more in-depth information from a country. This study uses descriptive qualitative analysis methods by collecting data from literature studies, interviews, and online searches. Analysis of Indonesia's strategy that can be done in dealing with the era of LEO constellation using the theory of realism and intelligence concepts. Based on this research, the researcher found that in responding to this potential threat, the Indonesian government should implement a strategy to prevent this potential threat, namely by conducting diplomacy to other countries. This strategy can be carried out by developing research on LEO satellites and maximizing the role of Indonesian intelligence to seek information and data on the development of LEO satellite constellations in order to maintain Indonesia's national security.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Artanti
Abstrak :
Film (色,戒) Sè, Jiè karya Ang Lee dirilis pada tahun 2007 , mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita bernama Wang Jiazhi yang bekerja sebagai mata-mata. Film ini diangkat dari novela dengan judul yang sama karya penulis wanita ternama di Cina, Eileen Chang. Berlatarkan Hongkong di tahun 1938 dan Shanghai di tahun 1942 pada saat perang Sino-Jepang kedua. Film ini mengisahkan bagaimana sosok Wang Jiazhi, seorang mahasiswi tahun pertama Universitas Lingnan, menjadi seorang mata-mata yang menargetkan kolabolator Jepang bernama Yi Mocheng. Melalui analisis tokoh Wang Jiazhi, pada makalah ini penulis ingin membahas apa saja strategi yang dilakukan selama ia menjadi mata-mata, dan apakah tokoh Wang Jiazhi mampu merepresentasikan narasi mata-mata penggoda atau seductress spy yang berkembang pada masa Republik Tiongkok (1911-1949). ......Sè, Jiè (色,戒) is a movie directed by Ang Lee and was released in 2007. The movie tells about a long journey of a young woman named Wang Jiazhi that works as a spy. This movie made based on a same-titled novella written by the most famous female writer in China, Eileen Chang. The story is set in Hong Kong in 1938 and Shanghai in 1942, during the Sino-Japanese war. It depicts how a Lingnan University freshman, Wang Jiazhi, became a spy and targeted a Japanese collaborator named Yi Mocheng. Through the character analysis of Wang Jiazhi, this paper will discuss what kind of strategy that Jiazhi use to get into Yi Mocheng and did the character of Wang Jiazhi represented the narration of seductress-spy that is familiar during the Republic of China period (1911-1949).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yosa Bayu Kuswara
Abstrak :
Spionase adalah metode pengumpulan informasi yang dilakukan oleh badan intelijen baik dalam kegiatan mauupun operasi rahasia intelijen dengan taktik terbuka ataupun tertutup. Indonesia, tidak dapat, dipungkiri menarik perhatian negara-negara besar, negara-negara yang memiliki sumber yang tidak terbatas, teknologi yang canggih, dan badan intelijen yang mumpuni. Hal tersebut menimbulkan ancaman tersendiri bagi ketahanan nasional Indonesia. Ancaman ini, terlebih ancaman spionase yang dilaksanakan intelijen asing, harus ditanggani secara serius oleh pemerintah Indonesia. Dari berbagai pendadakan strategis yang dialami oleh Indonesia, sebagian besar menunjukkan adanya keterlibatan intelijen asing. Akan tetapi, badan maupun lembaga intelijen di Indonesia, meskipun memiliki kemampuan kontra intelijen, tidak satupun yang melakukan fungsi kontra spionase secara utuh dan profesional, tidak seperti BNPT dengan kontra terorisnya ataupun BSSN dengan kontra sabotasenya. Tesis ini mengevaluasi fungsi kontra intelijen Indonesia dalam menghadapi ancaman spionase. Tesis ini menggunakan metode scenario building untuk melakukan evaluasi fungsi kontra intelijen yang dilakukan oleh badan dan lembaga intelijen Indonesia. Selain itu, Tesis ini juga melakukan analisis ancaman (threat analysis) untuk memperlihatkan tren ancaman spionase terhadap keamanan nasional Indonesia. Data-data primer dari wawancara dan data-data sekunder dari berbagai sumber digunakan untuk menilai urgensi pembentukan badan kontra intelijen Indonesia. Dari data-data yang terkumpul, Tesis ini menemukan bahwa untuk melindungi kekuatan, kemampuan, kerawanan, dan niat (K3N) Indonesia dari spionase musuh, maka Indonesia harus memiliki badan kontra spionase sebagai wadah kontra intelijen dalam melindungi ketahanan nasional dari ancaman spionase intelijen asing. Analisis ancaman menunjukkan bahwa ancaman spionase asing terhadap keamanan nasional Indonesia ada dalam level menengah-tinggi sedangkan analisis dengan scenario building memperlihatkan bahwa fungsi kontra intelijen yang selama ini dilaksanakan oleh badan dan lembaga intelijen Indonesia kurang ideal. ......Espionage is an information gathering methode conducted by intelligence services both in intelligence acivities or closed/clandestine operations using open or closed tactics. Indonesia, undeniably attracted the attention of major countries, countrie sthat have unlimited resources, sophisticated technology and capable intelligence services. This posed a threat to Indonesia's national security, especially the espionage threats carried out by foreign intelligence, and this condition must be taken seriously by the Indonesian Government. The various strategic surprises experienced by Indonesia, mostly indicates the foreign intelliegnce activities. However, intelligence agencies and institutions in Indonesia, despite their counterintelligence capabilities, have not carried out a whole and professional counterespionage function, unlike the counter-terrorist of BNPT or the BSSN with its counter-sabotage function. This thesis evaluates Indonesia's counterintelligence function in teh face of espionage threats. Using scenario building method to evaluate the CI function carried out by Indonesian intelligence agencies and institutions, and also conduct threat analysis to show the trend of espionage threat to Indonesia's national security. Primary data from interviews and secondary data from various sources are used to assess the urgency of the establishment of an Indonesian counterintelligence body. From the collected data, this thesis found that in order to protect Indonesia's strenght, ability, vulnerability and intention (K3N) from enemy espionage, Indonesia must have a counter-espionage institution as a counterintelligence services in protecting national security from the threat of foreign intelligence espionage. The threat analysis shows that foreign espionage threats to Indonesias national security are in the middle-high level, while analysis with building scenario shows that the coounterintelligence function carried out by Indonesia's inteliigence services is less ideal.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Andriyadi Sutrisno
Abstrak :
Kegiatan spionase asing melalui Aktivitas jurnalistik di Indonesia berpotensi melemahkan keamanan nasional Indonesia, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan sebagai deteksi dini dan peringatan dini melalui peranan intelijen sebelum merekomendasikan izin visa jurnalis asing yang masuk ke Indonesia. Dilema permasalahan muncul ketika kebijakan izin khusus bagi jurnalisme asing untuk pencegahan masuknya spionase asing tersebut dinilai oleh beberapa komunitas wartawan di Indonesia sebagai pembatasan kebebasan pers di Indonesia. Tujuan penelitian adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis peranan Intelijen untuk melakukan deteksi dini dan peringatan dini dalam pencegahan kegiatan spionase melalui Aktivitas jurnalistik asing di Indonesia, (2) mengidentifikasi dan menganalisis Aktivitas jurnalistik asing yang berpotensi melakukan kegiatan spionase serta melemahkan keamanan nasional, (3) merumuskan deteksi dini dan peringatan dini yang tepat untuk dilakukan penyelenggara intelijen negara dengan mengutamakan kebebasan pers. Penelitian ini menggunakan pendekatan data kualitatif. Obyek yang dijadikan studi untuk penelitian ini adalah penyelenggara intelijen yang mempunyai peranan melakukan pencegahan terhadap kegiatan spionase asing melalui Aktivitas jurnalistik asing di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori kontra intelijen. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini (1) pelaksanaan deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan kegiatan spionase asing melalui Aktivitas jurnalistik asing ditentukan oleh kekuatan regulasi yang memadai, kemampuan SDM intelijen, kualitas produk intelijen, kegiatan atau operasi kontra intelijen dan kualitas koordinasi intelijen, (2) Aktivitas jurnalistik asing yang berpotensi melakukan kegiatan spionase dan melemahkan keamanan nasional adalah jurnalistik asing yang melakukan covert action dan melanggar izin jurnalistik asing di Indonesia, (3) perumusan deteksi dini dan peringatan dini yang mengutamakan kebebasan pers dengan cara memberikan kemudahan akses pengajuan aplikasi perizinan melakukan Aktivitas jurnalistik asing di Indonesia. ......Foreign espionage through journalistic activities in Indonesia have potential to weaken Indonesias national security, that prevention efforts by intelligence bodies are needed as an early detection and warning system before visa permit could be issued for those foreign journalists. The dilemma arises when such special permit policy for foreign journalists to prevent foreign espionage activities is considered as a limitation of freedom of press by some journalist communities in Indonesia. The research objectives are (1) to identify and analyze the role of state intelligence bodies in performing early detection and warning to prevent espionage activities by foreign journalists in Indonesia, (2) to identify and analyze foreign journalistic activities that have potential to be compromised by espionage activities which may cripple national security, (3) to formulate an appropriate early detection and warning approach to be performed by the state intelligence bodies without infringing the freedom of press principles. This research used a descriptive qualitative data approach. The object of the study is the state intelligence bodies responsible to prevent foreign espionage activities by foreign journalists in Indonesia. This study used counter-intelligence theory. Data collection are performed through in-depth interviews, observation, and documentation. The results of the study (1) implementation of early detection and warning system to prevent foreign espionage activities by foreign journalists are determined by adequate regulatory power, human resources capability, quality of intelligence products, counterintelligence activities or operations and quality of intelligence coordination, (2) Foreign journalists that have potential to carry out espionage activities and endanger national security are those who carry out covert action and violate their press permit, (3) formulation of early detection and warning system which prioritizes freedom of the press should take into account providing easy access for foreign journalists to apply for legal permit to carry out foreign journalistic activities in Indonesia.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Megawanto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang aktivitas kapal-kapal Jepang di pelabuhan Makassar dari tahun 1930 hingga 1942, bagaimana Jepang masuk dan operasi apa saja yang dilakukan Jepang di pelabuhan Makassar, serta mengapa Makassar dianggap penting oleh Jepang. Pada saat Jepang pertama masuk pada tahun 1903, Makassar telah dijadikan salah satu tujuan utama kapal-kapal Jepang dalam usaha memperluas jaringan perdagangan Jepang. Dekade 1930-an merupakan puncak aktivitas kapal-kapal Jepang di Hindia Belanda, dan pelabuhan Makassar merupakan pilar utama dalam upaya Jepang membangun jaringan rute pelayaran yang kokoh di Hindia Belanda. Selain itu, lokasi strategis Makassar yang terletak hampir tepat di tengah wilayah Nusantara menjadi salah satu alasan utama Jepang mengincar pelabuhan tersebut. Akan tetapi, semua aktivitas dagang ini tidak tanpa motivasi lain, karena Angkatan Laut Jepang merupakan sponsor utama dalam pelayaran di perairan Indonesia Timur dengan Makassar sebagai pusatnya. Angkatan Laut Jepang menggunakan aktivitas dagang kapal-kapal Jepang sebagai kamuflase dalam spionase mereka terhadap wilayah Makassar dan Hindia Belanda secara keseluruhan. Makassar dengan jaringan pelayarannya serta infrastruktur pelabuhan yang sudah memadai, oleh Angkatan Laut Jepang memiliki nilai strategis yang tinggi. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah, dengan mengumpulkan sumber-sumber dari Perpustakaan Nasional dan berbagai toko buku seperti Runtuhnya Hindia Belanda karya Onghokham (2014), serta sumber-sumber daring dari JSTOR dan Google Scholar seperti Japan’s Colonialism in Indonesia karya M. Aziz (1955). Lalu, hasil temuan diolah dengan tahap kritik sumber, interpretasi, dan akhirnya ditulis menjadi sebuah tulisan yang komprehensif dengan historiografi. ......This research will discuss about the activities of Japanese ships in Makassar harbour from 1930 untill 1942, especially how the Japanese came and operate in Makassar harbour, as well as why was Makassar considered important to Japan. When the Japanese first entered in 1903, Makassar has been made an important destination for Japanese ships in effort to expand the Japanese trading network. The decade of 1930s was the peak of Japanese ships activities in the Netherlands East Indies, and Makassar harbour was one of the main pillars in Japan’s effort to establish a robust trading network in the Netherlands East Indies. Furthermore, Makassar’s strategic location which was right in the center of the Nusantaran waters was of the main reason Japan’s eyeing for the harbour. However, all these trading activities was not without other motivations, because the Japanese Navy was the main of shipping in the waters of Eastern Indonesia with Makassar as its center. The Japanese Navy the trading activities as camouflage in their espionage within Makassar and Netherlands East Indies as a whole. Makassar with its shipping network and adequate port infrastructure, has a high strategic value by the Japanese Navy. This article is written using the historical method, by gathering sources from The National Library of Indonesia and various bookstores such as Runtuhnya Hindia Belanda by Onghokham (2014), as well as online sources from JSTOR and Google Scholar such as Japan’s Colonialism in Indonesia by M. Aziz (1955). Then, the findings are processed within the stages of source criticism, interpretation, and finally written into a comprehensive writing with historiography.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dave Emmilio Zegno Fudi
Abstrak :
Berlin sebagai ibukota Jerman tidak hanya dikenal dengan peninggalan historis dalam bentuk budaya material (material culture) seperti monumen atau bangunan dengan gaya arsitektur tertentu, tetapi juga menyimpan kisah spionase dunia pada era Perang Dingin. Sebagai “pusat pertarungan“ ideologi Perang Dingin, Berlin sangat lekat diasosiasikan dengan spionase. Kesan ini sering diangkat sebagai tema berbagai produk media, baik yang diproduksi di dalam atau luar Jerman. Salah satu produk media populer yang mengangkat tema spionase di Berlin adalah serial manga Spy X Family (2019) karya Tetsuya Endo. Penggambaran kota Berlint dalam serial manga ini dapat dimaknai sebagai representasi Berlin pada era Perang Dingin. Dengan menganalisis serial manga ini secara semiotik, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana Berlin sebagai wilayah sentral pada era Perang Dingin direpresentasikan dalam budaya populer. Analisis semiotik terhadap penggambaran landscape dan kehidupan di kota Berlint dalam manga Spy X Family ini merepresentasikan kota Berlin sebagai pusat spionase yang tertata rapi dan menyediakan ruang tinggal yang layak bagi penduduknya. ......Berlin is not only known for its historical heritage in the form of material culture, such as monuments or buildings with a particular architectural style, but also for keeping stories of world espionage during the Cold War era. As the arena of ideology contestation of the Cold War, Berlin is closely associated with espionage. This impression is often used as the theme of various media products produced inside and outside Germany. One of the popular media products with the theme of espionage in Berlin is the manga series Spy X Family (2019) by Tetsuya Endo. The depiction of the city of Berlint in this manga series can be interpreted as a representation of Berlin during the Cold War era. By analyzing this manga series semiotically, this study aims to reveal how Berlin, as a central region during the Cold War era, was represented in popular culture. This semiotic analysis of the depiction of landscape and life in the city of Berlint in the Spy X Family manga represents the city of Berlin as an espionage center that is neatly arranged and provides decent living space for its inhabitants.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Mayo Falmonti
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi terutama dalam perpindahan informasi mempengaruhi banyak hal salah satunya dalam perlindungan informasi rahasia yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat bagaimana regulasi terkait perlindungan Rahasia dagang yang ada di Indonesia, serta mencoba melihat ilustrasi yuridis yang terdapat dalam pengaturan hukum dagang. Jenis penelitian ini adalah Yuridis Normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka dengan menjalankan dua tahap penelitian, yaitu penelitian kepustakaan dan didampingi dengan penelitian lapangan. Data primer didapatkan melalui pengumpulan bahan dari beberapa narasumber, yaitu para penulis dan penyunting beberapa perusahaan penerbitan di Indonesia. Data-data ini kemudian diolah dan dianalisis secara normatif kualitatif, yaitu metode yang menganalisis data-data yang diperoleh secara kualitatif untuk menemukan kejelasan atas pokok permasalahan. Kesimpulan dari penelitian bahwa regulasi terkait Rahasia Dagang dalam Undang-undang no 30 tahun 2000, belum efektif untuk melindungi hak pemilik rahasia dagang dalam masalah spionase perusahaan. Diperlukan beberapa pengaturan lain terutama mengenai sanksi,sifat delik aduan untuk membuat pelaksanaaan Rahasia Dagang terkait spionase perusahaan berjalan dengan lebih efektif.
ABSTRACT
As the technology development is growing specially when the information is getting easier to known, is influencing a lot of things specifically in trade secret protection in corporation. Purpose of this writing is to see Trade Secret regulation in Indonesia and to look law illustration in trade secret protection from other country. . The type of research is normative juridical, where a legal research is done by examining library materials or mere secondary data by running the two stages of the research, the research literature and assisted with field research. The primary data is obtained through the collection of material from several sources, namely by interviewing the authors and editors of several publishing companies in Indonesia. These data are then processed and analyzed using qualitatively normative method that analyzes the data obtained qualitatively to find clarity over the issue. In conclusion, this study found that the regulations designed to protect Trade Secret, namely Law no 31 of 2000 of Trade Secret is not effective to protect the owner of Trade secret. More regulation need to made so the protection of trade secret specially in corporate espionage to get effective.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library