Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 16 Document(s) match with the query
cover
Nasution, Julianti
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI untuk melihat pengaruh pemberian filtrat kering statin terhadap konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa Mus musculus L. (mencit) jantan galur DDY. Pencekokan dilakukan 36 hari berturut-turut pada tiga kelompok perlakuan M. musculus dengan sepuluh ulangan. Kelompok kontrol 1 (KK1) diberi larutan CMC 1%, dan kelompok kontrol 2 (KK2) diberi tepung tempe dosis 14 mg/kg bb/hari. Satu kelompok eksperimen (KE) diberi filtrat kering statin dosis tunggal, yaitu 14 mg/kg bb/hari. Mus musculus dikorbankan pada hari ke-37 kemudian dihitung konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa.
Hasil pengamatan terhadap rata-rata konsentrasi (juta/ml), motilitas (%), dan abnormalitas (%) spermatozoa berturut-turut adalah KK1 (97,15 ± 45,66; 60,2 ± 31,44; 0,9 ± 0,88), KK2 (88,9 ± 49,46; 52 ± 20,44; 2,2 ± 1,93), KE (67,9 ± 51,96; 59,7 ± 30,22; 2,8 ± 2,53). Hasil uji parametrik Analisis Variansi (Anava) 1-faktor terhadap parameter konsentrasi, motilitas, dan abnormalitas spermatozoa menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan demikian, pemberian filtrat kering statin dosis 14 mg/kg bb/hari selama 36 hari berturut-turut tidak mempengaruhi konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa M. musculus jantan galur DDY."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Andryani
"Obat-obat hipolipidemik golongan statin telah lama digunakan dan merupakan obat yang umumnya diberikan pada terapi hiperlipidemia. Salah satu hasil sintesis senyawa golongan statin adalah obat LS. Dalam penggunaan obat golongan statin, perlu diketahui pengaruhnya terhadap fungsi organ-organ tubuh salah satunya adalah hati. Parameter yang digunakan untuk menilai fungsi hati adalah dengan melihat aktivitas Alanin Aminotransferase (ALT) dan Alkali Fosfatase (ALP) plasma pada tikus putih. Penelitian menggunakan tikus putih jantan dan betina galur Sprague Dawley yang dibagi ke dalam empat kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok I, II, III adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturutturut 0.9 mg, 1.8 mg, dan 3.6 mg/200 g bb tikus. Kelompok IV adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Penelitian dilakukan selama 60 hari dan pada hari ke-60 sampel darah tikus diambil melalui sinus orbital mata. Selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas ALT plasma dengan metode kolorometri (Reitman-Frankle) serta pengukuran aktivitas ALP plasma dengan metode kolorimetri berdasarkan Deutsche Gesellschaft für Klische Chemie. Aktivitas ALT plasma setelah dilakukan pengukuran adalah 32.92 ± 7.79 U/L, 37.02 ± 8.15 U/L, 40.80 ± 3.60 U/L, 35.82 ± 5.69 U/L pada kelompok I, II, III, IV jantan dan 28.91 ± 4.64 U/L, 30.66 ± 4.48 U/L, 35.87 ± 7.59 U/L, 31.77 ± 7.48 U/L, pada kelompok I, II, III, IV betina. Pada pengukuran aktivitas ALP plasma diperoleh 433.78 ± 82.27 U/L, 437.92 ± 63.67 U/L, 438.8492 ± 72.77 U/L, 436.54 ± 79.06 U/L pada kelompok I, II, III, IV jantan dan 431.02 ± 34.18 U/L, 434.24 ± 61.73 U/L, 437.46 ± 48.27 U/L, 433.78 ± 78.19 U/L pada kelompok I, II, III, IV betina. Hasil ANAVA (α = 0,05) terhadap aktivitas ALT dan ALP plasma tidak menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian obat LS dengan dosis berturut-turut 0.9 mg, 1.8 mg, dan 3.6 mg/200 g bb tikus selama 60 hari tidak mempengaruhi fungsi organ hati tikus putih baik jantan maupun betina
The lipid-lowering agents, known as statins, have been use for many years and are among the most commonly prescribed for hyperlipidemia therapy. One of the synthesis statins is LS drug. It’s necessary to know if statins has influence on liver function. The writer examines the liver function of Rattus novergicus plasma through Alanin Aminotransferase (ALT) and Alkaline Phosphatase (ALP). The research uses Sprague-Dawley rats that divided into 4 groups each male and female consisting of 6. Group I, II, III are given statin with 0.9, 1.8, 3.6 mg/200 g bw dosages as experiment groups. While group IV are given CMC 0,5% as control group. The research lasts 60 day. On the 61st day, the blood sample is taken from orbital sinus of eye. The ALT plasma activities are measured with colorimetric method (Reitman-Frankel) and the ALP plasma activities are measured with colorimetric method according to the recommendations of the Deutsche Gesellschaft für Klinische Chemie. The ALT plasma activities are 32.92 ± 7.79 U/L, 37.02 ± 8.15 U/L, 40.80 ± 3.60 U/L, 35.82 ± 5.69 U/L in the group I, II, III, IV male and 28.91 ± 4.64 U/L, 30.66 ± 4.48 U/L, 35.87 ± 7.59 U/L, 31.77 ± 7.48 U/L, in the group I, II, III, IV female. The ALP plasma activities are 433.78 ± 82.27 U/L, 437.92 ± 63.67 U/L, 438.84 ± 72.77 U/L, 436.54 ± 79.06 U/L in the group I, II, III, IV male and 431.02 ± 34.18 U/L, 434.24 ± 61.73 U/L, 437.46 ± 48.27 U/L, 433.78 ± 78.19 U/L in the group I, II, III, IV female. One way analysis of varians (ANOVA) of ALT and ALP plasma activities (α = 0,05) showed that there were no significant difference between experiment group and control group. The results indicate that giving LS drug to the experiment groups (male and female) with 0.9, 1.8, 3.6 mg/200 g bw dosages does not influence liver function."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Kiara Anindita
"Berdasarkan data yang didapat dari International Agency for Research on Cancer (2023), beban global kanker terus meningkat dengan perkiraan 19.3 juta kasus baru pada 2020. Jumlah kasus baru kanker diprediksi meningkat hampir 50% pada 2040 dan akan berdampak pada negara berkembang (Iqhrammullah et al., 2023). Kanker ginjal disebabkan pertumbuhanselabnormalpadajaringanginjal,membentuktumorlalu menjadikankeryang dapat menyebar ke jaringan dan organ lainnya . Karsinoma sel renal atau RCC merupakan jenis kanker ginjal yang paling umum terjadi pada orang dewasa (Gujarathi et al., 2024). Statin merupakan obat yang dikenal karena berpotensi menghambat produksi kolesterol. Di sisi lain, statin juga dapat digunakan untuk pengobatan neoplastik malignan bersamaan kemoterapi dan radioterapi. Mekanisme obat Statin mengarah pada apoptosis melalui pengaturan siklus sel karena memiliki efek pleiotropik (Tripathi et al., 2024). Pada penelitian ini,liniselACHNdikultur dalammediaDublecco’sModifiedEagleMedium(DMEM)yang mengandung fetal bovine serum (FBS) 10% dan antibiotik penicilin-streptomycin 1% (ATCC). Atorvastatin dan Pravastatin diuji kemampuannya sebagai antikanker melalui uji viabilitas dengan MTS Assay dan uji Reactive Oxygen Species dengan reagen DCFH-DA.

Based on data from the International Agency for Research on Cancer (2023), the global cancer burden continues to rise, with an estimated 19.3 million new cases reported in 2020. It is projected that the number of new cancer cases will increase by nearly 50% by 2040, significantly impacting developing countries (Iqhrammullah et al., 2023). Kidney cancer is caused by the abnormal growth of cells within kidney tissues, forming tumors that can eventually spread to other tissues and organs. Renal cell carcinoma (RCC) is the most common type of kidney cancer in adults (Gujarathi et al., 2024). Statins are drugs known for their potential to inhibit cholesterol production. Additionally, statins have demonstrated efficacy in treating malignant neoplasms when combined with chemotherapy and radiotherapy. The mechanism of statins involves inducing apoptosis by regulating the cell cycle, attributed to their pleiotropic effects (Tripathi et al., 2024). In this study, ACHN cell lines was cultured in Dublecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) media containing 10% fetal bovine serum (FBS) and 1% penicillin-streptomycin antibiotics (ATCC). The anticancer potential of Atorvastatin and Pravastatin were evaluated through viability assays using the MTS assay and Reactive Oxygen Species (ROS) testing with the DCFH-DA reagent.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Kiara Anindita
"Berdasarkan data yang didapat dari International Agency for Research on Cancer (2023), beban global kanker terus meningkat dengan perkiraan 19.3 juta kasus baru pada 2020. Jumlah kasus baru kanker diprediksi meningkat hampir 50% pada 2040 dan akan berdampak pada negara berkembang (Iqhrammullah et al., 2023). Kanker ginjal disebabkan pertumbuhanselabnormalpadajaringanginjal,membentuktumorlalu menjadikankeryang dapat menyebar ke jaringan dan organ lainnya . Karsinoma sel renal atau RCC merupakan jenis kanker ginjal yang paling umum terjadi pada orang dewasa (Gujarathi et al., 2024). Statin merupakan obat yang dikenal karena berpotensi menghambat produksi kolesterol. Di sisi lain, statin juga dapat digunakan untuk pengobatan neoplastik malignan bersamaan kemoterapi dan radioterapi. Mekanisme obat Statin mengarah pada apoptosis melalui pengaturan siklus sel karena memiliki efek pleiotropik (Tripathi et al., 2024). Pada penelitian ini,liniselACHNdikultur dalammediaDublecco’sModifiedEagleMedium(DMEM)yang mengandung fetal bovine serum (FBS) 10% dan antibiotik penicilin-streptomycin 1% (ATCC). Atorvastatin dan Pravastatin diuji kemampuannya sebagai antikanker melalui uji viabilitas dengan MTS Assay dan uji Reactive Oxygen Species dengan reagen DCFH-DA.

Based on data from the International Agency for Research on Cancer (2023), the global cancer burden continues to rise, with an estimated 19.3 million new cases reported in 2020. It is projected that the number of new cancer cases will increase by nearly 50% by 2040, significantly impacting developing countries (Iqhrammullah et al., 2023). Kidney cancer is caused by the abnormal growth of cells within kidney tissues, forming tumors that can eventually spread to other tissues and organs. Renal cell carcinoma (RCC) is the most common type of kidney cancer in adults (Gujarathi et al., 2024). Statins are drugs known for their potential to inhibit cholesterol production. Additionally, statins have demonstrated efficacy in treating malignant neoplasms when combined with chemotherapy and radiotherapy. The mechanism of statins involves inducing apoptosis by regulating the cell cycle, attributed to their pleiotropic effects (Tripathi et al., 2024). In this study, ACHN cell lines was cultured in Dublecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) media containing 10% fetal bovine serum (FBS) and 1% penicillin-streptomycin antibiotics (ATCC). The anticancer potential of Atorvastatin and Pravastatin were evaluated through viability assays using the MTS assay and Reactive Oxygen Species (ROS) testing with the DCFH-DA reagent.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridlatul Hasanah
"Penggunaan obat golongan statin (penghambat hidroksimetil glutaril-CoA reduktase) sebagai terapi lini pertama pada hiperkolesterolemia dapat menyebabkan terjadinya beberapa reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Tujuan penelitian ini adalah menilai risiko penggunaan obat golongan statin terhadap kejadian ROTD pada pasien hiperkolesterolemia di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasar Rebo, Jakarta.
Penelitian dilakukan dengan metode kohort prospektif pada pasien yang menggunakan atorvastatin dan simvastatin. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, data sekunder diperoleh melalui rekam medis dan resep yang diterima oleh pasien. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan chi-square dan regresi logistik.
Dari penelitian diketahui bahwa ROTD terjadi pada 38.20% pasien yang menggunakan obat golongan statin, kejadian ROTD terbesar adalah gangguan sistem pencernaan (35.45%) dan gangguan sistem saraf (23.64%). Sedangkan ROTD pada otot dan hati masing-masing sebesar 2.73%.
Pasien yang menggunakan simvastatin memiliki risiko relatif mengalami ROTD lebih besar jika dibandingkan dengan pasien yang menggunakan atorvastatin (RR: 6.439; CI: 2.963-13.992). Variabel perancu yang secara signifikan mempengaruhi kejadian ROTD adalah aktivitas fisik. Pasien yang mengalami ROTD memiliki risiko relatif lebih besar mengalami putus obat daripada pasien yang tidak mengalami ROTD (RR: 2.554; CI: 1.724- 3.754).

The use derivate of statin (hydroxymethylglutaryl-CoA reductase inhibitors) for management of hypercholesterolemia can cause advers drug reactions (ADR). The purpose of this study was to assess the risk of the use of statins on the incidence of ADR in hypercholesterolemic patients in the Outpatient Installation in RSUD Pasar Rebo, Jakarta.
This study was conducted using a prospective cohort to the patients using atorvastatin and simvastatin, the data obtained by interview with questionnaires, medical records, and patient prescriptions. The data collected analyzed using chi-square and logistic regression.
ADR occurred in 38.20% patients who treated with statins, the most often ADR experienced by patient are gastrointestinal disorder (35.45%) and nerve system disorder (23.64%). Muscle and liver disorder experienced by 2.73% patients respectively.
The patients using simvastatin have a greater risk of experiencing ADR compared to atorvastatin (RR: 6.439; CI: 2.963-13.992). Physical activity is the confounding variable significantly influence the incidence of ADR. Patients who experience ADR had a greater risk for experiencing drug withdrawal than patients who did not experience ADR (RR: 2.554; CI: 1.724- 3.754).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T42984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Kusuma Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Faridasari Kusumawaty
"Latar Belakang: Hiperlipidemia memiliki angka prevalensi yang tinggi pada penerbang di Indonesia. Penanganan hiperlipidemia tersebut salah satunya diterapi oleh statin dengan salah satu efek samping gangguan musculoskeletal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan terapi statin dengan gangguan muskuloskeletal pada penerbang dengan hiperlipidemia di Indonesia.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode potong lintang. Pengambilan data di Balai Kesehatan Penerbangan Indonesia pada bulan Mei-Juni 2018 dengan cara pengisian kuesioner terstruktur dan data rekam medis. Kuesioner diberikan kepada penerbang yang melakukan pemeriksaan kesehatan per enam bulan sebanyak 203 penerbang. Penerbang yang masuk kriteria mengalami hiperlipidemia dan menggunakan statin sebanyak 57 orang. Data kemudian diolah dengan program SPSS versi 22 dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square, Fisher, dan Kolmogorov-Smirnov.
Hasil : Dari 203 responden, 85 41,87 penerbang mengalami hiperlipidemia dengan 57 penerbang pengguna statin. Sebanyak 5 orang 8,77 penerbang pengguna statin dengan hiperlipidemia mengalami gangguan musculoskeletal. Faktor ndash; faktor risiko yang berperan seperti jenis kelamin, umur, jam terbang total, indeks massa tubuh, jenis pesawat dan jabatan tidak memiliki perbedaan yang bermakna terhadap gangguan muskuloskeletal. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara gangguan otot yang dialami penerbang pengguna statin dengan hiperlipidemia p > 0,05.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan penggunaan statin pada penerbang yang mengalami hiperlipidemia tidak berhubungan dengan gangguan musculoskeletal. Dengan demikian penggunaan statin bisa disarankan pada penerbang.

Background : Hyperlipidemia has a high prevalence rate among pilots in Indonesia. One of Treatment of hyperlipidemia treated by statins with one of the side effects of musculoskeletal disorders. The purpose of this study to examine the relationship between statin therapy with musculoskeletal disorder among pilots with hyperlipidemia in Indonesia.
Methods : This study using cross-sectional design. Data retrieve in Indonesian Aviation Medical Centre in May-June 2018 by structured questionaires and medical records. questionnaires is given to pilots who do general check up in six months periodically N=203 . Pilots who met with criteria statin user and hyperlipidemia 57 participants. Data processed by SPSS version 22 and analyzed using Chi-Square, Fisher and Kolmogorov-smirnov test.
Result: From 203 respondents, 85 41,87 pilot have hyperlipidemia with 57 pilots use statin. The result shows 5 participant experience muscoskeletal disorder 8,77 . The risk factors such as gender, age, total flight hour, body mass index, type of aircraft and position have no significant meaning with musculoskeletal disorders. There is no association between statin therapy among hyperlipidemia pilots with musculoskeletal disorder p>0,05.
Conclusions : There is no association between statin therapy among hiperlipidemia pilots with musculoskeletal disorder. Therefore statin therapy can be suggested to pilots.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vika
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan uji validitas dan reliabilitas kuesioner Morisky Medication Adherence Scale 8 (MMAS-8) versi bahasa Indonesia untuk mengukur kepatuhan konsumsi statin pada 40 penerbang militer di Skadron Udara Halim Perdanakusuma pada tanggal 6 April-15 Mei 2016. Hiperkolesterolemia merupakan penyebab penyakit kardiovaskular yang dapat menyebabkan inkapasitasi dalam penerbangan. Salah satu cara untuk mengontrol hiperkolesterolemia adalah dengan minum obat antikolesterol golongan statin, namun belum ada instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kepatuhan minum obat statin di kalangan penerbang militer di Indonesia. Validitas diuji dengan validitas kriteria. Reliabilitas diuji dengan konsistensi internal dan uji ulang (test-retest). Didapatkan korelasi negatif lemah dan tidak ditemukan hubungan bermakna antara antara kadar kolesterol dan tingkat kepatuhan minum statin (koefisien Spearman -0,199; p=0,218). Konsistensi internal moderat (Cronbach?s α=0,759) dengan reliabilitas tes ulang yang baik (koefisien Spearman=0,860). Hasil uji validitas dan reliabilitas MMAS 8 versi bahasa Indonesia pada penerbang militer belum dapat digunakan untuk mengukur kepatuhan minum statin pada penerbang militer di Indonesia.

ABSTRACT
This study analyzed the validity and reliability of Morisky Medication Adherence Scale 8 (MMAS-8) Bahasa version to measure statin adherence among 40 military pilots in Halim Perdanakusuma Air Force Base on April 06th-May 15th 2016. Hypercholesterolemia is the cause of cardiovascular disease which lead to inflight incapacitation. One of the way to control hypercholesterolemia is using statin medication, however there has not been an instrument to measure statin adherence in military pilots in Indonesia. Validity was confirmed using crirerion-related validity. Reliability was tested for internal consistency and test-retest reliability. Negative weak correlation and no significant association between cholesterol and statin adherence level (Spearman coefficient -.199, p=0.218) was found. Moderate internal consistency and excellent test-retest reliability were found (Cronbach?s α=0.759; Spearman correlation=0.860). Validity and reliability of MMAS 8 Bahasa version has not been able to be used to measure statin adherence among military pilots in Indonesia."
2016
T46639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nurhikmah
"Dislipidemia merupakan suatu keadaan ketidakseimbangan profil lipid dalam tubuh dan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit arterosklerotik. Pemberian statin sebagai pilihan utama dalam terapi dislipidemia, terbukti aman namun berpotensi menyebabkan masalah terkait obat yang mempengaruhi efektivitas dan keamanan pengobatan. Masalah terkait obat dapat dikurangi dan diselesaikan melalui kegiatan pemantauan terapi obat oleh apoteker dengan memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dislipidemia rawat inap, mengidentifikasi masalah terkait obat pada pasien dislipidemia rawat inap dan menganalisis pengaruh pemberian informasi dan rekomendasi oleh apoteker terhadap perubahan jumlah masalah terkait obat statin pada pasien dislipidemia rawat inap. Penelitian dilakukan dengan desain pre eksperimental sebelum dan sesudah intervensi secara prospektif yang melibatkan 102 pasien rawat inap dislipidemia. Pemantauan terapi obat dilakukan selama pasien di rawat inap dan diidentifikasi masalah terkait obat menggunakan klasifikasi PCNE versi 9,00 Bahasa Indonesia, data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi dan rekomendasi oleh apoteker terhadap perubahan jumlah masalah terkait obat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masalah terkait obat yang terjadi pada 102 pasien dislipidemia rawat inap yang teridentifikasi dan dilakukan intervensi sebanyak 307 masalah, terdiri dari 83% masalah keamanan pengobatan dan 17% masalah efektivitas pengobatan, masalah keamanan pengobatan yang terjadi adalah interaksi obat potensial. Pemberian informasi dan rekomendasi oleh apoteker berpengaruh secara signifikan (p-value 0,000 < 0,05) dapat menurunkan jumlah masalah terkait obat sebesar 90%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh apoteker dapat menurunkan jumlah masalah terkait obat pada pasien dislipidemia rawat inap.

Dyslipidemia is a condition of imbalance in the lipid profile in the body and is one of the risk factors for atherosclerotic disease. Giving statins as the main choice in dyslipidemia therapy has been proven safe but has the potential to cause drug-related problems that affect the effectiveness and safety of treatment. Drug-related problems can be reduced and resolved through drug therapy monitoring activities by pharmacists by providing recommendations for problems that occur. This study aims to describe the characteristics of inpatients with dyslipidemia, identify drug-related problems in inpatients with dyslipidemia and analyze the effect of providing information and recommendations by pharmacists on changes in the number of statin drug-related problems in inpatients with dyslipidemia. The study was conducted with a pre-experimental pre-post design prospectively involving 102 inpatients with dyslipidemia. Drug therapy monitoring was carried out while the patient was hospitalized and drug-related problems were identified using the PCNE classification version 9.00 Indonesian, the data obtained will be analyzed statistically to see the effect of providing information and recommendations by pharmacists on changes in the number of drug-related problems. The results of the study showed that drug-related problems that occurred in 102 hospitalized dyslipidemia patients who were identified and intervened were 307 problems, consisting of 83% medication safety problems and 17% medication effectiveness problems, the medication safety problems that occurred were potential drug interactions. The provision of information and recommendations by pharmacists had a significant effect (p-value 0.000 <0.05) and could reduce the number of drug-related problems by 90%. The conclusion of this study shows that information and recommendations provided by pharmacists can reduce the number of drug-related problems in hospitalized dyslipidemia patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabbath Marchend
"Statin telah diketahui dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam
darah. Statin menurunkan kandungan kolesterol dengan cara menghambat
kefja enzim HMG Co-A reduktase yang dibutuhkan pada biosintesis
kolesterol, Enzim tersebut mengkatalis reaksi perubahan p^iidrokshpmetilglutaril
Co-A menjadi asam mevalonat. Statin biasanya dihasilkan
melalui fermentasi dengan menggunakan kapang jenis Aspergillus dan
Monascus. Akan tetapl, statin yang dihasilkan dari kapang Monascm tipe
liar, kadamya masih relatif kecil. Untuk Itu dilakukan upaya peningkatan
galur untuk mendapatkan galur yang leblh potensial dafem menghasilkan
statin. Jenis Monascus yang dipakal adalah Monascus purpumus. Upaya
peningkatan galur dilakukan dengan mutasi sinar gamma (y) pada
beberapa dosis irradiasi yaitu 0,1-0,5 kGy. Seleksl mutan dilakukan
secara aoak trerdasarican pola penampakan koloni pada cawan petii dan
setelah itu dipilih dosis optimum irradiasi (dosis yang memberikan persentasi
survival terkecil) berdasarkan jumlah koloni tunggal yang terbentuk. Dosisdosis
optimum yang didapatkan adalah 0,2 ; 0,3 dan 0,4 kGy. Fermentasi
yang dilakukan terhadap Monascus purpureus tipe liar dan isolat-isolatnya
tidak menunjukkan adanya statin. Beberapa senyawa yang diperkirakan
dihasilkan pada fermentasi dari isolat Monascus purpureus dan tipe liarnya
adalah pigmen warna monascin, monascorubrin, ankaflavin, serta
rubropunctatin

Statin has been known capable of reducing cholesterol content in
blood by inhibiting HMG Co-A reductase enzyme (an enzyme which is
needed in cholesterol biosynthesis). This enzyme catalysts the formation of
mevalonic acid from p-hydroxyl- p-methylglutaryl Co-A. Statin is usually
produced from the fermentation of AspergUlus and Monascus, but the statin
yield from the fermentation of Monascus wild type is still low. Therefore, it
needs strain improvement to increase the statin production which is done by
modifying the genetics. The strain used in this experiment Is Monascus
purpureus. The strain improvement is done by mutating Monascus purpureus
wild type using gamma (y) ray in several doses. The doses used in the
irradiation are 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 and 0,5 kGy. Mutant selection is done
randomly based on the single colony pattern on petri dish. Before random
selection, the optimum doses of irradiation are needed to be determined. The
optimum doses are those which give the smallest survival fractions. Those
optimum doses are 0,2 kGy, 0,3 kGy and 0,4 kGy. Monascus purpureus wild
type and its isolates did not produce any statin under fermentation in Miyake's
medium. Several compounds which were predicted produced from
Monascus purpureus wild type and its isolates are monascin, monascorubrin,
ankaflavin and rubropunctatin
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>