Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa Dearni
"Model skedul migrasi menggunakan pendekatan Rogers dan Castro menunjukkan pola migrasi spesifik, termasuk lonjakan pada usia muda akibat migrasi kerja atau pendidikan, serta peningkatan kecil di usia tua karena migrasi kembali setelah pensiun. Pola migrasi ini bervariasi antara wilayah urban dan rural, mencerminkan perbedaan tingkat urbanisasi, budaya migrasi, dan peluang ekonomi. Penelitian ini menganalisis pola migrasi di Sumatera Barat dengan menggunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret 2023 yang mencakup informasi seperti usia, provinsi tempat lahir, dan klasifikasi wilayah perdesaan/perkotaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Sumatera Barat memiliki tingkat migrasi antarprovinsi sebesar 2 persen dengan migrasi neto positif 0,8 persen, menandakan lebih banyak penduduk masuk dibandingkan keluar. Mayoritas migran berada pada usia produktif (20–29 tahun) dan memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi, menggambarkan daya tarik provinsi ini dalam aspek ekonomi dan pendidikan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan mengenai dinamika migrasi di Sumatera Barat dan implikasinya bagi perencanaan pembangunan daerah.

The migration schedule model using the Rogers and Castro approach shows specific migration patterns, including a spike at a young age due to work or education migration, and a small increase at an older age due to return migration after retirement. These migration patterns vary between urban and rural areas, reflecting differences in urbanization levels, migration cultures, and economic opportunities. This study analyzes migration patterns in West Sumatera using secondary data from the March 2023 National Socioeconomic Survey (SUSENAS) which includes information such as age, province of birth, and rural/urban area classification. The results of the analysis show that West Sumatra has an inter-provincial migration rate of 2 percent with a positive net migration of 0.8 percent, indicating that more people are entering than leaving. The majority of migrants are of productive age (20– 29 years) and have relatively high levels of education, illustrating the province's attractiveness in terms of economy and education. The results of this study provide insight into the dynamics of migration in West Sumatra and its implications for regional development planning."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqah Indri Amalia
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang ada kaitannya dengan faktor gizi serta memiliki kontribusi besar dalam tingkat mortalitas di Indonesia. Melalui penelitian dengan disain studi cross sectional diharapkan dapat diketahui hubungan antara karakteristik demografi (status migrasi dan lokasi tinggal), asupan makanan (asupan energi, karbohidrat, lemak, kolesterol, serat dan asupan gorengan per hari), aktivitas harian (tingkat aktivitas fisik dan waktu tempuh) dan status gizi (Indeks Massa Tubuh dan lingkar perut) dengan tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) pada karyawan laki-laki berusia 30 tahun ke atas di Perusahaan Alat Berat, Cikarang. Data diambil dengan metode wawancara untuk karakteristik demografi. Asupan makanan diketahui dengan wawancara menggunakan semi-kuantitatif FFQ, dan aktivitas fisik dengan wawancara menggunakan adaptasi kuesioner GPAQ versi 2. Tingkat risiko PJK diukur dengan metode skor Framingham data diperoleh dari hasil medical check-up bersama dengan data status gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat risiko PJK sebesar 12% dan masuk dalam kategori tingkat risiko sedang. Hubungan tingkat risiko penyakit jantung ditemukan bermakna secara statistik dengan status migrasi (p = 0,007), lokasi tinggal (p = 0,013), asupan gorengan per hari (p = 0,016), waktu tempuh (p = 0,036), IMT (p = 0,031) dan lingkar perut (p = 0,024).

Coronary Heart Disease (CHD) is one of non-communicable disease related to nutrition factors and contribute to high rate mortality in Indonesia. This research using cross-sectional study and aims to know the association between demographic characteristic (migration status and household location), food consumption (consumption of calorie, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber and fried foods), daily activity (physical activity level and travel duration), nutritional status (BMI and waist circumference) with risk of coronary heart disease which defined by Framingham Score in male employee of Heavy Equipment Company, Cikarang. Data collected by interview method in order to know demographic characteristic and also to know daily food consumptions using semi-quantitative FFQ and level of physical activity using adopted GPAQ version 2. Risk of CHD and nutritional status known from respondent medical check-up status. The results of this research show that mean of CHD risk is 12% and it classified as moderate risk of CHD. This research find out that there are significant statistical association between risk of CHD with migration status (p = 0,007), home location (p = 0,013), daily consumption of fried foods (p = 0,016), travel time (p = 0,036), BMI (p = 0,031) and waist circumference (p = 0,024)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library