Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hary Wahyu T.
"ABSTRAK
Hormon steroid mernpunyai, kegunaan yang luas, baik untuk pengobatan maupun sebagai obat kontrasepsi yang saat ini banyak digunakan. Untuk mendapatkan hormon steroid banyak dilakukan sintesa dari bahan baku alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan. Saat ini sterol dan steroid dari alam mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan pembuatan hormon steroid. Tujuan percobaan ini untuk mendapatkan metode identifikasi dari beberapa senyawa steroid dan sterol bahan baku atau hasil antara secara kromatografi lapisan tipis dan dengan reaksi warna. Guna rnencapai tujuan mi, dilakukan beberapa cara - percobaan kromatografi lapisan tipis dan percobaan reaksi - warna untuk identifikasi kolesterol, stigmasterol, -sitos-. terol, ergosterol, tigogenmn, diosgenin, solasodin dan ADD. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa metode kromatografi lapisan tipis yang lebih balk adalah reversedphase kromatografi lapisan lipis dengan zat pengimpregnasi kerosen konsentrasi 12,5% dan eluen asam asetat glasial-air 9:1 atau asam asetat glasial - air 9,5 : 0,5. Hasil percobaan reaksi warna yang dianjurkan adalah kombinasi dan pereaksi-pereaksi INH, m-dinitrobenzen, paraformaldehid, seniurn (IV) sulfat, vanillin-asam sulfat pekat, vanillinasam fosfat, asam pikrat-asam perkiorat dan dragendorf."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reri Indriani
"ABSTRAK
Sterol dalam tumbuhan dan hewan merupakan salah satu bahan baku untuk produksi obat-obat kontrasepsi oral. Tandan sawit limbah telah dinilai kemungkinannya sebagai sumber sterol. Untuk mengolah tandan sawit limbah tersebut agar menghasilkan sterol, diperlukan suatu metoda isolasi yang relatif sederhana dan ekonomis. Berbagai kondisi hidrolisis asam menggunakan HCI/air untuk penyiapan sampel, sebagai salah satu tahap metoda 1- solasi, telah dilakukan. Kondisi hidrolisis asam tersabut adalah - Tahap analitik : waktu hidrolisis 3 jam dengan HC1 2 N dan 4 N, waktu hidrolisis 1 jam dan 2 jam dengan HC1 2 N yang dibandingkan terhadap metoda hidrolisis basa menggunakan KOH/etanol selama 1 jam. Produksi dalam skala laboratorium :waktu hidrolisis 1 jam dengan HC1 2 N. Penetapan kadar dilakukan secara Spektrofotometri berdasarkan reaksi Liebermann Burchard yang sudah dimodifikasi. Hidrolisis asam pada beberapa kondisi penyiapan sampel yang telah dicoba dalam tahap analitik memberikan hasil 75% dari metoda pembanding KOH/etanol. Produksi dalam skala laboratorium memberikan hasil 83% dari hasil pada tahap analitik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Kurniadi
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
T39572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriani
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian kandungan sterol dalam bagian-bagian (daun,gondok dan akar) tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes Solins ). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan sterol dalam tanaman eceng gondok, yang nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bahan baku hormon steroid kontraseptif. Isolasi sampel dilakukan dengan metode standar International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Identifikasi dan penetapan kadar sterol dilakukan secara kromatografi lapisan tipis (KLT) dan metode spektrofotometri berdasarkan reaksi Liebermann-Burchard. Hasil analisa kualitatif menunjukkan bahwa tanaman eceng gondok mengandung sterol, yang diduga sebagai Stiginasterol. Radar sterol terbesar terdapat pada bagian gondok (± 1 mg/9 bobot kering)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andoyo Sugiarto A
"Sterol dalam tumbuhan dan hewan merupakan salah s,
tu bahan baku untuk produksi obat-obat kontrasepsi oral.
Dalam rangka mencari umber sterol, telah didapat suatu
metode identifikasi dan penetapan kadar sterol yang sede
hana, yang dapat digunakan untuk minyak sawit kasar dan
berbagai fraksi limba.hnya yang terdiri dari sludge, tandan,
sabut sisa pengempaan dan air limbah.
Dari hasil identifikasi menggunakan pereaksi Lieberrnann-
Burchard dan Kromatografj. Lapisan fipis, didapat
bahwa niinyak sawit kasar dan semua fraksi limbahnya mengandung
sterol.
Penetapan kadar sterol tak jenuh pada ekstrak dan
fraksi tak tersabunkan dilakukan secara kolorimetri menggunakan
pereaksi Liebermann-Burchard. Sampel-sampel yang
mengandung zat-zat pengganggu dapat dimurnikan dengan Kr
matografi Lapisan Tipis sebelum penetapan kadar0
Tandan yang merupakan fraksi limbah terbesar mengandung
sterol terbanyak.

Sterols which occur in plants and animals can be
used as a raw material for production of oral contrasept
yes. To investigate possible resources of sterols, a simple
identification and assay method has been obtained,
which can be used for Crude Palm Oil and the various waste
fractions consisting of sludge, bunch, wasted mesocarp
and wasted water.
Identification by the Liebermann-Burchard reaction
and Thin Layer Chromatography show that Crude Palm Oil
and the various waste fractions concerned with its production
contain sterols.
The assay of total unsaturated sterols from the
extract of unsaponifiable matter was done by a colorime-.
tric method based on the Liebermann-Burchard reaction.
Samples containing a lot of disturbing substances can be
cleaned up by Thin Layer Chromatography prior to assay.
The bunch which is the majority of the waste has
the highest sterol content.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gaga Irawan Nugraha
"Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler (PKV) di Indonesia terus meningkat dan tahun ke tahun. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986, kematian yang disebabkan oleh PKV adalah 9,7% dan pada SKRT tahun 1992 angka ini meningkat menjadi 16,4% , kemudian pada SKRT tahun 1995 menjadi 24,2% (Departemen Kesehatan RI, 1997; Departemen Kesehatan RI, 1994).
PKV yang utama adalah penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh terbentuknya plak aterosklerotik pada arteri koronaria. Etiologi aterosklerosis bersifat multifaktorial dengan faktor risiko utama adalah dislipidemia (Libby, 2001). Dislipidemia ditandai dengan perubahan profil lipid yang berupa (salah satu atau semua) kenaikan kadar kolesterol total (KT), kolesterol low-density lipoproteins (KLDL) dan trigliserida atau penurunan kolesterol high-density lipoproteins (K-HDL). Sedangkan rasio K-LDL/K-HDL lebih dari 5 dapat meningkatkan risiko PKV (Tribble dan Krauss, 2001; Semiardji, 2000; Konsensus Nasional Pengelolaan Dislipidemia Indonesia, 1995).
Apolipoprotein A-I (apo A-I) merupakan protein utama HDL. Berdasarkan penelitian epidemologis apo A-I mempunyai korelasi negatif terhadap PKV. Oleh sebab itu apo A-I bersama K-HDL digunakan sebagai parameter yang bersifat protektif terhadap risiko terjadinya PKV (Rader, 2003; Walldius dkk, 2001).
Minyak kelapa merupakan minyak yang sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, namun kemudian penggunaan minyak kelapa makin menurun seiring dengan adanya anggapan bahwa minyak kelapa yang mengandung tinggi saturated fatty acid (SAFA; 91%) berbahaya untuk digunakan karena dianggap dapat meningkatkan risiko PKV. Selain itu mulai tahun 1981 industri minyak sawit mulai tumbuh dan berkembang makin pesat di Indonesia (BPS, 2003; Gun, 1984; Setyomidjaja, 1984). Pada saat ini minyak kelapa merupakan minyak yang sulit didapatkan balk di pasar tradisional maupun pasar swalayan. Namun demikian ternyata masih ada masyarakat di Kabupaten Ciamis Sawa Barat yang menjadi perajin minyak kelapa yang hanya menggunakan minyak kelapa untuk memasak sehari-hari.
Berbagai penelitian melaporkan bahwa asupan SAFA yang banyak terdapat pada minyak kelapa terbukti meningkatkan KT dan K-LDL. Namun asupan SAFA juga meningkatkan K-HDL, sehingga rasio KT/K-HDL ataupun K-LDL/ K-HDL menjadi lebih rendah secara bennakna dibandingkan dengan asupan minyak kelapa sawit, atau minyak jagung yang kaya MUFA dan PUFA (Mensink dkk, 2003; Enig, 1996; Sundram, 1994).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada suku Tokelau yang tinggal di kepulauan New Zealand yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan 34% asupan energinya berasal dari kelapa menunjukkan bahwa tidak ada satupun yang menderita dislipidemia dan menderita PKV (Prior dkk, 1981)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library