Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifa Islamie
"This research examined the announcement of seasoned equity offering to stock return and trading volume. This study grouped its sample by degree of financial distress risk. When managers realizing that the distress risk is rising, a firm will choose financed its activity by equity rather than bond. If investors recognize this chain of events, then the stock price will decrease by the announcement of seasoned equity. It?s called the static tradeoff between tax benefit and distress risk from debt-financing (Myers, 1989).
The purpose of this research is to know the behavior of stock return and trading volume for each sample group. SEO announcement is an interesting subject because it has no hypothesis which best described the phenomenon on each capital market within a country. There are many different SEO effects depend on its capital market structure and efficiency which is support the efficient market hypothesis (Fama, 1970). Asquith and Mullins (1986) found signaling as the answer of negative price reaction, while Tsangarakis (1996) found investment opportunities as response of positive price effect.
This research is using an event studies method in order to meet its objectives. By 41 days of event period, this research wants to get better return and trading volume behavior around announcement day. But, since bigger firms has harder public exposure, then this research restrict its event only for formal announcement done by Indonesia Stock Exchange (IDX).
The result support Asquith and Mullins research and there is no evidence that Indonesian investors knowing about financial distress risk owned by listed firms. Significant cumulative average abnormal return was found in every sample group. Negative price effect was larger for group with high financial distress risk. On the contrary, higher volume turnover was booked by the group of high financial distress risk.
This study suggested listed shares not to issue equity if its purpose is to do a financial restructuring. Because, once investors realize that distress risk have had risen, stock price will fall and the trading volume will be lessen. Further study could do some improvement by measuring the operating performance of the SEO firms, use other financial distress prediction model, or use other stock return calculation model."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Farahiya Rachmadini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ada/tidaknya fenomena Reverse Weekend Effect pada Bursa Efek Indonesia BEI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return harian dan menggunakan variabel dummy dan conditional variance sebagai variabel independen dalam regresinya. Autoregressive conditional heteroskedasticity ARCH dan generalized autoregressive conditional heteroskedasticity GARCH digunakan sebagai metode analisis untuk mengukur volatilitas return yang diregresikan sebagai conditional variance equation. Leverage effect ditambahkan sebagai salah satu variabel independen dalam conditional variance equation atas pengaruh baik atau buruknya berita sehingga dapat mempengaruhi harga saham di hari Senin. Hasil penelitian ini tidak menemukan adanya reverse weekend effect di Indonesia. Kemudian, return di hari senin tidak selalu bernilai positif setiap minggunya pada perusahaan berskala besar. Terakhir, volume perdangan dan likuiditas tidak dapat menjelaskan fenomena anomali Reverse Weekend Effect di Indonesia.

The aim of this paper is to analyze whether there is phenomenon of anomaly of the Reverse Weekend Effect or not in Indonesia Stock Exchange. Dependent variable of this study is daily return and using dummy variable and conditional variance variable as independent variables in its regression. Autoregressive conditional heteroskedasticity ARCH and generalized autoregressive conditional heteroskdasticity GARCH were used as analytical methods to measure return volatility which were regressed as conditional variance equation. Leverage effect was added as the independent variable for the different impact of good and bad news on the conditional variance equation that could affect stock prices on Monday. The results of this study did not find any Reverse Weekend Effect in Indonesia. Then, the result of Monday return of large firms was not always positive in every week. Furthermore, trading volume and illiquidity of individual firms cannot explain the anomaly of Reverse Weekend Effect in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Bimo Notowidigdo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S25991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verra Damayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel makro ekonomi yaitu variabel Pendapatan Domestik Bruto (PDB), suku bunga SBI dan nilai tukar Rupiah terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Penggunaan variabel PDB didasarkan pada pertimbangan variabel ini digunakan untuk mengukur besarnya transaksi yang terjadi dalam perekonomian atau untuk mengukur tingkat pendapatan dengan memperhitungkan transfer dan transaksi dari asset keuangan serta barang-barang. Penggunaan suku bunga SBI didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk mengukur rate of return dari asset sebagai alternatif portofolio dapat digunakan suku bunga jangka pendek, selain itu penggunaan SBI juga didasarkan pertimbangan bahwa SBI merupakan indikator yang digunakan untuk mempengaruhi kebijakan moneter yang langsung berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan penggunaan variabel nilai tukar didasarkan pada pertimbangan bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia di mata internasional.
Data yang digunakan dalam kajian empiris ini merupakan data time series dan cross section bulanan periode 2000:01 sampai dengan 2004:12 atau 60 pengamatan yang diperoleh dari berbagai sumber penerbitan. Untuk menganalisis data cross section dan time series digunakan alat analisis pooled data dengan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR).
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa variabel PDB, SBI dan REER berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham sektoral di Bursa Efek Jakarta. Jika dilihat secara sektoral, pengaruh tersebut berbeda-beda tergantung dari kondisi sektoral masing-masing saham. Indeks harga saham yang paling terpengaruh dengan adanya perubahan variabel makro ekonomi adalah indeks harga saham pertambangan sedangkan yang paling kecil dipengaruhi adalah indeks harga saham properti.
Upaya menjaga indeks harga saham agar tetap stabil tentunya sangat tergantung dari upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan variabel-variabel makro ekonomi agar tidak menurun dari kondisi sebelumnya. Dengan dernikian, kondisi pasar modal di Indonesia diharapkan dapat berkembang dimasa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Siswaji
"Perkembangan harga saham di bursa dipengaruhi oleh faktor domestik dan faktor internasional. Secara relatif, besarnya pengaruh faktor internasional seperti pengaruh bursa asing, peran investor asing dan kurs valuta asing terhadap perkembangan suatu bursa menunjukkan tingkat integrasi bursa tersebut dengan pasar modal internasional. Bursa yang lebih terintegrasi dengan pasar modal dunia, yakni yang lebih terpengaruh oleh faktor intemasional, potensial dapat menikmati harga saham yang lebih tinggi dibanding bursa yang tersegmentasi. Di sisi lain, interdependensi/linkage dengan bursa internasional dapat mengakibatkan peningkatan fluktuasi harga saham yang berarti peningkatan risiko investasi di bursa tersebut dan penurunan daya tarik bursa tersebut sebagai tujuan diversifikasi investasi internasional. Dengan demikian, pemahaman tentang pengaruh faktor internasional seperti pengaruh bursa asing dan kurs US$- terhadap suatu bursa, termasuk BE), adalah penting, baik bagi kepentingan praktis maupun kepentingan akademis.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membuktikan adanya pengaruh dari indeks bursa regional (Singapura, Malaysia, Thailand dan Pilipina) serta bursa internasional (Hongkong, Jepang dan Amerika Serikat) terhadap IHSG di BEJ), sekaligus memvalidasi sebagian hasil penelitian Lim, Lee dan Liew (2003) dan Ibrahim (2004), khususnya yang menyangkut integrasi BEJ dengan bursa ASEAN, yang kesimpulannya bertentangan; (2) mengeksplorasi perbedaan pengaruh indeks bursa regional dan internasional tersebut di alas terhadap IHSG di BEJ, untuk periode sebelum, selama dan setelah krisis; (3) membuktikan adanya pengaruh dari kurs US$ (Rupiah/US$) terhadap IHSG di BEJ, sekaligus memvalidasi sebagian hasil penelitian Phylaktis dan Ravazzolo (2000), khususnya yang menyangkut hubungan dinamis antara kurs USS dengan harga saham di BEJ; (4) mengeksplorasi perbedaan pengaruh kurs USS (pasar valuta asing) terhadap IHSG di BEJ, untuk periode sebelum, selama dan setelah krisis.
Selain IHSG BEJ yang lebih dilihat dalam posisinya sebagai variabel yang dipengaruhi, penelitian ini mencakup delapan variabel lain yang dilihat pengaruhnya terhadap IHSG, yakni tujuh variabel indeks bursa asing (KLCI-Malaysia, STISingapura, SET-Thailand, PSE-Pilipina, Hangseng-Hongkong, Nikei-Jepang dan SP500-AS) dan satu variabel kurs US$. Jangka waktu penelitian meliputi kurun waktu dari 2 Januari 1993 hingga 29 April 2005, dengan pengamatan dilaksanakan sebanyak empat kali, yakni untuk seluruh periode penelitian (2 Januari 1993 - 29 April 2005) dan tiga periode yang Iebih pendek, yakni periode sebelum krisis (2 Januari 1993 - l Juli 1997), selama krisis (2 Juli 1997 - 31 Desember 1999) dart setelah krisis (1 Januari 2000 - 29 April 2005).
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Economic Statistic-Econstatst, Statistik Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Pusat Informasi Pasar Modal, dan Pusat Data dan Analisis Bisnis. Pengujian dan analisis yang dilakukan mencakup: (I) pengolahan statistik deskriptif, (2) correlation analysis (analisis korelasi), (3) unit root test (uji akar unit), (4) cointegration test (uji kointegrasi), (5) Granger causality test (uji kausalitas Granger), dan (6) variance decomposition analysis.
Berdasarkan pengujian dan analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh indeks bursa regional dan internasional terhadap IHSG BEJ yang terbukti dari hasil uji kausalitas Granger dan variance decomposition analysis, yang juga didukung oleh hasil analisis korelasi; (2) terdapat perbedaan pengaruh bursa regional dan internasional terhadap IHSG diantara periode sebelum, selama dan setelah krisis, yang terbukti dari uji kausalitas Granger dan variance decomposition analysis, yang jugs. didukung oleh hasil analisis korelasi; (3) uji kointegrasi tidak dapat secara meyakinkan membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara MSG dengan indeks bursa regional dan internasional, sehingga hasil penelitian ini lebih sesuai dengan hasil penelitian Ibrahim (2004) dan kurang sesuai dengan basil penelitian Lim, Lee dan Liew (2003); (4) pengaruh kurs US$ terhadap IHSG BEJ terbukti dari variance decomposition analysis dan uji kausalitas Granger, serta didukung oleh hasil analisis korelasi; (5) pengaruh kurs US$ terhadap IHSG terbukti bervariasi diantara periode sebelum, selama dan setelah krisis; (6) uji kointegrasi tidak dapat secara meyakinkan membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara IHSG dengan indeks bursa regional dan internasional, sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Phylalctis dan Ravazzolo (2000).
Dengan demikian, walaupun tidak terjadi hubungan keseimbangan jangka panjang antara IHSG dengan indeks bursa asing dan kurs US$, namun terdapat pengaruh indeks bursa asing dan kurs US$ terhadap MSG yang bersifat jangka pendek dan berbeda antara periode sebelum, selama dan setelah krisis ekonomi. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka BEJ dapat dijadikan sebagai tujuan diversifikasi imvestasi intemasional, khususnya untuk horizon investasi jangka panjang.

Stock price movement in a stock market is influenced by domestic and international factors. Relatively, degree of influence of international factor ?i.e, foreign stock market influence, role of foreign investor and foreign exchange rate- to a stock market indicates integration level of the stock market to international capital market. A more integrated stock market that is more influenced by international factors, potentially enjoys higher stock price compared to a segmented stock market On the other hand, linkages/interdependencies between a stock market with international capital market can result on higher volatility of stock price that leads to increased investment risk and decreased interest of international investor to diversify investment to the stock market. Hence, knowledge on how international factor - especially foreign stock market and USS exchange rate- influence a stock market like BEJ, is important to practical purposes as well as academic purposes.
The objectives of this research are: (1) To prove the existence of influence of regional stock market index (Singapore, Malaysia, Thailand and Philipine) and international stock market index (Hongkong, Japan dan USA) to BEJ index, altogether with validating part of research done by Lim, Lee and Liew (2003) and Ibrahim (2004), that resulted on contradictory conclusion related to the integration of BE) with ASEAN stock market; (2) To explore the difference of degree of influence of regional and international stock market indexes to BEY index, among period of before, during and after the crisis; (3) To prove the existence of influence of US$ exchange rate to BEJ index, altogether with validating research result done by Phylaktis and Ravazzolo (2000) on dynamic relationship between foreign exchange rate and stock price in BE3; (4) To explore the difference of degree of influence of USS exchange rate to BEJ index, among period of before, during and after the crisis.
Beside BEJ index that is studied on its role as dependent variable, this research covers eight variables that are seen on the position of independent variables: seven factors of foreign stock market indexes (KLCI-Malaysia, STI-Singapore, SET-Thailand, PSE-Philipine, Hangseng-Hongkong, Nikei-Japan dan SP500-USA) and one factor of US$ exchange rate. This research covers the period of January 2, 1993 - April 29, 2005, with four sampling period: the entire research period (January 2, 1993 -- April 29, 2005) and three shorter period, that are: before the crisis period ( January 2, 1993 - July 1, 1997), during the crisis period (July 2, '1997 - December 31, 1999) and after the crisis period (January I, 2000 - April 29, 2005).
This research is done based on the secondary data collected from Economic Statistic-Econstat, Statistik Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Stock Market Information Center (Jakarta) and Pus-at Data dan Anali.is Bisnis_ The test and analysis take the following steps: (1) descriptive statistics processing, (2) correlation analysis, (3) unit root test, (4) cointegration test, (5) Granger causality test; and (4) variance decomposition analysis.
Based on those tests and analysis, this research concludes: (1) the existence of influence of regional and international stock market indexes to BEJ index is proven by Granger causality test and variance decomposition analysis, with the support of correlation analysis; (2) the difference of degree of influence of regional and international stock market indexes to BET index, among period of before, during and after the crisis is proven by Granger causality test and variance decomposition analysis, with the support of correlation analysis; (3) long term cointegration relationship between BET index and regional and international stock market indexes can not be proven consistently based on the cointehration test, hence, this research result is similar with the research result of Ibrahim (2004), but contradictory with the research result of Lim, Lee dan Liew (2003); (4) the existence of influence of US$ exchange rate to BET index is proven by Granger causality test and variance decomposition analysis, with the support of correlation analysis; (5) the differences of degree of influence of US$ exchange rate to BEJ index, among period of before, during and after the crisis is proven; (6) long term cointegration relationship between US$ exchange rate can not be proven consistently based on the cointegration test, hence, this research result is similar with the research result done by Phylaktis and Ravazzolo (2000).
Conclusively, BEJ index does- not cointegrate with foreign stock market index and US$ exchange rate. However, there exist short term influence of foreign stock market index and US$ exchange rate to BET index, which is different among the period of before, during and after the economic crisis. Based on this research result, BET is recommended as diversification target of international investment, especially for the long term horizon of investment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhalindri Noor Adjani
"Pengembangan strategi lindung nilai menggunakan komoditas dan cryptocurrency telah menjadi topik minat akademis dan praktis. Strategi yang optimal meningkatkan efisiensi manajemen risiko dan meminimalkan biaya lindung nilai. Karya tulis ini membahas safe-haven optimal menggunakan periode dummy Covid-19 untuk indeks pasar saham ASEAN-5, yang dilindung nilai dengan emas dan bitcoin. Kami menentukan instrumen safe-haven terbaik menggunakan analisis regresi OLS dan model DCC-GARCH. Analisis tersebut menghasilkan kriteria efektivitas safe-haven yang dihasilkan Bitcoin dan Emas. Data harian mencakup periode dari Januari 2019 hingga Desember 2021. Temuan kami kuat untuk asumsi distribusi dan penggunaan model DCC-GARCH dan regresi OLS dalam memeriksa berbagai skenario. Akhirnya, penelitian ini memberikan titik awal yang sangat berharga untuk mengkaji korelasi dinamis dan karakteristik safe-haven Bitcoin dan Emas.

The development of hedging strategies using commodities and cryptocurrencies has become a topic of academic and practical interest. The optimal strategy improves risk management efficiency and minimizes hedging costs. This paper discusses the optimal safe-haven using the Covid-19 dummy period for the ASEAN-5 stock market index, which is hedged with gold and bitcoin. We determined the best safe-haven instrument using OLS regression analysis and the DCC-GARCH model. The analysis resulted in the safe-haven effectiveness criteria generated by Bitcoin and Gold. The daily data cover the period from January 2019 to December 2021. Our findings are robust to the distribution assumptions and use of the DCC-GARCH model and OLS regression in examining various scenarios. Finally, this study provides an invaluable starting point for examining the dynamic correlation and safe-haven characteristics of Bitcoin and Gold.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library