Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dodi Akhmad Gauzali
Abstrak :
ABSTRAK
LASMO adalah perusahaan minyak bumi dan gas alam multinasional dengan kantor pusat dan berasal dari Kerajaan Inggris yang cukup berhasil. Pada saat ini produksi bersih LASMO dari seluruh dunia sebesar 185.000 barel setara minyak per hari, pendapatannya dari Indonesia memberikan produksi sekitar 48.000 barel setara minyak.

Sebagai operator dari usaha eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia. LASMO belum memperoleh keberhasilan untuk mewujudkan sebuah KPS yang berproduksi atau bahkan menemukan cadangan migas yang komersial untuk dikembangkan dan diproduksi, meskipun sudah bertindak sebagai operator selama 10 tahun. Kondisi ini menanik perhatian penulis sebagai karyawan di LASMO untuk membahas studi kasus strategi bisnis LASMO di Indonesia.

Perkembangan LASMO selama 30 tahun sampai mempunyai produksi bersih sekitar 185.000 barel setara minyak diperoleh melalui kompetensinya di dalam memilih mitra operator yang sangat baik dan memilih perusahaan untuk diakuisisi.

Perkembangan LASMO di Indonesia mempunyai visi untuk bisa memperoleh produksi bersih 50.000 barel setara minyak per hari dan memiliki operatorship pada tahun 2010. Strategi jangka pendeknya di Indonesia disarankan untuk memilih menanam saham di perusahaan-perusahaan eksplorasi dan produksi yang mempunyai kompetensi papan atas. mempunyai playing field yang seimbang, dan memiliki sasaran eksplorasi dan produksi yang setara.

Operatorship dipilih untuk Strategi jangka panjang karena harus didukung oleh kompetensi dan keunggulan kompetisi yang pada saat ini belum dimiliki. LASMO disarankan untuk mendefinisikan kompetensi yang harus dimiliki. misalnya pengembangan keahilan eksplorasi. pengembangan dan produksi di perairan laut dalam, menjadi ?immediate follower di daerah daerah frontier maupun basin-basin baru, keahlian di bidang pengembangan produksi daerah baru yang efisien.

Sebagai tambahan terhadap strategi jangka pendek dan panjang. pengembangan kompetensi harus dilakukan melalui pengembangan sumberdaya manusia. Keberhasilan dalam mengembangkan kompetensi membutuhkan sumberdaya manusia yang jumlah dan kualitasnya memadai. Pengembangan sumberdaya manusia yang disarankan adalah menambah tenaga-tenaga inti, terutama bagian eksplorasi, yang berupa rekrutmen terhadap karyawan yang mempunyai prestasi teruji, baik karyawan ekspat dari seluruh bagian dunia maupun karyawan Indonesia. Pengembangan sumberdaya manusia seperti ini ongkosnya cukup mahal, tetapi diharapkan mempunyai dampak yang sangat nyata dengan tingkat kemungkinan gagal yang jauh lebih kecil.

LASMO disarankan untuk menjaga keseimbangan penggunaan tenaga kerja asing dan daerah untuk rnengurangi dampak buruk dan isu kedaerahan, disamping mempertahankan ongkos yang murah dalam jangka panjang. LASMO sebaiknya menarik tenaga-tenaga Indonesia dengan prestasi yang sudah teruji, mereka mempunyai pengetahuan regional yang tìdak dimiliki oleh tenaga-tenaga asing yang baru dan mempunyai jaringan tukar informasi di antara rekan seprofesi di Indonesia.

Di dalam mengembangkan kompetensi LASMO yang bisa dimanfaatkan di Indonesia adalah dengan mengefektifkan dan memperluas integrasi penggunaan tenaga kerja secara global sehingga proses pembelajaran dan setiap daerah/negara dimana LASMO beroperasi dapat dìmanfaatkan maksimal.
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Iqbal
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis perbandingan strategi investasi antara pendistribusian modal secara sekaligus atau biasa disebut dengan Lump-Sum LS dan pendistribusian modal secara bertahap atau biasa disebut dengan Dollar-Cost Averaging DCA . Penerapan setiap strategi investasi harus didasarkan pada karakteristik dari instrumen investasi yang dipilih oleh investor dan karakteristik dari investor atas investasi yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis return dan risk pada portofolio instrumen investasi yang menerapkan LS dan DCA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t t-test atau biasa disebut dengan uji parsial untuk menguji hipotesis mengenai return dan risk pada portofolio instrumen investasi yang menerapkan LS dan DCA. Sampel penelitian ini adalah portofolio instrumen investasi terdiri dari saham yang terdaftar di indeks Kompas100 pada periode Agustus 2007-Januari 2017. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa selama periode penelitian portofolio instrumen investasi yang menerapkan LS memiliki return yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan return pada portofolio instrumen investasi yang menerapkan DCA. Hasil dari penelitian ini kemudian menyarankan kepada investor untuk menerapkan strategi investasi LS pada portofolio instrumen investasi yang dimiliki.
These studies analyze the comparison between the distribution of capital investment strategy at once or commonly known as Lump Sum LS and the distribution of capital investment strategy gradually or commonly known as Dollar Cost Averaging DCA . The application of any investment strategy should be based on the characteristics of the chosen investment instruments by investors and the characteristics of investors over the investments made. The purpose of this research is to analyze the return and risk on portfolio investment instruments that apply the LS and DCA. Research methods used in this research is t test or commonly referred to as a partial test for testing the hypothesis concerning the return and risk on portfolio investment instruments that apply the LS and DCA. The sample of this research is the investment instruments portfolio consists of stocks listed on the Kompas100 index in the period August 2007 January 2017. The results of this study stated that during the period of the research portfolio investment instruments that apply the LS has higher return, if compared to the return on a portfolio of investment instruments that implement the DCA. The results of this research later suggests to investors to implement investment strategies investment instruments portfolio in LS.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Bahagio
Abstrak :
ABSTRAK
Seperti investasi yang dilakukan pada jenis asset yang lain, tujuan dan investasi saham adalah untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diharapkan diperoleh dari investasi saham yaitu dalam bentak kenaikan harga saham yang sering disebut sebagai capital gain dan dalam bentuk pembayaran deviden yang diperoleh dari perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan dan investasi saham tersebut, seorang investor harus melakukan pemilihan pada saham-saham yang diperkirakan akan memberikan deviden dan capital gain yang besar selama periode investasi tertentu. Dalam proses pemilihan saham tersebut diperlukan adanya suatu alat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penilaian saham. Terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan sebagal acuan dalam peniililian saham tersebut. Dalam karya tulis ini akan dilakukan pengujian terhadap penggunaan analisis Price Earning Ratio (FER) sebagai alat untuk melakukan pemilihan saham tersebut.

Strategi yang digunakan dalam investasi saham adalah dengan melakulcan pembelian pada saham-saham yang harga pasarnya lebih rendah dari harga wajar menurut persepsi investor. Saham-saham yang dikategorikan undervalued tersebut diperkirakan akan mengalami koreksi kenaikan harga dimasa mendatang sehingga dengan melakukan investasi pada saham-saham yang undervalued tersebut, diharapkan akan menghasilkan tingkat keuntungan (return) yang abnormal.

Model yang digunakan dalam analisis P/E ratio ini diderivasikan dan dividend discount model yang dinyatakan sebagai berikut:

P/Eratio = 1-b/ k-ROExb,

dimana:

b = Plow back ratio, yaitu besarnya bagian dan laba yang direinvestasikan untuk tambahan modal perusahaan

k = Tmgkat biaya modal (cost of equity), ROE = Besarnya prosentase laba yang dihasilkan terhadap modal perusahaan.

Berdasarkan model tersebut dilakukan analisa regresi dengan menggunakan data historis tahunan untuk saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993 dan 1994. Analisa regresi dilakukan dengan menjadikan variabel PER sebagai variabel terikat dan variabel plowback ratio, tingkat biaya modal dan ROE sebagai vaniabel bebas. Hasil dan analisa regresi yang diperoleh menunjukkan hasil yang tidak seperti yang diharapkan yaitu terdapat adanya korelasi negatif yang kuat antara variabel PER dengan ROE, sedangkan untuk variabel-variabel yang lain menunjukkan korelasi yang lemah.

Dari hasil persamaan regresi tersebut, dilakukan penilaian saham yaitu menentukan dari saham-saham yang diniai apakah termasuk kategori undervalued, fair atau overvalued. Untuk memastikan keakuratan hasil penilaian saham tersebut, dilakukan pengujian atas besarnya return yang dihasilkan pada periode 1 tahun berikutnya dan masing-masing kelompok yaitu kelompok saham undervalued dan overvalued. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan model tersebut dalani analisis P/E ratio yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan strategi investasi saham di Bursa Efek Jakarta ternyata kurang akurat, karena ternyata besarnya return dan kelompok saham overvalued tidak lebih rendah dan return yang dihasilkan oleh kelompok undervalued.

Sebagai perbandingan dalam analisis ini juga digunakan alat analisis lain yaitu rasio PER/ROE yang ternyata memberikan hasil yang lebih akurat sebagai acuan dalam pelaksanaan strategi investasi saham. Kegagalan model regresi tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketidaktepatan model dalam menjelaskan hubungan antara variabel PER dengan ROE. Dalam model tersebut ditunjukkan bahwa hubungan antara dua variabel tersebut adalah negatif padahal yang seharusnya adalah bersifat positif.

Bertolak dali basil pengiijian tersebut, maka disarankan bahwa dalam melakukan analisis P/E ratio perlu dipertimbangkan hal-hal berikut agar basil yang diperoleh lebih akurat, yaitu:

- Agar suatu model dapat menggambarkan kondisi fundamental yang sifatnya spesifik dimiliki oleh penrusahaan secara individual, maka disarankan untak melakukan analisa regresi berdasarkan data time series secara individual dañ masing-masing saham yang akan di observasi.

- Agar dapat dihasilkan suatu hasil regresi yang meimiliki nilai R2 yang lebih tinggi, disarankan untuk mempertimbangkan beberapa faktor faktor lain ke dalam model yang diperkirakan memiliki korelasi yang kuat terhadap besarnya nilai P/E ratio yaitu seperti: stabilitas (standar deviasi) dan earning yang diperoleh perusahaan, tingkat pertumbuhan dari earning selama beberapa tahun terakhir dan lain sebagainya.

- Perlu dilakukan penyesuaian terhadap besarnya current earning sebagai prediksi besarnya future earning, antara lain dengan mempertimbangkan tingkat persaingan usaha, prospek industrL kondisi ekonorni secara makro dimasa yang akan datang, siklus usaha untuk perusahaan yang bersifat musiman dan Iain lain. Dengan dilakukan penyesuaian, prediksi future earning diharapkan dapat meuggambarkan keadaan sebenarnya.

- Untuk menghindari kemungkinan kesalahan yang ditimbuikan dari penggunaan data harga saham per akhir tahun, sebaiknya digunakan data harga saham pada tanggal setelah diumumkannya laporan keuangan perusahaan emiten.
Depok: 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library