Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pembina Peraga, 1995
R 915.982 2 LIS t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkudung, Ellen Sophie Wulan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
01 Tan b
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Catharina Suryowati
"ABSTRAK
Pesatnya pembangunan segala bidang di kota Jakarta berakibat kepada peningkatan jumlah penduduk. Untuk melayani aktivitas penduduknya yang sudah terlanjur banyak, Jakarta terpaksa meningkatkan pembangunan fasilitas fisik pada ruang-ruang terbuka hijau kota (RTH kota).
Dampak yang ditimbulkan adalah berkurangnya volume serta kualitas RTH kota, sehingga dikawatirkan dapat menurunkan daya dukungnya terhadap lingkungan.
Seperti diketahui bahwa salah satu komponen penting bagi keberlanjutan ekosistem perkotaan adalah satwa liar, terutama burung. Namun dengan timbulnya masalah fragmentasi RTH serta ketidaksesuaian penataan vegetasi bagi satwa liar perkotaan, maka perlu dilakukan penelitian terhadap kondisi persebaran burung. Penelitian juga ditujukan terhadap kondisi vegetasi koridor hijau jalan yang diharapkan dapat membantu persebaran burung ke seluruh wilayah kota Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi burung dan vegetasi di lokasi pengamatan; mengetahui hubungan antara jenis burung dan jenis vegetasi dengan tingkat frekuensi yang sama; mengetahui koefisien komunitas burung dan vegetasi; mengetahui hubungan antara kepadatan vegetasi dengan kepadatan komunitas burung; mengetahui pengaruh kepadatan kendaraan bermotor dengan kepadatan komunitas burung dan mengetahui pola hijau dalam kota yang dapat mendukung persebaran burung.
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah terdapatnya hubungan antara jenis vegetasi dengan jenis burung dengan tingkat frekuensi yang sama; semakin jauh jarak antara dua lokasi maka koefisien kesamaan komunitas burung semakin kecil; terdapat hubungan antara tingkat koefisien kesamaan komunitas vegetasi dengan tingkat koefisien kesamaan komunitas burung; terdapat hubungan antara tingkat kepadatan vegetasi dengan tingkat kepadatan burungnya; terdapat hubungan antara kepadatan kendaraan bermotor dengan kepadatan komunitas burung.
Penelitian ini dilaksanakan di 3 sumber biota yaitu Senayan, Taman Monas, Hutan Mangrove Kemayoran dan di 10 titik koridor yaitu Sudirman-1, Sudirman-2, Kendal, Suropati, Teuku Umar, Cut Meutia, Wahidin, Gunung Sahari, Angkasa dan Benyamin Sueb.
Pemilihan lokasi-lokasi ini selain disebabkan karena ke 3 sumber biota tersebut berdasarkan penelitian sebelumnya merupakan sumber burung, juga disebabkan karena koridor yang menghubungkan telah ditetapkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai koridor persebaran burung.
Data yang diambil di sumber biota adalah jenis dan jumlah jenis vegetasi, jenis, jumlah jenis dan jumlah individu burung. Pengambilan data dengan metode jelajah (cruissing). Di titik koridor diambil jenis, jumlah jenis, jumlah individu burung dan vegetasi. Pengambilan data burung dengan metode point count.
Analisis data menggunakan rumus rumus 'frekuensi', 'koefisien kesamaan komunitas' dan 'kepadatan biota' (Brower dkk, 1990).
Hasil pembahasan dan sekaligus merupakan kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Burung yang ditemukan di seluruh lokasi pengamatan sebanyak 47 jenis. Di Kemayoran sebanyak 37 jenis, Taman Monas 24 jenis, Senayan 15 jenis dan di seluruh titik koridor sebanyak 20 jenis. Burung yang rempunyai persebaran luas (frekuensi tinggi) dan kepadatan
individu tertinggi adalah jenis Burung gereja, Kutilang dan Cabean merah.
2. Di seluruh lokasi pengamatan ditemukan vegetasi sebanyak 95 ,jenis. Di sumber biota Senayan 65 jenis, Taman Monas 61 jenis, Kemayoran
42 jenis dan di seluruh titik koridor sebanyak 27 jenis. Vegetasi yang mempunyai jumlah indvidu tertinggi adalah Mahoni, yaitu 237 pohon dari 423 pohon yang tercatat di 10 lokasi pengamatan.
3. Tidak terdapat hubungan antara jenis vegetasi dengan jenis burung
pada tingkat frekuensi jenis yang sama, hal ini hipotesis ditolak.
4. Semakin jauh jarak antara dua Iokasi, koefisien kesamaan komunitas
burung semakin kecil, hal ini hipotesis diterima.
5. Tidak terdapat hubungan antara tingkat koefisien kesamaan komunitas vegetasi dengan tingkat koefisien kesamaan komunitas burungnya, hal ini hipotesis ditolak.
6. Tidak terdapat hubungan antara tingkat kepadatan vegetasi dengan tingkat kepadatan burungnya, hal ini hipotesis ditolak.
7. Terdapat pengaruh tingkat kepadatan kendaraan bermotor terhadap kepadatan burung, hal ini hipotesis diterima.
8. Pola koridor hijau kota yang dapat mendukung persebaran burung adalah yang ditunjang dengan blok-blok penghijauan di sekitarnya, dengan jenis dan stratifikasi tajuk vegetasi yang heterogen.

ABSTRACT
The development of infrastructure in Jakarta causes increase in urban population. The Government inevitably has to provide physical facilities on the green open space. The effects on green area has been reducing its quantity and quality especially the green area carrying capacity.
As we have known that one of the significant components for long-term natural sustainability is wildlife such as population of birds in the city. Green open space fragmentations and unsuitable vegetation arrangements are considered responsible for the existing bird populations in the city and needed to review in order to provide a much better green open space in Jakarta.
The purpose or this study was to observe present condition of birds and vegetation and the relationship of both organisms with the same frequency and to measure community similarity of both communities. The purpose of this study was also to find out the relationship between birds and vegetation densities; the effect of vehicle density on birds density. Moreover, observation of the green corridor pattern in the city which supports the dispersal of bird population was also made.
The hypotheses were measured in many ways; there were relationship between vegetation and birds with the same frequency; the longer distance of their locations, the smaller coefficient of community similarity of the birds. There were relationship between the vegetation and birds coefficient of community; there were relationship between the vegetation and birds densities; there were relationship between the vehicle and birds densities.
The research has been conducted at three bird sources : Senayan, Monas, Hutan Mangrove and ten corridors : Sudirman-1, Sudirman-2, Kendal, Suropati, teuku Umar, Cut Meutia, Wahidin, Gunung Sahari, Arigkasa and Benyamin Sueb.
Data taken from the sources were : the species and the number of vegetation; the species and the number of birds individual. The method used was " cruising". The number of vegetation and bird individuals were counted by Point Count Method at 10 corridors.
The data were analyazed to measure the "frequency", "coefficient of community similarity" and' biotic density" following Brower et al. (1990).
The results showed that :
1. There were 47 species of birds at bird sources; consist of 37 species at Kemayoran, 24 species at Taman Monas, 15 species at Senayan. There were 20 species of birds at entire corridors. The bird which dispersed widely (or had high frequency) and had high population density were Burung Gereja, Kutilang and Cabean Merah.
2. The research found 95 species of plants in the study areas, consist of 65 species at Senayan, 61 species at Taman Monas, 42 species at Kemayoran and at 10 corridor therewere 27 species of plants. The most abundance plant species was Mahoni found at ten locations of the study areas, in which 237 of 423 trees had recorded.
3. There was no relationship between vegetation and birds with the same frequency. So that the hypotheses was rejected.
4. The longer distance of both locations, the lower coefficient of
similarities of the bird community. Hypotheses was accepted.
5. There was no relationship between coefficient of community similarities
of vegetation and birds. Hypotheses was rejected.
6. There was no relationship between density of vegetation and birds. Hypotheses was rejected.
7. There was a relationship between density of vehicles and birds. Hypotheses was accepted.

"
Lengkap +
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Tresya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aspirasi remaja jalanan yang mendapat pembinaan dari pelayanan sosial, seperti rumah singgah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada remaja jalanan binaan Komunitas Sahabat Anak (KSA). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualiatif dengan teknik pengambilan data wawancara. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Anchoring Striving Scale (Cantril 1965) dan Future Orientation Interview (Nurmi, 1989).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirasi diri remaja jalanan yang muncul adalah tentang keluarga, pekerjaan, situasi ekonomi pribadi, dan hal-hal yang berkaitan dengan diri. Sedangkan aspirasi nasional yang muncul adalah tentang kondisi ekonomi, politik sosial, kondisi lingkungan, keamanan dari bencana alam, status, independensi dan kepentingan nasional, serta hubungan internasional, perang dan kedamaian.
Penelitian ini menemukan tingkat aspirasi diri dan nasional remaja jalanan yang tinggi pada 5 tahun akan datang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan ditemukan bahwa remaja jalanan binaan KSA sudah mampu menetapkan tujuan di masa depan tetapi hanya partisipan pada tahap remaja madya yang mampu membuat perencanaan dalam langkah-langkah konkret dan evaluasi berdasarkan pengetahuan tentang tujuan masa depannya.

The aim of this research is to give description about aspiration of street adolescence in Sahabat Anak Community. The information is acquired from quantitative and qualitative method with interview as a tool of gathering data. Questionnaire using in this research is Self Anchoring Striving Scale constructed by Cantril (1965) and Future Orientation Interview by Nurmi (1989).
The research found aspirations of street adolescence are about family, job, economic situation, and other references to self. Besides that, national aspiration concerned by street adolescence are about economic, politic, social, environment condition of Indonesia; safety from disaster; independence, status and importance of nation; and also international, war and peace. This research found that street adolescence have a high level of aspiration. Based on interview, research found that street adolescence in Sahabat Anak Community have made their purpose in the future but only participant in middle adolescence making a good plan and evaluation based on comprehensive knowledge about their aspiration."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
362.73 TRE a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soetji Andari
"ABSTRAK
Dinamika kehidupan anak jalanan selalu menyisakan berbagai tindakan kekerasan yang menyebabkan anak menjadi pelaku kekerasan bagi anak jalanan lain atau sebaliknya menjadi korban. Bagi anak jalanan hidup dijalan bukan pilihan akan tetatpi kebutuhan yang harus dijalani. mereka kerap kali berhadapan dengan kerasnya hidup dijalan seperti kejahatan, kekerasan, maupun kebebasan. tak ada seorang pun yang menginginkan untuk hidup dijalanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui relasi sosial yang terjadi antara anak jalanan dan komunitas jalanan untuk bertahan hidup dibawah tekanan dan keterbatasan. kelompok anak dan komunitas jalanan memiliki ciri solidaritas kelompok yang membela salah satu anggota nya. dinamika interaksi kelompok komunitas jalanan menghasilkan sebuah fenomena masyarakat jalanan dalam sosiologi budaya disebut sebagai solidaritas kelompok (Group Solidarity). Fenomena ini merupakan lawan dari semangat individualistik dalam masyarakat umum."
Lengkap +
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Finky Larasati
"Jalan merupakan infrastruktur yang berfungsi sebagai sarana mobiltas transportasi menuju tempat tujuan dan berkembang menjadi fungsi ruang publik. Oleh karenanya ruang jalan diperuntukan bagi seluruh pengguna jalan untuk melakukan kegiatan yang berada didalamnya. Ruas jalan yang berada di Kecamatan Curug diantaranya Jalan Raya Serang-Pandeglang, Jalan Raya Petir-Serang, dan Jalan Ki Angga Derpa merupakan ruang jalan dengan perkembangan guna lahan komersial dan akses jalur objek wisata. Kondisi ruas jalan tersebut masih belum optimal karena fungsi jalan masih berorientasi pada penyediaan sarana bagi pengguna kendaraan, tidak tersedia jalur pejalan kaki dan sepeda, lokasi parkir yang tidak tertata, moda transportasi publik yang minim, sistem jaringan drainase yang tidak optimal, ruang terbuka hijau yang tidak tertata, tidak ada ruang terbuka publik untuk berinteraksi sosial. Konsep sustainable street merupakan salah satu konsep yang dapat diaplikasikan dalam ruas jalan tersebut dengan pendekatan aspek dasar yaitu movement, ecology, dan community. Pendekatan metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa konsep arahan perencanaan ruang jalan dengan 7 elemen perencanaan yang dihasilkan dari sintesis 3 variabel utama dengan konsep pengembangan kawasan pariwisata dan kawasan strategis cepat tumbuh serta beberapa preseden serupa.

Street is an infrastructure that serves as a means of mobility transportation to the destination and develops into a function of public space. Therefore, the road space is intended for all road users to carry out activities that are in it. Road sections located in Curug Subdistrict include Serang-Pandeglang Highway, Petir-Serang Highway, and Ki Angga Derpa Road is a road space with commercial land use development and access to tourist attractions. The condition of the road is still not optimal because the function of the road is still oriented towards providing facilities for vehicle users, no pedestrian and bicycle lanes, unorganized parking locations, minimal public transportation modes, an optimal drainage network system, unorganized green open space, no public open space for social interaction. The concept of sustainable street is one of the concepts that can be applied in the road section with the basic aspect approach, namely movement, ecology, and community. The approach method used in this research is descriptive qualitative. The result of this research is the concept of road space planning direction with 7 planning elements resulting from the synthesis of 3 main variables with the concept of development of tourism areas and fast-growing strategic areas and several similar precedents."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiarso
"Laporan penelitian ini menyajikan analisa interaksi aliran fluida dengan sebuah model sudu-jalan turbin air kategori `drag type'. Daun sudu-jalan yang dikaji memiliki profil S. Prediksi proses fisik aliran dilaksanakan dengan kaidah komputasi yaitu CFD (Computational Fluid Dynamics). Aliran viskos dua-dimensi disekitar sudu-jalan disimulasikan untuk berbagai kecepatan aliran datang mulai dari angka Reynolds 120 sampai 36000.
Hasil-hasil perhitungan detail disajikan dalam bentuk plot-plot vektor kecepatan dan kontur-kontur besar kecepatan, tekanan, tegangan geser dinding untuk kedua arah X data Y. Pengaruh kecepatan aliran datang terhadap distribusi kecepatan, tekanan aliran air dan tegangan geser dinding disekitar dan pada sudu-jalan telah dilaporkan.
Hasil-hasil menunjukkan menunjukkan bahwa aliran disekitar sudu-jalan turbin ini dapat disimulasikan secara realistis. Distribusi tekanan yang merupakan data penting untuk rnendapatkan parameter peracangan yaitu hambatan dan angkatan memperlihatkan dengan jelas perbedaan hambatan di kedua daun sudu-jalan. Fenomena aliran beresirkulasi terjadi dibelakang sudu-jalan. Adanya aliran sirkulasi ini berpengaruh terhadap distribusi tekanan dalam medan aliran.

This research report presents an analysis of interaction of fluid flow and a hydraulic turbine blade model. The physical process of the fluid flow was predicted by means of Computational Fluid Dynamics (CFD). The flow field was numerically observed ranging from Re = 1200 to Re = 36000.
The converged solutions are presented in terms of plots of velocity vectors, contours of velocity magnitude, contours of pressure, distributions of wall shear stress in both direction X and Y. Effects of different oncoming flow velocity to the flow field are reported.
Results show that the flow field in the vicinity of the turbine blade can be realistically simulated. The calculated pressure distribution indicated drag difference between the advancing and returning blade. The recirculation region formed behind the blade is clearly seen."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto
"Banyak faktor yang bisa menyebabkan kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan, misalnya beban berulang dari kendaraan, suhu, lingkungan, iklim, dan kelelahan material. Karena keterbatasan anggaran pemerintah, maka kerusakan ini harus dilakukan manajemen penanganannya, agar kinerja jaringan jalan dan tingkat pelayanannya dapat dipertahankan. Ada beberapa jenis acuan untuk mengevaluasi tingkat pelayanan kinerja plan, salah satunya adalah IRI (International Roughness Index).
Berdasarkan IRI ini akan dikembangkan dua model, model yang pertama adalah model program penanganan jaringan jalan, yaitu pemeliharaan rutin (routine maintenance), berkala (periodic maintenance) dan peningkatan (betterment). Model yang kedua adalah model untuk menghitung beban jaringan jalan, dengan asumsi bahwa lR1 mempengaruhi kecepatan. Kedua model ini digabungkan untuk melakukan optimasi program penanganan jaringan jalan sehingga apabila dilakukan penanganan dengan anggaran yang tersedia akan didapatkan penghematan waktu jaringan, yaitu dengan membandingkan kinerja jaringan jalan pada saat kondisi eksisting (do nothing) dengan kondisi setelah ditangani (do something). Kinerja jaringan jalan didapatkan dengan pembebanan lalu lintas hingga tercapai kondisi keseimbangan (equilibrium). Dari hasil optimasi program penanganan jaringan jalan di kota Bogor didapatkan penghematan waktu sampai dengan 3.401.100 kendaraan jam per tahun (6,34 %)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Hardiyanti
"Penelitian tentang formulasi kebijakan tarif progresif pada pajak penerangan jalan di Kabupaten Bogor bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal yang melatarbelakangi pemerintah daerah untuk melakukan formulasi kebijakan tarif progresif pada pajak penerangan jalan dan mendeskripsikan proses formulasi kebijakan ini. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa latar belakang kebijakan tarif progresif pada pajak penerangan jalan adalah penyesuaian UU Nomor 28 Tahun 2009, meningkatkan pendapatan asli daerah, prinsip keadilan dan pengendalian penggunaan tenaga listrik. Sedangkan proses formulasi kebijakan yang dilakukan melalui tahap identifikasi masalah, penyusunan agenda, formulasi kebijakan publik dan mendesain kebijakan.

This research regarding formulation of progressive tarrif policy on street lighting tax in Bogor Regency has a purpose to describe the underlying local government to do the formulation of progressive tarrif policy on street lighting tax and to describe formulation process of this policy. This research using descriptive study with qualitative methods.
This research concluded that the policy background of street lighting tax rate is Law No.28 of 2009, to increase revenue, principles of justice and control of electricity usage. While the policy formulation process is done through the identification stage, agenda setting, public policy formulation and policy design.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>