Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dianita
Abstrak :
Actinomycetes telah dikenal sebagai bakteri penghasil antibiotik terbesar di alam. Aktivitas antibakteri isolat Actinomycetes dari usus rayap yang merupakan koleksi Bioteknologi, BPPT, Serpong, Tangerang telah dilakukan penelitiannya. Sebanyak 50 isolat Actinomycetes di uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode cakram terhadap bakteri Gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ATCC 25923) dan bakteri Gram negatif (Escherichia coli ATCC 25922). Dari hasil pengamatan di dapat 2 isolat yang mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram negatif, 9 isolat mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram positif dan 4 isolat mempunyai aktivitas melawan bakteri Gram positif dan negatif. Isolat yang mempunyai aktivitas antibakteri selanjutnya di identifikasi secara genetik dengan teknik polymerase chain reaction (PCR). Identifikasi Actinomycetes sampai tingkat genus menggunakan enzim restriksi Sau3A1. Enzim ini signifikan untuk membedakan antara genus Streptomyces dan non Streptomyces dengan ukuran basa yang berbeda. Metode ini dilakukan dalam waktu singkat dengan menggunakan hasil polymerase chain reaction (PCR). Dari hasil identifikasi didapat 10 isolat yang merupakan genus Streptomyces, 4 isolat
Actinomycetes is recognized as prokaryot organism which produce a lot of antibiotic in nature. Antibacterial activity of Actinomycetes isolated from termits gut which is collected from Biotechnology, BPPT, Serpong, Tangerang had been investigated. A total of 50 isolates Actinomycetes were subjected to screen antibacterial activity by disc method against Gram positive (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus ATCC 25923) and Gram negative (Escherichia coli ATCC 25922). It was observed that 2 isolates were active against Gram positive, 9 isolates against Gram positive, and 4 isolates against both Gram positive and Gram negative. Isolates which have antibacterial activity were identified using polymerase chain reaction (PCR) technique, and then using restriction enzyme Sau3A1 to identify up to genus level of Actinomycetes. This enzyme significantly differentiate both Streptomyces and non Streptomyces with different base pairs. This method could be achieved in a short time, using PCR product of gen 16S rDNA. From identification results there were 10 isolates of Streptomyces and 4 isolates of non Streptomyces.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Vanadya Zulfa
Abstrak :
Penyakit busuk pangkal batang dan busuk akar yang disebabkan oleh jamur patogen Ganoderma merupakan penyakit yang menyebabkan kerugian pada komoditas Hutan Tanaman Industri seperti Kelapa Sawit. Pertumbuhan Ganoderma dapat dikendalikan dengan menggunakan mikroba biokontrol. Bakteri kelompok actinomycetes, dari genus Streptomyces telah banyak diteliti kemampuannya untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibiosis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh masa delayed antagonistic test yang diperpanjang, medium dan lama fermentasi isolat S. cellulosae terhadap Ganoderma sp. TB3 dan TB4. Uji Antagonistis dilakukan dengan penundaan inokulasi selama 9 hari. Aktivitas antifungal dari S.cellulosae diujikan menggunakan filtrat fermentasi berumur 10 dan 14 hari pada medium CSM broth dan PDB yang disterilisasi dengan autoklaf dan membrane filter. Filtrat fermentasi terpilih dengan hambatan terbaik diekstraksi dan diujikan terhadap Ganoderma sp. pada konsentrasi 5.000, 10.000, 20.000 dan 40.000 ppm menggunakan metode paper disc diffusion. Aktivitas antagonistis S.cellulosae dapat menghambat pertumbuhan Ganoderma sp. TB3 (83%) dan Ganoderma sp. TB4 (85%). Filtrat S.cellulosae menunjukkan hambatan paling optimal terhadap pertumbuhan Ganoderma sp. TB3 (94%) dan TB4 (93%) bila ditumbuhkan di medium CSM broth selama 14 hari dengan teknik sterilisasi membrane filter. Uji Antibiosis dengan ekstrak kasar mulai memperlihatkan hambatan terhadap pertumbuhan terhadap Ganoderma sp. TB3 (68%) dan TB4 (47%) pada konsentrasi 20.000 ppm. ......Basal stem rot and root rot diseases caused by pathogenic fungi Ganoderma are threatening diseases that can cause severe loss in industrial tree plantation commodities, including oil palm. The mycelial growth of Ganoderma can be managed using biological control microorganism. Bacteria from the group of Actinomycetes, namely Streptomyces has been widely researched because of their ability to produce various kinds of secondary metabolites which have antibiosis activity. This research was done to show the effect of prolonged delay antagonistic test, media and incubation period of S. cellulosae towards Ganoderma sp. TB3 and TB4. Antagonistic activity was assayed using the prolonged delay antagonistic test with a 9 days delay for Ganoderma inoculation. Antifungal activity of S.cellulosae was tested using fermentation filtrate of the isolate which had been grown for 10 and 14 days in CSM broth and PDB media by still culture method. Filtrates were sterilized using autoclave and membrane filter. The filtrate with highest inhibition activity was extracted and tested against Ganoderma at a concentration of 5.000, 10.000, 20.000 and 40.000 ppm using the paper disc diffusion method. Antagonistic activity of S.cellulosae can inhibit the growth of Ganoderma sp. TB3 (83%) and TB4 (85%). Culture filtrate from CSM broth at 14 days fermentation with membrane filter sterilization technique exhibited the maximum inhibition to Ganoderma sp. TB3 (94%) and TB4 (93%). Antibiosis assay of crude extract started to show 68% inhibition of Ganoderma sp. TB3 and 47% of Ganoderma sp. TB4 at a concentration of 20.000 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Ridwanuloh
Abstrak :
ABSTRAK
Senyawa UK-3A telah diketahui merupakan senyawa aktif untuk anti kanker dan anti jamur. Senyawa UK-3A telah diisolasi sebagai komponen minor dari miselium Streptomyces sp. 512-02 dan mempunyai gugus aktif hidroksil, amida, dan dilakton cincin sembilan yang terbukti aktif menghambat pertumbuhan bakteri dan sel kanker. Untuk mensintesis senyawa tersebut membutuhkan proses sintesis yang rumit dan waktu yang cukup lama. Pada Penelitian ini disintesis senyawa analog UK-3A yaitu 6-hidroksi-N-oktilnikotinamida dan 3-hidroksi–N-oktilpikolinamida berdasarkan modifikasi gugus aktif senyawa UK-3A. Modifikasi gugus aktif dalam senyawa UK-3A dimungkinkan untuk mendapatkan senyawa analog yang mempunyai bioaktivitas yang sama atau lebih aktif dari senyawa UK-3A induk dan dengn reaksi yang sederhana. Kedua senyawa hasil sintesis tersebut diidentifikasi menggunakan KLT, FTIR, 1H-NMR, dan 13C-NMR. Hasil uji bioaktivitas metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) terhadap kedua senyawa diperoleh nilai LC50 sebesar 41,14 dan 80,16 μg/mL.
ABSTRACT
Compound UK-3A is a known active compound for anti-cancer and anti-fungal. UK-3A compound was isolated as a minor component of the mycelium of Streptomyces sp. 512-02 and has active function groups are hydroxyl, amide, and dilactone nine rings were shown to actively inhibit the growth of bacteria and cancer cells. To synthesize these compound require complicated synthesis process and longer periods of time. In this study synthesized compound UK-3A analogue that is 6-hydroxy-N-octylnicotinamide and 3-hydroxy-N-octylpicolinamide modifications based active group of compounds UK-3A. Modification of active groups in the compound UK-3A analogue is possible to obtain compounds that have the same bioactivity or more active than the parent compound UK-3A and simple with less reaction. Both compounds synthesized were identified by TLC, FTIR, 1H-NMR, and 13C-NMR. Test results of brine shrimp lethality bioactivity test method (BSLT) of the two compounds obtained LC50 values of 41,14 and 80,16 mg/mL.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi Sasongko
Abstrak :
Mannan merupakan polisakarida yang melimpah, yang dapat ditemukan pada residu ekstrak kopi, kopra, umbi porang (Amorphophallus sp.) dan bungkil inti kelapa sawit (BIKS). Mannan dapat dihidolisis secara enzimatis menggunakan enzim mannanase yang dihasilkan oleh Streptomyces lipmanii untuk menghasilkan manno-oligosakarida yang dapat dimanfaatkan sebagai prebiotik. Analisis dengan KLT menunjukkan adanya spot-spot dengan nilai Rf antara Rf mannosa dan mannotetrosa. Analisis lebih lanjut menggunakan HPLC menunjukkan terbentuknya mannobiosa dan manno-oligosakarida yang lain. ...... Mannan is an abundant polysaccharide that can be found in coffee extract residue, copra, porang (Amorphophallus sp.) tuber and palm kernel cake (PKC). Mannan can be hydrolized enzymatically using mannanase produced by Streptomyces lipmanii, to produce manno-oligosaccharides which can be used as a prebiotic. Analysis by TLC showed the presence of compounds between mannose and mannotetrose spots Rf. Further analysis using HPLC showed that mannobiose and others manno-oligosaccharides formed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husniati
Abstrak :
UK-3A adalah senyawa antibiotika untuk anti kanker dan anti jamur. UK-3A telah diisolasi sebagai komponen minor dari miselium Streptomyces sp. 512-02 dan mempunyai gugus aktif hidroksil, amida, dan dilakton cincin sembilan yang terbukti aktif menghambat pertumbuhan bakteri dan sel kanker. Untuk mensintesis senyawa tersebut membutuhkan proses sintesis yang rumit dan waktu yang cukup lama. Telah disintesis senyawa antibiotik baru, yaitu analog UK-3A berdasarkan modifikasi gugus aktif senyawa UK-3A. Modifikasi gugus aktif dalam senyawa UK-3A dimungkinkan untuk mendapatkan senyawa analog yang mempunyai bioaktivitas yang sama atau lebih aktif dari senyawa UK-3A induk. Senyawa analog pada penelitian ini adalah 3-hidroksi-N-oktilpikolinamida [S1], 2-hidroksi-N-fenil-benzamida [S2], 3-hidroksi-N-fenilpikolinamida [S3], dan 2-hidroksi-N-oktilbenzamida [S4] yang diperoleh melalui reaksi amidasi asam karboksilat dengan amina primer. Keempat senyawa tersebut diharapkan dapat dikembangkan untuk mendapatkan senyawa antibiotik baru dengan rendemen hasil yang tinggi, rute reaksi yang lebih sederhana, dan mempunyai bioaktivitas dalam menghambat pertumbuhan sel kanker terutama leukemia. Senyawa-senyawa hasil sintesis tersebut diidentifikasi menggunakan UV, FT-IR, 1H-NMR, dan 13C-NMR. Hasil uji bioaktivitas secara in vitro terhadap sel kanker Murine leukemia P-388 memperlihatkan kemampuan penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa UK-3A yaitu IC50 [S1]= 13,2; [S2]=7,75; [S3] =18,5; dan [S4]= 7,5 µg/mL, sementara IC50 UK-3A adalah 38 µg/mL.
The Synthesis UK-3A analogs i.e 3-hydroxy-N-octylpicolinamide [S1], 2-hydroxy-N-phenyl-benzamide [S2], 3-hydroxy-N-phenylpicolinamide [S3], and 2-hydroxy-N-octylbenzamide [S4] were obtained by modification of UK-3A. UK-3A was isolated from the Streptomyces sp. 512-02 mycelium and has been elucidated as a nine membered ring dilactone derivative possessing hydroxyl (OH) and amide (CONH) moieties . The compound shows ability to inhibit bacterial and cancer cell growth. The analogs were synthesized by amidation of carboxylate. The structure of products were confirmed by 1H- and 13C-NMR, FT-IR, and also UV spectrophotometer. The result of bioassay showed that their compound inhibits the growth of cancer cell Murine leukemia P-388. That's higher compared to that of UK-3A with IC50 are 13,2 µg/mL for [S1], 7,75 for [S2], 18,5 for [S3], and 7,5 for [S4], respectively. Whereas IC50 for UK-3A is 38 µg/mL.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T24725
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fitroh
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antagonistis 52 isolat actinomycetes terhadap 2 isolat Ganoderma TB3 dan TB4. Isolat actinomycetes tersebut berasal dari pesisir Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Isolat Ganoderma berasal dari hutan kota Wales Timur serta kawasan hijau seberang Stadion Universitas Indonesia, Depok. Penapisan aktivitas antagonistis dilakukan dengan metode plug dan metode cross streak. Hasil penapisan diperoleh satu isolat actinomycetes SM 12 yang menghambat pertumbuhan kedua isolat Ganoderma. Uji lanjutan untuk mengetahui aktivitas antibiosis isolat SM 12 dilakukan dengan mencampurkan filtrat medium pertumbuhan SM 12 terhadap medium pertumbuhan Ganoderma TB3 dan TB4. Uji filtrat medium pertumbuhan pada hari ke-13 dan hari ke-16 inkubasi menunjukkan penghambatan pertumbuhan Ganoderma TB3 dan TB4. Sementara itu, aktivitas antagonistis dalam medium serbuk gergaji (bag log) tidak menunjukkan adanya hambatan pertumbuhan GanodermaTB3 dan TB4. ...... Research about antagonistic activity of 52 isolates of actinomycetes against 2 isolates of Ganoderma TB3 and TB4 has been carried out. These actinomycetes were obtained from the of Pramuka Island Coast, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Ganoderma isolates were obtained from Hutan Kota Wales Timur and green areas opposite Stadion Universitas Indonesia, Depok. Screening of antagonistic activity was carried out by plug method and cross streak method. The results of screening showed one actinomycetes isolate, SM 12, which able to inhibit two Ganoderma isolates. Further test to determine the antibiosis activity of SM 12 was carried out by mixing the growth filtrate of SM 12 on the growth media of Ganoderma TB3 and TB4. The test of the growth filtrate after 13 and 16 days of incubation showed inhibition of the growth of Ganoderma TB3 and TB4. Meanwhile, the antagonistic activity test on the sawdust media (bag log) did not show any inhibition of the growth of Ganoderma TB3 and TB4.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
An investigation to find new anticancer substances ffrom marine microorganisms was conducted at the Marine Biotechnology Institute,Kamaishi campus, Iwate,Japan....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi Sasongko
Abstrak :
Mannan is an abundant polysaccharide that can be found in konjac (Amorphophallus sp.). Mannan can be enzymatically hydrolyzed using mannanase to produce manno-oligosaccharides which can be used as a prebiotic. The aims of this research are to determine the production time of mannanase from Streptomyces lipmanii, perform enzyme characterization, optimize the hydrolysis time, and characterize the hydrolysis product. A qualitative assay using the indicator Congo red showed that S. lipmanii generated a clear zone, indicating that S. lipmanii produced mannanase in konjac medium and possessed mannanolytic activity. Enzyme activity was determined through reducing sugar measurement using the dinitrosalycylic acid method, and optimum enzyme production was achieved at the second day of culture. Characterization of the enzyme showed that hydrolysis was optimum at pH 7 and at a temperature of 50 oC. The reducing sugar content was increased by an increasing the hydrolysis time, and reached an optimum time at 2 h. The degree of polymerization value of three was achieved after 2 h hydrolysis of mannan from konjac, indicating the formation of oligosaccharides. Analysis by thin layer chromatography using butanol, acetic acid, and water in a ratio of 2:1:1 as eluent showed the presence of compounds with a retention time between those of mannose and mannotetrose. Confirmation was also performed by HPLC, based on the retention time.

Hidrolisis Enzimatik Mannan dari Umbi Porang (Amorphophallus sp.) menggunakan Enzim Mannanase dari Streptomyces lipmanii untuk Pembuatan Manno-oligosakarida. Mannan adalah polisakarida yang melimpah yang dapat ditemukan pada umbi porang (Amorphophallus sp.). Mannan dapat dihidrolisis secara enzimatik menggunakan mannanase untuk memproduksi manno-oligosakarida, yang dapat digunakan sebagai prebiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan waktu produksi mannanase dari Streptomyces lipmanii, karakterisasi enzim, optimasi waktu hidrolisis, dan karakterisasi produk hidrolisis. Uji kualitatif dengan menggunakan Congo red, menunjukkan bahwa S. lipmanii menghasilkan zona bening, yang menunjukkan bahwa S. lipmanii menghasilkan mannanase dalam medium umbi porang dan memiliki aktivitas mannanolitik. Aktivitas enzim ditentukan melalui pengukuran gula pereduksi menggunakan metode asam dinitrosalisilat, dan produksi optimum enzim dicapai pada kultur hari kedua. Karakterisasi enzim menunjukkan bahwa reaksi hidrolisis optimum pada pH 7 dan suhu 50 °C. Kadar gula pereduksi meningkat dengan bertambahnya waktu hidrolisis, dan mencapai optimum pada jam kedua. Derajat polimerisasi senilai 3 telah tercapai setelah hidrolisis mannan selama 2 jam yang menunjukkan terbentuknya oligosakarida. Analisis dengan kromatografi lapis tipis menggunakan eluen butanol, asam asetat, dan air dengan rasio 2:1:1, menunjukkan adanya senyawa yang memiliki faktor retensi antara mannosa dan mannotetrosa. Hasil tersebut juga dikonfirmasi dengan kromatografi cair kinerja tinggi, berdasarkan waktu retensi senyawa.
Kalimantan Institute of Technology, Karang Joang, Balikpapan, East Kalimantan, 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Setyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Malaria masih menjadi salah satu masalah di dunia. Salah satu tantangan dalam eliminasi malaria adalah timbulnya resistensi obat antimalaria. Terjadinya resistensi telah mendorong usaha untuk penemuan kandidat obat antimalaria. Beberapa studi yang dilakukan memperlihatkan adanya aktivitas antimalaria dari produk fermentasi Streptomyces sp. Streptomyces sp. menghasilkan beberapa metabolit sekunder yang diantaranya memilki aktivitas antimalaria yaitu prodigiosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk fermentasi Streptomyces sp. sebagai antimalaria, mekanisme kerja hambatannya dan sifat toksisitasnya terhadap sel HepG2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan teknik in vitro, menggunakan galur parasit Plasmodium falciparum 3D7 drug sensitive . Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi produk fermentasi Streptomyces sp. sebagai antimalaria dengan melakukan uji IC50, dan mekanisme kerja dengan Transmission Electron Microscopy TEM . Dilakukan pula uji toksisitas produk fermentasi Streptomyces sp. pada sel HepG2. Produk fermentasi Streptomyces sp. memiliki aktivitas sebagai antimalaria dengan nilai IC50 sebesar 0,001 ?g/mL, sedangkan kontrol kuinidin yang digunakan memiliki nilai IC50 sebesar 0,054 ?g/mL dan prodigiosin 0,022 ?g/mL. Hasil pengamatan dengan TEM menunjukkan tidak terbentuknya hemozoin. Produk fermentasi Streptomyces sp. bersifat tidak toksik terhadap sel hati HepG2 dengan nilai CC50 1380 ?g/mL. Produk fermentasi Streptomyces sp. memiliki potensi sebagai antimalaria dan tidak memiliki efek toksik terhadap sel HepG2
ABSTRACT
Malaria remains one of the problem in the world. One of the challenge in malaria elimination is the emergence of antimalarial drug resistance. The occurance of drug resistance has been encouraging efforts to find antimalarial drugs candidate. Some studies showed that there was antimalarial activity from Streptomyces sp. fermentation. Streptomyces sp. produced some secondary metabolite, which include prodigiosin who had antimalarial activity. This research aim to know the activity of Streptomyces sp. fermentation product as antimalarial, worked mechanism and toxicity on HepG2 cell. This research was experimental research with in vitro technique using Plasmodium falciparum 3D7 drug sensitive parasite. The research was done to know potency of Streptomyces sp. fermentation product as antimalarial by IC50 test, and worked mechanism by Transmission Electron Microscopy TEM . Toxicity tests was also done on HepG2 cell. Streptomyces sp. fermentation product has activity as antimalarial with IC50 value 0,001 g mL, quinidine control has IC50 value 0,054 g mL and prodigiosin 0,022 g mL. Observation with TEM showed no formation of hemozoin. Streptomyces sp. fermentation product was not toxic for HepG2 sel with CC50 value 1380 g mL. Streptomyces sp. fermentation product has a potency as antimalarial and not toxic for HepG2 cell.
2017
T55645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sekar Ratih Prabhacitra
Abstrak :
Penapisan amilase 32 isolat actinomycetes dari sedimen pesisir dan serasah lamun Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dilakukan secara kualitatif dan semi-kuantitatif menggunakan metode iodin. Penapisan amilase dari isolat secara kualitatif pada medium starch agar dilakukan dengan mengukur lebar clear zone dan diekspresikan dalam nilai indeks aktivitas. Penapisan amilase secara semi-kuantitatif pada medium pertumbuhan starch broth dilakukan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang cahaya 620 nm. Pengukuran kadar glukosa yang terbentuk dan aktivitas amilase dari isolat terpilih dalam medium soluble starch 1% (SBs) dan tepung beras 1% (SBb) dilakukan dengan metode Dinitrosalicylic Acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm. Hasil penapisan amilase kualitatif menunjukkan indeks aktivitas amilase tertinggi diperoleh dari isolat SD 5 (4,259), SD 13 (4,154), SD 14 (3,457), dan SD 15 (4,436). Sementara itu, hasil penapisan amilase semi-kuantitatif menunjukkan isolat SD 13 memiliki transmitansi tertinggi dengan nilai 64,3% dan aktivitas amilase diukur lebih lanjut dengan metode DNS. Hasil uji kadar glukosa menunjukkan bahwa isolat SD 13 dalam SBs menghasilkan kadar glukosa yang lebih tinggi (6.379,345 μg/mL) dibandingkan dengan isolat SD 13 SBb (3.254,741 μg/mL). Aktivitas amilase SD 13 pada medium SBs lebih tinggi (26,124 ± U/mL) dibandingkan dengan aktivitas amilase pada medium SBb (14,205 U/mL). Tingginya aktivitas amilase pada SBs tersebut setara dengan banyaknya kadar glukosa yang terbentuk. Isolat SD 13 teridentifikasi secara molekuler berdasarkan data sekuens gen 16S rRNA sebagai anggota dari spesies Streptomyces champavati. ...... Amylase activity of 32 Actinomycetes isolates from coastal sediment and seagrass litter of Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta were screened using two different methods involving iodine in starch medium. The first amylase screening test using starch agar was performed by measuring width of the clear zone and was expressed in activity index value. The second amylase screening test used starch broth for was done by using spectrophotometer in 620 nm of wave length.The first result showed amylase activity index is highest in SD 5 (4.259), SD 13 (4.154), SD 14 (3.457), and SD 15 (4.436) respectively. The second result indicated SD 13 has the highest transmittance of 64,3% and its glucose concentration and amylase activity was further measured using Dinitrosalisylic acid (DNS) method with two different media; 1% soluble starch (SBs) dan 1% rice flour (SBb) in 540 nm of wave length. The result showed that SD 13 isolate in SBs medium has higher glucose concentration (6,379.345 μg/mL) than in SBb (3,254.741 μg/mL). Amylase activity assay result indicated that SD 13 in SBs produced amylase with 26.124 of Enzyme Unit (U/mL), higher than in SBb (14.205 U/mL). The result was supported by the previous glucose concentration measurement. Molecular identification based on 16S rRNA gene sequences showed that SD 13 belongs to Streptomyces champavati.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>