Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Charlesworth, Edward A.
New York: Bellatine Books, 1989
155.9 CHA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Kiram
"Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, mendeskripsikan stres dan manajemen stres yang dilakukan oleh pegawai Puskesmas yang mengambil tempat pada Puskesmas Raga Jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini memperlihatkan stres dan manajemen stres yang dialami oleh pegawai Puskesmas Raga Jaya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dari penelitian ini dapat terlihat bahwa pegawai Puskesmas Raga Jaya memiliki stresor yang mempengaruhi mereka dalam bekerja. stresor yang dimiliki kemudian ditangani dengan menggunakan manajemen stres yang masing-masing pegawai memiliki caranya tersendiri dalam menangani stres yang dimiliki.

This study is a qualitative research, describe stress and management stress on Local Government Clinic Employee that take place on the Puskesmas Raga Jaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Province. This research shows that stress and management stress experienced by Puskesmas Raga Jaya employee in carrying out tasks and responsibilities. From this research can be seen that current Puskesmas Raga Jaya employees having stresor that affect them in work. Stresor owned by them then they dealt it with using the management of stress that each employee has its own way in dealing with stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Carol
New Jersey: John Wiley & Sons, 2008
155.904 2 SCO o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Astri
"Tujuan dari penelitian ini adalah menginvestigasi efektivitas Multicomponent Cognitive Behavioral Group Therapy (MCBGT) sebagai intervensi manajemen stres dan kesepian pada lansia di Depok. MCBGT terdiri dari delapan sesi intervensi dengan berbagai macam teknik yang berbeda pada setiap sesi. Teknikteknik yang digunakan adalah relaksasi pernapasan, relaksasi progresif, psikoedukasi, self-monitoring, action planning, pendekatan kognitif, komunikasi efektif, dan teknik pemecahan masalah. Terdapat tujuh lansia yang terdiri dari enam perempuan dan satu laki laki berpartisipasi dalam penelitian ini.
Metode pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, yaitu menggunakan alat ukur stres berupa Perceived Stress Scale (PSS), Perceived Stress Questionnaire (PSQ), dan Subjective Units of Distress (SUD), serta secara kualitatif menggunakan observasi dan juga wawancara. Pengukuran dilakukan pada sebelum dan sesudah dilaksanakan intervensi untuk menelaah perbedaan kondisi partisipan sebagai hasil dari intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat stres dan kesepian pada saat sebelum dan sesudah intervensi, yang mengindikasikan bahwa intervensi secara efektif membantu peserta menangani stres dan kesepian. Efek intervensi diindikasikan lebih besar pada stres dibandingkan kesepian.

The aim of this research was to examine the effectiveness of stress and loneliness management using Multicomponent Cognitive Behavioral Group Therapy (MCBGT) with the elderly living in Depok. There were eight sessions in which involved several different techniques of MCBGT, with each session focusing on one technique. The techniques used were controlled breathing, progressive relaxation, psychoeducation, self-monitoring, action planning, cognitive approach, effective communication, and problem-solving. There were seven elderly people, six females and one male, that participated in this research. Data collection was through both quantitative and qualitative methods.
The quantitative method used four measurements such as Perceived Stress Scale (PSS), Perceived Stress Questionnaire (PSQ), Subjective Units of Distress (SUD), and UCLA loneliness scale. On the other hand, qualitative method used observation and interview to collect additional information from participants. Pretest and posttest were assessed in order to investigate the differences that occur on the stress and loneliness level due to MCBGT. It was found through the posttest that there were decreased levels of stress and also loneliness. Furthermore, it is suggested through the research that MCBGT was more effective in dealing with stress compared to loneliness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30492
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelino Chandra Wiria
"Permasalahan peningkatan prestasi menjadi objek studi yang utama dari sport science atau ilmu olah raga, yang dewasa ini dikcmbangkan secara sistematis dan berencana di berbagai negara. Olahragawan dapat atau mampu memperlihatkan kemampuan prestasi yang maksimal, maka perlu menyiapkan kondisi fisik, psikologis dan juga kesiapan psikologis. Dalam diri seorang atlet dimana tuntutan berprestasi terjadi terus menerus, mereka sering mengalami stres. Physical Self Efficacy yang dipersepsikan oleh individu merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam performasi yang akan datang yang pada gilirannya dapat pula menjadi faktor yang ditentukan oleh pola keberhasilan - kegagalan perormance yang pernah dia1ami Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang diperlakukannya konsep psikologis yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi olahraga atiet dalam persiapan dan masa pertandingan, artinya adakah hubungan konsep psikologis yang diteliti, yakni stres dan self effency terhadap peningkatan prestasi olahraga di bidang atletik Beragamnya kualitas asa] atlet dan kondisi pembinaan serta progam pelatihan menyebabkaau perlunya dipikirkan pelatihan berdasar psikologi demi peningkatan. prestasi atlet. Penelitian ini bertujuan mengungkap hubungan stres arousal dan tes psikis dengan prestasi olahraga di bidang atletlk. Melalui kajian teoritis tentang prestasi olahraga, serta variabel yang diperkirakan mempengaruhi prestasi olahraga, yaitu stres dan Physical Self Efficacy, maka diajukan tiga hipotesis penelitian yang diuji kebenararnnya Hipotesis tersebut adalah I. Ada hubungan yang positif signifikan antara stres dalam persiapan pertandingan dan Physical Self Efficacy terhadap peningkatan prestasi olahraga di bidang atletik. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara stres dalam persiapan pertandingan dengan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh kepercayaan diri dikontrol 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Physical Self Eflicacy dan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh stres dalam persiapan pertandingan di kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di stadion madya Senayan yang melibatkan atlt atlet dari daerah DKI Jakarta, Maluku., Papua serta arlet pelatnas yang dianggap mencerminkan populasi atlet. Sampel yang digunakan adalah atlet atlet berprestasi atau lolos kualifikasi PON ke-15 di Surabaya, sebanyak 62 orang dari beberapa nomer cabang olahraga atletik. instrumen yang dipakai adalah Stress Arousal Checklist dan Physical self-efficacy scale. Dari tiga hipotesis yang diajukan ada 1 hipotesis yang dinyatakan diterima atau didukung oleh data yang terkumpul. Sedangkan dua hipotesis lainnya ditolak atau tidak terbukti. Hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut Ada hubungan yang positif signifikan antara stres dalam persiapan
pertandingan dan Physical Self Efficacy terhadap peningkatan prestasi
olahraga di bidang atietik. Hipotesis-hipotesis yang tidak diterima atau tidak terbukti adalah sebagai bcrikut 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara stres dalam persiapan pertandingan dengan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh kepercayaan diri dikontrol. 2 Ada hubungan yang positif dan signifikau antara Physical Self Efficacy dan prestasi olahraga di bidang atletik, bila pengaruh stres dalam persiapan pertandingan di kontrol. Dalam diskusi dibahas berbagai alasan tidak terbuktinya kedua hipotesis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Aurellia
"PT. X merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang real estat yang berlokasi di Jakarta. Sebagai perusahaan real estat terdapat berbagai faktor yang dapat memicu stres pekerjanya. Penelitian ini membahas tentang sumber stres dan manajemen stres yang dilakukan karyawan PT. X dalam mencapai employee well-being. Penelitian ini dilakukan di masa pandemi Covid-19 tahun 2021 dan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan melakukan metode wawancara secara daring. Penelitian ini melibatkan 6 orang karyawan pada rentang usia 25-45 tahun dan memiliki anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan mengalami stres disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor organisasional, faktor lingkungan, dan faktor individual. Pada faktor organisasional, sumber stres yang berasal dari ketidakjelasan peran, kepemimpinan organisasi, bekerja lembur, relasi, tidak adanya jenjang karir, kurangnya pelatihan, kurangnya gaji dan bonus, suhu ruangan, dan juga kondisi ruang kerja yang kubikel. Pada faktor lingkungan, sumber stres berasal dari adanya pandemi Covid-19 yang tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaannya namun juga kehidupan sehari-hari. Pada faktor individual, sumber stres berasal dari tidak dapatnya bersosialisasi, tuntutan keluarga, hambatan dalam mengurus keluarga, dan riwayat penyakit. Meskipun karyawan mengalami sumber stres tersebut, namun karyawan memiliki kemampuan untuk mengelola stresnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan melakukan manajemen stres dengan cara membuat skala prioritas pekerjaan, mengelola waktu antara pekerjaan dan keluarga, meluangkan waktu untuk beristirahat, melakukan relaksasi, menonton film komedi dan bermain bersama keluarga, berkeluh kesah kepada teman dan keluarga, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengatur pekerjaan. Dengan melakukan manajemen stres, karyawan telah mencapai kondisi kesejahteraan, sehingga menghasilkan kesehatan mental yang baik, bekerja dengan produktif, dan meningkatkan keberfungsian sosialnya.

PT. X is one of the largest companies in Indonesia engaged in real estate, located in Jakarta. As a real estate company, there are various factors that can trigger employee stress. This study discusses the sources of stress and stress management by employees of PT. X in achieving employee well-being. This research was conducted during the COVID-19 pandemic in 2021 and used a qualitative approach with a descriptive type of research by conducting online interviews. This study involved 6 employees in the age range of 25-45 years and have children. The results showed that employees experience stress caused by 3 factors: organizational factors, environmental factors, and individual factors. On organizational factors, the source of stress comes from unclear roles, organizational leadership, working overtime, relationships, no career path, lack of training, lack of salary and bonuses, room temperature, and also cubicle working conditions. On environmental factors, the source of stress comes from the Covid-19 pandemic which not only affects his work but also daily life. On individual factors, the source of stress comes from the inability to socialize with coworkers, family demands, obstacles in taking care of the family, and a history of illness. Even though employees experience the source of stress, employees have the ability to manage stress. The results showed that employees carried out stress management by making work priorities, managing time between work and family, taking time to rest, relaxing, watching comedy films and playing with family, complaining to friends and family, exercising, eating nutritious food, and organize work. By performing stress management, employees have achieved a state of well-being, resulting in good mental health, working productively, and improving their social functioning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library