Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Labre, Benediktus
"Penelitian ini dikenakan pada Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang Nusa Tenggara Timur. Masalah pokok dalam penelitian tersebut adalah sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Penelitian ini juga ingin melihat hubungan antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Selanjutnya, ingin melihat pula pengaruh persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan tingkat aspirasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah.
Permasalahan tersebut diangkat mengingat remaja SMA merupakan kader-kader generasi penerus yang potensial, sehingga pembinaan, pembentukan dan pengembangan disiplin diri bagi mereka perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Di samping itu, remaja sebagai individu yang sedang mencari dan menemukan jati dirinya menuntut pengertian dan perlakuan khusus dari semua pihak yang bertanggung jawab.
Temuan penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang umumnya mempunyai sikap positif terhadap disiplin sekolah. Hal ini berarti, remaja SMA masih menerima disiplin sebagai suatu nilai untuk menjawab kebutuhan-kebutuhannya, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan belajar di sekolah. Sikap positif tersebut juga memberikan suatu indikasi bahwa remaja SMA memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan di sekolah dan bagi kehidupan masa depannya.
2. Adanya hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, keluarga tetap berperan sebagai lingkungan pertama bagi anak dalam mengadakan sosialisasi dan penyesuaian diri yang positif. Keluarga memang mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan dan pengembangan pribadi anak seutuhnya.
3. Ada hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang lingkungan sekolah dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, sekolah sebagai lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga, memainkan peranan yang tidak kecil bagi terbentuk dan terbinanya sikap positif siswa terhadap disiplin sekolah. Lingkungan sekolah merupakan salah satu dapur utama yang ikut membentuk dan, membina disiplin anggota masyarakat, bila sekolah dapat berkarya dengan disiplin dan kejujuran yang tinggi.
4. Tidak terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara tingkat aspirasi dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, tingkat aspirasi sebagai standar kinerja yang melibatkan ego, tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Tingkat aspirasi seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi dan orientasi nilai budaya masyarakat setempat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa relatif rendah, dan berdasarkan pengamatan bahwa orientasi nilai budaya masih tertuju terhadap kebutuhan jangka pendek, yaitu perbaikan keadaan ekonomi terutama sandang pangan dan perumahan. Aspirasi pendidikan, pekerjaan dan jabatan yang akan dilakukan masih menggantungkan diri pada pekerjaan sebagai pegawai negeri. Pola pandang tersebut, menutup kemungkinan bagi pilihan pekerjaan lain. Selanjutnya, pola pandang yang demikian mencerminkan sikap hidup ketergantungan, etos kerja yang rendah, tidak berani mengambil resiko, kurang percaya diri, dan kebiasaan cepat puas. Sikap dan perilaku ini merupakan kendala budaya yang turut mempengaruhi dan membentuk tingkat aspirasi masyarakat.
5. Dari ketiga variabel bebas (prediktor) tersebut, persepsi siswa tentang lingkungan sekolah paling dominan memberikan kontribusi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Sedangkan variabel persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan variabel tingkat aspirasi tidak memberikan kontribusi yang bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Akan tetapi secara bersama-sama ketiga prediktor tersebut memberikan kontribusi yang cukup bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, ketiga prediktor dalam mempengaruhi kriterium mempunyai kekuatan peran yang berbeda-beda dan masih banyak pengaruh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian tersebut.
Dengan demikian keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi siswa merupakan variabel-variabel bebas (prediktor) yang harus diperhitungkan dalam pembinaan, pembentukan dan pengembangan sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Dengan kata lain, sangat diharapkan kerja sama terus menerus antara faktor internal dan faktor eksternal dalam mempengaruhi terbentuknya sikap positif terhadap disiplin sekolah. Adanya sikap positif remaja SMA terhadap disiplin sekolah merupakan modal dasar baginya untuk berdisiplin diri dalam karier dan pengabdiannya pada masa-masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This article is written based on the research about tutorial. the research is aimed to uncover student's perception of the effectiveness of face-to-face tutorial with semi block system conducted in UPBJJ_UT Pangkal pnang at the first semester of 2007. Data were gathered from 114 respondents using questionnaire and analyzed using descriptive analysis. The research found that student"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Wulandarie
"Skripsi ini membahas tentang gambaran persepsi mahasiswa mengenai potensi bahaya di Jalur sepeda universitas Indonesia (UI) tahun 2009. Penilaian pada keselamatan bersepeda di jalur sepeda pada penelitian ini didasarkan pada faktor internal seperti kebutuhan dan pengalaman dan faktor eksternal seperti kondisi sepeda dan jalur sepeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai potensi bahaya bersepeda pada jalur sepeda UI. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif. Hasil dari penelitian bahwa terdapat berbagai jenis potensi bahaya bersepeda di jalur sepeda UI, potensi bahaya bersepeda tidak hanya berasal dari faktor eksternal seperti kondisi sepeda dan jalur sepeda, tetapi juga dari perilaku pengendara.

Focus of this study is description about student perseption about cycling potential hazard of university indonesian biketrack on 2009. Assessment of safety cycling on biketrack in this study based on internal factors such as need and experience and external factors such as bicycle condition and biketrack condition. The purpose of this is to know cycling potensial hazard of university indonesian biketrack. This research is qualitative description. Result of this study are there are many cycling potential hazard on biketrack, potential hazard not only from external factors such as bicycle condition and biketrack condition, but also from behavior of cyclist."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper adresses the Universitas Terbuka (UT) students' perception on quality assurance (QA) system of distance education, using an online survey method involving 306 students. The UT students' perception on QA systm is analyzed in terms of profile of respondents, perception on important values of QA, students of satisfaction on the uquality of distance education programs and courses. The profile of the respondents shows that most of them are within the age of 25 to 30 years old. They study at UT mostly by means of reading printed materials and interactive online studies at home and at no particular place in the evenings. Students' difficulties in distance related to conflicts with work responsibilities, lack of time and self motivation. Students said that they needed both academic and social psychological support. Students' perception on important values on QA was expressed in terms of the availability and clear for QA system in the institution. In terms of institutional credibility, students stated thar external accreditation and qualified staff are key factors to institutional quality. In terms of learning process, students valued highly the importance of well structured courses and interactivity in the learning process. Students also stated that media technology supports, faculty support, and fair assessment are important in the quality of teaching learning at a distance. In terms of learning experience, they perceived that protection student rights, course content, and technology infrastructure were well facilitated by the institution."
JPUT 13:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Sili Sabon
"Penelitian ini untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perbandingan persepsi siswa tentang kompetensi guru antara: 1) guru SD negeri yang sudah dan belum disertifikasi, 2) guru SD swasta yang sudah dan belum disertifikasi, 3) guru SMP negeri yang sudah dan belum disertifikasi dan 4) guru SMP swasta yang sudah dan belum disertifikasi. Data yang digunakan dalam pengkajian ini adalah data primer persepsi siswa tentang kompetensi guru. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan membandingkan proporsi setiap kelompok siswa dalam memberikan penilaian terhadap kompetensi gurunya. Hasil kajian: 1) kompetensi guru SD negeri yang sudah disertifikasi lebih baik daripada yang belum disertifikasi, 2) kompetensi guru SD swasta yang sudah disertifikasi lebih baik daripada yang belum disertifikasi, 3) kompetensi guru SMP negeri yang belum disertifikasi lebih baik daripada yang sudah disertifikasi, dan 4) kompetensi guru SMP swasta yang belum disertifikasi lebih baik daripada yang sudah disertifikasi. Kajian ini menyimpulkan persepsi siswa terhadap kompetensi gurunya sebagai berikut: 1) di SD (negeri dan swasta), kompetensi guru yang sudah disertifikasi lebih baik daripada guru yang belum disertifikasi bersertifikat, dan 2) di SMP (negeri dan swasta) kompetensi guru yang belum disertifikasi lebih baik daripada yang sudah disertifikasi."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Jachrizal Sumabrata
"Understanding the role of the built environment in decisions to bicycle may lead to positive infrastructure policy. Several studies support the notion that providing bicycle infrastructure, particularly lanes and paths, can increase bicycle use. Many of these studies, however, rely on aggregate data, making it difficult to examine the direct relationship between infrastructure and behavior. The aim of this paper is to identify the arrangements of bicycle infrastructure at Universitas Indonesia (UI) Campus Depok, and to provide recommendations to fulfill the needs of cyclists so as to encourage cycling on campus. Bicycle infrastructure at the Universitas Indonesia Campus receives good ratings. The findings indicate that the quality of facilities strongly influences respondents' assessment, followed by perceptions of reliability, convenience, accessibility, and security. The willingness to use a bicycle as a mode of transport on campus is influenced by reliability and accessibility. This paper concludes that UI has the opportunity to become a more bicycle-friendly campus, and that greater cycle ability can be achieved by planning, investment of funds for infrastructure development, and programs aimed at improving safety and enhancing convenience."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samsunisa Lestiyaningsih
"Penelitian yang berjudul "Persepsi Siswa tentang Isi, Bahasa, dan Ilustrasi terhadap Buku Bacaan Fiksi dan Nonfiksi (Studi FGD Siswa SLTPN 115, SLTPN 12, SLTPN 164 yang Gemar Membaca dan Tak Gemar Membaca)" mempunyai tujuan secara umum adalah mendapatkan masukan secara konkret tentang isi, bahasa, dan ilustrasi untuk dijadikan bahan rekomendasi atau usulan kebijakan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dalam penyelenggaraan sayembara penulisan naskah fiksi dan nonfiksi sehingga diminati oleh siswa untuk dibaca. Secara khusus tujuannya adalah mendapatkan masukan tentang isi, bahasa, dan ilustrasi dari siswa SLTPN 115, SLTPN 12, dan SLTPN 164 yang gemar membaca dan tak gemar membaca terhadap buku bacaan fiksi dan nonfiksi ; mengetahui faktor-faktor yang mendukung adanya kelompok belajar(learning group) pada siswa SLTPN 115, SLTPN 12, dan SLTPN 164 yang gemar membaca dan tak gemar membaca terhadap buku bacaan fiksi dan nonfiksi; serta untuk mengetahui kendala-kendala yang ada pada kelompok belajar(learning group) siswa SLTPN 115, SLTPN 12, dan SLTPN 164 yang gemar membaca dan tak gemar membaca terhadap buku bacaan fiksi dan nonfiksi.
Dengan menggunakan metode FGD (Focus Group Discussions) dan analisis kualitatif serta alamiah langsung kepada objek penelitian yaitu buku bacaan fiksi yang berjudul "Kantauan" dan buku bacaan nonfiksi yang berjudul "Kini Dia Sedang Melayang" yang bersifat langsung berdasarkan pengamatan pada saat diskusi dilengkapi dengan catatan lapangan (field notes) dan dokumentasi penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, untuk buku bacaan fiksi (Kantauan, Antologi Cerita Pendek Anak - Anak), setelah didiskusikan secara berkelompok persepsi tentang isi buku bacaan tersebut bahwa mereka sebagian besar menyatakan menarik, dapat diambil manfaatnya, ada cerita takhayulnya, tetapi kadang-kadang dapat menjadi kenyataan. Bahasa yang digunakan mudah dipahami, walaupun ada istilah kedaerahan namun tidak menjadi masalah karena di buku tersebut disertai kamus kecil di bagian belakang. Ilustrasi menarik sesuai karakter, gambarnya bagus dan dapat berbicara walaupun tanpa teks. Namun, ilustrasi kurang banyak dan tidak berwarna. Akan lebih menarik jika dibuat berwarna dan diperbanyak ilustrasi. Begitu juga untuk buku nonfiksi (Kini Dia Sedang Melayang) setelah dilakukan diskusi kelompok persepsi mereka terhadap isi buku tersebut sebagian besar menyatakan menarik, dapat diambil manfaatnya, ceritanya apa adanya dan tidak dibuat-buat. Ilustrasi yang ditampilkan juga menarik baik ilustrasi untuk cover/sampul maupun untuk isi. Kemenarikan ini sesuai karakter tokohnya. Hanya sayangnya yang untuk isi ilustrasinya kurang banyak dan tidak berwarna. Bahasanya pun juga mudah dipahami.
Kedua, ada beberapa faktor yang mendukung adanya kelompok belajar(learning group) pada siswa SLTPN 115, SLTPN 12, dan siswa SLTPN 164 yang gemar membaca dan tak gemar membaca terhadap buku bacaan fiksi dan nonfiksi adalah adanya keterlibatan dalam kelompok belajar, topik diskusi yang menarik, lama waktu untuk membaca ada, jenis buku yang dibaca menarik, tugas dari guru untuk membuat ringkasan, kesukaan untuk membaca karena buku yang dibaca menarik, frekuensi peminjaman dan jenis buku yang dipinjam di perpustakaan sering dan beragam, serta jenis buku yang dibeli di toko buku oleh siswa maupun oleh teman satu kelompok.
Ketiga, adapun kendala - kendala yang ada pada kelompok belajar (learning group) pada siswa SLTPN 115, SLTPN 12, dan SLTPN 164 yang gemar membaca dan tak gemar membaca terhadap buku bacaan fiksi dan nonfiksi adalah jenis buku yang dimiliki siswa terbatas, pinjam meminjam buku antar teman sulit, jenis buku yang dimiliki teman satu kelompok belajar terbatas, serta jenis dan jumlah buku yang dimiliki perpustakaan sekolah terbatas sehingga kadang-kadang berebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Septiawan G.
"Perguruan tinggi sebagai wadah untuk menciptakan kader-kader pemimpin bangsa memerlukan suatu cara pengelolaan yang berbeda dengan pengelolaan instansi non pendidikan, karena dalam wadah ini berkumpul orang-orang yang berilmu dan bernalar. Hal penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana manajemen perguruan tinggi diatur sesuai dengan sistem mutu meliputi suatu administrasi yang rapi, efisien, dan transparan.
Banyak diantara pengelola perguruan tinggi yang mulai memikirkan untuk menerapkan sistem mutu agar universitas yang dipimpinnya mempunyai nilai lebih dan meningkatkan daya tarik bagi para calon mahasiswa baru. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai bagian dari pendidikan tinggi yang bernaung di bawah Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia termasuk tempat untuk menciptakan kader-kader pemimpin bangsa terutama di bidang kesehatan, maka manajemennya perlu diatur sesuai dengan sistem mutu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap faktorfaktor yang berhubungan dengan mutu pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2004. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian "cross sectional " dengan jumlah sampel 156 mahasiswa 52 PS IKMUI yang masih terdaftar sebagai mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukan proporsi mahasiswa yang menjawab mutu pendidikan di PS IKMUI baik hanya 32,1%, sedangkan dari uji bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara semua variabel independen yaitu : kepemimpinan; rencana strategis; fokus pada pasar; pengukuran; analisis; serta manajemen pendidikan; orientasi pada fakultas dan staf; proses manajemen; hasil kinerja organisasi dengan mutu pendidikan di PS IKMUI. Sedangkan kepemimpinan merupakan faktor yang dominan yang berhubungan dengan mutu pendidikan di PS IKMUI.
Bagi Pimpinan PS IKMUI diharapkan lebih menggunakan pendekatan informal dan persuatif kepada staf pengajarnya dalam rangka menetapkan pencapaian nilai-nilai organisasi sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di PS IKMUI. Disamping itu pimpinan PS IKMUI sebaiknya lebih mengintensifkan komunikasi dengan mahasiswanya melalui forum yang diciptakannya maupun melalui forum yang sudah ada untuk menyerap aspirasi maupun problematika yang dialami mahasiswanya sehingga tercipta rasa kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan PS IKMUI.

Aplication of Malcolm Baldridge Model For Measuring Student's Perception on Educational Quality of Postgraduate Program, Public Health Study Program University of Indonesia in 2004College as institution for creating prospective nation leaders needs different management with non-educational institution because in this institution gathered people who have knowledge and logical thinking. Important thing that must be concerned is how to manage college's management which suitable with quality system that involve tidy, efficient, and transparant administration. Amongs college's providers which begin to think about implementation of quality system so their universities have additional value and increase interested feeling for prospective student. The Public Health Study Program as part of high education which under Postgraduate Program of Faculty of Public Health University of Indonesia is a place for creating prospective nation leaders especially in health area, so its management should be managed toward quality system.
The purpose of this research is to know student's perception to factors which related to educational quality on Public Health Study Program, Faculty of Public Health University of Indonesia in 2004.
This research is using quantitative approach with cross sectional design and have 156 students of Postgraduate Public Health Study Program University of Indonesia which still registered as student.
The result of this research, show that proportion of student who answer education quality of Public Health Study Program University of Indonesia good only 32,1%, and from bivariate test there is significant relationship between all independent variables, leadership; strategic planning; focus to market; measurement, analysis, and educational management; faculty and staf orientation; management process; result of organization capability with educational quality at Public Health Study Program University of Indonesia and leadership is a dominant factor which related to educational quality at Public Health Study Program University of Indonesia.
Leaders of Public Health Study Program University of Indonesia should use more informal and persuasive approaches to lecturer staff in pursuing organization values so can improve educational quality in Public Health Study Program University of Indonesia. Beside that, leaders of Public Health Study Program University of Indonesia should do much communications intensively with their students through their forum and also existence forum. For getting aspirations and problems whom their students feel, so will be created feeling of being family and being togheter for progressing Public Health Study Program University of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T 12833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Adyanty
"Penelitian yang berjudul Persepsi Mahasiswa Terhadap Kampanye Anti Merokok (Studi Perencanaan Sosialisasi Pembatasan Kawasan Merokok Di Universitas Paramadina) mempunyai tujuan secara umum adalah untuk mendapatkan masukan-masukan ide dan gagasan secara konkret dan bahan rekomendasi dasar untuk merencanakan sosialisasi pembatasan kawasan merokok di lingkungan Kampus Paramadina yang akan segera diterapkan saat ini. Sedangkan tujuan khususnya adalah mendapatkan pengetahuan tentang persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa merokok, dan kendala-kendala yang dihadapi, serta reaksi mahasiswa dalam penerapkan pembatasan kawasan merokok.
Penulis menggunakan Metode Focus Group Discussion (FGD) dan analisis kualitatif. Obyek penelitiannya adalah Mahasiswa Universitas Paramadina yang berjumlah 9 orang dan membahas mengenai Kampanye Anti Merokok (sosialisasi pembatasan kawasan merokok di Universitas Paramadina) dan didukung dengan diskusi kelompok serta wawancara mendalam dengan tiga pejabat Universitas Paramadina. Berdasarkan pengamatan pada saat diskusi dan juga dilengkapi dengan catatan lapangan serta dokumentasi penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dari hasil penelitian persepsi mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari pembuatan penilaian (Judgment) atau pembentukan kesan (Impression) sebagai upaya dalam memberikan makna pada informasi yang didapat.
Persepsi merupakan aktivitas yang integrated artinya bahwa seluruh apa yang ada di dalam did individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir dan keseluruhan aspek individu turut berperan. Maka dalam persepsi sekalipun stimulus yang sama diterima oleh setiap individu dipastikan hasil yang didapat tidak akan sama. Teori pendekatan khalayak (audience approach theory) terbukti bahwa dalam menganalisis penerimaan pesan komunikasi mempunyai peranan aktif untuk memilih pesan komunikasi yang sesuai dengan keinginannya.
Komunikasi akan melakukan pemilihan pesan yang diterima melalui media dengan mekanisme sebagai berikut : Pemilihan terpaan (selective exposure), pemilihan perhatian (selective attention), pemilihan persepsi (selective perception) dan pemilihan ingatan (selective retention). Kekuatan anggota peer group dapat mempengaruhi anggota lainnya melalui pertukaran informasi dan pengalaman, karena peer group adaiah salah satu kelompok sosial yang cukup besar mempengaruhi kehidupan seseorang, sebagaimana para mahasiswa di Universitas Paramadina. Peer group mempunyai pengaruh besar terhadap pencegahan ataupun menangani dampak penggunaan rokok bagi kesehatan, karena peer group merupakan salah satu media sosialisasi remaja. Motivasi mahasiswa untuk melindungi diri, pada dasamya dapat diteguhkan oteh empat komponen kognitif atau persepsi, yaitu Severity, Vulnerability, Self efficacy dan Respon efficacy. Kesimpulan yang didapat adalah Penerapan Sosialisasi Pembatasan Kawasan Merokok dapat diterima dan segera diwujudkan.

This study titled "Persepsi Mahasiswa Terhadap Kampanye Anti Merokok (Studi Perencanaan Sosialisasi Pembatasan Kawasan Merokok Di Universitas Paramadina)" generally aims to obtain input ideas and real thought as bases to develop socialization plan for smoking area restriction at the University of Paramadina that will be implemented in the near future. The specific aim is to get an understanding about students' perception to smoking, factors that influence to smoking, as well as constraints and obstacles and students' resistance against the implementation of smoking restriction area.
We employ Focus Group Discussion (FGD) methodology and qualitative analysis in this research. The object of this research is 9 (nine) students of the University of Paramadina. The FGD discusses Anti-Smoking Campaign, especially the socialization of smoking restriction area within the Campus. The discussion is also supported by classroom discussion and in-depth interview with 3 (three) high ranking officials of the University.
Based on the observation during the discussions and data obtained from field research findings, we conclude that object? perception depends upon their judgments and impression to the message they received. Perception is an integrated activity that involves feelings, experiences, intellects, and other person internal aspects. Therefore related to perception even the same stimuli to different person leads to different reaction. Audience approach theory proves that the analysis of received communicated messages plays an active role to opt messages suited to oneself expectation.
Communicant chooses messages transmitted by medium using mechanism as follows: selective exposure, selective attention, selective perception, and selective retention. The strength of a peer may influence other group members through information and knowledge exchanges as peer groups are social association that significantly influences one's mental capacity. Peer group has significant role in the prevention or reduction of smoking since peer group is an important youth socialization medium. Students motivation to protect them self is determined by 4 (four) cognitive perception components, which are severity, vulnerability, self efficacy, and response efficacy.
The overall finding of this research is that smoking restriction area is acceptable and can be realized and implemented soon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Oktavia
"ABSTRAK
Metode active learning yaitu metode pembelajaran yang mengajak mahasiswa
untuk belajar secara aktif, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran,
memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang dipelajari ke dalam suatu
persoalan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
persepsi mahasiswa ekstensi 2010 FIK UI tentang metode pembelajaran active
learning. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif sederhana
dengan jumlah sampel total populasi yaitu sebesar 46 orang. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis untuk
memperoleh frekuensi dan persentasenya. Hasil penelitian ini adalah sebanyak
50% mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap metode pembelajaran active
learning. Bagi penelitian selanjutnya, agar area penelitian diperluas dengan
jumlah sampel yang lebih representatif sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasi.

Abstract
Methods of active learning is a teaching method that invites students to actively
learn to use your brain, either to find the main idea of the subject matter, solving
problems, or apply what is learned into a problem that exists in real life. This
study aims to get a picture of students' perceptions about the UI extension 2010
FIK active learning teaching methods. The study design used was a simple
descriptive method with a sample of the total population of 46 people. The data
was collected using a questionnaire. The collected data were analyzed to obtain
frequencies and percentages. The results of this study is as much as 50% of
students had positive perceptions of active learning teaching methods. Most
students consider it appropriate method used in FIK UI. For further research, in
order to extend the study area with a more representative number of samples so
that results can be generalized"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43593
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>