Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sartika Harka Putri
"Apotek adalah suatu sarana pelayanan kefarmasian yang menjadi tempat dilaksanakannya praktik kefarmasian oleh Apoteker (Kemenkes RI, 2017). Apotek bisa didirikan oleh seorang apoteker dengan modal sendiri dan/atau modal dari pemilik modal baik perorangan ataupun perusahaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 107 tentang apotek, terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi sebelum apotek didirikan, beberapa diantaranya mencakup Lokasi, bangunan, sarana prasarana dan peralatan, serta ketenagakerjaan. Keberadaan apotek-apotek yang memenuhi syarat minimal pendirian dan pengadaan apotek yang layak nantinya akan mendukung percepatan perkembangan pelayanan kesehatan yang berdampak langsung dalam meningkatkan kondisi well-being dari masyarakat. Pendirian apotek dimulai dari mengurus Surat Izin Apotek (SIA) dan memenuhi persyaratan pendirian apotek meliputi aspek teknis, aspek manajemen dan organisasi, aspek yuridis, dan aspek finansial, serta aspek lainnya yang tidak dibahas di laporan ini. Lalu, pengurusan izin apotek diajukan Kepada Si-MPOK DMPTD Kota Depok. Hasil pengkajian rancangan yang dilakukan untuk penulisan laporan ini menunjukkan bahwa apotek yang ditinjau layak untuk diimplementasikan dan direalisasikan. Hal itu dikarenakan perhitungan Payback Period (PP) yang diperoleh tidak melebihi batas maksimum 5 tahun, yaitu 2,4 tahun dan nilai Return of Investment (ROl) yang diperoleh yaitu 41,38%. Selain itu untuk mendapatkan titik poin dimana Apotek tidak mengalami rugi dan untung (Break Even Point) BEP apotek harus mendapatkan omset sebesar Rp 558.891.308.

A pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmaceutical practice is carried out by pharmacists (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2017). A pharmacy can be established by a pharmacist with his own capital and/or capital from the owner of capital, either an individual or a company. Based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 9 Year 107 concerning pharmacies, there are several requirements that need to be met before a pharmacy is established, some of which include location, building, infrastructure and equipment, and employment. The existence of pharmacies that meet the minimum requirements for the establishment and provision of proper pharmacies will later support the acceleration of the development of health services which has a direct impact on improving the well-being conditions of the community. The establishment of a pharmacy starts from taking care of the Pharmacy License (SIA) and fulfilling the requirements for establishing a pharmacy including technical aspects, management and organizational aspects, juridical aspects, and financial aspects, as well as other aspects that are not discussed in this report. Then, the pharmacy license is submitted to Si-MPOK DMPTD Depok City. The results of the design assessment carried out for the writing of this report show that the reviewed pharmacy is feasible to implement and realize. This is because the calculation of the Payback Period (PP) obtained does not exceed the maximum limit of 5 years, namely 2.4 years and the Return of Investment (ROl) value obtained is 41.38%. In addition, to get a point where the pharmacy does not experience loss and profit (Break Even Point) BEP the pharmacy must get a turnover of Rp. 558,891,308.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah Putri
"Persebaran apotek diatur oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan dan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kefarmasian, serta memperhatikan rasio persebaran jumlah apotek dibandingkan dengan jumlah penduduk. Atas usulan oleh Ikatan Apoteker Indonesia, ditetapkan rasio antara apoteker dan jumlah penduduk, yaitu sebesar 0,91 apoteker per 1000 penduduk. Jika seorang apoteker memegang satu apotek, dapat dikatakan bahwa diperlukan 9 apotek per 10.000 penduduk. Pada tahun 2019, kepadatan penduduk di Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur mencapai 224.862 jiwa. Namun, jumlah apotek yang tercatat pada tahun 2019 adalah 5 apotek. Jumlah apotek di Kecamatan Makasar belum sebanding dengan jumlah penduduknya. Maka dari itu, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur dipilih sebagai calon lokasi apotek baru yang akan dibahas dalam bentuk studi kelayakan sebagai pembelajaran mengenai tugas apoteker dalam bidang manajemen apotek. Data yang digunakan dalam studi kelayakan diperoleh melalui penelusuran literatur dan sumber data, serta pengamatan langsung. Data diolah dalam bentuk analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat) dan matriks TOWS. Analisis keuangan dilakukan dengan menentukan break even point dan payback period. Berdasarkan hasil studi, Apotek Jatiwaluyo layak didirikan karena terletak di lokasi yang strategis dan diperkirakan akan balik modal dalam waktu 1 tahun 11 bulan yang tidak lebih lama dari payback period maksimal yang ditentukan, yaitu 5 tahun.
The distribution of pharmacies in a region is controlled by the local government, taking into account the people’s demand and access to pharmaceutical services, and the distribution ratio of the number of pharmacies and the total population. The Apothecary Professional Association decided on the ratio of 0.91 pharmacist for every 1000 citizens. If a pharmacy is managed by at least one pharmacist, then it can be said that 9 pharmacists are needed for every 10,000 people. In 2019, the total population in Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur reached 224,862 citizens. Unfortunately, there were only 5 pharmacies recorded in the region at the time. The number of existing pharmacies in Kecamatan Makasar does not compare to the total population. Therefore, Kecamatan Makasar in Kota Jakarta Timur was chosen as a potential location for a new pharmacy, discussed in a feasibility study as a learning process in pharmacy management. The data used in the study were obtained from literature study and databases, and through direct observation. The data was used in a Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) analysis and TWOS matrix. The financial aspect was analysed by determining the break even point and payback period. Based on the analysis, the establishment of Jatiwaluyo Pharmacy is feasible because of its strategic location and is predicted to break even in a year and 11 months which is less than the predetermined maximum payback period of 5 years."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Luthfiyyah
"Kesehatan adalah hak asasi manusia yang penting untuk kesejahteraan dan produktivitas masyarakat. Pelayanan kefarmasian, seperti yang dilakukan di apotek, memiliki peran krusial dalam meningkatkan mutu hidup pasien dengan menyediakan sediaan farmasi yang tepat. Studi kelayakan apotek, seperti yang dilakukan untuk Apotek "Martadinata Care" di Bandung, menggambarkan analisis mendalam terhadap aspek hukum, lingkungan, manajemen, dan pasar untuk menjamin keberhasilan usaha tersebut.

Health is a human right that is important for the well-being and productivity of society. Pharmaceutical services, such as those provided in pharmacies, have a crucial role in improving patients' quality of life by providing appropriate pharmaceutical preparations. Pharmacy feasibility studies, such as those conducted for the "Martadinata Care" Pharmacy in Bandung, depict an in-depth analysis of legal, environmental, management and market aspects to ensure the success of the business.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library