Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2023
612.65 TUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silviana Maharani
Abstrak :
Salah satu aspek penentu kondisi perekonomian suatu negara adalah kualitas human capital. Melalui investasi pada kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Peningkatan kesehatan dari status gizi yang lebih baik menjadi faktor penting terhadap pertumbuhan ekonomi di jangka Panjang Namun permasalahan gizi masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh berbagai negara khususnya Indonesia. Salah satu aspek yang mendukung percepatan penurunan permasalahan gizi pada anak adalah kualitas air dan fasilitas sanitasi yang digunakan oleh anak tersebut sehari-hari. Dengan meggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 dengan menggunakan indikator antropometri akan digunakan untuk menilai status gizi seorang anak. Menggunakan model analisis logit biner untuk melihat berapa besar peluang seorang anak mengalami permasalahan gizi berdasarkan kondisi air dan fasilitas sanitasi yang digunakan dengan variabel kontrol lainnya. Selain itu, menggunakan model ordered logit juga digunakan untuk menilai tingkat keparahan permasalahan gizi pada anak.Hasil estimasi logit biner ditemukan bahwa fasilitas sanitias berpengaruh signifikan dalam menurunkan kemungkinan anak mengalami stunting dan underweighr sedangkan kondisi air berpengaruh signifikan dalam mengurangi kemungkinan anak mengalami wasting. Berdasarkan tingkat keparahan gizi, ditemukan bahwa fasilitas sanitasi yang layak secara signifikan mengurangi kemungkinan anak mengalami permasalahan gizi yang lebih parah.  ......One aspect that determines the economic condition of a country is the quality of its human capital. Investing in health can lead to a better quality of life. Improved health from better nutritional status is an important factor for long-term economic growth. However, nutritional problems are still a major problem faced by various countries, especially Indonesia. One aspect that supports the acceleration of the reduction of nutritional problems in children is the quality of the water and sanitation facilities used by them daily. Using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS), anthropometric indicators will be used to assess the nutritional status of a child. Using a binary logit analysis model to see how likely a child is to experience nutritional problems based on the condition of water and sanitation facilities used with other control variables The results of the binary logit estimation found that sanitation facilities have a significant effect on reducing the likelihood of children experiencing stunting and underweight, while water conditions have a significant effect on reducing the likelihood of children experiencing wasting. Based on the severity of nutrition problems, it was found that proper sanitation facilities significantly reduced the likelihood of children experiencing more severe nutrition problems.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Ira Pratiwi
Abstrak :
Kaitan maternal employment pada kesehatanan anak telah menjadi perdebatan empiris selama tiga dekade terakhir akibat pertentangan peran ibu sebagai penghasil pendapatan dan pengasuh anak. Di Indonesia, hasil deskriptif menduga partisipasi angkatan kerja perempuan berkaitan dengan malnutrisi balita yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan menambah literatur perdebatan dalam kaitan maternal employment dan malnutrisi anak menggunakan metode IV-2SLS dan data representatif nasional. Hasil penelitian ini tidak menolak dugaan deskriptif. Maternal employment berkaitan dengan malnutrisi yang lebih rendah bila diukur dengan wasting. Bila diukur dengan stunting, hasil tersebut hanya terlihat di wilayah yang sama. ......The relationship between maternal employment and child nutrition has been debated during the last three decades due to the conflicting roles of mothers as income earners and child caregivers. In Indonesia, the descriptive results suggest that female labor force participation is associated with lower under-five malnutrition. This study aims to add to the literature debate on the relationship using the IV-2SLS method and nationally representative data. The results show that maternal employment is related to lower malnutrition if measured with wasting. Measured with stunting, the same result is only observed among mothers who live in the same areas.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyadhari Deianeira Sungkono
Abstrak :
Malnutrisi adalah salah satu penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia. Salah satu penyebab gizi buruk yang sering diabaikan adalah kenaikan harga makanan yang dikenal dengan inflasi makanan. Penelitian ini menggunakan Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 3 dan 4, dengan mengeksplorasi dampak inflasi makanan terhadap gizi anak dalam pengukuran antropometri z-scores yaitu stunting, wasting, dan underweight pada anak usia 0-35 bulan. Dengan menggunakan regresi OLS, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan inflasi makanan sebesar 1% menurunkan z-scores height-for-age yang meningkatkan risiko stunting. Di sisi lain, z-scores weight-for-height dan weight-for-age yang menentukan wasting dan underweight ditemukan tidak sensitif terhadap inflasi makanan. ......Malnutrition is one of the primary causes of death of children around the world. One of the overlooked causes of malnutrition is an increase in food prices, known as food inflation. This study utilizes the Indonesian Family Life Survey (IFLS) waves 3 and 4, by exploring the impacts of food inflation on the nutritional outcomes of children in the anthropometrics measurement of z-scores, namely stunting, wasting, and being underweight among children aged 0-35 months old. With OLS regression, the result reveals that an increase of 1% in food inflation decreases the height-for-age z-scores, which increases the risk of stunting. On the other hand, weight-for-height and weight-for-age z-scores that determine wasting and underweight were found to be insensitive to food inflation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari
Abstrak :
Pendahuluan: Perawat memiliki peran penting dalam mencegah meningkatnya angka kejadian stunting salah satunya yaitu memberikan asuhan keperawatan. Upaya Meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien risiko stunting yang berkualitas dibutuhkan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dengan implementasi program stunting dan wasting. Metode: Menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling dengan sampel 110 perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi dengan kriteria inklusi perawat pelaksana yang bekerja pada ruangan yang menangani kasus risiko stunting dan wasting dengan masa kerja minimal 1 tahun tidak dalam tugas belajar, tidak dalam masa cuti dan bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian terdiri dari peran kepala ruang, fungsi manajemen kepala ruang dan implementasi program stunting dan wasting yang disebarkan pada responden melalui tautan google form. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument nilai r = 0.313 – 0.818 dan cronbach’s alpha = 0.922- 0.945. Hasil: Ada hubungan antara peran kepala ruang dengan implementasi program stunting dan wasting dengan kekuatan sedang dan arah positif (p = 0,0001, r = 0,484), demikian juga ada hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan implementasi program stunting dan wasting dengan kekuatan kuat dan arah positif (p = 0,0001, r = 0,510). Faktor yang paling mempengaruhi implementasi program stunting dan wasting yaitu fungsi pengorganisasian (niali koefisien Beta = 1,351), fungsi pengendalian (nilai koefisien Beta = 1,120) dan peran interpersonal (nilai koefisien Beta = -1,137). Kesimpulan: Peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan implementasi program stunting dan wasting. Faktor yang paling mempengaruhi implementasi program stunting dan wasting adalah fungsi pengorganisasian. Rekomendasi yang diberikan yaitu meningkatkan peran dan fungsi kepala ruang dalam implementasi program stunting dan wasting untuk mengoptimalkan implementasi program stunting dan wasting dan peningkatan implementasi program stunting dan wasting pada tahap implementasi keperawatan. ......Introduction: Nurses have an important role in preventing the increase in the incidence of stunting, one of which is providing nursing care. Efforts to improve quality nursing care for patients at risk of stunting require the role and management function of the head nurses. Objective: To identify the relationship between the role and function of head nurses management and the implementation of the stunting and wasting program. Method: Using a cross sectional design. Sampling used purposive sampling technique with a sample of 110 nurses who worked at the Bekasi Regency Regional General Hospital with the inclusion criteria being executive nurses who worked in rooms that handle stunting and wasting risk cases with a minimum work period of 1 year, not on study assignments, not on leave. and willing to be a respondent. The research instrument consisted of the role of the head nurses, the management function of the head nurses and the implementation of the stunting and wasting program which was distributed to respondents via a Google form link. The results of the validity and reliability test of the instrument value r = 0.313 - 0.818 and Cronbach's alpha = 0.922- 0.945. Results: There is a relationship between the role of the headnurses and the implementation of the stunting and wasting program with moderate strength and a positive direction (p = 0.0001, r = 0.484), likewise there is a relationship between the management function of the head nurses and the implementation of the stunting and wasting program with strong strength and positive direction (p = 0.0001, r = 0.510). The factors that most influence the implementation of stunting and wasting programs are the organizing function (Beta coefficient value = 1.351), the control function (Beta coefficient value = 1.120) and interpersonal roles (Beta coefficient value = - 1.137). Conclusion: The role and management function of the head nurses is related to the implementation of the stunting and wasting program. The factor that most influences the implementation of the stunting and wasting program is the organizing function. The recommendations given are increasing the role and function of the head nurses in implementing the stunting and wasting program to optimize the implementation of the stunting and wasting program and increasing the implementation of the stunting and wasting program at the nursing implementation stage
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library