Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruliyanti Dian Lestari
Abstrak :
Diskriminasi suku bunga kredit berdasarkan jumlah pinjamannya merupakan praktik umum yang dilakukan oleh bank untuk memaksimalkan laba. Konsenterasi pasar yang tinggi memungkinkan bank yang memiliki kekuatan monopoli untuk meningkatkan suku bunga kredit. Tes ekonometri dilakukan bertujuan untuk mengestimasi kondisi konsenterasi pasar perbankan umum konvensional di Indonesia dan hubungannya dengan praktik diskriminasi suku bunga kredit tersebut dan menganalisis hubungan karakteristik bank serta perubahan kondisi makroekonomi (BI rate, PDB, dan inflasi) terhadap diskriminasi suku bunga kredit selama periode 2013-2016. Adapun metode untuk mengukur konsenterasi pasar yaitu menggunakan metode pendekatan struktural (Herfindahl Hirschman Index) dan pendekatan non struktural (Panzar Rosse Statistik). Hasil test dengan menggunakan model random effect memberikan informasi bahwa konsenterasi pasar perbankan merupakan pasar monopolistik yang tidak seimbang sehingga berpotensi adanya kelompok bank sebagai price leader dalam menentukan harga dan non harga di pasar. ......Lending rate discrimination based on the amount of the loan is a common practice undertaken by banks to maximize profits. High consentration market allow banks with monopoly power to increase lending rates. An econometric test is proposed to estimate the condition of conventional banking market in Indonesia and its relationship with the discriminatory practice of the lending interest rate and to analyze the relationship of shock macroeconomic condition change (BI rate, GDP and inflation) to the lending rate discrimination during 2013-2016 period. The method for measuring market consentation is using structural approach method (Herfindahl Hirschman Index) and non structural approach (Panzar Rosse Statistic). The result of the test using random effect model gives information that banking market consenteration is an unbalanced monopolistic market so that potentially there is bank group as price leader in determining price and non price in marke.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Krisdiana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara BI Rate sebagai variabel kebijakan dengan suku bunga di pasar keuangan yang meliputi suku bunga deposito, suku bunga kredit, IHSG, dan suku bunga obligasi pemerintah. Sebagai salah satu bentuk pengujian terhadap transmisi kebija kan moneter yang berjalan melalui jalur suku bunga.Penelitian dilakukan dengan menggunakan uji kausalitas Granger dan metode Vector Auto Regression (VAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh BI Rate kepada suku bunga perbankan berjalan tidak langs ung yaitu melalui perantara suku bunga SBI. Sementara, BI Rate tidak mempunyai hubungan dengan fluktuasi IHSG, tetapi BI Rate mempunyai pengaruh kuat terhadap suku bunga obligasi pemerintah.
This research analysis is to find out the relationships between BI Rate, as a monetary policy variable, with financial market interest rate, that is banking interest rate, bond interest rate, dan capital market index (IHSG). This research is to aim as a test for the monetary policy transmissions mechanism through nterest rate channel. For the research we using Granger causality and Vector Auto Regression (VAR) method. As the results, we found that BI Rate have a indirect power to influence banking interest rate with SBI as the intermedia ry. Meanwhile, BI Rate have no power to influence capital market index, but have a power to influence the bond interest rate.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26302
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Suselo
Abstrak :
Transmisi kebijakan moneter dapat dilakukan melalui beberapa saluran, dimana salah satunya adalah melalui saluran suku bunga. Studi ini, mengukur besaran perubahan suku bunga perbankan terhadap perubahan suku bunga acuan, dengan melihat momentum interest rate pass through dengan pengukuran menggunakan metode Error ndash; correction model. Tingkat suku bunga deposito tenor 6 bulan pada jangka panjang memiliki pass through tidak sempurna dengan nilai koefisien 0.48 , dan deposito 24 bulan pada jangka panjang memiliki pass through terlebihi dengan nilai koefisien 1.80. Sedangkan, tingkat suku bunga kredit modal kerja dan investasi memiliki besaran pass through tidak sempurna dengan masing ndash; masing nilai koefisien sebesar 0.69 dan 0.23. ......Transmission of monetary policy have several channels, and one of them is through interest rate channel. This study, attempt to measure the change of bank rsquo s interest rate toward the change in central bank rsquo s policy rate, by seeing the momentum of interest rate pass through using error ndash correction model. Deposit rate with 6 months period exhibit long run incomplete pass through with a coefficient of 0.48, and deposit with 24 months period exhibit long run overcomplete pass through with a coefficient of 1.80. As for working capital and investment loan, have incomplete pass through with each coefficient respective of 0.69 and 0.23.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Eduardo Lazuardi
Abstrak :
Studi ini mengukur tingkat kesempurnaan interest rate pass-through dan kecepatan penyesuaian tingkat suku bunga perbankan terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan. Error-correction model digunakan untuk menangkap dinamika jangka pendek yaitu koefisien koreksi suku bunga perbankan ketika terjadi deviasi kesetimbangan jangka panjang antara tingkat suku bunga acuan dan suku bunga perbankan. Tingkat suku bunga Kredit Modal Kerja memiliki pass-through jangka panjang yang tidak sempurna dengan nilai koefisien 0,95; pass-through jangka pendek yang tidak sempurna dengan nilai koefisien 0,24; dan kecepatan penyesuaian terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan sekitar 19 bulan. Hasil yang serupa juga ditemukan pada tingkat suku bunga kredit investasi dengan pass-through jangka panjang 0,85; pass-through jangka pendek 0,23; dan kecepatan penyesuaian terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan sekitar 13 bulan. Dari sisi deposit, tingkat suku bunga deposito 1 bulan memiliki pass-through jangka panjang 0,86; pass-through jangka pendek 0,42; dan kecepatan penyesuaian terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan sekitar 12 bulan. ......This study attempts to measure the degree of interest rate pass-through and the speed of adjustment of commercial banking interest rates against the shift in the central bank policy rate. The study utilizes error-correction model to capture the short term dynamic, namely the coefficients indicating correction of the commercial bank interest rates whenever they drifted away from the long-term equilibrium between the commercial bank interest rates and the central bank policy rate. Working capital loan exhibited incomplete long-run pass-through with coefficient of 0.95, incomplete short-term pass-through of 0.24, and speed of adjustment approximating 19 month. Similarly, investment loan exhibited long-run pass-through coefficient of 0.85, short-term pass-through 0.23, and speed of adjustment approximating 13 month. On the deposit side, 1-month fixed deposit exhibited long-run pass-through coefficient of 0.86, short-term pass-through 0.42, and speed of adjustment approximating 12 month.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library