Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mitchell, Bruce
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2016
333.7 MIT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soeroso
"ABSTRAK
Dalam sejarah Indonesia kuno diketahui bahwa awal mula berkembangnya pengaruh kebudayaan India di Nusantara telah berlangsung cukup lama. Dari sumber-sumber tertulis yang sampai ke tangan kita dapat diketahui bahwa awal mula munculnya peradaban yang bercorak Hindu di Indonesia itu berlangsung di dua pusat ialah di Jawa Barat dan di Kalimantan Timur. Dan prasasti-prasasti yang paling awal yang ditemukan di wilayah Jawa Barat, meskipun secara keseluruhan tidak menyebut angka tahun yang lengkap, dapat diketahui bahwa kerajaan yang pertama kali berkembang di wilayah ini ialah kerajaan Tarumanagara I. Prasasti-prasasti tertua yang menyebutkan keberadaan kerajaan tersebut antara lain adalah Prasasti Lebak, yang menyebut kebesaran seorang raja yang bernama Sri Purnawarman2; Prasasti Jambu (Koleangkak), yang menyebut seorang raja yang bernama Purnawarman dan memerintah di Taruma3; Prasasti Ciaruteun, yang menyebut raja yang mulia, yang bernama Sang (Sri) Purnawarman;4 Prasasti Kebon Kopi, yang menyebut keagungan seorang penguasa Taruma5; Prasasti Muara Cianten, yang gaya tulisannya berasal dari masa Taruma 6; Prasasti Pasir Awi, dalam bentuk gambar (pictograph) yang diperkirakan berasal dari masa Taruma7 serta yang terakhir Prasasti Tugu,8 yang ditemukan di Desa Tugu tidak jauh dari Kampung Cilincing, Jakarta sekarang.
Berdasarkan wilayah persebarannya, juga ukuran batunya, dapat diketahui bahwa prasasti-prasasti itu dibuat in situ.9 Dan wilayah persebarannya itu juga dapat diperkirakan bahwa wilayah pengaruh kekuasaan kerajaan Tarumanagara pada masa pemerintahan raja Purnawarman setidak-tidaknya mencakup sebagian wilayah Jawa Barat mulai dari daerah Kabupaten Pandeglang di bagian barat, Kabupaten Bogor di bagian selatan dan daerah Bekasi sampai Jakarta di bagian utara. Apabila diperhatikan gaya tulisannya, gaya bahasanya, bentuk tulisannya serta jenis metrumnya1° dapat diketahui bahwa tulisan-tulisan pada prasasti-prasasti tersebut berasal dari pertengahan abad V. Tulisan yang digunakan seluruhnya menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta serta kebanyakan berbentuk sloka dengan metrum sragdara dan anustubh. Adanya penggunaan bahasa Sansekerta serta huruf Pallawa tersebut merupakan bukti bahwa pada masa itu telah terjadi kontak budaya antara Tarumanagara dengan kerajaan-kerajaan di India. Bahkan dengan dikeluarkannya prasasti-prasasti yang berbahasa Sansekerta, pengenalan metrum serta dikenalnya bentuk tulisan gambar (pictograph) tersebut di atas membuktikan bahwa pada masa itu pengetahuan masyarakat dalam bidang kesusasteraan sudah cukup maju.
Di antara tujuh buah prasasti yang dikeluarkan oleh raja Purnawarman, Prasasti Tugu merupakan satu-satunya yang paling istimewa oleh karena beberapa hal. Pertama, Prasasti Tugu merupakan satu-satunya prasasti yang ditemukan di wilayah pantai utara Jawa Barat (Jakarta). Kedua, Prasasti Tugu merupakan prasasti yang memuat angka tahun terlengkap dibandingkan dengan prasasti yang lain karena menyebut beberapa unsur penanggalan dari peristiwa-peristiwa panting pada masa pemerintahan Purnawarman. Ketiga, Prasasti Tugu menginformasikan tentang dilakukannya dua kegiatan pembuatan saluran masing-masing saluran Sungai Candrabhaga dan Sungai Gomati. Keempat, di dalam Prasasti Tugu juga diinformasikan pemberian hadiah 1000 ekor lembu kepada para brahmana.l Kelima, Prasasti Tugu merupakan satu-satunya prasasti dari masa pemerintahan raja Purnawarman yang paling banyak datanya.
Berdasarkan keterangan yang disebutkan di dalam Prasasti Tugu tersebut dapat diketahui bahwa pada masa pemerintahan raja Purnawarman sistem pemerintahannya sudah sangat maju. Upaya pembuatan saluran yang panjangnya hampir mencapai sekitar 11 kilometer 12 hanya dalam waktu 21 hari jelas memerlukan tenaga yang tidak sedikit serta memerlukan kemampuan teknologi yang maju. Demikian pula halnya dengan pemberian hadiah sebanyak 1000 ekor lembu kepada para brahmana memperlihatkan kepada kita bahwa pada masa itu domestikasi hewan sudah sangat berkembang."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Hendarta
"Sumberdaya lahan yang merupakan bagian dari ekosistem di bumi ini, yang
mempunyai peranan sangat penting di dalam kehidupan manusia, tetapi
kemampuan sumberdaya lahan untuk menunjang kebutuhan pembangunan
bersifat terbatas. Hal ini mengandung makna bahwa sejalan dengan
peningkatan kebutuhan pembangunan, mau tidak mau tingkat kelangkaan
sumberdaya lahan akan semakin nyata. Hal ini dapat menimbulkan berbagai
permasalahan ataupun konflik baik antar manusia itu sendiri, maupun dengan
makhluk hidup Iainnya. Seringkali juga pemanfaatan sumberdaya Iahan yang
tidak sesuai dengan peruntukkannya, alih fungsi lahan yang tidak
memperhatikan aspek kelestarian fungsi lingkungan dapat mengakibatkan
kerusakan sumberdaya lahan itu sendiri, yang pada akhirnya dampak negatif
yang terjadi dapat diderita oleh manusia.
Sistem Informasi Geogratis (SIG) merupakan sistem yang berbasis komputer,
dimanfaatkan dalam penelitian ini dengan maksud untuk membantu
memperoleh, mengolah dan menganalisis data secara cepat, serta menyajikan
informasi, baik berupa peta dan/atau ?atribut? secara cepat pula, dan relatif
akurat, jika dibandingkan dengan cara manual. Penyajian data secara spatial
(ke ruangan) ini memudahkan bagi para pengguna untuk melihat gambaran
keseluruhan dalam skala kecil, serta persebarannya secara geografis.
Kecepatan dan ketepatan dalam penyajian data ini sangat penting artinya,
dimana pada era sekarang ini kita dituntut untuk dapat bergerak Cepat
mengatasi permasalahan yang kompleks dan melakukan antisipasi terhadap
kemungkinan permasalahan yang akan terjadi.
Studi ini membahas tentang perencanaan penggunaan lahan untuk pertanian,
khususnya sawah dan tanaman kopi, di kabupaten Lampung Timur propinsi
Lampung, dengan pendekatan kesuaian lahan, dan komponen-
komponennya meliputi:
1. Peta-peta tematik, yang menunjukkan penggunaan lahan, status lahan
dan satuan lahan, heserta dengan buku keterangan detilnya.
2. Kritetia persyaratan tumbuh tanaman (padi, dan kopi)

Abstract
Land resource is a part of the earth ecosystems that has a very significant
part for human beings, but its ability has been limited on supporting
development needs. It means that the more increasing development needs,
land resources will be scarce. It causes various problems or connict among
people themselves, or with other creatures. Exploiting land resources is often
not appropriate with the allotment of the landuse, for example exchanging
land function without caring ftmctions of enviromnental conservation aspect
will destroy land resources itsem and at last-people will suffer fiom its
negative impacts.
Geographic Infomation system is a system based on computeri. It is made
use of the research as aid for get-ting, processing, and analyzing data exactly,
and provides information as a map and/or atributte more exactly and relative
accurate than manual way. Providing data in spatial make users easier to observe pictures totally in small scale, and their geographical spreading.
Speed and accurate on providing data are of great important in this era when
we have to solve complicated problems that will be unavailable demand.
This study reviews landuse planning in agricultural field, particularly rice field
and coffee in East Lampung Regency. It approaches the analysis with land
suitability method by using thematic maps and some criteria of land
suitability. Data is collected Hom the Held without any validation before and
processed by using Arc/Info."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Darwin S.
"Penelitian ini mengkaji persebaran kepurbakalaan di situs Penanggungan, Jawa Timur, khususnya fitur dan artefak yang masih in situ. Tujuan penelitian ini mencoba mengetahui keterkaitan sumberdaya lingkungan dengan persebaran kepurbakalaan. Hal ini berkenaan dengan adanya kaidah-kaidah baku tertentu dalam penempatan bangunan suci, yang berhubungan erat dengan sumberdaya lingkungan. Penelitian ini berhadapan dengan pendapat dan teori-teori yang sudah dikemukakan beberapa ahli yang telah melakukan penelitian sebelumnya.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara survei pustaka dan survei lapangan. Tujuan observasi tersebut untuk mengakumulasi seluruh data yang pernah ada dan tercatat serta membandingkan dengan kenyataan di lapangan. Data yang terkumpul dipilah menjadi data sumberdaya lingkungan dan data kepurbakalaan. Data diproses terlebih dahulu sebelum dianggap layak sebagai sampel penelitian. Selanjutnya data-data dibandingkan satu sama lain. Data kepurbakalaan adalah data utama yang dibandingkan dengan data sumberdaya lingkungan.
Hasil penelitian ini memunculkan salah satu keunikan situs Penanggungan dibandingkan dengan situs lain. Hal paling mendasar adalah suatu kenyataan bahwa situs ini dianggap suci secara dogmatis berdasarkan kitab Tantu Panggelaran. Dengan demikian lingkungan situs tidak diragukan kesuciannya. Pada situs-situs sakral lainnya, secara umum status suci didapatkan dengan cara pengujian lingkungan berdasarkan kaidah-kaidah baku dalam kitab-kitab suci.
Hasil penelitian memperkaya data arkeologi Indonesia, khususnya masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Setidaknya dapat dibuktikan bahwa masyarakat masa lalu tidak pernah lepas dari unsur sistem teknologi dan sistem religi. Hal tersebut berkaitan dengan usaha manusia melakukan adaptasi terhadap lingkungan maupun terhadap kaidah-kaidah religi yang sepintas terlihat sangat baku. Selain itu terlihat bahwa pada intinya masyarakat tidak berperilaku secara acak tetapi memiliki pola tertentu, baik dalam ide maupun tindakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S10814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library