Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febliaji
Abstrak :
Tindakan sebagian dari penanggung jawab pasien Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru yang sudah sembuh untuk tetap membiarkan pasien tinggal dirumah sakit jiwa sangat tidak menguntungkan. Ini dapat mengurangi daya tampung rumah sakit dan kualitas pelayanan pada pasien. Untuk pasien yang sudah boleh pulang dapat dilakukan perawatan lanjutan di masyarakat untuk mengurangi "nosokomial gangguan jiwa". Sistem pemulangan pasien yang dilakukan rumah sakit jiwa pada umumnya sama dengan sistem pemulangan pasien di rumah sakit umum. Sistem pemulangan pasien di rumah sakit jiwa ini sangat efektif bagi keluarga yang peduli terhadap pasien, nainun tidak efektif bagi pasien yang tidak mempunyai keluarga seperti gelandangan psikotik yang diantar oleh Dinas Sosial dan bagi pasien yang keluarganya tidak peduli. Penulangan pasien merupakan suatu keharusan bagi pasien rawat limp lama yang sembuh, kalau tidak ingin pasien menumpuk di rumah sakit jiwa. Tujuan penulisan ini untuk mendapatkan pengembangan sistem pemulangan pasien rawat map lama yang sembuh di Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru, sehingga tak membebani Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru dan memenuhi harapan masyarukat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, tidak menguji teori tetapi merupakan penelitian terapan yang bersifat merman altematif pemulangan pasien yang sembuh. Informasi penelitian ini diperoleh dari pasien rawat map lama yang sembuh di Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru melalui Diskusi Kelompok Terarah sedangkan informasi dari keluarga pasien, pejabat struktural Rumah Sakit Jiwa _Pekanbaru, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DPRD Propinsi Riau diperoleh melalui Wawancara Mendalam. Dari basil Diskusi Kelompok Terarah didapatkan pada umumnya motivasi pasien terhadap pulang cukup kuat, motivasi beberapa pasien tidak begitu kuat karena merasa dihuaiig oleh keluarga. Pasien umumnya menolak untuk ditempatkan di Panti, namun ada juga pasien yang ingin mencoba dengan alasan teman. Keluarga pada urnumnya tidak tahu cara merawat pasien, bosan karena pasien sering kambuh. Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru menginginkan pemulangan pasin rawat imp lama sembuh dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru berikut dengan pengalokasian dananya. Dinas Sosial mengkategorikan pasien rawat inap lama sembuh tersebut sebagai orang terlantar dan dalam memulangkan pasien ke daerah asalnya tidak memberikan dana pendamping untuk pemulangan pasien. Dari Legislatif akan membantu dalam bentuk kebijakan dan anggaran khusus. Secara umum dapat ditarik kesiinpulan bahwa penyebab pasien rawat Map lama yaitu trauma masa lalu dengan pasien, jarak yang jauh ke rumah sakit jiwa Pekanbaru, ketidaktahuan keluarga dalam merawat pasien dirumah. Pasien dari Dinas Sosial disamping jarak yang jauh juga disebabkan karena tidak adanya tempat penyaluran pasien. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru untuk pemulangan pasien hanya bersifat jangka pendek. Pemulangan pasien lebih diutamakan pada keluarga, penampungan pada rumah singgah cacat mental dan penyaluran magang kerja pada industri barang/jasa. Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru dapat inelakukan kerjasama dengan Dinas Sosial untuk penyaluran pasien kemasyarakat. DPRD dapat membantu pasien dengan membuat kebijakan dan anggaran khusus untuk pasien rawat inap lama yang sembuh.
Some of patient underwriter's action in Mental Hospital of Pekanbaru, which has recovered to keep letting patient stay in mental hospital, is not advantage. This can decrease hospital accommodation and patient service quality. For patient which have may go home can he done by a continue treatment in society to decrease "nosokomia' mental disorder". Discharging of patient system, which is done in mental hospital generally, is similar with discharging of patient system in public hospital. This discharging of patient system in public hospital is very effective for family who care of patient, but it is not effective for patient who does not have family like loiterer of psychotic who is sent by a social service and it is not effective for patient who his family does not care. Discharging of patient is a compulsion for long time care patient who recover, if not patient heap in mental hospital. This writing purpose to get a system development by discharging of long time care patient who recover in Mental Hospital of Pekanbaru, so it does not encumber in mental hospital and fulfill society expectation. This is a qualitative research, it does not use a theory test, but it is an operational research, which has a character of looking for alternative discharge of patient who recovers. This research informant is long time care patients who recover in Mental I-Iospital of Pekanbaru by focus group discussion, while information from patient family, structural functionary at Mental Hospital of Pekanbani, Local Health Department, Local Social Service Department, and DPRD Province of Riau in depth interview. From focus group discussion result is informed that most of patients have strong motivation for going home, and many patients have less motivation because they feel cast away by their family. Generally, patient of refuse to be placed in center of rehabilitation, but there are many patient who want to try it because of their friends. Generally, family does not know how to take-care of patient and boring because patient often recurrence. Mental Hospital of Pekanbaru wish for discharging of long time care patient who recover to be done by themselves following with his fund allocation. Local Social Service Department categorizes this patient as neglected and returns them into their area, but there is no fund for volunteer who deliver of them. Legislative will help in the form of policy and special budget. Generally can be pulled by a conclusion that the reasons of long time care patient are their traumatic in the past, long distance to Mental Hospital of Pekanbaru, less knowledge of family to take care of patient at home. Patient from Local Social Service Department, beside long distance and it is also caused by there no place for channeling of patients. The Efforts have been done by Mental Hospital of Pekabaru for discharging of patient only a short-range. Discharging of patient is especially for their family, relocation in center of rehabilitation and them channeling as freelance work at goods industry or service. Local Social Service Department helps actively in community. DPRD can assist patients by making policy and special budget for long time care patient who recover.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Saidi
Abstrak :
Penggunaan voucher elektronik terus meningkat hingga melebihi 95% dari total voucher yang digunakan. Mengingat bahwa voucher hal yang sangat penting bagi bisnis telekomunikasi maka operator elekomunikasi selular harus memiliki sistem distribusi yang handal. Tesis ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi yang digunakan oleh PT XYZ, performansi dan pengembangannya ke depan dengan melihat pada kondisi eksternal dan internal perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem distribusi PT XYZ yang menggunakan multi channel masih dapat berjalan efektif tetapi masih harus diperbaiki dari sisi performansi sistem untuk meningkatkan responsivenss terhadap pasar. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki service level agreement, edukasi kepada mitra distribusi, helpdesk yang harus bekerja selama 24 x 7 dan optimalisasi network. Dalam pengembangan sistem distribusi voucher ke depan perlu dipertimbangkan adanya inovasi sistem distribusi voucher elektronik. Pengembangan sistem yang dimaksud adalah dengan melakukan disintermediation pada sistem. Tetapi hal tersebut harus dikaji lebih lanjut mengenai aspek financial, operation and marketing.
The usage of electronic voucher has been increased significantly exceeded 95% of total voucher. Considering that voucher is one of the most important things for business telecommunication, therefore telecommunication operator has robust electronic system distribution. The aims of this thesis are to evaluate the electronic distribution system in PT XYZ, their performance and the future development. The result of this research show that electronic voucher distribution system of PT XYZ has run effectively but there are some are that need improvement from performance to increase the market responsiveness. The required improvements are service level agreement improvement, distribution channel education, 24 x 7 helpdesk, and network optimalization. For future development, the electronic voucher shall consider about innovation of distribution channel. The alternative of improvement is doing the disintermediation, so operator distributes the voucher directly to retailer. But this idea shall be analyzed deeply from financial, operation and marketing impact.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar Nasbey
Abstrak :
Kegiatan pengelolaan deposit terbitan nasional dalam rangka menghimpun, menyimpan, melestarikan dan mendayagunakan koleksi nasional merupakan salah satu peran Perpustakaan Nasional RI Perpusnas yang amat penting dalam mengembangkan koleksi nasional dan melestarikan hasil budaya bangsa. Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Perpusnas 2016 diketahui bahwa hasil penghimpunan Karya Cetak Karya Rekam KCKR pada tahun 2016 adalah sebanyak 32.685 eksemplar atau sebesar 24.1 jika dibandingkan dengan total karya yang terbit di Indonesia, dan dapat disimpulkan dalam kategori rendah. Permasalahan yang saat ini dihadapi antara lain, yang pertama adalah kesulitan dalam melakukan pemantauan penerbit karena Deposit Hanya memiliki daftar penerbit yang pernah menyerahkan terbitannya, namun tidak memiliki daftar semua penerbit di Indonesia, sehingga untuk melakukan pemantauan dibutuhkan proses pemetaan penerbit terlebih dahulu dan melakukan komparasi data dari para penerbit yang telah menyerahkan. Yang kedua yaitu pengelolaan terbitan yang telah diserahkan belum efektif dalam hal kecepatan dan konsistensi data. Hal tersebut terlihat dengan adanya penumpukan dalam proses registrasi, data penerbit yang tidak konsisten, dan pelabelan yang belum terotomasi membutuhkan waktu dan dapat menyebabkan kesalahan pelabelan. Yang ketiga adalah Laporan yang dihasilkan belum memenuhi kebutuhan informasi pengguna sehingga laporan yang dihasilkan oleh sistem perlu di olah kembali oleh pengguna untuk mendapatkan informasi yang di inginkan, dengan demikian membutuhkan waktu dan proses yang panjang tidak efisien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah solusi berupa perancangan Sistem Deposit. Perancangan Sistem Deposit pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan Systems Development Life Cycle SDLC , dan hanya tahapan analisis dan desain. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumen.sehingga menghasilkan system request antara lain kebutuhan untuk mempercepat dan memudahkan proses pemantauan penerbit, mempercepat proses pengelolaan terbitan yang telah diserahkan, dan pembuatan laporan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari kebutuhan tersebut dilakukan analisis dan desain menggunakan pendekatan berorientasi objek Unified Modeling Language UML . Dari penelitian ini dihasilkan sistem deposit yang menyediakan fitur untuk menginput data seluruh penerbit beserta terbitannya sehingga mudah melakukan pemantauan penerbit, fitur pencetakan label koleksi secara otomatis untuk mempercepat proses pelabelan dan mencegah terjadi kesalahan pelabelan, fitur input data terbitan bagi penerbit yang akan menyerahkan terbitannya sehingga mempercepat proses registrasi, dan fitur pembuatan laporan dengan menggunakan filtering agar laporan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. ......The management of national deposit activities in order to collect, store, preserve and utilize national collections is one of the important roles of National Library of Indonesia NLI in developing national collections and preserving the nation 39;s cultural products. Based on the Government Institution Performance Report of the National Library of Indonesia 2016, it is known that the results of the recapitulation of Deposit Activities in 2016 is 32,685 copies or 24.1 when compared to the total work published in Indonesia, and can be summed up in the low category. The problems currently faced are the difficulty in monitoring the publisher because the Deposit only has a list of publishers who have submitted their publications, but does not have a list of all publishers in Indonesia, so monitoring is needed to map the publisher first and to compile the data from publishers who have submitted. Secondly, the management of published publications has not been effective in terms of speed and consistency of data. This is evident from the buildup in the registration process, inconsistent publisher data, and unmotified labeling takes time and can cause labeling errors. The third is that the resulting report has not met the needs of user information so that reports generated by the system need to reprocessed if the user to get the desired information, thus requiring time and a long process inefficient. To overcome these problems required a solution in the form of Deposit System design. The design of the Deposit System in this study used Systems Development Life Cycle SDLC development method, only the analysis and design stage. Data collection is done by interview, observation, and document study. Thus generating system request include the need to accelerate and facilitate the publisher monitoring process, to accelerate the management process of the submitted publication, and to prepare the report according to the needs of the user. From these requirements, the analysis and design using the object-oriented approach Unified Modeling Language UML . From this research a deposit system is created that provides a feature to input data of all publishers along with its publications so that it is easy to monitor publishers, automatic label collection feature to speed up the labeling process and prevent labeling errors, input data features for publishers who will submit the publication so as to speed up registration process, and report generation feature by using filtering so that the generated report can fulfill user requirement.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Kistono
Abstrak :
Salah satu cara untuk mengetahui kinerja sebuah perusahaan, yaitu dengan melihat laporan akuntansi. Laporan akuntansi tersebut antara lain berupa laporan neraca, laba-rugi dan pergerakan dana. Sistem akuntansi yang menghasilkan laporan akuntansi disebut dengan Sistem lnformasi General Ledger. Sistem akuntansi perbankan mempunyai aturan yang berbeda bila dibandingkan dengan perusahaan bukan perbankan. Perbedaan tersebut karena sistem akuntansi perbankan harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Peraturan yang dicanangkan Bank Indonesia pada awal tahun 2000, menetapkan adanya perubahan bentuk laporan akuntansi yang harus diikuti oleh perbankan efektif sejak periode laporan Januari 2001. Laporan akuntansi perbankan dengan format yang telah ditentukan, secara teratur dikirim ke Bank Indonesia dengan tepat waktu dan akurat. Kriteria laporan akuntansi yang akurat, diantaranya tidak ada selisih antara data rekap ( ledger ) dengan data rincian ( sub-ledger ). Dengan adanya perubahan peraturan, tuntutan pengiriman tepat waktu dan laporan yang akurat, perbankan harus mempunyai Sistem lnformasi General Ledger yang dapat mendukung hal tersebut. Perancangan sistem General Ledger Perbankan ini, penulis mengacu pada metodologi pengembangan sistem SDLC (System Development Ufe Cycle). Tahapan - tahapan yang terdapat pada SDLC tidak keseluruhan dilaksanakan, melainkan sampai pada tahap perancangan sistem baru ( design phase ). Feature utama yang harus ada pada sistem baru yaitu meliputi multi currency, multi balance sheet, multi income statement dan mudah dalam melakukan implementasi dan setting. Tujuan dan ruang lingkup proyek akhir adalah untuk melakukan perancangan Sistem lnformasi General Ledger Perbankan pada sisi back-office bukan menyangkut transaksi pada front-end. Penulis menggunakan Bank 11X" yang telah go public untuk dijadikan obyek studi kasus dalam melakukan analisis dan penelitian termasuk menggunakan rujukan data serta hal lain yang terkait dengan karya tulis ini. ...... One-way to know a company performance, that is by seeing accounting report. Such accounting report for example: balance sheet, income statement and cash flow. Accourting system yielding accounting report called General Ledger Information System. Banking accounting system has a different order compared to Non-Banking Company. The difference because Banking accounting system has to follow order specified by Bank lndoneia. Regulation, which declared by Bank Indonesia in early 2000, specify the existence accounting report change which must be followed by effective banking since the report period of January 2001 . Banking accounting report with determined format, regularly sent to Bank Indonesia punctually and accurate. Accurate accounting report criterion, among other things there is no difference between recapitulation data (ledger) with detailed data (sub-ledger). With the existence of regulation change, banking has to JDSSes General Ledger Information System that can support the aforesaid. The design of Banking General Ledger system, writer refers to system development methodology of SDLC (System Development Life Cycle). Phases found on SLDC do not entirety executed, oberwise come up with the phase of new system design phase. Main feature which must exist for the new system covers multi currency, multi balance sheet, multi income statement and easy to perform implementation and setting. Final goal and project scope is to conduct Banking General Ledger Information System design at the back-office side non concerning transaction at front-end. Writer uses "X" Bank which has go public to be made case study object in performing the analysis and research including by using data reference and also others related to this paper.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Rusyad Nurdin
Abstrak :
La concurrence clans les affaires de plus en plus serree oblige chaque organisation a pouvoir augmenter sa performance en vue de preserver ses affaires. Le systeme d'information base sur la technologie d'information est un instrument ou une structure de support d'organisation face aux pressions causees par la concurrence d'affaires en question. PT Indonesia Power est une entreprise qui opere clans le domaine de generatrice d'energie electrique. En tant que succursale de PT PLN (Entreprise d'Etat) qui a herite des machines generatrices les plus grandes a Java et Bali, actuellement PT Indonesia Power est le plus grand fournisseur d'electricite dans cette zone. Conformement a la vision de l'entreprise pour devenir une entreprise a la performance intemationale, le systeme d'information base sur la technologie d'information (SIITi) integree est deveioppe afin de supporter la reussite de ses affaires. Cette tache finale analyse comment une entreprise developpe le systeme d'information integre en vue d'augmenter sa performance interne comme un instrument pour ameliorer sa concurrence d'affaires, avec l'etude de cas chez PT Indonesia Power. L'objectif de cette etude est pour pouvoir comprendre les methodes utilisees par PT Indonesia Power afin de developper le systeme d'information en faisant les analyses en vue de trouver la solution exacte clans son developpement. Pour realiser cette recherche, on utilise l'approche strategique de developpement d'un SI/TI. Ainsi, I'investissement dans le domaine de TI n'est plus considers comme un gaspillage inutile pour l'organisation. Pour faire les analyses, on applique deux approches : l'approche d'affaires et l'approche de TI. L'analyse d'approche d'affaires est realisee par l'utilisation des methodes etant capables de comprendre les facteurs internes et externes de l'organisation qui influencent I'operation des affaires de PT Indonesia Power. Les methodes utilisees sont entre autres : la methode de valeur de chaine (value chain), « 5-Forces )) de Porter, et cetera. L'analyse d'approche de TI se realise avec l'analyse de portefeuille d'application developpee par McFarlan. A la demiere partie, on donne aussi l'explication sur l'avantage d'application de systeme d'information integre chez PT Indonesia Power base sur le resultat d'interview avec les partis concernes. Base sur le resultat d'etude, on trouve qu'il y a encore quelques problemes clans son developpement, c'est-a-dire que le systeme d'information developpe actuellement ne peut pas encore repondre au besoin de l'organisation parce que le systeme n'est pas encore integre et standard. Ainsi, it est necessaire de faire une certaine amelioration clans le developpement de SICTI en utilisant 1'approche strategique et integree. Quelques approches necessaires a appliquer sont la standardisation, l'integration de systeme et la realisation d'applications pouvant supporter I'entreprise en vue d'augmenter la performance concurrentielle elevee comme helpdesk, entrepot de donnees et business intelligence, afin que l'entreprise puisse anticiper la concurrence d'affaires clans I'avenir. En tenant compte des frais d'integration asset eleves, la technologic actuelle an coat bas comme Grid Computing rune des considerations en tant que solution economique pour construire SIITI integre. Le systeme Backup and Recovery dolt titre applique comme complement de systeme d' integration. PT Indonesia Power a deja fait le developpement de son systeme d' information planifie et continuellement vers un systeme qui de plus en plus integre. Le systeme d'information integre a PT Indonesia Power maintenant a reussi d'ameliorer son systemeinterne en moue d'ameliorer l'avantage competitive aujourd'hui ou bien au future, qui contient : d'ameliorer l'efficience de temps, la precision et consistance de donnees, l'efficience de coat operationnel, l'efficience de ressources humaines, l'uniformite Standard Operationnelle de Procedure (SOP), et securite de donnees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basic Dirgantara Bayu Aji Pamungkas
Abstrak :
Perusahaan penyedia layanan TI yang fokus pada pengembangan produk perangkat lunak, tentu akan memperhatikan proses atau metode pengembangan perangkat lunak yang diterapkan. PT XYZ telah memiliki produk bernama Magento, yang kemudian bisa dimodifikasi lebih jauh sesuai kebutuhan user. Dengan memodifikasi platform/produk yang sudah ada, , tidak semata-mata menjadikannya lebih mudah. Perusahaan harus jeli dalam menyusun strategi untuk mengembangkan dan mengintegrasi produk tersebut demi memenuhi permintaan klien yang berbanding lurus dengan kebutuhan pasar. Untuk itu kelincahan (agility) tim akan perubahan kebutuhan sangat dibutuhkan. Scrum merupakan salah satu metode agile yang dapat mengakomodasi kebutuhan akan kelincahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan penerapan Scrum di PT XYZ, sebuah perusahaan TI yang mengembangkan B2B dan B2C e-commerce untuk kliennya. Selanjutnya disusun langkah peningkatan metodologi penerapan Scrum sebagai usulan perbaikan yang diajukan kepada perusahaan. Dengan tujuan untuk memberikan pedoman berisi langkah-langkah yang lebih tepat dalam memperbaiki penerapan scrum di XYZ. Kematangan penerapan scrum diukur dengan menggunakan Scrum Maturity Model (SMM). Dengan data yang didapat dari instrumen berupa kuesioner, diisi oleh seluruh anggota tim pengembang TI yang ada di perusahaan. Sedangkan usulan perbaikan disusun dengan mengacu pada Scrum Body of Knowledge (SBoK) dan Scrum Guide. Hasilnya, diketahui tingkat kematangan penerapan Scrum berada pada level 1.Tingkat kematangan ini belum memenuhi harapan yang ditargetkan oleh manajemen perusahaan. Faktor-faktor yang menjadi penyebabnya adalah tidak terpenuhinya penerapan 7 subgoals level 2 & 5 subgoals level 3. Maka peneliti memberikan 12 usulan yang perlu dilakukan perusahaan untuk memperbaiki proses pengembangan produk menggunakan metode Scrum. ......IT service provider companies that focus on software development, will pay attention to the applied software development process or method. PT XYZ already has a product called Magento, which can then be further modified according to user requirements. By modifying existing platforms/products, it doesn't mean that everything goes easy. Companies must be observant in devising strategies to develop them in order to meet client demands that accommodate market needs. For this reason, the agility of the team regarding the ever-changing business requirements is very much needed. Scrum is an agile method that can accommodate this agility. This research was conducted to measure the maturity level of Scrum implementation at XYZ, an IT company that develops B2B and B2C ecommerce for its clients. And then, steps are made to improve the methodology for implementing Scrum as recommendations submitted to the company. With the aim of providing guidelines containing more precise steps in improving the application of Scrum at XYZ. The maturity of the scrum application is measured using the Scrum Maturity Model (SMM). With the data obtained from the instrument in the form of a questionnaire, all members of the IT development team in the company are filled in. Meanwhile, recommendations are prepared by referring to the Scrum Body of Knowledge (SBoK) and Scrum Guide. As a result, it is known that the maturity level of the application of Scrum is at level 1, not meeting the expectations according to company management. The factors that cause the implementation of 7 subgoals level 2 & 5 subgoals level 3 are not fulfilled. Therefore, the researcher provides 12 changes that the company needs to make to improve the product development process using the Scrum method.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tutut Indra Wahyuni
Abstrak :
Sistem Informasi Pendapatan fungsional Rawat Jalan dan Rawat Inap adalah salah satu bagian Sistem Informasi Manajamen Rumah Sakit (SIMRS) yang sangat berkaitan erat dengan manajamen keuangan terutama pengawasan dan pengendalian penerimaan Rumah Sakit. Di RSUD Sekayu kegiatan penerimaan fungsional yang frekuensinya cukup banyak masih menggunakan manual. Untuk itu perlu penataan yang baik karena bila penanganannya kurang baik akan menimbulkan masalah yang cukup besar bukan saja menurunkan citra Rumah Sakit di masyarakat tetapi akhirnya akan menurunkan pendapatan Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pendapatan fungsional rawat jalan dan rawat inap di RSUD Sekayu dengan basis data dan analisis untuk mengetahui masalah, menganalisis kebutuhan dan peluang pengembangan sistim. Pengembangan sistim dilakukan melalui perancangan berupa DFD, Flow Chart, ERD, Kamus Data, Rancangan Input dan Rancangan output. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara serta obsevasi terhadap komponen sistim informasi yaitu tenaga, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak dan basis data. Dari hasil analisis sistim diketahui adanya beberapa masalah sistim yaitu banyak ditemukan kesalahan penulisan bukti transaksi perincian pasien seperti salah perhitungan, duplikasi, tidak dipatuhinya prosedur penerimaan fungsional, dan output yang dihasilkan belum bisa untuk dianalisis sesuai kebutuhan dan ini sangat mempengaruhi proses perencanaan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu perlu dirancang suatu progran aplikasi basis data yang diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan Rumah Sakit yang lebih profesional, efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan produktifitas dengan melalui peningkatan pendapatan Rumah Sakit secara lebih optimal. Dan output laporan pendapatan dapat dibaca dengan mudah dan cepat sesuai kebutuhan pihak manajamen. Hasil akhir dari sistim yang dikembangkan mempunyai keunggulan yaitu data lebih akurat dan mempercepat proses pembuatan laporan, dan tidak menutup kemungkinan sistim ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan kebutuhan prioritas dari sistim.
Information System Development of Functional Income of Scheduled Treatment and Hospitalization in Sekayu General Hospital, Province of South of Sumatra Information system of functional income of scheduled treatment and hospitalization is part of Hospital Information System Management, which tightly related to financial management, particularly in monitoring and controlling hospital income. In Sekayu general hospital functional acceptance activity, which has lots of frequency still, using manual system. It should have good administration to avoid fatal problem that could decrease hospital image before public and also decrease hospital income. This study conducted in order to develop information system of functional income of scheduled treatment and hospitalization of Sekayu general hospital, using database and analysis to find out problems, needs analysis, and chance of system development. System development by designing DFD, Flow chart, ERD, Data Dictionary, input design, and output design. Data collected by interview and observation to information system components such as human resources, hardware, software, and database. System analysis found that there are some system problems, which is error writing of transaction patient's detail, such as calculating, duplicating, functional acceptance not meet standard procedure, and the output could no to be analyzed as the need and this is truly influenced planning process and decision making. Database application need to be designed to improve hospital administration professionally, effective, and efficient, also could increase productivity by increasing hospital income more optimal. And output of income report can be read fast and easy to management. This system has more advantages than manual, such as data more accurate and reporting process is faster, and this system could be more developed to meet system priority needs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permadi Suratman
Abstrak :
Penanganan kasus KEP pada Balita tidak bisa hanya dilakukan dengan langkah-langkah pencegahan, tetapi harus sekaligus dilakukan intervensi gizi, antara lain dengan pemberian tambahan konsumsi makanan. Untuk menyusun perencanaan program atau intervensi gizi diperlukan identifikasi masalah gizi dan kebutuhan yang diperlukan dengan melakukan analisis situasi kesehatan. Hasil analisis situasi kesehatan yang akurat membutuhkan datalinformasi yang cukup baik kuantitas maupun kualitas. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas program gizi (SP3-LB3.1) yang berjalan selama ini belum menghasilkan data/informasi program gizi yang lengkap, cepat dan akurat. Oleh karenanya pemanfaatan hasil luaran SP3-LB3.1 oleh pengelolah program gizi di tingkat Dinkes Kabupaten belum optimal, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi tingkat manajemen pelaksana dalam penyusunan programlintervensi terhadap permasalahan KEP pada Balita. Disamping itu, SP3-LB3.1 bukan merupakan satu-satunya pelaporan yang harus dibuat oleh Puskesmas, tetapi masih terdapat laporan lain (F III Gizi) yang diminta langsung oleh pengelola program gizi Dinkes Kabupaten. Hal ini selain menjadi beban bagi Puskesmas juga mengakibatkan adanya duplikasi data gizi antara pemegang program gizi dengan data pada pengelola SP3-LB3.1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi (SP3G) merupakan pengembangan dari SP3-LB3.1, yang diharapkan menghasilkan datalinformasi mengenai cakupan keberhasilan program gizi di Puskesmas secara cepat, lengkap, dan akurat. mengenai cakupan keberhasilan program gizi di Puskesmas secara cepat, lengkap, dan akurat. Pengembangan sistem ini didukung dengan adanya perubahan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten dalam era otonomi daerah, dari technical control menjadi technical support. Dimana Dinas Kesehatan kabupaten mempunyai kewenangan dalam pengembangan Sistem Kesehatan sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Pengembangan SP3G dilaksanakan dengan menetapkan kebutuhan data/informasi, dan indikator, mendesain sistem pengolahan dan penyajian data, mendesain format input dan output laporan, serta perancangan program aplikasinya. Pengumpulan data/informasi dilakukan melalui wawancara dan observasi terhadap komponen sistem. Pengoptimalan fungsi Sub Bagian Perencanaan sebagai pengelola data program kesehatan khususnya masalah gizi, serta pelaksanaan mekanisme umpan balik akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan SP3G dalam menghasilkan informasi program gizi yang berkualitas, sehingga dapat mendukung manajemen program gizi di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten, baik dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi program.
Management Information System Development of Protein Energy Malnutrition For Children 0-5 Years at The Health Departement of Banjarnegara District To solve the case of protein energy malnutrition (PEM) for children 0-5 years is not only through prevention, but also through nutrition intervention program, for example by giving additional food. To compose nutrition intervention program or planning, officer should identify nutrition problem along with its needs through analyzing health condition. Its accurate result needs qualified data 1 information in terms of quality and quantity. SP3-LB3.1 (Nutrition recording and reporting program used at public health center/PHC) which is used currently does not produce data 1 information which is complete, instant and accurate. Consequently, performing SP3-LB.1 results used by nutrition analyst at District Health Officer is still not so optimal that it does not fulfill information which is needed by management executive level in order to compose nutrition intervention program/planning to solve PEM for children 0-5 years. In addition, SP3-LB3.1 is not the only reporting program which is composed by PT-IC. The other report is F III - nutrition which is asked directly by the nutrition program executive of District Health Office. These all become burden for PHC. In addition, it causes nutrition data to be duplicated among nutrition program executives and SP3-LB3.I executives. SP3G (the system of nutrition recording and reporting program is developed from SP3-LB3.1) which is designed in order to produce data / information about the coverage of PHC nutrition program achievement rapidly, completely and accurately. The system development is supported by functional changes of district health office from technical control into technical support in distract authonomy era. With this changes, District Health Office has an authority to develop health system based on its own needs. Developing SP3G is conducted deciding data/information needs along with their indicators, designing data performing and processing system, designing input and output reporting format and designing its application program. Data/information collection is conducted through interviewing and observing system components. Optimizing the function of Sub Sector Planning office as the executive of health program data especially for nutrition along with its feed back mechanism application will maximize SP3G application in order to produce qualified nutrition program information so that it supports nutrition program management at District Health Office in perspective of planning, monitoring, and program evaluation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Abu Rajabto
Abstrak :
Dengan persaingan antar rumah sakit baik pemerintah, swasta, dan asing yang semakin keras untuk merebut pasar yang semakin terbuka bebas, rumah sakit dituntut dapat menyajikan data dan informasi yang akurat, tersaji secara tepat waktu bagi pihak-¬pihak yang memerlukan (Depkes, 2003). Tujuan penelitian ini adalah mencari sistem informasi yang sesuai untuk dikembangkan dalam rangka memperbaiki efisiensi penyelesaian biaya rawat inap di RSUD Sekayu. Metoda penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) dengan cara wawancara mendalam dengan informan, telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian didapatkan masih lambatnya penyelesaian biaya rawat inap, tidak adanya protap yang mengatur pekerjaan administratif dan penyelesaian biaya rawat inap belum memanfaatkan sistem informasi yang terotomatisasi dengan menggunakan komputer. Sistem informasi biaya rawat inap dikembangkan dengan rancangan prototipe input dan tampilan output yang berisi rincian jenis layanan dan besarnya biaya layanan. Sistem yang sudah dirancang harus terus selalu dikembangkan sesuai kebutuhan pengelolaan sistem informasi di masa datang.
Competition between government hospital, private hospital, and international hospital are getting louder to grab market which progressively free opened, hospital claimed can present accurate information and data, presented on schedule for proper sides (Health Department, 2003). The objective of this research is looking for appropriate information systems to be developed for repair the efficiency of solving inpatient fee in Sekayu Hospital. The research method is through by approaching of Systems Development Life Cycle (SDLC) with deep interview to informant, document research and observation. The results of study found that the solving of inpatient fee is still tardy, inexistence of fixed procedure which arranging administrative work and the solving of inpatient fee is not using computer automatically information systems yet. Information Systems of inpatient fee to be developed with input prototype model and output appearance that contained of service type detail and level of service fee. The systems had been performed should continuously improved depend on the needed of information systems in the future.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gidion Cahya Negara
Abstrak :
Supply Chain pada industri agribisnis sangat dipengaruhi oleh fasilitas penyimpanan. Pisang yang telah dipanen perlu disimpan dengan baik sebelum didistribusikan ke pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses bisnis gudang pisang dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu penyimpanan. Metode Business Process Re-engineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses operasional gudang menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dilakukan pada proses inbound, ripening, dan outbound. Penelitian ini menghasilkan dua skenario pada proses inbound, skenario 1 menggunakan automated inventory system berbasis RFID menjadi skenario dengan efisiensi waktu yang paling besar yaitu 18%. Proses ripening ada tiga skenario, skenario 3 menggabungkan penggunaan automated inventory system berbasis RFID dan automated monitoring system memiliki efisiensi yang palig tinggi yaitu sebesar 24%. Model sistem informasi dengan Structured System Development (SSD) dirancang untuk mendukung proses bisnis perbaikan dengan mengadopsi teknologi automated inventory system berbasis RFID dan automated monitoring system. ......Supply Chain in the agribusiness industry is strongly influenced by warehouse facilities. Bananas that have been harvested need to be stored properly before being distributed to buyers. This study aims to design business process improvements by using the Internet of Things (IoT) to increase storage time efficiency. The Business Process Re-engineering (BPR) method was used to design improvements to warehouse operational process using the iGrafx software. Improvements to warehouse operations are carried out on the inbound, ripening, and outbound process. This study resulted in two scenarios in the inbound process, scenario 1 using an automated inventory system based on RFID becomes the scenario with the greatest time efficiency of 18%. The ripening process has three scenarios, scenario 3 which combines the use of an automated inventory system based on RFID and an automated monitoring system has the highest efficiency of 24%. The information system model with the Structured System Development method is designed to support business process improvements by adopting an automated inventory system technology based on RFID and an automated monitoring system
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>