Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Irfandi
Abstrak :
Demam berdarah dengue masih menjadi masalah penyakit menular hingga saat ini di Indonesia maupun dunia bahkan telah meningkat 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir. Untuk itu diperlukan metode pengendalian yang tepat untuk mengatasi masalah penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Wolbachia terhadap nyamuk Aedes aegypti, virus Dengue, dan ekologi dengan menggunakan studi literatur dan studi kasus pemanfaatan Wolbachia di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain systematic review. Data bersumber pada 5 database jurnal dan laporan perkembangan kegiatan penelitian Eliminate Dengue Project Yogyakarta ditemukan 22 jurnal penelitian yang sesuai kriteria inklusi. Studi ini menemukan dampak Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti mengakibatkan perubahan sifat pada nyamuk. Terhadap virus dengue, Wolbachia mampu memblok virus sehingga virus tertahan di tubuh nyamuk. Sedangkan terhadap ekologi Wolbachia menyebabkan ketidakcocokan sitoplasma sehingga nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia hanya mampu menghasilkan keturunan dengan strain Wolbachia yang sama dan terjadinya perubahan ekosistem. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Wolbachia berdampak positif terhadap penurunan jumlah virus dalam tubuh nyamuk namun untuk melanjutkan penyebaran Wolbachia di lokasi lain sebaiknya diteliti dampak perubahan ekologi dari lokasi yang telah dilakukannya penyebaran Wolbachia ...... Dengue hemorrhagic fever is still a problem of infectious disease not only in Indonesia but also in the world and even have increased 30-fold over the last 50 years. It is necessary for appropriate control methods to overcome the problem of this disease. This study aims to analyze the impact of Wolbachia against the mosquito Aedes aegypti, dengue virus, and ecology. This study uses a systematic review of the design. Data sourced at 5 journal databases and reports on the development research activities Eliminate Dengue Project in Yogyakarta discovered 22 research journals that match the criteria of inclusion. The study found the impact of Wolbachia in Aedes aegypti mosquitoes resulted in changes the character. Against dengue virus, Wolbachia is able to block the virus so that the virus retained in the body of the mosquito. While on the ecology of Wolbachia causes cytoplasmic incompatibility so that Aedes aegypti infected can only produce offspring with the same strain of Wolbachia and ecosystem change. The conclusion from this study that Wolbachia have positive impact to reduction virus in the mosquitoe?s body, but to continue the spread of Wolbachia in other locations should examine the impact of ecologycal changes in the site that has done spread of Wolbachia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiku Bakti Bawono Adisasmito
Abstrak :
Penyakit diare menempati urutan kelima dari 10 penyakit utama pada pasien rawat jalan di RS merupakan topik yang sering diteliti secara akademik di bidang kesehatan masyarakat. Penelitian berupa systematic review terhadap 18 penelitian akademik FKM UI yang dilakukan pada tahun 2000-2005 dengan 3884 (kisaran 65-500) subyek penelitian bertujuan untuk melihat faktor risiko diare pada bayi dan balita di Indonesia. Data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat. Sebagian besar penelitian menggunakan literatur diare lama berasal dari buku, bahan dari depkes dan penelitian sebelumnya berupa skripsi dan tesis. Semua alat ukur yang digunakan dalam 18 penelitian tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yaitu sarana air bersih dan jamban. Faktor risiko diare menurut faktor ibu yang bermakna adalah: pengetahuan, perilaku dan hygiene ibu. Faktor risiko diare menurut faktor anak: status gizi, dan pemberian ASI eksklusif. Faktor lingkungan berdasarkan sarana air bersih (SAB), yang lebih banyak diteliti adalah jenis SAB (rerata OR=3,19), risiko pencemaran SAB (rerata OR=7,89), sarana jamban (rerata OR=17,25). Berdasarkan hasil uji t ada dua variabel yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skripsi dan tesis yaitu jumlah variabel independen dan jumlah referensi yang digunakan. Kesimpulan penelitian ini: faktor risiko diare yang paling banyak diteliti adalah faktor lingkungan. Kualitas penulisan akademik yang direview belum memadai.
Diarrhea Risk Factors of Infant and Children Under Five Years in Indonesia: A Systematic Review of Public Health Academic Studies. Diarrhea is one of the national public health problems most researched academically in the school of public health. This systematic review research aimed at exploring risk factors of diarrhea involved 18 academic products in the form of graduate thesis and undergraduate final academic paper of School of Public Health University of Indonesia in the year 2000-2005. The subjects (3884, ranging from 65 to 500) of these academic research products were mothers, infants, and children under age of 5. Data were analyzed univariate & bivariate. Most of the literatures used as reference in these research were old diarrhea reference books, publication from Ministry of Health and previous academic research results (i.e. thesis and final academic paper). None of the research instruments reviewed was tested its validity and its realibility. Risk factors most researched were related to environmental factor, i.e. clean water & toilet. The significant mother?s risk factors were knowledge, behaviour and hygiene. The significant children?s risk factors were nutritional status & brestfeeding. Environmental risk factors associated with access to clean water were source of clean water (average OR=3.19), risk of being contaminated (average OR=7.89), and ownership of the clean water source (average OR=17.25). By t-test, the differences between thesis and undergraduate final academic paper were number of independent variables & literature references used. Overall, the quality of academic research products is not sufficiently qualified.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Bantolo
Abstrak :
Stroke adalah penyebab kematian kedua serta penyebab kecacatan ketiga di dunia. Penatalaksanaan yang menjadi standar baku emas pada stroke iskemik akut adalah trombolisis. Angka tindakan trombolisis masih rendah, bawah standar yang diharapkan sebesar 12% (Hoffmeister et al., 2016). Kondisi ini terjadi secara global, baik negara maju maupun negara berkembang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai penyebab rendahnya cakupan tindakan trombolisis pada penderita stroke di berbagai negara di dunia. Penelitian ini merupakan systematic review dengan melakukan analisis faktor konfirmatori. Penelusuran dilakukan pada basis data dari PubMed, EMBASE, SpringerLink, dan ScienceDirect dari tahun 2012 sampai dengan 2022. Dilakukan juga penelusuran pada Google Schoolar dan Pusinfokesmas FKM UI serta Universitas Indonesia Library. Pelaporan systematic review ini menggunakan panduan PRISMA. Pada hasil penelusuran berdasarkan kata kunci dan kriteria yang sudah ditetapkan didapatkan total 4971 jurnal didapatkan dari berbagai negara di dunia. Setelah dilakukan skrining terdapat 101 jurnal, kemudian setelah diteliti, terdapat 26 studi terpilih yang diekstraksi dan disintesis. Analisis faktor yang diteliti mengikuti kerangka kerja Donabedian yang mengevaluasi pelayanan kesehatan. Pada hasilnya didapatkan bahwa pada komponen struktur pelayanan trombolisis terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya trombolisis pada pasien stroke iskemik di berbagai negara yaitu kurangnya penggunaan telemedisin pada lokasi yang jauh dari pusat stroke, belum optimalnya pelayanan EMS sehingga meningkatkan door to needle time, tim stroke belum berkompeten dan berpengalaman, faktor pembiayaan dari mahalnya biaya pelayanan dan kurang mendukungnya penjaminan dari asuransi, tipe rumah sakit yang belum mendukung, SOP rumah sakit yang belum sempurna, kurangnya pelatihan, kultur organisasi rumah sakit yang belum mendukung, serta faktor dari pasien sendiri. Proses trombolisis dilakukan di beberapa tempat, antara lain di pusat stroke di rumah sakit besar, maupun di rumah sakit kecil dengan telestroke. output dari pelayanan trombolisis yaitu cakupan pemberian trombolisis pada pasien stroke akut di rumah sakit dimana pada penelitian ini ditemukan memiliki angka yang masih relatif kecil. Disarankan kepada manajemen rumah sakit dan otoritas kesehatan setempat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stroke dan langkah yang harus dilakukan saat terjadi stroke. Rumah sakit juga perlu untuk meningkatkan kapabilitas tim stroke dengan pelatihan dan simulasi, menyempurnakan prosedur pelayanan melalui hospital by law, meningkatkan kemampuan EMS sehingga door to needle time berkurang, dan mencoba menerapkan berbagai metode trombolisis seperti telestroke untuk pasien yang lokasinya jauh, metode Helsinki dan drip and ship yang terbukti menurunkan penundaan pemberian trombolisis ......Stroke is the second leading cause of death and the third cause of disability in the world. The gold standard treatment for acute ischemic stroke is thrombolysis. The rate of thrombolysis is still low, below the expected standard of 12% (Hoffmeister et al., 2016). This condition occurs globally, both developed and developing countries. Therefore, it is necessary to conduct research on the causes of the low coverage of thrombolysis in stroke patients in various countries in the world. This is a systematic review research by conducting confirmatory factor analysis. Searches were conducted on databases from PubMed, EMBASE, SpringerLink, and ScienceDirect from 2012 to 2022. A search was also carried out on Google Schoolar and the FKM UI's Pusinfokesmas and the University of Indonesia Library. This systematic review report uses PRISMA guidelines. In the search results based on keywords and predetermined criteria, a total of 4971 journals were obtained from various countries in the world. After screening there were 101 journals, then after being researched, there were 26 selected studies that were extracted and synthesized. The factor analysis studied followed the Donabedian framework that evaluates health services. In the results, it was found that in the structural component of the thrombolysis service there are several things that cause low thrombolysis in ischemic stroke patients in various countries, namely the lack use of telemedicine at locations remote from the stroke center, not optimal EMS services that increasing door to needle time, the stroke team has not competent and experienced, the financing factor is the high cost of service and the lack of support for insurance coverage, the type of hospital that does not supported, the hospital SOP is not perfect, the lack of training, the organizational culture of the hospital is not supportive, as well as factors from the patients themselves. The thrombolysis process is carried out in several places, including in stroke centers in large hospitals, as well as in small hospitals with telestroke. The output of thrombolysis services is the coverage of thrombolysis in acute stroke patients in hospitals, which in this study were found to have relatively small numbers. It is recommended to the hospital management and local health authorities to increase public awareness about stroke and the action that must be taken when a stroke occurs. Hospitals also need to improve stroke team capabilities with training and simulations, improve service procedures through hospital by law, improve EMS capabilities so that door-to-needle time is reduced, and try to apply various thrombolysis methods such as telestroke for patients who are placed remotely, the Helsinki method and drip and ship which has been shown to reduce delays in thrombolysis.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Eka Putra
Abstrak :
Manfaat operasi varikokel pada laki-laki dengan azoospermia non-obstruksi masih menjadi perdebatan. Hingga saat ini, efektivitas operasi varikokel pada laki-laki azoospermia non-obstruktif masih sulit dinilai mengingat masih sedikit studi yang dilakukan dan studi-studi tersebut memiliki jumlah pasien yang sedikit. Tinjauan sistematik ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas sperma laki-laki dengan azoospermia non-obstruktif pasca operasi varikokel. ...... The outcomes of varicocele repair in non obstructive azoospermic men remain the subject of controversy. Until now, small studies with small number of patients performed make it difficult to assess the efficacy of varicocele surgery in men with non obstructive azoospermia. This review is performed to evaluate quality of the sperm among non obstructive azoospermic men after varicocele repair.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyono
Abstrak :
ABSTRAK Diazinon merupakan insektisida organofosfat yang masih digunakan di Indonesia dalam bidang pertanian. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australian telah melakukan pemberhentian penggunaan pestisida diazinon secara bertahap dan pelarangan penggunaan pestisida diazinon di dalam ruangan, pada pemotongan rumput, kebun, dan hasil panen. Organisasi-organisasi internasional seperti EPA, WHO, IARC, dan ACGIH mengklasifikasikan diazinon sebagai pestisida non-karsinogenik. Penelitian ini menggunakan desain systematic review dan bertujuan untuk mengetahui dampak pestisida diazinon terhadap manusia, mamalia lainnya dan lingkungan serta kelayakan penggunaan pestisida diazinon di Indonesia. Data bersumber dari artikel jurnal pada 9 database elektronik dan ditemukan 43 jurnal penelitian yang sesuai dengan inklusi. Studi ini menemukan adanya dampak pestisida diazinon pada manusia, mamalia lainnya dan lingkungan. Dampak pestisida diazinon pada manusia seperti efek akut dan efek kronis, efek pada masa perkembangan, efek imunotoksisitas, efek genotoksisitas, efek neurotoksisitas, efek reproduksi, dan efek sistemik. Dampak pestisida diazinon pada mamalia lainnya antara lain efek neurotoksisitas, efek reproduksi, efek imunotoksisitas, dan efek sistemik. Sedangkan, dampak pestisida diazinon pada lingkungan berupa residu pada udara, tanah, air, tanaman dan buah-buahan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa data yang dimiliki belum mencukupi untuk melakukan pelarangan penggunaan pestisida diazinon di Indonesia, tetapi hasil penelitian menunjukkan adanya dampak penggunaan pestisida diazinon pada manusia, mamalia lainnya dan lingkungan serta ditemukan beberapa negara sudah melarang penggunaan diazinon.
ABSTRAK Diazinon is an organophosphate insecticide that is still used in Indonesia especially agriculture area. Some countries such as United States and Australian phase-out diazinon and ban the use of diazinon pesticides in indoors, on grass cutting, garden, and crops. International organizations such as EPA, WHO, IARC, and ACGIH classifying diazinon as a non-carcinogenic pesticides. This study using systematic review and aimed to determine the effect of diazinon pesticides on humans, other mammals and environment as well as the feasibility of use of the pesticide diazinon in Indonesia. Data sourced from 9 databases of journal articles in electronic database and found 43 studies corresponding to the inclusions. This study found that there is effect of pesticide diazinon in humans, other mammals and the environment. The effect of pesticide diazinon in humans such as acute and chronic effects, developmental effects, imunotoxicity, genotoxicity, neurotoxicity, reproductive effects, and systemic effects. The effect of pesticide diazinon on other mammals such as neurotoxicity, reproductive effects, imunotoxicity, and systemic effects. Meanwhile, the environmental effect of pesticide diazinon are residue of diazinon in air, soil, water, plants and fruits. This study concludes that the data held are not enough to ban the use of pesticide diazinon in Indonesia, but the results showed the effects of diazinon pesticide in humans, other mammals and the environment, and found several countries have banned the use of diazinon.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrota A`yun
Abstrak :
Tujuan utama studi ini adalah melihat karakteristik intervensi yang efektif (yang melibatkan orang tua) dalam meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi remaja. Pencarian studi dilakukan pada 4 (empat) database systematic reviews: Health Evidence, Cochrane Database of Systematic Reviews, The Community Guide, dan Effective Public Health Practice Project. Hasil studi dituliskan dalam narrative summary. Analisis terhadap 5 (lima) systematic review dan 1 (satu) meta-analisis menunjukkan bahwaintervensi yang melibatkan orang tua efektif meningkatkan komunikasi orang tua-remaja mengenai kesehatan sexual, meningkatkan outcome kognitif remaja, dan menurunkan prilaku seksual beresiko pada remaja. Efektifitas intervensi lebih tinggi dan konsisten pada intervensi yang berfokus pada outcome jangka pendek dibandingakn outcome jangka panjang (prilaku beresiko). Karakteristik intervensi yang efektif meliputi intervensi yang didesain sesuai konteks budaya setempat, adanya sesi gabungan orang tua dengan anak remaja, dan kesempatan (bagi orang tua) berlatih keterampilan baru. Hasil studi ini dapat menjadi masukan berarti bagi perencana kesehatan dan pemangku kebijakan dalam menyempurnakan intervensi serupa di Indonesia dalam rangka meningkatkan akses dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi remaja.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2016
624 PPEM 1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Radityamurti
Abstrak :
Latar Belakang: Vitamin D telah terbukti memiliki sifat anti kanker sebagai antioksidan, anti-proliferasi, dan diferensiasi sel. Khasiat vitamin D sebagai agen antikanker memicu peneliti untuk mencari tahu apakah vitamin D bermanfaat sebagai radiosensitizer. Berbagai penelitian telah dilakukan pada cell line dalam berbagai jenis kanker, tetapi manfaat vitamin D sebagai radiosensitizer masih kontroversial. Tujuan: Manfaat vitamin D sebagai radiosensitizer masih kontroversial karena beberapa hasil studi yang tidak jelas. Ulasan ini bertujuan untuk menyelidiki pemanfaatan Vitamin D3 (Kalsitriol) sebagai radiosensitizer di berbagai lini sel melalui tinjauan literatur. Bahan/Metode: Pencarian sistematis dari pangkalan data literatur medis yang tersedia dilakukan pada studi in vitro dengan Vitamin D sebagai radiosensitizer di semua jenis cell line. Sebanyak 11 studi in vitro dievaluasi. Hasil: Sembilan studi dalam ulasan ini menunjukkan efek yang signifikan dari Vitamin D sebagai agen radiosensitizer dengan meningkatkan autofagi sitotoksik, meningkatkan apoptosis, menghambat kesintasan sel dan gen pemicu proliferasi sel dengan menghambat ReIB, dan menginduksi senesens. Dua penelitian lainnya menunjukkan tidak ada efek yang signifikan dalam mekanisme radiosensitisasi vitamin D karena kurangnya bukti dalam lingkungan in vitro. Kesimpulan: Vitamin D memiliki sifat antikanker dan dapat digunakan sebagai radiosensitizer dengan berbagai mekanisme di berbagai cell line. Penelitian lebih lanjut terutama dalam pengaturan in vivo perlu dievaluasi. ......Background: Vitamin D has been shown to have anti-cancer properties as antioxidants, anti-proliferative, and cell differentiation. The property of vitamin D as an anticancer agent triggers researchers to find out whether vitamin D is useful as a radiosensitizer. Multiple studies have been carried out on cell lines in various types of cancer, but the benefits of vitamin D as a radiosensitizer are still become controversial. Purpose: The benefits of vitamin D as a radiosensitizer are still controversial due to some incoherent study results. This review aim to investigate the utilization of Vitamin D3 (Calcitriol) as radiosensitizer in various cell line through review of literature. Materials/Methods: A systematic search of available medical literature databases was performed on in vitro studies with Vitamin D as radiosensitizer in all types of cell line. A total of 11 in vitro studies were evaluated. Results: Nine studies in this review showed significant effect of Vitamin D as radiosensitizer agent by promoting cytotoxic autofagi, increasing apoptosis, inhibition of cell survival and proliferation promoting gene in ReIB inhibition, and inducing senescenes. The two remaining studies showed no significant effect in radiosensitizing mechanism of Vitamin D due to lack of evidence in vitro settings. Conclusion: Vitamin D have anticancer property and can be used as radiosensitizer by imploring various mechanism pathways in various cell line. Further research especially in vivo setting need to be evaluated.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gistya Isma Thihara
Abstrak :
Street food (SF) sangat populer dan digemari oleh masyarakat di seluruh dunia. Tercatat sebanyak 2,5 miliar orang di dunia dan jutaan orang di negara berkembang mengkonsumsi street food setiap harinya. Pada negara berkembang, Makanan yang dijual oleh SF umumnnya diolah pada ruangan terbuka dengan praktik kebersihan yang buruk, infrastruktur sanitasi yang tidak layak, dan minimnya ketersediaan air bersih. Kontaminasi makanan oleh E. coli telah dilaporkan oleh banyak negara, diantaranya India, Indonesia, Ethiopia, Mexico, Filipina, China, dan Sudan yang dikaitkan dengan higiene sanitasi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis hubungan higiene sanitasi (bahan makanan, penyimpanan makanan matang, peralatan, dan higiene personal penjamah makanan) dengan kontaminasi Escherichia coli pada street food di negara berkembang. Desain studi yang digunakan adalah systematic review dengan metode PRISMA yang dianalisis dengan sintesis naratif pada 10 literatur, dengan rincian 9 jurnal dan 1 skripsi UI yang dipublikasikan antara tahun 2012 hingga 2021. Berdasarkan hasil kajian, Seluruh literatur dilakukan di Indonesia, menggunakan desain studi cross-sectional, dan hanya 1 literatur yang instrumennya dilakukan uji realibilitas. Sebagian besar menggunakan referensi jurnal, Buku/Modul/Diktat, dan peraturan/publikasi resmi instansi terkait. Variabel yang banyak diteliti adalah higiene personal penjamah makanan. kesimpulan pada penelitian ini yaitu pada variabel bahan makanan, permasalahan yang ditemukan adalah penyimpanan terbuka dan penggunaan bahan makanan yang tidak memiliki izin. Permasalahan pada penyimpanan makanan matang adalah penyimpanan makanan pada wadah terbuka. Pada variabel peralatan yang ditemukan adalah praktik pencucian yang jarang dilakukan dan tidak adanya penyimpanan khusus. Dan pada higiene personal penjamah makanan, masalah yang ditemukan adalah tidak mencuci tangan dengan sabun, tidak menggunakan APD, kebiasaan buruk, seperti merokok, menggaruk anggota badan, bersin, penggunaan perhiasan, dan tidak menutup luka. ......Street food (SF) is popular and loved by people around the world. Every day, as many as 2.5 billion people worldwide and millions of people in developing countries consume street food. In developing countries, SF generally prepares their food in open spaces with poor hygiene practices, inadequate sanitation infrastructure, and a lack of clean water. Many countries reported food contamination by E. coli, including India, Indonesia, Ethiopia, Mexico, Philippines, China, and Sudan. These countries are associated with poor sanitary hygiene. This study aims to analyze the relationship of sanitary hygiene (food ingredients, cooked food storage, equipment, and personal hygiene of food handlers) with Escherichia coli contamination on street food in developing countries. The study design used in this research is a systematic review using the PRISMA method, analyzed by narrative synthesis on 10 works of literature, with details of 9 journals and 1 thesis published between 2012 and 2021. Based on the review result, all literature was conducted in Indonesia, using a cross-sectional study design, and only 1 literature whose instrument was tested for reliability. Most of them use reference journals, books/modules/dictation, and regulations/official publications of relevant agencies. The variable that is widely studied is the personal hygiene of food handlers. The conclusion in this study, on food ingredients the problems found are the open storage and the use of unlicensed food ingredients. The problem with cooked food storage is that the food is stored in open containers. On the equipment variables, the researcher found that they rarely washed and the absence of specific storage. For the personal hygiene of food handlers, the problems are the lack of washing hands with soap, not using PPE, and bad habits, such as smoking, scratching limbs, sneezing, wearing jewelry, and not covering wounds
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Uzma Aljauza Puspoprodjo
Abstrak :
Dalam Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Jumlah UMKM dan pekerja UMKM di Indonesia terus mengalami peningkatan.Namun, perlindungan terhadap aspek K3 pada pekerja UMKM belum optimal.Dalam rangka menyusun model SMK3 yang efektif untuk UMKM, penelitian inimengekplorasi tentang faktor-faktor penting yang terkait dengan penerapanSMK3 di UMKM melalui review terhadap hasil penelitian yang ada. Daripencarian yang dilakukan terhadap database full open access dari library UI meliputi Google Scholar. Jstor, Science Direct, SpringerLink, Taylor and Francis,proQuest diperoleh 709.103 artikel. Melalui evaluasi uji inklusi dan ekplusi,dipilih 34 literatur. Dari 34 literatur tersebut diperoleh bahwa faktor-faktorpenting yang diperlukan dalam implementasi SMK3 di UMKM adalah faktorkomitmen, manajemen risiko, regulasi dan standar, keterlibatan pihak ketiga,faktor training dan sumber daya manusia, faktor ekonomi, informasi dankomunikasi, dukungan manajemen, faktor keterlibatan pengusaha dan karyawan,faktor lingkungan kerja dan karakter bisnis UMKM, dan faktor administrasi,konsultasi dan inspeksi dan intervensi.
The number of SMEs and SMEs workers in Indonesia continues to increase.However, the frequency of aspects of OHS on SMEs workers has not beenoptimal. In order to develop an effective OHSMS model for SMEs, this researchexplores important faktors related to OHSMS implementation in UMKM througha review of existing research results. From the searches conducted on the full openaccess database of UI libraries including Google Scholar Jstor, Science Direct,SpringerLink, Taylor and Francis, proQuest obtained 709,103 articles. Throughinclusion and exploration evaluation, 34 literatures were selected. From 34literatures it is found that the important faktors needed in the implementation ofSMK3 in SMEs are faktors of commitment, management, regulations andstandards, risk faktors, training and human resources faktors, economic faktors,information dan communication, management, communication faktors andresponsibilities, occupational faktors and business characteristics, and faktors ofadministration, consultation and inspection dan intervention.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Dewi
Abstrak :
Latar belakang: Complex cystic and solid mass payudara merupakan massa kistik dengan konten anekoik (cairan) dan konten ekogenik (padat), termasuk di antaranya adalah dinding tebal, septasi tebal, massa intrakistik atau mural, dan massa dominan padat dengan komponen kistik. Complex cystic and solid mass payudara yang tergolong sebagai kategori BI-RADS 4, yaitu lesi yang mencurigakan ganas dengan tingkat keganasan 2-95%, sebuah rentang yang sangat lebar. Berdasarkan temuannya complex cystic and solid mass payudara memiliki temuan dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan temuannya: tipe 1 adalah lesi dengan penebalan dinding atau septasi interna atau keduanya; tipe 2 adalah lesi dengan massa intrakistik atau massa campuran kistik-padat dominan kistik (komponen kistik >50%); dan tipe 3 adalah lesi dengan massa dominan padat (komponen padat >50%) dengan komponen kistik / fokus kistik eksentrik. Telaah sistematis dan meta-analisis ini dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan nilai prediktif positif dari masing-masing temuan tersebut. Metode: Pencarian sistematis dilakukan untuk mengidentifikasi studi yang menilai prediktif positif keganasan berdasarkan temuan USG pada complex cystic and solid mass payudara, dengan referensi baku pemeriksaan patologi. Pencarian dilakukan pada Juni 2022 melalui data dasar Pubmed, Embase, Scopus, Cochrane, GARUDA, dan Indonesian Journal of Cancer, daftar pustaka dari artikel terpilih, dan grey literature. Temuan utama yang diekstraksi dari tiap studi adalah jumlah positif benar dan positif palsu untuk mendapatkan nilai prediktif positif masing-masing temuan USG. Penilaian kualitas metodologi dan kualitas bukti studi dilakukan menggunakan QUADAS-2 dan GRADE. Hasil: 10 studi (255 lesi) yang menilai temuan USG tipe 1, sembilan studi (347 lesi) tipe 2; dan 10 studi ( 277 lesi) tipe 3 diidentifikasi. Dua studi menunjukkan setidaknya satu risiko bias yang tinggi pada salah satu domain. Tujuh studi menunjukkan setidaknya dua risiko bias tidak jelas. Empat studi menunjukkan terdapat satu risiko bias tidak jelas. Pada analisis subgrup studi-studi dengan risiko bias dan penerapan yang relatif rendah, didapatkan PPV tipe 1 13% (95% CI 4-22%), tipe 2 20% (95% CI 12-29%), dan tipe 3 30% (95% CI 13-48%). Kesimpulan: Temuan USG tipe 1 dapat dikategorikan sebagai BI-RADS 4a, sedangkan temuan USG tipe 2 dan 3 dapat dikategorikan sebagai BI-RADS 4b. Kecenderungan peningkatan risiko keganasan ditemukan meningkat sesuai dengan bertambahnya komponen padat. Akan tetapi, penerapan temuan telaah sistematis ini terbatas karena kualitas metodologi studi dan kualitas bukti yang terbatas ......Background: Complex cystic and solid breast masses are cystic masses with anechoic (fluid) and echogenic (solid) content, including thick walls, thick septations, intracystic or mural masses, and predominantly solid masses with cystic components. Complex cystic and solid breast masses is categorized as BI-RADS 4, i.e. suspicious lesions with a malignancy rate of 2-95%, thus a very wide range. Based on ultrasonography findings, complex cystic and solid mass breasts are divided into 3 types: type 1 with wall thickening or internal septation or both; type 2 with an intracystic mass or a mixed cystic-solid mass predominantly cystic (cystic component >50%); and type 3 with a predominantly solid mass (solid component >50%) with a cystic component/eccentric cystic foci. This systematic review are written to obtain a positive predictive value from each of these findings. Methods: Studies that detect predictive positive value of malignancy based on ultrasound findings of complex cystic and solid breast masses, with reference to pathological examinations were identified. The search was conducted in June 2022 through the Pubmed, Embase, Scopus, Cochrane, GARUDA, and Indonesian Journal of Cancer, bibliography of selected articles, and grey literature. Findings extracted from each eligible study included including number of true positives and false positives to obtain the positive predictive value. Methodological quality dan evidence quality were assessed using QUADAS-2. Results: Ten studies in type 1 US features (255 lesions), nine studies in type 2 US features (347 lesions), and ten studies in type 3 US features (277 lesions) were identified. Two studies demonstrated at least one high risk of bias in one domain. Seven studies demonstrated at least two unclear risks of bias. Four studies demonstrated one unclear risk of bias. Subgroup analysis based on risk of bias and applicability was performed, from those studies type 1 US features has PPV 13% (95% CI 4-22%), type 2 has PPV 20% (95% CI 12-29%),a nd type 3 has PPV V type 1 has a range of 3.2% to 30.4%, type 2 has a range of 12.2 to 38.9%, and type 3 has PPV 30% (95% CI 13-48%). Conclusion: Type 1 ultrasound findings can be categorized as BI-RADS 4a, while type 2 and 3 ultrasound findings can be categorized as BI-RADS 4b. The increased risk of malignancy also corresponds to an increase in its solid component. However, the application of the findings of this systematic review is limited due to limited quality of the methodology and evidence quality of studies
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>