Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ben Suharto
Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 1999
793.31 BEN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tayub sebuah tari pertunjukan rakyat di daerah kabupaten Pati merupakan perkembangan Tayub dar Kabupaten Blora.Tayub di aerah Pati disebut juga ledhek,sebagian besar terdapat di Pati bagian selatan seperti di Wilayah Winong,Tambakromo dan Puncakwangi....
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tayub umumnya disebut ledhek di daerah Kabupaten Pati merupakan perkembanganan (imbas) tayub dari Kabupaten Blora. Menurut penyebarannya tayub di daerah kabupaten Pati sebagian besar terdapat di Pati bagian selatan. Secara geografis Pati Selatan merupakan daerah pertanian yang kurang subur karena sebagian besar sawah tadah hujan....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Maladi Irianto
Abstrak :
Sebagai salah satu kebutuhan integratif masyarakat petani pedesaan Jawa, Tayub ternyata tetap hidup meskipun ia telah mengalami sejumlah perubahan fungsi. Berdasarkan ciri-ciri masyarakat petani pedesaan Jawa pada umumnya, maka aktivitas masyarakat dan pranata Desa Ngumbul Kecamatan Todanan Kabupaten Blora dan Desa Rejosari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah, merupakan desa kajian penelitian ini. Selain itu, sebagian besar masyarakat di kedua desa tersebut juga merupakan masyarakat pendukung Tayub. Berdasarkan hasil penelitian di kedua desa tersebut tergambar bahwa sebagai salah satu media yang dijadikan sarana untuk memenuhi kebutuhan integratif, masyarakat pendukung menyikapi Tayub seperti halnya mereka menyikapi keberadaan slametan yakni sebagai sarana untuk menciptakan keselamatan dan rasa aman, sarana untuk menciptakan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan dunia supernatural dalam rangka mempertahankan moral lokal atau tradisi kecil mereka. Bertolak dari kenyataan tersebut, maka tidak mustahil jika Tayub oleh masyarakat pendukung dianggap merupakan salah satu media yang mampu menampung pandangan, aspirasi, kebutuhan, dan gagasan mereka. Lebih dari itu, Tayub sebagai kebutuhan integratif masyarakat petani pedesaan Jawa pada dasarnya sejalan dengan hakikat keseimbangan, keserasian, dan kenyamanan hidup mereka. Mereka akan tetap mempertahankan dan menyelenggarakan Tayub sebagai bagian dari kebutuhan integratifnya, sepanjang Tayub mampu menampung pandangan, aspirasi, dan gagasan sesuai dengan kebudayaan yang mereka anut. Pandangan, aspirasi, dan gagasan petani pedesaan yang lazim diidentikan dengan tradisi kecil akan mengalami perubahan akibat pengaruh tradisi besar yang diciptakan pemegang kekuasaan dan pemerintah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kumala Ratri
Abstrak :
ABSTRAK
Tayub merupakan tradisi lisan yang diciptakan sebagai penghormatan kepada Dewi Padi. Tarian ini dikenal sebagai tari pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Sampai saat ini, tarian ini masih dipertunjukkan dalam upacara bersih desa, pernikahan, khitanan, dan nazar. Hal ini berasal dari kepercayaan masyarakat bahwa keseimbangan alam dimulai dari hubungan laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dalam gerakan yang dibawakan waranggana dan pengibing. Tari ini dikenal di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur umumnya, dan Kabupaten Ngawi, khususnya. Akan tetapi, di Kabupaten Ngawi tarian ini sudah jarang ditemukan. Terdapat satu desa yang masih mempertahankan dan mentransmisikan tradisi ini, yaitu Desa Sekarputih, Kabupaten Ngawi. Penelitian ini berfokus pada minat generasi muda dan transmisi tradisi Tayub. Penelitian ini bertujuan menganalisis transmisi yang dilakukan dalam keluarga penyaji Tayub, khususnya waranggana. Sumber data diperoleh dari studi pustaka dan penelitian lapangan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat kaderisasi dalam keluarga penyaji Tayub.
ABSTRACT
Tayub is an oral tradition created as a tribute to Dewi Padi. This dance is known as a sexual intercourse dance between men and woman. Untiil now, this dance still performed in bersih desa a ritual done to clean up a village from evil spirit , weddings ceremony, circumcisions, and vows. This is derived from the belief of the comunity that the balance of nature starts from the relationship of men and woman embodied in the movement brought waranggana and pengibing. This dance is known in the Central Jawa and East Java in general, and the Disctrict of Ngawi, in particular. However, in Ngawi Disctrict this dance is rarely found. There is one village that still maintains and transmits this tradition, namely Sekarputih Village, Ngawi Disctrict. The research focuses on the interest of the young generation and the transmission of the Tayub tradition. This study aim to analyze the transmission performed in the Tayub actor family, especially waranggana. Source of data obtained from literature study and field research indocate that there is a framework in the Tayub actor family.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library