Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leila Ch. Budiman
Jakarta: Kompas, 1999, 2000
155.904 2 LEI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, A. J. Ward
London: Butterworth, 1971
532.052 SMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmala Dewi
Abstrak :
Indonesia telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memiliki tren peningkatan suhu sekitar 0.03 °C setiap tahunnya sehingga diperkirakan akan meningkatkan risiko penyakit terkait panas di Indonesia. Peningkatan suhu diprediksi akan menimbulkan kerugian ekonomi karena penurunan kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah atau penyakit terkait panas lainnya dan peningkatan angka kematian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tekanan panas dan faktor individu terhadap tekanan darah pekerja sektor konstruksi proyek Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Penelitian ini menggunakan analisis analitik dengan desain crosssectional dan menggunakan analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus uji hipotesis proporsi dua populasi dan diambil dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana berjumlah 185 pekerja. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan darah, tekanan panas dan faktor individu. Tekanan panas diukur menggunakan alat Thermal Environment Monitor QuestTemp 34o dan anemometer. Sedangkan tekanan darah diukur menggunakan Spygmomanometer (Merk Omron tipe HEM-7130). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan panas (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), usia (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), status hidrasi (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), riwayat keluarga mengalami hipertensi (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269) dan merokok (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) berhubungan signifikan dengan tekanan darah pekerja. Untuk mencegah kejadian tekanan darah tinggi, perusahaan disarankan segera melakukan pengendalian lingkungan kerja dan meningkatkan program promosi kesehatan agar risiko penyakit terkait panas dapat diantisipasi khususnya kepada pekerja yang berisiko (mengalami tekanan panas, berusia ≥ 40 tahun, dehidrasi, memiliki riwayat keluarga mengalami hipertensi dan merokok). ...... The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency predicted that Indonesia would have a trend of increasing temperatures of around 0.03 °C every year, so it is estimated that it will increase the risk of heat-related diseases in Indonesia. An increase in temperature is predicted to cause economic losses due to declining health, such as increased blood pressure or other heat-related diseases and increased mortality. The purpose of this study was to determine the relationship between heat stress and blood pressure of workers in the construction sector of the Depo project Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. This cross-sectional study analyses WBGT and blood pressure data from construction workers. The number of samples in this study was calculated using the hypothesis test formula for the proportion of two populations and was taken with a simple random sampling method totaling 185 workers. The variables in this study were blood pressure, heat pressure and individual factor. Thermal pressure was measured using a QuestTemp 34o Thermal Environment Monitor tool and an anemometer. While blood pressure is measured using a sphygmomanometer (Omron brand type HEM-7130). The results showed that heat stress (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), age (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), hydration status (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), genetic factor (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269), and smoking (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) relationship with blood pressure of workers. The company is suggested to immediately control the work environment and improving health promotion programs to anticipate the risk of heat-related diseases especially for workers who are at risk (heat stress, dehydration, age, family history of hypertension and smoking).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bowie Sangga Jaya B.
Abstrak :
ABSTRAK
Berbagai sensor tekanan dengan memanfaatkan defleksi pada diafragma, telah terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pada skirpsi ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa sensor tekanan kapasitif dengan menggunakan diafragma center boss memiliki non lineantas yang lebih baik dibandingkan dengan diafragma konvensional, yaitu diafragma lingkaran. Usaha untuk meningkatkan sensitivitas dilakukan dengan memperkecil nilai jarak antar pelat awal (do), sehingga didapatkan sensor tekanan cenrer boss memiliki sensitivitas dan non linearitas yang lebih optimal dibandingkan dengan sensor konvensional. Selain itu pada skripsi, dilakukan perancangan dan perencanaan fabri kasi sensor tekanan dengan diafragma center boss.

Pada penelitian ini, berbagai parameter sensor tekanan dengan menggunakan center boss disimulasikan memakai program MathCad. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa sensor tekanan center boss yang dirancang untuk tekanan 0-12000 Pa memiliki sensitivitas 2,52 E-14 F/kPa dan non Iinearitas 3,68 E-5.
2001
S39864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shendy Glenfano Salean
Abstrak :
Tekanan panas merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti, suhu udara, kelembapan udara, kecepatan udara yang merupakan pembentuk tekanan panas. Pajanan dari tekanan panas yang tinggi dapat menyebabakan peningkatan detak jantung dan tekanan darah atau dikenal dengan hipertensi. Menurut WHO, hipertensi menyebabkan kematian sebanyak 8 juta kematian pertahun diseluruh dunia. Menurutu Riskesdas (2018) di Indonesia hipertensi memiliki prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8% pada tahun 2013 kemudian menjadi 34,1% pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah tinggi pada pekerje di unit casting dan pressing PT. X. Penelitian ini melibatakan 60 responden yang diambil menggunakan accidentaly sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan pekerja yang terkena tekanan darah tinggi pada unit casting dan pressing PT. X sebesar 33 (55%) orang. Berdasarkan analisis multivariat dapat diketahui faktor yang berhubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi adalah tekanan panas (P value = 0,000; OR=19,640; 95% CI= 7,714-81,832) dan riwayat keturunan (P value = 0,011; OR=11,802; 95% CI= 1,760-79,112) dimana faktor yang paling berpengaruh adalah tekanan panas. Pekerja yang terpapar tekanan panas berisiko untuk mengalami tekanan darah tinggi. Resiko tersebut menjadi lebih besar jika memiliki riwayat keturunan.
Heat pressure is a combination of several factors such as air temperature, air humidity, air velocity which is a forming of heat pressure. Exposure to high heat pressure can cause an increase in heart rate and blood pressure, also known as hypertension. According to the WHO, hypertension causes the deaths of as many as 8 million deaths a year worldwide. According to Riskesdas (2018) in Indonesia hypertension has a high prevalence, which is equal to 25.8% in 2013 and then becomes 34.1% in 2018. This study used a cross-sectional study design. This study aims to see the relationship between heat pressure and high blood pressure on workers in the casting and pressing units of PT. X Works. This study included 60 respondents taken using accidentaly sampling. The results of this study indicate that workers exposed to high blood pressure in the casting and pressing units of PT. X is 33 (55%) people. Based on multivariate analysis, it can be seen that the factors that are significantly associated with high blood pressure are heat pressure (P value = 0,000; OR = 19,640; 95% CI = 7,714-81,832) and hereditary history (P value = 0,011; OR = 11,802; 95% CI = 1,760-79,112) where the most influential factor is heat pressure. Workers exposed to heat stress are at risk of developing high blood pressure. The risk becomes greater if you have a history of heredity.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Een Suhenda Achyani
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya untuk suatu usaha yang tiba-tiba dengan beban fisik yang berat tanpa didahului oleh pemaaasan yang tepat me-rupakan komponen yang diperlukan. pada beberapa 'keadaan pe-nanggulangan darurat. Pada keadaan tersebut ? dibutuhkan pe-nyesuaian sistem kardiovaskuler dalam waktu yang sangat pen-dek / singkat, dan penyesuaian sistem kardiovaskuler ini da-pat dipantau melalui pemeriksaan frekuensi denyut jantung atau denyut nadi, tekanan darah dan elektrokardiogram (1,2). Barnard dkk., dalam penelitiannya menyatakan bahwa pem-berian kerja fisik yang berat secara tiba-tiba tanpa didahului oleh pemanasan, dapat menimbulkan respon yang bervariaai pada tekanan darah sistolik, akan tetapi ;selalu. menuriinkan tekanan darah diastolik segera setelah pemberian kerja fisik yang berat dihentikan. Apabila kerja fisik itu diberikan setelah raelakukan peraanasan, maka kenaikan tekanan darah sis-toliknya akan lebih rendah dari pada tanpa pemaiiasah, tekan-r an diastoliknya senantiasa tetap menurun. Freknensi" denyut jantung baik pada kerja fisik yang didahului ? tnaupun tanpa didahului oleh pemanasan akan memperlihatkan kenaikan. Penelitiannya memperlihatkan kenaikan denyut jantung yang didahului pemanasan ( 16? 1 2 per menit ), ternyata lebih tinggi 2. Dari ke 16 orang percobaan yang berusia antara 21 - 52 tahun tanpa melihat apakah orang percobaan itu olah-ragawa-H atau bukan, didapat hasil 11 orang percobaan memperlihatkan peningkatan tekanan darah sistolik, 3 orang memperlihatkan penurunan tekanan darah sistolik dan 2 orang percobaan tidak memperlihatkan perubahan tekanan darah sistoliknya (33i - I.2. PERMASALAHAN. Apakah hal yang sama seperti pada peaelitian Barnard ini, dapat terjadi pada kelorapok umur tertentu dan pada olah-ragawan maupun bukan olah-ragawan, karena pada ' :kenyataannya baik tekanan darah maupun denyut jantung '"dapat " dipengaruhi oleh usia maupun kegiatan jasmanij seseorang (1,2,4,5,6,7,8, II,13,16,18,19,23,24,25,28). 1.3. TDJUAN PEN.ELIT1AN. a. Tujuan Khusus. Untuk mengetahui pengaruh pemanasan terhadap perbedaan perubahan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah, pada olahragawan dan bukan olah-ragawan, setelah penghenti-an pemberian kerja fisik. b. Tujuan Umum. Dengan pemanasan diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah kemungkinan terjadinya ketidak-mampuan adaptasi dari sistem kardiovaskuler terhadap kerja fisik.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyidin Dimyati
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang PENGARUH GERAK BADAN PEMULIHAN (COOL-DOWN) SETELAH MELAKUKRN KERJA FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG, pada 30 orang percobaan, 1ak1-iakl umur 20-30 tahun, bukan atlit.

Penelitian I dengan gerak badan pemulihan. penelitian II tanpa gerak badan pemulihan. Seminggu setelah penelitian I. Tekanan darah dan frekuensi denyut jantung diperiksa perubahannya dari saat segera sampai dengan 30 menit setelah kerja fisik dihentikan.

Terdapa perbedaan tekanan darah sistolik yang sangat bermakna pada 1/2 menit pertama setelah kerja fisik dihentikan. Terdapat perbedaan frekuensi denyut jantung yang bermakna pada menit ke 1/2, 1, 2, dan 3 dan perbedaan yang sangat bermakna pada menit ke 30 setelah kerja fisik dihentikan.

Keluhan subjektif berupa pusing dan lemas terdapat pada yang tidak melakukan gerak badan pemulihan (23.33%), yang timbul pada 1/2 menit pertama setelah kerja fisik dihentikan. Pada yang melakukan gerak badan pemulihan tidak terjadi keluhan subjektif.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Satrio Utomo
Abstrak :
[ABSTRAK
Pendahuluan Hipertensi merupakan masalah kesehatan dunia karena jumlah penderita yang banyak serta komplikasi yang diakibatkannya. Pengendalian tekanan darah pada pada pasien hipertensi masih belum adekuat. Penyebab utama kegagalan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi adalah ketidak-patuhan berobat, adanya therapeutic inertia dan penyakit yang resisten. Tujuan Mengetahui proporsi therapeutic inertia pada pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol, tingkat medication adherence dan proporsi pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi yang telah berobat lebih dari enam bulan dengan melakukan pengisian kuesioner mengenai kepatuhan berobat dan evaluasi dari rekam medis mengenai tatalaksana hipertensi. Metode Telah dilakukan penelitian potong lintang pada bulan April 2015 sampai Mei 2015 terhadap 126 pasien dengan hipertensi dan telah berobat lebih dari enam bulan di poliklinik Ginjal-Hipertensi RSCM Jakarta-Indonesia. Subjek dilakukan wawancara terstruktur dan pengukuran tekanan darah dan diminta untuk mengisi kuesioner 8-item Morisky Medication Adherence Score (MMAS-8) untuk menilai kepatuhan berobat serta evaluasi rekam medis pasien untuk menilai tatalaksana hipertensi yang diterima, serta tekanan darah selama berobat. Hasil Didapatkan 113 subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan pengendalian tekanan darah adalah sebesar 69,3% dari seluruh kunjungan pada pasien dengan tekanan darah tinggi, dari 30,7% pasien dengan tekanan darah tidak terkontrol, tingkat therapeutic inertia mencapai 84,1%. Kepatuhan berobat yang baik didapatkan pada 85,8% pasien dengan hipertensi Simpulan Tingkat pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi sudah cukup baik. Kepatuhan berobat pasien dengan hipertensi sudah baik. Tingkat therapeutic inertia pada pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol masih tinggi.
ABSTRACT
Background Hypertension is a worldwide medical problem because of huge amount of hypertensive patient and complication tha follows. The blood pressure control of hypertensive patients is inadequate. The main reason failure in controlling blood pressure of hypertensive patient are medication inadherent, therapeutic inertia and resistant disease. Objectives To determine the proportion of therapeutic inertia in hypertensive patient with uncontrolled blood pressure, medication adherence level and blood pressure control rate in hypertensive patient who has been on medication for over than six month by filling questionnaire on medication adherence and evaluation of medical record on hypertension therapy. Method A cross-sectional study was conducted in April 2015 through May 2015 on 126 hypertensive patient and has been on hypertension medication for over than six month at Nephrology-Hypertension clinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta- Indonesia. We conducted structured interview and blood pressure measurement to the subject, and requested to fill 8-item Morisky Medication Adherence Score (MMAS-8) to evaluate medication adherence and reveiw of medical record to evaluate hypertension therapy and blood pressure during ambulatory visit. Results There were 113 subject that meet the study criteria. The blood pressure control rate were 69.3% from all visit of hypertensive patient. From 30.7% visit with uncontrolled blood pressure, therapeutic inertia were 84,1%. Good medication adherence were found in 85.8% hypertensive patient. Conclusion Blood pressure control rate in hypertensive patient is good. Medication adherence in hypertensive patient were also found good. We found that the theraputic inertia level among hypertensive patient with uncontrolled blood pressure is high., Background Hypertension is a worldwide medical problem because of huge amount of hypertensive patient and complication tha follows. The blood pressure control of hypertensive patients is inadequate. The main reason failure in controlling blood pressure of hypertensive patient are medication inadherent, therapeutic inertia and resistant disease. Objectives To determine the proportion of therapeutic inertia in hypertensive patient with uncontrolled blood pressure, medication adherence level and blood pressure control rate in hypertensive patient who has been on medication for over than six month by filling questionnaire on medication adherence and evaluation of medical record on hypertension therapy. Method A cross-sectional study was conducted in April 2015 through May 2015 on 126 hypertensive patient and has been on hypertension medication for over than six month at Nephrology-Hypertension clinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta- Indonesia. We conducted structured interview and blood pressure measurement to the subject, and requested to fill 8-item Morisky Medication Adherence Score (MMAS-8) to evaluate medication adherence and reveiw of medical record to evaluate hypertension therapy and blood pressure during ambulatory visit. Results There were 113 subject that meet the study criteria. The blood pressure control rate were 69.3% from all visit of hypertensive patient. From 30.7% visit with uncontrolled blood pressure, therapeutic inertia were 84,1%. Good medication adherence were found in 85.8% hypertensive patient. Conclusion Blood pressure control rate in hypertensive patient is good. Medication adherence in hypertensive patient were also found good. We found that the theraputic inertia level among hypertensive patient with uncontrolled blood pressure is high.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfian
Abstrak :
Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang merupakan penyebab kematian maternal pada ibu hamil dengan prevalensi di negara maju sekitar 10–20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar magnesium serum dan korelasinya dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, serta dengan asupan magnesium. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2013 dengan menggunakan desain potong lintang pada 47 subyek ibu hamil usia 20–35 tahun trimester kedua dan ketiga. Data diperoleh dari wawancara, pengukuran tekanan darah, pengukuran antropometri, penilaian asupan makanan dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) semikuantatif serta pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar magnesium serum. Sebanyak 93,6% subyek berusia 20–30 tahun, dan sebanyak 56,3% berada pada trimester ketiga serta tidak didapatkan riwayat hipertensi dalam keluarga sebesar 89,4%. Status gizi subyek penelitian sebesar 70,2% adalah normal. Sebanyak 68,1% asupan magnesium subyek adalah kurang dengan rerata 237,42 ± 5,183. Kadar magnesium serum subyek penelitian sebesar 89,4% termasuk normal dengan rerata 1,92 ± 0,2. Berdasarkan nilai tekanan darah sistolik sebanyak 74,5% termasuk ke dalam kategori prehipertensi dengan median 120(110-160) dan median tekanan darah diastolik adalah 80(70-100). Dengan uji korelasi tidak ditemukan korelasi antara kadar magnesium serum dengan tekanan darah sistolik (r = -0,249, p = 0,091) dan tekanan darah diastolik (r = -0,257, p = 0,081) serta dengan asupan magnesium (r = 0,119, p = 0,424). ......Hipertension in pregnancy is one of the health problem and may cause maternal mortality with the prevalence is 10–20%. The aim of this study was to know serum magnesium level in primigravida and its correlation with sistolic and diastolic blood pressure and magnesium intake. This study is conducted in March–April 2013, it was a cross sectional study of 47 primigravida subjects aged 20–35 years old. Data were obtained from interview, dietary assessment using semiquantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ), blood pressure and anthropometric measurement, and blood test to obtain serum magnesium levels. Of the subjects, 93.6% in 20−35 years old, and 56.3% in 3nd trimester, 89.4% with no history of hypertension in family, and 70.2% body mass index is normal. 68.1% had low magnesium intakes with mean 237.42 ± 5.183 mg/day and 89.4% had normal serum magnesium levels with mean1.92 ± 0.2 mg/dL. Based on systolic blood pressure, there were 74.5% was categorized as prehypertension, with median of systolic blood pressure was 120(110-160) mm Hg and median of diastolic blood pressure was 80(70-100) mm Hg. There was no correlation between serum magnesium levels and systolic blood pressure (r = -0.249, p = 0.091) and between serum magnesium levels and diastolic blood pressure (r = -0.257, p = 0.081) and also with magnesium intakes (r = -0.119, p = 0.424).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wifanto Saditya Joe
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T58804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>