Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desak Putu Damayanti
"ABSTRAK
Analisis pekerjaan konstruksi bangunan tradisional dalammenganalisis efektifitas pelaksanaannya masih jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan metode pelaksanaan konstruksi tradisional memiliki mekanisme pekerjaan yang spesifik. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi jalur kritis selama proses penerapan teknologi pada konstruksi atap berbahan sirap bambu di Desa Angseri Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Objek penelitian adalah bangunan tradisional Bale Paruman Agung dan Bale Paselang. Penelitian ini bersifat eksploratif evaluatif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui ekplorasi lapangan selama 3 bulan. Data yang dikumpulkan terfokus pada tahapan pengerjaan, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan lama waktu pengerjaan. Menurut rencana, proses penerapan teknologi pada peremajaan konstruksi atap sirap bambu membutuhkan jumlah sirap sebanyak 30.000 bilah sirap selama 60 (enam puluh) hari kerja. Namun, pekerjaan membutuhkan tambahan waktu pengerjaan selama 30 (tiga puluh) hari. Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan bahwa jalur kritis terdapat pada tahapan pembuatan bilah sirap dan pengawetan bambu dengan larutan Boron 5% (menggunakan metode Boucherie). Rendahnya tingkat penguasaan teknologi terkait pembuatan sirap dan proses pengawetan menyebabkan terdapat sebagian sirap yang dihasilkan tidak layak digunakan. Sehingga dibutuhkan tambahan waktu untuk membuat ulang sirap pengganti sebesar 10% dari jumlah yang dibutuhkan (3.000)."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Taviana
"Bambu termasuk kekayaan hutan bukan kayu yang merupakan bagian dari kekayaan sumber daya alam Indonesia. Pemanfaatan bambu dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi penebangan kayu di hutan yang keberadaannya semakin terbatas. Budidaya bambu tergolong mudah, penanamannya cukup dilakukan sekali saja. Selanjutnya bambu akan berkembang biak dengan sendirinya, bahkan lebih rimbun apabila ditanam di habitat yang sesuai. Bambu tidak perlu perawatan khusus, jika sudah cukup usianya, bambu dapat dipanen sesuai kebutuhan. Potensi bambu yang banyak dan mudah tumbuh di Kecamatan Sibolangit sudah lebih dimanfaatkan, meskipun masih sebatas untuk keranjang, perabot dan kerajinan tangan. Selain itu, bambu juga sudah digunakan untuk material bangunan, sebagai pengganti kayu. Penggunaan bambu untuk bangunan harus melewati proses pengawetan terlebih dahulu, agar bambu lebih tahan lama. Jejak teknologi atap bambu yang pernah ada di tengah-tengah masyarakat pedesaan, akan direkam ulang dalam teknologi pemasangan atap bambu sebagai alternatif material untuk atap, mulai dari kuda-kuda, gording, penutup atap dan penutup sisi segitiga atap."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library